Balita

Anak Jadi Picky Eater, Kebiasaan Ini Juga Bikin Anak Susah Makan, Lho!

Anak Jadi Picky Eater, Kebiasaan Ini Juga Bikin Anak Susah Makan, Lho!

“Bebas deh mau ngapain aja, yang penting si kecil mau makan”. Pernahkah Ibu berpikir akan hal ini saat si kecil hendak makan? Alih-alih ‘yang penting anak mau makan’ siapa sangka, hal ini malah bisa bikin anak susah makan dan jadi picky eater, lho!

Apalagi, memberikan makanan-makanan yang hanya disukai anak dan kurang variatif, berpotensi membuat khazanah anak jadi terbatas. Akibatnya, ia hanya menyukai satu jenis makanan tertentu dan gemar pilih-pilih makanan.

Nggak hanya itu, kebiasaan makan sambil melakukan hal lain seperti bermain gadget, berlarian di dalam rumah, bisa membuat anak kehilangan fokus dengan apa yang ia makan. Pada akhirnya, berujung anak susah makan dan GTM tak terhindari lagi.

Jangan sampai hal ini terjadi pada si kecil ya, Bu. Kebiasaan yang jarang disadari ini, bisa membuat anak berisiko kekurangan nutrisi penting yang ia butuhkan untuk tumbuh kembangnya, lho!

Banyak penyebab anak susah makan

Yes! Memang ada banyak sekali penyebab mengapa anak susah makan. Selain masalah sensorik, anak yang susah makan juga bisa dikarenakan ia cenderung picky eater.

Namun, anak susah makan juga bisa terjadi karena ia mengalami suatu kondisi kesehatan tertentu, yang berpengaruh pada nafsu makannya. Dikutip dari Very Well Health sebenarnya pada kasus anak picky eater dan menyebabkan anak susah makan, jika terjadi sesekali masih digolongkan sebagai hal yang normal.

Namun menolak makan dalam jangka waktu lama bukanlah hal yang baik. Apalagi, normalnya anak-anak yang aktif bergerak biasanya mudah merasa lapar setiap beberapa jam.

Jika mengutip dari Kids Health anak-anak cenderung memiliki porsi makan yang lebih sedikit dibandingkan orang dewasa. Balita yang aktif membutuhkan antara 1.000 dan 1.400 kalori sehari.

Kalori ini bisa berasal dari makanan dan susu. Jumlah yang dimakan anak mungkin sangat bervariasi tiap harinya. Sehingga tak jarang bikin ia bosan, dan menyebabkan anak susah makan, selama berminggu-minggu, dan kembali normal ketika Ibu sudah mulai pasrah.

Untuk itu, ada baiknya ketahui dulu penyebab anak susah makan berikut ini:

1. Picky eater

Dalam perjalanan mengenal aneka makanan, anak tentu memiliki makanan favorit. Makanan ini bisa tetap sama untuk jangka waktu tertentu atau berubah seiring waktu.

Namun, secara alamiah biasanya anak lebih menyukai makanan yang cenderung memiliki rasa manis. Hal ini berkaitan dengan makanan pertama mereka saat baru lahir ke dunia adalah ASI yang memiliki rasa manis.

Kesukaan mereka terhadap makanan manis bahkan lebih tinggi dibandingkan orang dewasa. Barulah saat usia balita, mereka akan mulai menyukai rasa gurih.

Apapun itu, yang jelas, anak belajar makan dengan meniru orang tua dan saudaranya. Jadi, jika anggota keluarga mengonsumsi beragam makanan, kemungkinan besar balita akan meniru perilaku tersebut. Begitupun sebaliknya, ketika orang tua hanya menyukai satu jenis makanan tertentu.

2. Takut terhadap makanan tertentu

Di tahun ke-2 kehidupan mereka, banyak balita yang merasa takut mencoba makanan baru. Kondisi ini lebih dikenal dengan, neofobia dan merupakan alasan paling umum mengapa anak susah makan.

Berdasarkan penelitian tahun 2015 yang berjudul: Food neophobia and its association with diet quality and weight in children aged 24 months: a cross sectional study, pada kondisi ini anak memiliki rasa takut terhadap makanan baru, tak jarang ketika anak mengalami neofobia maka dapat memengaruhi tumbuh kembang dan berat badannya.

Dibutuhkan kesabaran dan kegigihan orang tua untuk membantu anak mengatasi hal ini. Ibu bisa membantu balita si kecil dengan memperkenalkan mereka pada makanan baru secara teratur, makan bersama, dan menunjukkan kepada mereka bahwa makanan baru aman untuk dimakan dan sama sekali tidak menakutkan.

3. Mengalami masalah sensori

Anak-anak cenderung memiliki selera makan dua kali lebih banyak dibandingkan orang dewasa. Artinya indera perasa mereka jauh lebih sensitif, terutama terhadap makanan dengan rasa kuat atau pahit.

Beberapa anak mengenal makanan tidak hanya berdasarkan rasa, tetapi juga informasi yang dikumpulkan dari indera mereka yang lain. Membuat alasan anak susah makan jadi makin mengerucut ke arah gangguan sensori, seperti:

  • Tekstur makanan yang terlalu lembek
  • Aroma makanan tersebut
  • Tampilan makanan
  • Gerakan (misalnya, saat anak membayangkan warna keruh sup seperti lendir)
  • Warna makanan.

4. Masalah kesehatan tertentu

Penyebab anak susah makan juga bisa diakibatkan oleh masalah kesehatan tertentu, misalnya seperti:

  • Sedang tumbuh gigi
  • Mengalami konstipasi
  • Alergi makanan tertentu
  • Asam lambung yang naik (GERD)
  • Sedang sakit flu atau sariawan yang menyebabkan mulutnya pahit
  • Gangguan mengunyah.

Kebiasaan-kebiasaan ini juga jadi penyebab anak susah makan


Siapa nih yang sampai saat ini masih suka menyuapi anak dan membiarkan ia lari-larian di dalam rumah? Pasti capek banget ya, Bu? Sebab, Ibumin juga sempat mengalami hal ini. Tapi untungnya nggak berlangsung lama.

Karena, setelah Ibumin telaah lebih lanjut, ternyata kebiasaan mengejar-ngejar anak sambil makan juga bisa jadi penyebab anak susah makan, lho! Dikutip dari Parent Circle dengan distraksi membuat anak tidak dapat mendengarkan tubuhnya, dan menyadari isyarat tubuh apakah dirinya masih lapar atau sudah kenyang.

Selain itu, anak juga jadi tidak menikmati rasa makanannya. Sehingga nantinya bisa memunculkan kebiasaan baru seperti picky eater. Berikut ini adalah kebiasaan-kebiasaan yang juga bikin anak susah makan, yang perlu Ibu ubah mulai sekarang:

  • Terlalu sering menyajikan makanan favorit anak (penyebab utama picky eater)
  • Mengejar-ngejar anak saat makan, membiarkan mereka makan sambil berlarian di dalam rumah
  • Makan sambil nonton televisi atau bermain gadget
  • Memberikan snack saat anak menolak makan.

Mulai sekarang, yuk mulai ubah kebiasaan-kebiasaan ini. Sebaiknya biasakan anak untuk makan sambil duduk di meja, bersama Ayah dan Ibunya.

Jangan lupa buat suasana makan jadi lebih hangat dan menyenangkan buat anak. Nah, satu hal lagi yang perlu Ibu ingat adalah, jangan pernah takut jika anak kelaparan ya, Bu.

Tetaplah disiplin untuk melakukan feeding rules (batasi waktu makan hanya 20-30 menit), terapkan jadwal makan yang konsisten, dan hindari memberikan anak snack berat 2 jam sebelum jam makan utamanya. Semoga hal-hal di atas bisa membantu Ibu dalam mengatasi anak susah makan ya!