Balita

Anak Jatuh Dari Ketinggian, Ini Yang Parents Bisa Lakukan!

Anak Jatuh Dari Ketinggian, Ini Yang Parents Bisa Lakukan!

Kabar kurang menyenangkan datang dari keluarga Anang Hermansyah. Sang anak, Arsy Hermansyah, dikabarkan harus dilarikan ke rumah sakit akibat jatuh dari ketinggian 2 meter.

Sang Ibu, Ashanty, menjelaskan bahwa Arsy jatuh di ketinggian tersebut akibat bermain Monkey Bar. Kecelakaan saat bermain ini pun bikin Arsy sempat mengalami sesak napas dan patah di bagian tulang punggung.

Tanpa berpikir panjang, Ashanty langsung memeriksakan kondisi Arsy ke dokter dan melakukan serangkaian tes untuk memastikan kondisinya baik-baik saja.

Nah, dari kejadian ini, Ibumin jadi bisa memetik pelajaran tentang bagaimana pertolongan anak jatuh dari ketinggian yang benar, yaitu dengan tindakan yang cepat. Apalagi menurut Ashanty, Arsy sempat mulai demam satu hari usai kejadian, sehingga membuatnya menjadi lebih waspada dan segera membawa Arsy ke dokter.

Yuk, cari tahu lebih banyak lagi mengenai pertolongan anak jatuh dari ketinggian dalam ulasan berikut ini.

Saat anak jatuh dari ketinggian, Ibu harus bagaimana?


Mengetahui anak jatuh dari ketinggian, tentu dapat membuat Parents jadi panik dan khawatir. Namun, ada baiknya buang perasaan tersebut dan cobalah tetap tenang, agar bisa lebih tepat dalam mengambil tindakan.

Mengutip dari Baby Center saat anak jatuh dari ketinggian, hal utama yang bisa Parents lakukan adalah periksa terlebih dahulu kondisi fisik sekelilingnya. Apakah ada tanda kejang, cedera serius seperti patah tulang, pendarahan hebat, atau tanda-tanda gegar otak.

Jika anak jatuh dari ketinggian dan langsung terkena kepala mereka, kemudian anak muntah-muntah, ada baiknya usahakan angkat tubuhnya perlahan, dan segera bawa ke dokter. Cedera kepala serius jarang terjadi, namun jika hal tersebut dialami si kecil maka Parents perlu memantau dan mengevaluasi kondisi mereka.

Memang, kejadian anak jatuh dari ketinggian bisa jadi menyebabkan dampak serius. Namun, tulang bayi dan balita lunak, sehingga tidak mudah patah seperti anak yang lebih besar.

Jika anak terlihat baik-baik saja serta bertingkah normal, bisa disimpulkan bahwa jatuhnya tidak menyebabkan cedera serius. Namun, Ibu tetap perlu mengawasi sampai 24 jam ke depan.

Dalam kejadian yang dialami Arsy, ia baru muncul gejala cedera serius pada 24 jam pertama setelah jatuh, layaknya muntah-muntah dan demam. Kalau hal ini terjadi, segeralah bawa si kecil ke Rumah Sakit bagian Unit Gawat Darurat ya Bu.

Gejala lain yang anak harus segara mendapatkan pertolongan


Setelah 12 jam anak jatuh dari ketinggian, nampaknya ia nggak menunjukkan gejala berat nih. Apakah ini artinya si kecil sudah benar-benar aman?

Tapi, kok ia nampak lebih sering mengantuk ya? Oh, mungkin karena lelah saja. Eits, kalau menemukan gejala setelah anak jatuh dari ketinggian seperti ini, Ibu tetep wajib waspada ya!

Gejala yang menandakan cedera serius setelah anak jatuh dari ketinggian, nggak melulu muntah atau demam. Mengutip Kids Health ketika anak tampak mengantuk terus menerus bisa juga jadi tanda bahaya, lho.

Berikut adalah gejala lain yang jadi tanda bahaya setelah anak jatuh dari ketinggian:

  • Anak terlihat lelah, sangat mengantuk atau sulit untuk bangun
  • Tantrum dan rewel
  • Muntah lebih dari sekali
  • Mengeluh sakit kepala, leher, atau punggung
  • Mengeluh nyeri yang bertambah di seluruh area tubuh
  • Anak tidak bisa berjalan normal
  • Mata anak tampak tidak fokus
  • Muncul perilaku atau gejala yang membuat orang tua jadi makin khawatir, seperti kejang-kejang.

Tindakan lain yang bisa dilakukan saat anak jatuh dari ketinggian


Saat anak jatuh dari ketinggian ada beberapa tindakan yang juga bisa kita lakukan. Mengutip dari Very Well Family hal pertama yang dapat dilakukan adalah tetap tenang dan hibur si kecil. Biasanya, jika si kecil mudah dihibur, ini jadi pertanda baik, bahwa kemungkinan cedera yang ia alami cukup minim.

Beberapa tindakan lain yang bisa Parents lakukan adalah:

  • Pastikan anak sedang dalam keadaan sadar dan stabil
  • Hubungi dokter. Sebab dokter, mungkin bisa memantau kondisi si kecil dari jarak jatuh terlebih dahulu dan memberikan nasihat tindakan medis yang dapat dilakukan di rumah
  • Jika ada luka, pastikan bersihkan luka dengan sabun dan air mengalir
  • Oleskan krim anti-bakteri dan perban
  • Berikan kompres air dingin di bagian yang terdapat benjolan untuk mencegah pembengkakan
  • Jika curiga anak jatuh dari ketinggian dan menyebabkan timbulnya patah tulang, pastikan Parents bisa memasangkan bebat darurat. Mengutip dari Mayo Clinic saat anak jatuh dari ketinggian dan ada potensi patah tulang, usahakan jangan buru-buru mengangkat tubuhnya. Buatlah bebat darurat, dari kayu atau bahan sejenisnya pada bagian atas dan bawah di area patah tulang. Lalu, gunakan kain untuk mengikat bebat tersebut untuk menjaga agar tulang tidak makin bergeser.
  • Tetap awasi anak selama 24 jam berikutnya
  • Jika anak terlihat mengantuk usai anak jatuh dari ketinggian, dokter mungkin menyarankan Parents untuk membiarkan mereka tidur. Namun, pastikan Parents tetap memeriksa mereka dengan interval dua jam sekali untuk memastikan mereka baik-baik saja.

Tindakan pencegahan


  • Jangan pernah meninggalkan anak tidur atau bermain di tempat tinggi tanpa pengawasan
  • Jika si kecil masih bayi, jangan meletakkan ia di kursi bayi di atas meja atau permukaan tinggi lainnya
  • Gunakan tali pengaman saat anak duduk di kursi tinggi, kereta belanja, dan kereta bayi, atau di meja ganti
  • Pastikan anak selalu memakai helm saat bersepeda, berseluncur, dan menggunakan skateboard atau skuter.