Balita

Benarkah Hati Ayam Sebaiknya Tidak Diberikan Saat MPASI?

Benarkah Hati Ayam Sebaiknya Tidak Diberikan Saat MPASI?

Belakangan beredar viral pernyataan seorang dokter yang menegaskan bahwa mengonsumsi hati ayam merupakan tindakan berbahaya, apalagi memberikan hati ayam untuk MPASI. Pernyataan hati ayam berbahaya ini cukup membuat banyak Ibu jadi keder dan was-was. Benarkah hati ayam mengandung racun dan sebaiknya tidak diberikan sebagai MPASI bayi?

Fakta Tentang Hati Ayam


Hati ayam merupakan sumber protein yang dianjurkan untuk diberikan pada bayi saat memulai MPASI. Menurut jurnal UNICEF yang berjudul Improving Young Children’s Diet During The ComplementaryFeeding Periodada 8 golongan makanan yang dianjurkan untuk diberikan pada bayi untuk memenuhi nutrisi dari beragam jenis makanan, yaitu:

  1. ASI;
  2. Gandum, akar-akaran dan umbi-umbian;
  3. Kacang-kacangan;
  4. Produk dairy seperti susu, yogurt dan keju;
  5. Daging (daging sapi, ikan, hati atau organ dalam);
  6. Telur;
  7. Buah kaya vitamin A dan sayuran seperti wortel, mangga, sayuran berdaun hijau, labu, dan ubi jalar;
  8. Buah dan sayuran lain.

Bisa diperhatikan bahwa hati termasuk dalam makanan yang justru disarankan untuk dikonsumsi demi memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.

Kandungan nutrisi hati ayam rupanya lebih tinggi daripada sumber makanan sejenis. Dilansir dari laman Nutrition Data, dalam 28 gr hati ayam, ada kandungan 6.8 gr protein, 3.3 mg zat besi, 1.8 gr lemak, 3732 IU vitamin A dan 7.8 mg vitamin C. Sebagai perbandingan, daging sapi dalam jumlah yang sama memiliki 7.5 gr protein, 0.8mg zat besi, 0.26 gr lemak, dan tidak ada vitamin A &C. Zat besi, vitamin A dan vitamin C pada hati ayam terbilang cukup tinggi. 

Bayi disarankan mengonsumsi 20-30 gr hati ayam setiap hari untuk memenuhi kebutuhan zat besi hariannya sehingga dapat mengoptimalkan tumbuh kembangnya. Inilah mengapa manfaat hati ayam untuk bayi perlu diketahui agar orang tua tidak salah meneirma informasi.

Karena 40-45% anak Indonesia mengalami kekurangan zat besi, maka hati ayam adalah sumber makanan yang tepat untuk dikonsumsi. Selain itu harganya juga terbilang murah dibanding daging sapi. Untuk berat 1 kg, daging sapi berkisar antara Rp 120.000-Rp 150.000 sedangkan hati ayam hanya Rp 20.000-Rp25.000 saja.

Lantas, benarkah sama sekali tidak ada efek samping dalam mengonsumsi hati ayam?

Bagi orang dewasa, konsumsi hati ayam tidak dianjurkan berlebihan, karena kandungan lemak dan kolesterolnya yang cukup tinggi. Sedangkan bagi bayi yang sedang bertumbuh, lemak dan kolesterol justru dibutuhkan. ASI juga mengandung kolesterol, sehingga makanan yang mengandung kolesterol sebaiknya diberikan pada bayi dalam porsi yang sesuai untuk usianya agar menunjang tumbuh kembangnya.

Hati ayam juga sebaiknya dibersihkan dengan benar, dan dimasak hingga benar-benar matang. Menurut U.S Food Savety and Inspection Service, hati ayam mengandung Campylobacter dan Salmonella baik di dalam maupun di bagian luar hati ayam jika tidak diolah dengan benar. Memasak hati ayam sampai benar-benar matang dapat mematikan bakteri tersebut.

Sebuah penelitian yang terangkum dalam Journal of Applied Poultry Research menemukan bahwa menyimpan hati ayam pada suhu -25°C dapat mengurangi potensi perkembangan bakteri tersebut. Tetapi, pemanasan pada suhu 60°C selama 5 menit, kemudian membekukannya -25°C menurunkan hingga 99% bakteri Campylobacter. FSIS juga menganjurkan memasak hati ayam bahkan pada suhu minimu 73.9°C untuk benar-benar mematikan bakteri. Sehingga hati ayam aman untuk dikonsumsi atau diolah kembali menjadi berbagai macam jenis makanan.

Yang Sebenarnya Tentang Organ Hati


Pernyataan viral tentang hati ayam yang beredar, bahwa hati ayam atau hati sapi beracun karena fungsi organ hati menyaring racun dalam tubuh hewan. Pernyataan ini kemudian diluruskan oleh dr. Tan Shot Yen, M.Hum, bahwa hati ayam tidak beracun, karena jenis racun dan apapun yang dikonsumsi hewan akan dipecah komponennya, dinetralisir, kemudian dibuang melalui usus atau saluran kencing. Jika hati hewan rusak karena racun, maka sudah pasti hewan juga sakit dan tidak lolos skrining sebagai hewan potong.

Nah, sekarang Ibu sudah tidak perlu khawatir karena ternyata hati ayam justru dianjurkan untuk dikonsumsi selama pengolahannya tepat. Pastikan mencuci bersih hati ayam di air mengalir dan rebus di air mendidih hingga benar-benar matang ke dalam. 

Variasi Menu MPASI Hati Ayam


Sebagai referensi, yuk coba olahan hati ayam berikut ini:

1. Chicken Liver Pate (resep @drtanshotyen)

Bahan:

  • Lemak ayam secukupnya (dari brutu atau tunggir ayam);
  • ½ kg hati ayam segar;
  • 1 buah apel hijau / apel Malang, kupas kulit dan buang bagian tengahnya; dan
  • 1 siung bawang putih cincang halus.

Cara Membuat:

  • Potong kecil hati ayam dan apel, sisihkan;
  • Sangrai lemak ayam sampai keluar minyak, lalu buang ampasnya;
  • Masukkan bawng putih, hati ayam dan apel, lalu masak sampai matang;
  • Blender sampai halus, lalu sajikan; dan
  • Dinikmati sebagai cocolan finger food bayi atau dioles diatas roti bakar mentega.

2. Sup Merah Hati Ayam

Bahan:

  • 3 potong hati ayam segar;
  • 20 butir kacang merah, rendam hingga mengembang;
  • 1 buah tomat besar, haluskan, saring;
  • 2 siung bawang putih;
  • 3 siung bawnag merah;
  • 2 butir biji merica; dan
  • 1 ruas telunjuk bawang daun.

Cara membuat:

  • Haluskan merica, bawang putih dan bawang merah;
  • Rajang bawang daun, tumis bersama bumbu halus;
  • Di panci terpisah, rebus hati ayam sampai matang, lalu masukkan kacang merah;
  • Jika kacang merah sudah lunak, masukkan bumbu halus dan tomat saring;
  • Masak lagi hingga mendidih; dan
  • Sajikan sesuasi tekstrur anak.

3. Bubur Hati Ayam (@metahanindita)

Bahan:

  • 60 gr nasi;
  • 30 gr hati ayam cincang halus;
  • 10 gr bayam, iris kecil;
  • 7.5 ml minyak jagung untuk menumis; dan
  • Garam secukupnya bila diperlukan.

Bumbu halus:

  • ½ suing bawang putih;
  • ½ suing bawang merah; dan
  • ½ ruas jahe.

Cara Membuat:

  • Tumis bumbu halus hingga harum;
  • Tambahkan hati ayam, masak hingga matang;
  • Masukkan bayam dan garam, masak kembali; dan
  • Tambahkan nasi matang, kemudian saring hingga tekstur yang diinginkan.

Selamat makan hati ayam, para bayi!

Penulis: Mega Pratidina Putri
Editor: Dwi Ratih