Balita

Haruskah Orangtua Khawatir Saat Bayi Tidak Merangkak?

Haruskah Orangtua Khawatir Saat Bayi Tidak Merangkak?

Merangkak adalah salah satu tahapan perkembangan fisik si kecil, namun bagaimana jika bayi tidak merangkak?

Biasanya bayi merangkak pada usia 7 hingga 10 bulan. Namun, sebagian bayi tidak melewati tahap perkembangan ini. Bayi tidak merangkak langsung jalan kerap membuat orangtua khawatir akan dampak bayi tidak merangkak.

Bayi tidak merangkak normalkah? Haruskah orangtua khawatir?

Bayi tidak merangkak normalkah?

haruskah-orangtua-khawatir-saat-bayi-tidak-merangkak-1

Dari fase meringkuk di rahim, pelan-pelan kemampuan fisik bayi bertumbuh melewati fase seperti mengangkat kepala, berguling, merangkak, dan akhirnya berlari. Merangkak adalah salah satu fase natural untuk memperkuat otot-otot bayi.

 Selain itu mereka juga belajar mengetahui posisi tubuh yang benar. Inilah mengapa merangkak sering disebut sebagai fase pertumbuhan yang penting. 

Pada minggu-minggu pertama kelahiran mereka, mereka mulai merenggangkan anggota tubuh mereka. Pada bulan ke-3 hingga ke-5, mereka mampu berguling dan memahami cara menggunakan anggota tubuh bagian bawah. 

Biasanya bayi akan belajar merangkak pada usia 8 bulan. Bayi yang mengalami keterlambatan fase merangkak sering mengalami masalah perkembangan lainnya.

Seperti yang dilansir dari Parenting Firstcry, Ibu disarankan untuk segera ke dokter anak jika menemukan masalah ini:

  • Bayi tidak berusaha untuk menggerakkan lengan dan kakinya saat disentuh;
  • Bayi tidak berusaha untuk merangkak atau bergerak ke suatu objek meski usianya sudah menginjak satu tahun;
  • Bayi tidak dapat menyokong tubuhnya saat dalam keadaan tidak bertenaga;
  • Jika bayi tidak menggerakkan kakinya saat berusia enam bulan; dan
  • Jika bayi bergerak menggunakan lengan saja dan kakinya masih kaku.

Jika tidak ditangani secara benar, dampak bayi tidak merangkak akan berakibat fatal.

Bagaimana jika bayi tidak merangkak langsung jalan?

-2

Jika pergerakan fisik lainnya pada bayi tergolong bagus, Ibu tidak perlu terlalu khawatir. Ternyata, merangkak tidak termasuk ke dalam tabel perkembangan bayi sehingga dampak bayi tidak merangkak cenderung tidak berbahaya. 

Saat usia 4 hingga 6 bulan bayi menemukan cara menggunakan kakinya. Sementara di usia 7 hingga 10 tahun mereka bangkit menggunakan tangan dan lututnya. Beberapa anak malah bergerak dengan cara berguling dan mengesot menggunakan bagian bawah badannya.

Untuk merangsang bayi agar merangkak, Ibu dapat mulai melatihnya saat usianya genap 5 bulan. Posisikan bayi di posisi merangkak. Jagalah bayi dan amati terus pergerakannya. Letakkan alas lantai dan letakkan pula mainan di depannya agar ia tertarik untuk meraihnya.

Apa yang menyebabkan bayi tertunda fase merangkaknya?

haruskah-orangtua-khawatir-saat-bayi-tidak-merangkak-3

Beberapa bayi tidak merangkak langsung jalan. Ada juga bayi yang memang tertunda fase merangkaknya. Di banyak kasus, Ibu tidak usah khawatir jika bayi belum merangkak sampai ia berusia 12 bulan asal aktivitas fisik lainnya normal.

Ada beberapa alasan bayi tertunda fase merangkaknya. Bagaimanakah cara merangsangnya?

1. Kaki menekuk

Kaki menekuk, kaki datar, dan kaki berbentuk o adalah alasan utama fase merangkak bayi tertunda. Cara menstimulasi yang dapat dilakukan:

Kaki menekuk dapat distimulasi dengan merenggangkan organ gerak dan latihan

Kaki datar biasanya normal kembali saat anak berusia 3 tahun

Kaki berbentuk O adalah normal bagi bayi baru lahir dan perlahan akan berbentuk normal seiring dengan kemampuan anggota tubuhnya yang menguat

Memberikan bayi motivasi untuk berdiri. Menyemangati agar ia mengambil mainannya serta membiarkannya mengeksplorasi dunia dengan cara menggerakkan anggota tubuhnya

2. Kurang dorongan

Kurangnya dorongan untuk merangkak atau kurang menghabiskan waktu dalam keadaan perut menyentuh lantai bisa menjadi faktor tertundanya fase merangkak.

Koordinasi motorik sangat penting untuk tumbuh kembang bayi. Jangan langsung menggendongnya saat bayi baru menangis atau mereka terlihat tidak dapat berguling dan merangkak. 

Mereka senang perhatian dan kesabaran adalah kuncinya disini. Letakkan bayi di lantai dan taruh mainan di sekitarnya agar ia termotivasi untuk meraih mainannya tersebut.

3. Tidak cukup tummy time

haruskah-orangtua-khawatir-saat-bayi-tidak-merangkak-4

Bayi membutuhkan cukup waktu melakukan tummy time agar pertumbuhan tulang lehernya baik dan menginisiasi refleks merangkak.

Biarkan bayi tidur terlentang. Namun, saat ia sedang bermain, taruh ia dalam posisi tengkurap dan kemudian letakkan mainan di depannya agar ia termotivasi untuk bergerak. 

Kebiasaan tidur dalam keadaan terlentang kerap membuat bayi melewati fase merangkak. Merangkak membantu si kecil untuk menyeimbangkan badannya secara koheren sehingga merangsang pertumbuhannya dan gerakan keseimbangannya.

Bayi tidak merangkak normalkah? Sebenarnya tidak masalah bayi melewati perkembangan merangkak, yang menjadi fokus adalah apa yang dipelajari saat merangkak tersebutlah yang penting.

4. Bayi mengalami berat badan berlebih

Bayi yang memiliki berat badan berlebih membuat bayi tersebut membutuhkan usaha yang lebih keras untuk bergerak. Untuk mengatasi masalah ini, atur pola makan si kecil agar mendapatkan berat tubuh yang ideal. Selalu motivasi si kecil untuk banyak bergerak.

5. Bayi belum siap untuk merangkak

Bayi yang belum merangkak bisa saja ia sedang mempersiapkan dirinya untuk merangkak.

Beri ia dorongan dengan rajin melatihnya merangkak dan sediakan area merangkak yang aman baginya.

6. Menggunakan pakaian yang menghambat untuk merangkak

Jika bayi menggunakan pakaian yang sangat tertutup dan menghalangi geraknya, ini dapat membuat ia tidak ingin belajar merangkak. Pakaikan si kecil pakaian yang nyaman dan tidak menghalangi anggota geraknya.

Jika si kecil belum merangkak, Ibu tidak perlu khawatir karena bisa saja ia sedang mempersiapkan dirinya.

Editor: Dwi Ratih