Balita

Jangan Panik! Ini 5 Penyebab Bayi Belum Bisa Duduk Sendiri

Jangan Panik! Ini 5 Penyebab Bayi Belum Bisa Duduk Sendiri

Saat bayi belum bisa duduk sendiri, Ayah dan Ibu pasti merasa khawatir. Terlebih jika anak-anak seusianya sudah bisa duduk sendiri. Dikutip dari Healthline, umumnya bayi bisa duduk sejak usia 6 bulan dengan sedikit bantuan untuk berada di posisi yang tepat. Sementara itu, kemampuan bayi duduk secara mandiri tanpa bantuan berada di antara usia 7 hingga 9 bulan.

Lantas, apa penyebab bayi belum bisa duduk sendiri? Berikut informasi selengkapnya yang bisa Ayah dan Ibu simak.


1. Bayi belum mampu mengangkat kepala sendiri

Salah satu faktor penyebab bayi belum bisa duduk sendiri, yaitu kontrol kepala yang masih kurang sempurna. Perlu diketahui, untuk bisa duduk sendiri bayi harus bisa terlebih dulu mengangkat kepalanya sendiri. Melansir dari Medical News Today, pada usia sekitar 4 bulan bayi sudah memiliki kontrol kepala yang baik. Hal ini ditunjukkan dengan kemampuannya mengangkat kepala sendiri.

Artinya, jika untuk mengangkat kepala sendiri saja belum bisa, bagaimana mungkin bayi bisa duduk secara mandiri?


2. Otot-otot tubuh yang masih lemah

Otot-otot tubuh bayi yang masih lemah sangat mungkin menjadi penyebab bayi belum bisa duduk sendiri. Oleh karena itu, Ayah dan Ibu perlu memberi kesempatan untuk si kecil melatih otot-otot tubuhnya. Salah satu yang bisa dilakukan adalah melalui tummy time.

Secara sederhana, tummy time merupakan latihan tengkurap untuk melatih kekuatan otot tangan, leher, punggung, dan perut si kecil. Menariknya, latihan fisik ini bisa dilakukan sejak bayi baru lahir. Untuk mendapatkan otot-otot tubuh yang lebih kuat, latihan tummy time punya beberapa variasi durasi. Misalnya, bagi newborn tummy time bisa dilakukan selama 2 -3 menit per hari. Sebaliknya, bagi bayi yang sudah lebih besar, tummy time bisa dilakukan hingga 20 menit per hari.


3. Kurang stimulasi dari orang tua

Penyebab bayi belum bisa duduk berikutnya, yaitu kurangnya stimulasi yang diberikan oleh Ayah dan Ibu. Tentu saja, stimulasi agar bayi bisa segera duduk tidak terbatas hanya aktivitas tummy time. Cobalah untuk menempatkan si kecil di pangkuanmu. Kemudian, topang punggung dan badannya agar bisa duduk dengan baik.

Stimulasi ini bisa dilakukan sambil mengajak si kecil membaca buku atau sekadar bermain dengannya. Suasana yang menyenangkan saat bayi belajar duduk juga bisa membuatnya lebih bersemangat dan merasa nyaman. Dengan begitu, si kecil lebih termotivasi untuk segera duduk secara mandiri.


4. Terlalu sering diletakkan di atas kasur

Beberapa orang tua memilih untuk meletakkan bayi di atas kasur, karena tidak ingin repot atau terlampau lelah. Padahal ini justru menjadi penyebab bayi belum bisa duduk sendiri. Terlalu sering diletakkan di atas kasur membuat bayi malas untuk melatih otot tubuhnya.

Ada baiknya mulai sekarang Ayah dan Ibu memberi kesempatan bayi bermain di atas lantai atau karpet lebih lama. Dengan memosisikan bayi duduk di lantai atau karpet untuk bermain, maka bayi memiliki kesempatan belajar lebih banyak. 

Untuk mencegah bayi jenuh, cobalah sebar mainan berwarna-warni. Cara ini cukup efektif membantu si kecil belajar memosisikan dirinya untuk duduk sendiri.


5. Faktor kelainan tulang di tubuh bayi

Perkembangan setiap bayi berbeda-beda. Namun, ketika bayi belum bisa duduk sendiri di usia  9 bulan atau lebih, bisa jadi karena disebabkan adanya kelainan tulang di tubuh si kecil. Kelainan ini biasanya ditunjukkan dengan ciri kontrol kepala belum cukup kuat, otot kaku, tidak mampu membawa benda ke mulut, dan hanya meraih mainan dengan satu tangan.

Jika si kecil menunjukkan ciri-ciri tersebut, maka Ayah dan Ibu perlu waspada. Pasalnya, menurut hasil riset National Institutes of Health (NIH) penyebab bayi belum bisa duduk sendiri berasal dari faktor kelainan tulang di tubuhnya. Antara lain:

  1. Spinal Muscular Atrophy (SMA), ini merupakan bentuk kelainan tulang yang berasal dari faktor genetik. Kondisi SMA mengakibatkan otot tubuh sulit digerakkan dan melemah. Bayi dengan kelainan atrofi otot tulang belakang ini bahkan bisa mengalami skoliosis (tulang belakang melengkung).
  2. Osteogenesis Imperfecta atau lebih dikenali sebagai penyakit tulang rapuh. Kondisi ini terbilang cukup langka, tetapi bisa dideteksi saat bayi lahir. Jika mengidap kelainan tulang ini, maka tulang pada tubuh si kecil terasa lunak dan mudah patah. Dengan begitu, ia akan mengalami kesulitan untuk menggerakkan tubuh.
  3. Spina Bifida, ini merupakan kelainan tulang di mana kulit di atas sumsum tulang belakang tidak terbentuk dengan benar dan saraf terbuka. Tentu saja, kondisi abnormal pada tulang belakang ini bisa menjadi penyebab bayi belum bisa duduk sendiri. Selain menimbulkan rasa sakit, kondisi spina bifida juga mengakibatkan tulang belakang kehilangan fungsinya secara optimal.

Sejumlah tes kesehatan perlu dilakukan apabila penyebab bayi belum bisa duduk sendiri adalah faktor kelainan tulang. Mulai dari pemeriksaan klinis hingga pencitraan tubuh, termasuk CT Scan, MRI, dan EOS. Pada kondisi tertentu biasanya dokter akan menganjurkan penggunaan brace guna menjaga posisi tulang belakang saat anak tumbuh.


Itulah tadi beberapa penyebab bayi belum bisa duduk sendiri. Jika diperlukan, Ayah dan Ibu bisa melakukan konsultasi dengan dokter untuk menemukan solusi terbaik bagi tumbuh kembang si kecil.


Editor: Atalya