Balita

Keuntungan Bermain Bagi Anak

Keuntungan Bermain Bagi Anak

Bermain adalah dunia anak-anak. Semua anak pasti menyukai kegiatan bermain. Membiarkan anak bermain membuatnya bebas bereksperimen dengan dunia di sekitarnya dan merasakan emosi di dalam dirinya.

Mungkin secara sekilas, apa yang dilakukan buah hati Anda hanyalah bermain biasa tapi ada banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan ini.

Aktivitas bermain membuat anak memiliki kemampuan memecahkan masalah, mengatasi tantangan fisik dan mental, serta mengembangkan keterampilan lainnya. Berikut ini ada beberapa hal yang dipelajari dan dialami anak saat bermain. Anda juga dapat memperoleh ide bagaimana membantu meningkatkan manfaat bermain.

Bermain membantu anak mengatasi emosi

Jauh sebelum anak dapat mengungkapkan perasaan dalam bentuk kata, mereka sudah dapat mengungkapkannya melalui permainan fisik, bercerita, kegiatan seni, dan aktivitas lainnya. Ketika anak memiliki pengalaman yang menyakitkan atau sulit dimengerti, mereka mereview pengalaman tersebut lagi dan lagi melalui kegiatan bermain. Misalnya, jika anak Anda didorong salah seorang temannya di sekolah, ia mungkin tidak mengerti apa yang baru saja terjadi. Jika di hari berikutnya, ketika Anda sedang bermain dengan si kecil dan ia dengan agresif mendorong Anda, ia mungkin sedang berusaha melatih melakukan apa yang ia alami pada hari sebelumnya.

Selama bermain, anak akan menunjukkan beberapa perilaku yang telah atau belum ia mengerti. Namun ia memerlukan panduan dari Anda untuk memberikan respon yang tepat. Lakukan dengan membuat anak Anda tertawa. Hal ini akan mampu membantunya meredakan ketegangan. Ketika bermain bersama buah hati, biarkan anak Anda memimpin selama aktivitas bermain berlangsung. Serahkan padanya untuk menentukan apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya selama masih dalam batasan keamanan dan waktu. Hal ini akan memberinya kesempatan untuk menguji coba penilaiannya sendiri. Selain itu, ia juga lebih leluasa menunjukkan apa yang ia sukai.

Bergabunglah dalam permainan anak Anda tapi hanya jika Anda diminta untuk melakukannya. Jika ia membolehkan Anda memasuki dunianya, biarkan ia memiliki kontrol penuh. Pada kehidupan nyata memang Anda yang mempunyai peran kontrol tapi ingat ya Bunda bahwa ini adalah dunianya. Perhatian yang Anda tunjukkan pada anak saat bermain bersama adalah kunci untuk membangun rasa menghargai diri sendiri. Misalnya, saat Anda bermain dengan berpura-pura menjadi petugas polisi bersamanya, Anda menunjukkan bahwa Anda menerima dunia yang ia yakini, bahwa sesuatu yang ia sukai juga menyenangkan dan penting bagi Anda.

Bermain dapat meningkatkan perkembangan fisik

Permainan fisik yang berbeda membantu mengembangkan keterampilan yang juga berbeda, misalnya, gerakan melompat membutuhkan keseimbangan, memanjat membutuhkan kekuatan, dan kegiatan olahraga melibatkan koordinasi. Keterampilan motorik kasar yang pertama kali mengalami peningkatan adalah berlari, melempar, dan mengayuh. Tapi keterampilan motorik halus juga tidak jauh ketinggalan. Anak umur 3 tahun tidak hanya belajar tentang gravitasi dan keseimbangan tapi juga mengembangkan koordinasi tangan dan mata saat ia dengan hati-hati menumpuk balok menjadi bentuk menara.

Ketangkasan yang anak Anda kembangkan selama bermain akan terbawa ke kehidupannya sehari-hari. Misalnya setelah beberapa kali latihan, anak usia 3 tahun kini mampu mengenakan baju dan makan sendiri. Kemampuan ini memberinya rasa kemandirian. Keuntungan non-fisik lainnya dari kegiatan bermain adalah membantu anak melewati masa stres dan rewel. Tanpa waktu yang cukup untuk aktif bermain, anak Anda akan menjadi mudah marah dan tersinggung.

Cara terbaik untuk memotivasi anak melakukan permainan fisik adalah dengan membuatnya bergerak. Anda dapat menjadi contoh yang baik untuk ditiru si kecil. Mulailah tingkatkan manfaat bermain di rumah dengan melakukan kegiatan fisik daripada hanya berdiam sambil menonton televisi. Saat di dalam rumah, Anda bisa bermain petak umpet atau menari dengan iringan musik. Ketika berada di luar rumah, buatlah istana di kotak pasir, menendang bola ke belakang dan ke depan, atau naik sepeda bersama.

Bermain membantu anak membangun imajinasi

Bermain imajinasi atau berpura-pura merupakan salah satu landasan dunia anak. Perilaku berimajinasi mulai ditunjukkan anak pada usia sekitar 2 tahun. Hampir semua hal dapat memicu imajinasi si kecil, termasuk objek pada kegiatan kesehariannya. Hal ini dikarenakan anak menggunakan objek tersebut sebagai simbol. Anak belajar bahwa satu hal dapat melambangkan hal yang lain. Dengan menggunakan kemampuannya untuk berpura-pura, si kecil bisa mengubah balok kayu menjadi perahu dan mengubah beberapa panci menjadi alat musik drum.

Objek keseharian bukanlah satu-satunya benda yang bisa dimanipulasi anak Anda, begitu juga dengan peran yang ia mainkan dalam bermain. Ia akan berpindah dari peran sebagai seorang pahlawan super menjadi sosok ayah lalu berubah lagi menjadi petugas polisi dengan begitu mudahnya. Dengan mengamati keaneka-ragaman pekerjaan dan identitas, ia akan mampu mengeksplorasi berbagai jenis skenario. Kadang cerita yang ia perankan merefleksikan masalah yang sedang ia coba untuk pahami. Misalnya, jika ia memiliki seorang adik kecil, ia akan menggabungkan perilaku pengasuhan ke dalam sandiwaranya. Ia akan menirukan interaksi Anda dengan adik kecilnya yang baru lahir. Sandiwara imajinasi membuat anak Anda memiliki rasa menguasai. Ia dapat melatih dirinya berperilaku sosial dan menerjemahkan kegiatan sehari-hari dalam drama yang ia ciptakan.

Bunda, Anda dapat memotivasi si kecil untuk melakukan permainan imajinasi dengan menggunakan sebuah kotak berisi benda-benda yang anak Anda bisa gunakan untuk sandirawaranya. Gunakan benda-benda yang digunakan orang dewasa tapi dalam versi anak-anak seperti telepon mainan dan piring dari plastik. Anda dapat membantu memfasilitasinya dalam bermain peran dengan menyediakan objek yang bisa digunakan untuk lebih dari satu fungsi seperti balok warna. Tingkatkan daya imajinasi anak dengan kemungkinan yang tanpa batas.

Bermain dapat meningkatkan keterampilan sosial

Saat batita, anak bermain dengan temannya tanpa ada komunikasi yang jelas. Aktivitas bermain seperti ini biasa disebut bermain paralel. Selama masa prasekolah, anak mulai berinteraksi dengan teman-temannya dengan menciptakan cerita kompleks bersama-sama. Saat melakukan ini, mereka belajar bernegosiasi, bekerja sama, dan berbagi meski sebagian anak tidak menguasai keterampilan untuk berbagi hingga mereka berumur 4 hingga 6 tahun. Saat anak berdebat tentang siapa yang akan mendapat peran ayah atau siapa yang akan memakai pakaian warna tertentu, sebenarnya mereka sedang mengembangkan kemampuan sosial yang penting.

Ketika anak masuk TK, ia akan mendapat teman bermain di sana. Tapi ia membutuhkan bantuan Anda untuk mengembangkan hubungan sosial bersama teman-temannya di luar sekolah. Cara paling mudah untuk membangun persahabatan si kecil adalah dengan menjadwalkan waktu bermain untuk ia dan teman-temannya. Perkenalkan berbagai aktivitas dan permainan kepada mereka lalu amati perilaku dan kemajuan si anak. Setelah bermain, Anda akan mengetahui kemampuan sosial mana saja yang telah ia kuasai misalnya berbagi, bekerja sama, atau bersikap tegas, dan pada bagian mana ia masih membutuhkan bantuan Anda.

Manfaat bermain di luar ruangan untuk anak 

Bunda, anak menghabiskan kebanyakan waktunya untuk bermain di dalam ruangan. Dibandingkan dengan kita saat kecil yang menghabiskan lebih banyak waktu bereksplorasi dengan dunia luar, anak zaman sekarang lebih sering berada di rumah. Permainan komputer, televisi, dan tablet telah menggantikan panjat pohon dan berlarian di tanah lapang ketika anak lebih banyak bermain di luar ruangan.

Berikut ini beberapa alasan kenapa anak perlu menikmati bermain di luar ruangan:

  1. Aktivitas fisik yang membakar energi

    Dengan lebih sedikit waktu dihabiskan di luar ruangan, dan lebih banyak waktu untuk duduk menonton televisi, tak heran bila muncul masalah obesitas di kalangan anak. Pola makan yang buruk serta kurang olahraga membuat banyak anak kelebihan berat badan. Anak perlu aktif selama setidaknya satu jam dalam sehari, dan ini berarti berlari, memanjat, dan melompat.

    Banyak orangtua memilih mendaftarkan anak ke kelas olahraga, tapi waktu yang dihabiskan untuk bergerak sebenarnya tidak selama itu (misalnya, 45 menit pelajaran olahraga bisa hanya 15 menit aktivitas untuk anak). Mendorong anak untuk menghabiskan waktu di luar ruangan tiap hari membuat mereka mengeluarkan keringat.

  2. Manfaat bermain di luar ruangan untuk kesehatan fisik dan emosional 

    Alam bisa memiliki efek mengejutkan pada kesehatan, yang Anda mungkin akan menyadarinya bila tahu tentang bagaimana ruang hijau bisa meningkatkan hasil kelahiran. Menghabiskan waktu di luar ruangan terbukti meningkatkan umur, mengurangi gejala depresi, dan menurunkan tingkat merokok. Manfaat bermain di luar ruangan lainnya adalah menurunkan gejala Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).

    Waktu yang dihabiskan di luar ruangan bisa menurunkan tingkat stres dan kecemasan. Pengalaman sensori ketika berada di luar ruangan, semilir angin yang meniup pepohonan, merasakan pasir di sela jari, dan hangatnya sinar matahari pada kulit, bisa mendorong relaksasi.

    Dengan lebih banyak area untuk bermain, anak sering kali jadi lebih aktif ketika berada di luar rumah, yang membantu mereka membangun tulang  yang kuat dan tingkat kebugaran yang baik, serta juga membuat mereka membakar energi dan kalori. Menghabiskan waktu di luar ruangan juga bermanfaat untuk perkembangan kekebalan tubuh. Serta berada di bawah sinar matahari, berarti anak secara alami menyerap vitamin D yang sangat penting untuk pertumbuhannya.

  3. Menghubungkan anak dengan alam

    Anak yang menghabiskan waktu lebih banyak bermain di luar rumah merasa lebih terhubung dengan alam. Menghabiskan waktu di alam membantu anak menyadari pentingnya dunia sekitar dan bisa mendorong mereka untuk sadar tentang dampak keberadaan manusia pada bumi.

    Generasi selanjutnya kemungkinan menghadapi peningkatan suhu global serta peningkatan pada perubahan iklim yang berhubungan dengan pola cuaca ekstrim. Dan dibutuhkan sebanyak mungkin orang yang mencintai alam untuk membantu melindungi bumi sebelum terlambat.

  4. Bermanfaat untuk perkembangan keterampilan

    Melalui permainan yang tidak terstruktur (unstructured play), anak belajar berbagai keterampilan hidup yang penting. Mulai dari memecahkan masalah hingga kreativitas, keterampilan sosialisasi hingga negosiasi, bermain bebas memberi anak kesempatan untuk belajar berbagai keterampilan. Ketika bermain dengan anak lain, anak belajar kontrol diri dan mengikuti aturan. Ketika bermain sendiri, mereka bebas bereksplorasi dan berimajinasi sesuka hati. Dengan memanjat pohon, melompat, dan berkejaran, anak belajar bagaimana mengukur risiko.

  5. Proses pembelajaran

    Bermain di luar ruangan membantu anak mengembangkan kemampuan anak untuk belajar. Dengan meletakkan perlengkapan edukasi di luar ruangan, anak bisa belajar melalui bermain, yang jadi cara yang menyenangkan untuk membantu anak mempelajari informasi dan keterampialn baru. Selain itu, bermain di luar ruangan mendorong anak untuk berpikir belajar sebagai proses berkelanjutan,  bukan aktivitas yang hanya dilakukan ketika berada di dalam kelas.

  6. Mengasah keterampilan sosial 

    Area bermain luar ruangan biasanya tidak sesempit di dalam ruangan, anak jadi kurang terintimidasi dan membantu mereka secara alami jadi lebih bersosialisasi. Ini berarti anak akan lebih mau bergabung dalam berbagai permainan dan aktivitas. Mereka juga lebih mungkin berbicara pada anak lain dan menjalin pertemanan. Ini semua mendorong anak untuk belajar tentang keterampilan sosial dan bagaimana berinteraksi dengan anak lain saat jauh dari pengawasan orang dewasa.

  7. Lebih tenang, lebih bahagia

    Memberi kebebasan pada anak untuk menikmati manfaat bermain di luar ruangan membantu mereka merasa lebih bahagia dan lebih tenang. Seperti telah disebutkan, berada di luar ruangan berarti anak secara alami mendapat vitamin D dari sinar matahari, yang terbukti membantu meningkatkan mood dan menciptakan perilaku mental yang positif. Kebebasan bermain di luar ruangan juga mendorong anak untuk tidak menumpuk energi, khususnya bila anak cenderung duduk untuk waktu yang lama, ini memicu mereka menjadi lebih tenang dan kemudian membantu anak bisa lebih fokus ketika belajar di dalam kelas.

  8. Mengasah kemandirian 

    Area luas untuk bermain ketika anak berada di luar ruangan berarti mereka berada jauh dari pengawasan orang dewasa secara langsung. Ini membantu anak belajar mandiri ketika bersosialisasi dan berinteraksi dengan anak lain serta belajar bermain sendiri. Mereka belajar menunggu giliran bermain atau bangkit sendiri ketika terjatuh dan bernegosiasi dengan alat bermain yang tidak dikenal, semua ini membuat anak belajar mandiri.

  9. Bebas bereksplorasi

    Sering kali permainan di luar ruangan sedikit lebih besar risikonya dibanding mainan dalam ruangan. Ketika anak bermain perosotan  yang membuatnya sedikit takut atau mencoba jembatan keseimbangan yang menantang, permainan di luar ruangan ini bisa membantu anak belajar mendorong diri mereka ke batas kemampuan yang mereka bisa dan menjadi terlatih dalam mengukur risiko. Ini juga mengajarkan mereka untuk mengeksplorasi permainan baru dan menjadi lebih percaya diri dalam mencoba hal baru tanpa dipandu oleh orang dewasa.

  10. Mendorong kreativitas

    Permainan luar ruangan mendukung kreativitas karena bertindak seperti kanvas kosong. Di dalam rumah, anak bisa bermain dengan pedang plastik atau permainan rumah kayu, tapi saat berada di luar ruangan anak harus menggunakan imajinasinya. Sebatang kayu bisa dengan mudah menjadi tongkat ruangan menawarkan kepada anak kebebasan untuk berkreasi, membuat anak mengubah apa saja menjadi yang ia inginkan.

Manfaat bermain di luar ruangan yang tidak terstruktur meningkatkan perkembangan kesehatan dan sosial anak. Meski hanya selama satu jam setiap hari tapi bisa sangat bermanfaat. Jadi coba jadwalkan waktu bermain di luar ruangan sebagai bagian dari rutinitas sehari-hari. Anda dan buah  hati bisa berjalan-jalan ke taman setelah pulang sekolah, berkeliling komplek di sore hari, atau berlarian di tanah lapang. Ada banyak pilihan untuk bermain di luar rumah, dan Anda juga bisa mendapat manfaat dengan menghabiskan lebih banyak waktu di alam.

(Ismawati)