Balita

Sengaja Dikagetkan! Bayi Sering Kaget Saat Tidur, Normal Terjadi

Sengaja Dikagetkan! Bayi Sering Kaget Saat Tidur, Normal Terjadi

Bayi sering kaget, apakah normal atau ada indikasi gangguan kesehatan yang perlu Ibu khawatirkan ya? Yup! Refleks kaget ini biasanya sering dialami bayi baru lahir hingga usia tertentu.

Faktanya, kondisi bayi sering kaget untuk bayi baru lahir adalah hal yang umum terjadi. Baru-baru ini juga tengah viral di media sosial, tentang tradisi mengagetkan bayi supaya nantinya bayi tidak sering kaget ketika nanti ia beranjak dewasa.

Ibumin yang sempat melihat video tersebut, jadi sedih melihatnya. Apalagi, hal tersebut sengaja dilakukan dikala bayi sedangg tertidur pulas.

Kondisi bayi sering kaget dalam dunia medis sering dikenal dengan sebutan refleks moro. Yuk, kita kenali dulu alasan mengapa bayi sering kaget, dan bagaimana cara mengatasi bayi sering kaget saat tidur, dalam ulasan berikut.

Serba-serbi adanya refleks moro

Melansir dari laman WebMD, bayi dilahirkan dengan beberapa refleks penting yang biasa disebut dengan refleks primitif, nah refleks moro ini adalah salah satunya. Refleks moro pertama kali dijelaskan oleh Ernst Moro pada tahun 1918.

Refleks moro atau yang biasa dikenal dengan bayi sering kaget, umumnya akan menghilang sekitar usia 2-6 bulan ketika si kecil sudah mampu menopang kepalanya. Ketika otak si kecil sudah matang, ia juga akan lebih mampu mengontrol gerakannya lebih baik lagi, sehingga refleks moro akan hilang.

Pemicu refleks moro ini belum bisa benar-benar dipastikan. Namun, biasanya refleks moro atau bayi sering kaget dapat terjadi karena beberapa hal seperti berikut ini:

  • Perubahan cahaya yang drastis atau tiba-tiba
  • Adanya gerakan tiba-tiba, misalnya berpindah tempat
  • Adanya suara keras secara tiba-tiba
  • Si kecil mendapatkan sentuhan tiba-tiba.

Bayi sering kaget merupakan refleks moro yang biasa terjadi


Ibu pasti sering menemui kondisi di mana bayi sering kaget saat tidur, sehingga tampak tiba-tiba bergerak. Kondisi ini juga kerap menimbulkan pertanyaan mengenai bayi sering kaget apakah normal?

Sayangnya, di Indonesia ini kondisi bayi sering kaget kerap kali dikaitkan dengan hal-hal diluar medis. Kondisi ini pula yang pada akhirnya membuat cara mengatasi bayi sering kaget saat tidur juga dilakukan dengan cara yang tak biasa, salah satunya menggebrak sisi kanan dan kiri bayi dengan intensitas beberapa kali. 

Waspada ya Bu, sebab tradisi ini cukup membahayakan bagi bayi. Kembali lagi, bayi sering kaget saat tidur kemungkinan besar dikarenakan si kecil sedang mengalami refleks moro. 

Melansir dari laman Medical News Today, refleks moro atau refleks kaget merupakan respon motorik tak sadar yang dikembangkan bayi sejak ia pertama kali dilahirkan. Jadi, dengan kata lain, bayi sering kaget saat tidur adalah hal yang normal terjadi.

Refleks moro ini juga akan diperiksa oleh dokter sejak si kecil lahir ke dunia, diikuti dengan beberapa refleks naluriah seperti mengisap, menggenggam, hingga melangkah. Ibu nggak perlu khawatir, refleks moro ini tidak menyebabkan rasa nyeri atau sakit pada si kecil.

Jadi, ketika bayi terkejut, ia memang akan baik-baik saja. Namun, mengapa dokter langsung memeriksa refleks moro meski si kecil baru saja dilahirkan? Hal ini dikarenakan, beberapa bayi memiliki refleks moro yang abnormal (melibatkan satu sisi tubuh saja). 

Beberapa kemungkinan refleks moro abnormal seperti:

  • Terjadi cedera akibat proses persalinan
  • Terdapat infeksi
  • Ditemukan adanya kelemahan otot
  • Kasus cerebral palsy (kelumpuhan otak spastik)
  • Kerusakan saraf tepi.

Bayi sering kaget saat tidur juga merupakan sebuah tanda bahwa perkembangan otak bayi normal. Sehingga, Ibu tak perlu cemas dan sengaja mengagetkan anak karena hal ini bisa memicu resiko bahaya lainnya.

Bagaimana mengatasi bayi sering kaget saat tidur?


Mengatasi bayi sering kaget saat tidur bisa dilakukan dengan cara yang lebih aman dan nyaman untuk si kecil. Berikut ini tips supaya bayi sering kaget saat tidur bisa lebih tenang:

1. Memberikan bedong atau selimut

Si kecil bisa diberikan bedong dengan kain lembut yang menghangatkan tubuhnya, supaya refleks moronya bisa berkurang. Bedong yang diberikan, sebaiknya tidak terlalu ketat supaya si kecil tetap nyaman. 

Selain itu, Ibu bisa juga memberinya selimut ya, sebab bisa jadi bayi kaget saat tidur akibat udara di dalam ruangan yang terlalu dingin.

2. Sebelum tidur berikan white noise

White noise sudah lama dikenal mampu menenangkan bayi ketika tidur. Untuk mengurangi refleks moro, white noise bisa dimainkan sesaat sebelum si kecil tidur atau selama ia tidur.

White noise dinilai lebih baik daripada sengaja menggebrak sisi kanan dan kiri bayi untuk membuatnya tidak mudah kagetan. 

3. Lakukan gerakan perlahan ketika akan memindahkannya

Saat ingin memindahkan si kecil, lakukan gerakan halus dan perlahan. Membungkuklah sedekat mungkin pada si kecil, lalu gendong dengan gerakan lembut supaya ia tidak kaget.

Ketika Ibu membungkuk, aroma khas Ibu juga akan tercium oleh si kecil dan hal ini bisa membuatnya tenang.

4. Meredupkan cahaya yang ada di kamar bayi

Cahaya bisa menjadi pemicu refleks moro, misalnya cahaya terlalu terang ketika ia hendak tidur. Ayah dan Ibu, bisa meredupkan cahaya yang ada di kamar supaya si kecil menjadi lebih nyaman ketika sedang tidur.

Refleks lain yang akan dialami si kecil


Tak hanya refleks moro atau bayi sering kaget saat tidur, melansir dari laman Healthy Children, bayi baru lahir akan mengalami juga beberapa refleks seperti berikut ini:

  • Stepping reflex

Stepping reflex atau walking reflex, adalah refleks yang gerakannya terlihat seperti sedang berjalan ketika kaki bayi disentuhkan ke permukaan padat. Refleks ini sudah ada sejak lahir, dan akan berkurang ketika usianya menginjak 2 bulan.

  • Rooting reflex

Rooting reflex atau refleks mencari biasanya terjadi saat pipi bayi disentuh, atau tak sengaja tersentuh dengan benda apapun. Sentuhan ini akan membuat si kecil dengan sigap seperti mencari sesuatu untuk dihisap. Refleks ini akan menghilang saat si kecil menginjak usia 4 bulan.

  • Palmar grasp reflex

Palmar grasp reflex atau refleks menggenggam, terjadi saat Ibu menyentuh telapak tangan si kecil kemudian akan disambut genggaman erat olehnya. Refleks ini akan hilang saat si kecil usianya 5-6 bulan.

Jadi, pada intinya bayi sering kaget saat tidur bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan ya Bu. Sehingga, Ibumin harapkan jangan ada lagi yang melakukan ritual sengaja menggagetkan alih-alih menncegah si kecil tidak kagetan ya.

Editor: Aprilia