Balita

Vaksin Polio Kembali Ditegakkan, Waspada Penyakit Ini Sejak Dini!

Vaksin Polio Kembali Ditegakkan, Waspada Penyakit Ini Sejak Dini!

Vaksin polio saat ini kembali digelar untuk seluruh lapisan masyarakat dengan rentang usia 0-59 tahun. Hal ini dikarenakan adanya temuan, warga negara Indonesia yang menderita polio.

Padahal Indonesia sendiri sudah dinyatakan bebas polio selama 8 tahun. Hal ini dicurigai muncul kembali, akibat kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya melakukan imunisasi sub pin polio.

Terlebih, masih ada saja masyarakat yang bersikap anti vaksin, serta menganggap vaksin polio dapat membahayakan tubuh mereka. Hmm..nggak heran deh kalau kasus polio di Indonesia kembali menyeruak.

Sebenarnya pelaksanaan imunisasi polio dilakukan serentak dan gratis, lho! Jadi, masyarakat bisa datang saja ke lokasi pelayanan kesehatan terdekat seperti posyandu atau puskesmas.

Nantinya, petugas akan menentukan sendiri jenis vaksin polio yang diberikan, mulai dari vaksin polio tetes hingga suntik. Perlu diketahui, vaksin polio sudah dicanangkan oleh pemerintah sejak dulu. 

Bahkan, vaksin ini sudah masuk menjadi vaksin wajib yang harus diberikan untuk bayi hingga anak-anak. Bagaimana pelaksanaan sebenarnya? Simak dalam ulasan berikut ini ya, Bu.

Mengenal penyakit polio yang berpotensi menyebabkan kematian


Melansir dari laman World Health Organization International, polio merupakan penyakit yang sangat menular dan sebagian besar menyerang anak-anak. Polio akan menyerang sistem saraf sehingga dapat menyebabkan kelumpuhan tulang belakang, pernafasan, hingga yang paling parah dapat menyebabkan kematian.

Penyakit polio sudah ada sejak zaman prasejarah dan telah memengaruhi seluruh anak di dunia selama ribuan tahun. Temuan ini pertama kali dikemukakan oleh seorang dokter di Inggris bernama Michael Underwood sekitar tahun 1789.

Kemudian dikembangkan, dan dinyatakan menjadi sebuah penyakit berbahaya sejak tahun 1840 oleh seorang dokter Jerman bernama Jakob Heine. Melansir dari laman Kids Health, penyakit polio berasal dari virus yang dapat menyebabkan penderitanya lumpuh permanen, atau tubuh terlihat sangat layu sehingga harus dibantu untuk melakukan aktivitas harian. 

Sementara itu, guna mencegah penyakit tersebut, maka kita wajib melakukan vaksin polio. Mengutip dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pada anak-anak, imunisasi polio wajib diberikan pada usia 2 bulan, 4 bulan, 6-18 bulan, dan 4-6 tahun dengan rincian sebagai berikut:

  • Vaksin polio tetes (OPV) diberikan 4x, di usia 1, 2, 3, 4 bulan
  • Vaksin polio suntik (IPV) diberikan 2x di usia 4 dan 9 bulan.

Bagi anak-anak yang belum menerima vaksin polio, sebaiknya segera diberikan karena tidak ada kata terlambat. Kemenkes juga menyebutkan bahwa vaksin polio ini dapat diberikan hingga usia 5 tahun.

Vaksin polio yang diberikan biasanya berupa vaksin polio tetes atau vaksin virus polio oral (OPV), yang merupakan vaksin hidup yang dilemahkan dan telah banyak digunakan di seluruh dunia. Vaksin polio tetes ini menawarkan perlindungan terhadap penyakit polio yang mematikan itu.

Syarat anak dapat diberikan vaksin polio tetes dapat Ibu ketahui dari tenaga medis di rumah sakit atau klinik terdekat. Pastikan seluruh rekam medis anak lengkap dan tepat sehingga pemberian vaksin polio tetes tepat sasaran.

Mengapa imunisasi sub pin polio digelar oleh pemerintah?


Masih melansir dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, imunisasi sub pin polio digelar karena adanya temuan luar biasa kasus polio pertama kali di daerah Kabupaten Pidie, Aceh sejak Indonesia dinyatakan bebas polio selama 8 tahun. Kasus ini ditemukan pada tanggal 24 November 2022 dan mendapati tiga anak positif terjangkit virus polio.

Sejak temuan tersebut, pemerintah Indonesia menyatakan bahwa polio merupakan Kejadian Luar Biasa (KLB) yang terjadi di Kabupaten Pidie. Tak hanya itu saja, pada bulan Maret 2023, muncul juga satu kasus polio baru di daerah Puwakarta, Jawa Barat.

Sasaran imunisasi sub pin polio saat ini adalah, seluruh balita berusia 0-59 bulan dan berupa vaksin polio tetes bukan vaksin suntik. Si kecil dijadwalkan harus menerima imunisasi sub pin polio dalam beberapa tahap, yaitu:

  • Tahap 1: akan dilakukan pada 3-15 April 2023
  • Tahap 2: akan dilaksanakan pada 15-27 Mei 2023 (interval 1 bulan).

Sementara ini, imunisasi sub pin polio tersedia gratis di posyandu atau seluruh puskesmas di daerah Jawa Barat. Namun vaksin polio gratis ini rencananya akan diberikan kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia. 

Perbedaan vaksin polio biasa dengan imunisasi sub pin polio


Vaksin polio tetes atau vaksin oral polio (OPV) yang biasa diberikan adalah jenis OPV yang isinya virus polio tipe1 dan 3. Sementara itu, imunisasi sub pin polio akan menggunakan novel oral polio vaccine (nOPV) tipe 2.

Vaksin polio terbaru ini, fungsinya adalah sebagai tambahan agar kekebalan tubuh si kecil semakin lengkap. Tak ada masalah bila sudah pernah menerima vaksin polio sebelumnya, karena isi vaksin polio terbaru ini berbeda.

Gejala awal dan penyebaran penyakit polio

Polio memang dapat menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun, namun semua orang dari segala usia berpotensi tertular penyakit ini jika tidak melakukan vaksin polio. Fakta yang dilansir melalui laman resmi World Health Organization, sekitar satu dari 200 infeksi yang disebabkan karena penyakit ini akan menyebabkan kelumpuhan permanen.

Di antara pasien yang mengalami kelumpuhan tersebut, sekitar 5-10% meninggal karena otot pernafasan mereka tidak dapat bergerak. Virus ini juga sangat menular.

Bahkan bisa ditularkan oleh dari satu pasien ke pasien yang lain dan penyebarannya melalui rute fekal-oral, dapat melalui air, makanan yang terkontaminasi. Kemudian berkembang biak melalui usus.

Berikut ini merupakan beberapa gejala awal penyakit polio:

  • Mengalami demam
  • Merasa sangat kelelahan
  • Merasakan sakit kepala
  • Muntah
  • Mengalami leher kaku
  • Terjadi nyeri pada tungkai.

Seluruh gejala ini dapat dihindari dengan upaya pencegahan terbaik, salah satunya dengan memberikan vaksin polio berjadwal sejak dini, sesuai yang dianjurkan oleh dokter dan pemerintah. Strategi pemberantasan polio juga sudah kembali diterapkan mulai tahun 2022-2026, untuk mengamankan dunia agar manusia terbebas dari virus polio.

Editor: Aprilia