Kehamilan

5 Alasan Ibu Perlu Babymoon Saat Hamil

5 Alasan Ibu Perlu Babymoon Saat Hamil

Mungkin Ibu masih asing dan belum memiliki bayangan mengenai babymoon saat hamil. Hmm, apa bedanya dengan honeymoon? Kalau soal honeymoon alias bulan madu pasti sudah akrab di telinga Ibu, bukan? 

Honeymoon lekat dengan kegiatan berduaan bersama suami (biasanya dilakukan oleh mereka yang baru saja menikah) sembari liburan ke suatu tempat yang romantis nan seru. Nah, babymoon saat hamil ini tidak jauh berbeda dengan honeymoon. Hanya saja, kali ini ada hubungannya dengan baby alias sang buah hati.

Secara tradisional, awal mula istilah babymoon dikaitkan dengan kegiatan bermesraan para pasangan sesaat setelah buah hati mereka lahir. Ya, semacam refreshing setelah berbulan-bulan memfokuskan perhatian pada kehamilan.

Babymoon dilakukan pada minggu pertama pasca persalinan sebelum para pasangan bersiap diri kembali ke realita sebagai orang tua baru dan melepaskan masa-masa berdua saja sebagai sepasang kekasih untuk yang terakhir kalinya.

Namun kini, sejak maraknya budaya para selebriti dan iklan travel yang menawarkan paket liburan babymoon saat hamil, maka definisi babymoon itu sendiri mulai bergeser jauh dari konsep awal. Kini, babymoon identik dengan acara berduaan bersama pasangan sebelum si kecil lahir.

Itu berarti, babymoon dilakukan sebelum perut Ibu membesar atau memasuki akhir kehamilan. Babymoon adalah momen liburan bersama suami ke suatu tempat yang indah layaknya bulan madu dahulu. Well, meski konsepnya berbeda, tapi babymoon tetap bisa menjadi ide bagus kan sebagai alasan buat liburan?

Ibu tak perlu kok jauh-jauh pergi ke luar negeri atau ke luar kota demi mendapatkan pengalaman babymoon saat hamil yang menarik. Ibu dan suami dapat memanfaatkan babymoon sebagai liburan singkat nan mesra dengan saling memanjakan satu sama lain.

Tak perlu jauh-jauh deh, cukup dengan menyewa kamar hotel dengan servis prima, bermalam di villa pegunungan dengan view menawan, atau sekedar pergi ke spa bersama-sama lalu dilanjutkan dengan candle light dinner super romantis. Hmmm, membayangkannya saja sudah bikin senyum-senyum ya, Bu!

Buang-buang uang? Lebih baik uangnya dipakai untuk biaya persalinan anak? Well, babymoon saat hamil tak selalu identik dengan yang mahal-mahal lho. Tapi memang alangkah baiknya kalau kita bisa memanfaatkan momen berduaan tersebut dengan suatu hal yang spesial.

Bagaimana kalau dana tidak mencukupi? Tentu ada banyak pilihan lain yang bisa Ibu dan Ayah lakukan! Misalnya, napak tilas ke lokasi-lokasi kencan zaman dahulu yang menyimpan banyak memori indah. Lokasi tersebut bisa jadi warung dekat kampus, toko buku langganan, atau kafe dimana pasangan dulu melamar Anda! Nah, sambil bernostalgia, jangan lupa mengambil foto sebagai kenang-kenangan ya, Bu!

Momen babymoon saat hamil juga tidak melulu hanya sekedar bermesraan layaknya muda-mudi yang baru saja berpacaran. Sebenarnya ada banyak sekali manfaat yang bisa dipetik dari kegiatan ini. Berikut adalah 5 alasan mengapa Ibu dan Ayah wajib melakukan babymoon!


  1. Merekatkan hubungan sebagai pasangan kekasih

    Menjadi orang tua adalah salah satu fase paling berat bagi pasangan karena banyak sekali tantangan yang harus dihadapi bersama-sama. Segala tantangan tersebut kadang berlangsung berbulan-bulan hingga setahun lebih.

    Tak jarang pasangan yang dulunya super mesra menjadi saling adu argumen karena sibuk berbagi tugas merawat anak. Maka dari itu, sebelum Ibu bertransformasi menjadi orang tua, nikmatilah momen bermesraan bersama suami untuk yang terakhir kalinya.

    Babymoon juga bisa menjadi kesempatan bagi Ibu untuk menyatakan rasa terima kasih dan maaf pada suami karena sering merepotkan selama masa kehamilan. Berusahalah untuk saling menguatkan, menyayangi, dan membuat percakapan bermakna selama babymoon berlangsung. Sebab, tak lama setelah si kecil lahir, percakapan Anda dan suami akan berkutat pada soal ASI, durasi jam tidur bayi, popok, tidur, ASI, popok, dan begitu seterusnya.


  2. Berkencanlah selagi sempat!

    Kelak setelah si kecil lahir, maka otomatis waktu berduaan saja bersama suami akan semakin sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali. Ibu akan disibukkan dengan kegiatan mengasuh, menyusui, mengganti popok, dan mengurus segala keperluan sang buah hati.

    Ayah pun akan turut repot harus berbagi tugas atau minimal terkena imbas susah tidur karena anak yang sering rewel di tengah malam. Sebelum semua kesibukan itu terjadi, luangkan waktu untuk babymoon. Pakailah setelan terbaik Ibu, lengkap dengan dandanan cantik, dan nikmatilah liburan singkat nan romantis sebebas-bebasnya selagi sempat!


  3. Beristirahat sepuasnya

    Babymoon saat hamil juga bisa berarti berakhir pekan bersama suami menghabiskan hari dengan bermalas-malasan bersama di rumah. Singkirkan segala tugas rumah tangga dan urusan belanja keperluan  anak untuk sesaat. Tontonlah beberapa film, putar musik kesukaan, pesanlah makanan (agar Ibu sesekali tak perlu repot memasak) dan berbaringlah di sofa atau kasur sambil bercakap-cakap dengan suami.

    Meski nampak sederhana, kelak saat Ibu kekurangan waktu tidur saking sibuknya mengurus bayi, Ibu akan sangat mensyukuri saat-saat bersantai berdua tersebut.


  4. Untuk mengurangi stres

    Masa-masa menunggu kelahiran bayi mungkin akan membuat Ibu lumayan stres. Semua uji laboratorium, scan, pemeriksaan rutin dengan dokter, serta birth class adalah sebagian dari hal-hal yang akan membebani pikiran Anda selama hamil.

    Belum lagi segala tetek bengek perencanaan biaya persalinan, buku-buku bacaan tentang cara mengurus bayi, berbelanja perlengkapan bayi baru lahir (yang nampaknya tak kunjung selesai!), sampai keharusan mendengar semua petuah-petuah orang tua terkait cara mengasuh anak yang baik dan benar. Aduh pusing! Maka dari itu, tenangkan pikiran Ibu dan pergilah liburan sebentar bersama suami agar hati kembali ceria dan jauh dari stres.

    Terkadang mendengar nasihat atau cerita dari orang lain bisa membuat para Ibu hamil jadi takut berlebihan. Inilah yang menjadi beban pikiran tersendiri dan akhirnya membuat Anda stres.

    Nanti setelah pulang babymoon, sebaiknya lebih berhati-hatilah dalam memilih lawan bicara. Jauhi orang-orang yang suka bergosip dan mengumbar fakta-fakta negatif terkait soal kehamilan. Stay positive and beat your fears, Mommies!


  5. Saat terakhir memanjakan diri

    Menjadi orang tua berarti Ibu harus siap berbagi perhatian dengan si kecil. Itu artinya, Ibu harus rela menempatkan si kecil di nomor satu dan mengedepankan segala kepentingan anak lebih dulu. Kelak pun Ibu bisa jadi tak sempat merawat diri ke salon atau tidur nyenyak karena sibuk merawat si kecil. Nah, babymoon saat hamil adalah kesempatan terakhir Ibu untuk 'egois' dan memikirkan kesenangan sendiri.

Itu dia 5 alasan mengapa Ibu sebaiknya melakukan babymoon saat hamil. Tapi sebagai catatan, berusahalah agar babymoon saat hamil tidak menjadi suatu beban tersendiri atau kegiatan yang terlalu dipaksakan. Pergi keluar kota atau menghabiskan waktu di tempat yang mahal memang bisa menjadi suatu kesenangan tersendiri, tapi apakah hal tersebut memungkinkan?

Sesuaikan rencana babymoon Anda dengan kondisi keuangan serta waktu libur sang suami. Selain itu, sebaiknya Ibu pergi berlibur saat kehamilan mencapai trimester kedua agar jauh dari morning sickness yang biasa terjadi pada trimester pertama. Hindari melakukan babymoon saat usia kandungan mencapai  trimester akhir karena hanya akan membuat Anda merasa serba tak nyaman  dengan kondisi perut yang membesar.

(Yusrina)