Kehamilan

7 Mitos dan Fakta Tentang Gigi Patah Saat Hamil

7 Mitos dan Fakta Tentang Gigi Patah Saat Hamil

Gigi patah saat hamil konon merupakan pertanda akan datangnya musibah di dalam keluarga. Dalam buku Mandarin kuno berjudul The Interpretation of Dreams karya Duke of Zhou juga disampaikan kalau gigi patah atau tanggal bisa dimaknai sebagai sesuatu yang menyedihkan. 

Namun, secara medis gigi patah saat hamil adalah hal yang bisa terjadi kapan saja. Terlebih bagi Ibu hamil yang memiliki kecenderungan masalah kesehatan gigi dan mulut.

Nah, berikut ini merupakan penjelasan logis tentang kesehatan gigi Ibu hamil. Yuk, simak agar Ibu tidak bingung membedakan mitos dan fakta tentang gigi patah saat hamil.


Fakta: perubahan hormonal memicu Ibu hamil sakit gigi

Perubahan hormon selama kehamilan memicu masalah periodontal pada gigi dan jaringan pendukungnya. Kondisi ini bisa semakin parah jika kuman dan bakteri menyerang gigi Ibu hamil. 

Pasalnya, tubuh Ibu hamil lebih rentan terpapar kuman dan bakteri, termasuk yang menyerang gigi dan rongga mulut. Sebagai langkah pencegahan, sebaiknya Ibu hamil rutin gosok gigi minimal dua kali sehari serta menggunakan obat kumur antiseptik untuk mendapat perlindungan yang lebih optimal.


Fakta: morning sickness bisa menyebabkan kerusakan gigi

Gigi patah saat hamil umumnya dipicu oleh kerusakan gigi yang tidak segera mendapat pertolongan. Perlu diketahui, faktanya morning sickness atau mual dan muntah di awal kehamilan dalam jangka panjang bisa merusak gigi. 

Hal ini dikarenakan asam dari perut bisa menyebabkan erosi permanen pada lapisan email gigi. Ditambah Ibu hamil yang enggan menggosok gigi karena rasa mual setelahnya, justru memperparah kerusakan gigi dan memperbesar kemungkinan gigi patah saat hamil.


Mitos: Kalsium pada gigi Ibu diambil alih bayi

Gigi patah saat hamil terjadi karena Ibu kekurangan kalsium mungkin saja terjadi. Namun, kondisi ini tidak disebabkan karena kalsium gigi Ibu 'diambil' oleh bayi. Kalsium dibutuhkan untuk membantu membangun gigi dan tulang bayi, tetapi kalsium terutama harus berasal dari makanan ibu hamil dan bukan dari tubuhnya.

Jika ibu tidak memiliki asupan kalsium yang cukup, mineral penting ini mungkin berasal dari kalsium ibu yang tersimpan di tulangnya, bukan dari gigi Ibu. Inilah sebabnya selama kehamilan Ibu dianjurkan untuk makan makanan yang kaya akan kalsium, seperti brokoli, kale, kacang almond, dan sebagainya.


Mitos: Ibu hamil dilarang ke dokter gigi

Dikutip dari Webmd, Ibu hamil wajib menjaga kesehatan gigi dan mulut selama kehamilan dan tidak ada larangan untuk pergi mengunjungi dokter gigi. Sebaliknya, waktu terbaik untuk mengunjungi dokter gigi untuk pembersihan dan pemeriksaan adalah sebelum hamil untuk memastikan mulut yang sehat. 

Namun, selama kehamilan, waktu yang ideal untuk pembersihan adalah selama trimester kedua. Sebaiknya hindari trimester pertama dan paruh kedua trimester ketiga karena ini adalah masa kritis untuk perkembangan bayi.

Peningkatan hormon, terutama Progesteron, sering terjadi selama kehamilan trimester satu dan tiga. Progesteron ini bisa merangsang tubuh untuk memproduksi prostaglandin, yang menyebabkan peradangan pembuluh darah di jaringan gusi. Hal ini menyebabkan gingivitis kehamilan, di mana gusi meradang dan mudah berdarah.


Fakta: kesehatan gigi dan mulut berpengaruh pada berat lahir bayi

Jarang diketahui, ternyata kesehatan gigi dan mulut bisa berpengaruh terhadap berat lahir bayi. Hasil riset yang dipublikasikan melalui The Journal of the American Dental Association menunjukkan bahwa Ibu hamil dengan penyakit gusi kronis empat sampai tujuh kali lebih mungkin untuk melahirkan prematur (sebelum minggu 37) dan bayi dengan berat badan kurang dibandingkan ibu dengan kondisi gigi dan rongga mulut yang sehat. Ibu dengan penyakit periodontal paling parah melahirkan prematur, pada kehamilan usia 32 minggu.


Fakta: jumlah anak yang dilahirkan berpengaruh pada kesehatan gigi Ibu hamil

Gigi patah saat hamil lebih mungkin terjadi di kehamilan kedua atau ketiga. Kondisi ini dikarenakan semakin banyak jumlah anak yang dilahirkan, atau semakin sering Ibu hamil melalui proses persalinan, maka semakin besar pula peluang risiko terjadinya penyakit periodontal. 

Penyakit ini menyerang gigi, gusi, dan rongga mulut Ibu hamil. Sebagai akibatnya, gigi patah saat hamil lebih mudah terjadi. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut terutama selama kehamilan.


Fakta: dilarang ngemil setelah sikat gigi di malam hari

Ibu hamil bisa merasa lapar kapan saja, terutama di malam hari. Namun, pastikan untuk tidak lupa menggosok gigi sebelum tidur untuk memastikan gigi bebas dari sisa makanan. Ini penting dilakukan karena sisa-sisa makanan dan bakteri yang ada pada gigi bisa menimbulkan masalah serius. Mulai dari gigi berlubang sampai gigi patah saat hamil. Jadi, jika Ibu hamil masih ngemil di malam hari, jangan lupa gosok kembali gigi sebelum tidur ya!


Itulah tadi sejumlah fakta dan mitos gigi patah saat hamil. Ingat, selama kehamilan Ibu membutuhkan asupan kalsium setidaknya 1000 mg per hari. Jumlah ini harus dipenuhi dengan baik, supaya tidak menimbulkan masalah kesehatan tulang dan gigi pada Ibu hamil. Jika diperlukan, lakukan pemeriksaan gigi dan mulut secara rutin selama kehamilan demi mencegah terjadinya gigi patah saat hamil. Semoga bermanfaat!

Editor: Atalya