Kehamilan

Hamil 4 Bulan Belum Merasakan Gerakan Janin? Aman Nggak, Ya?

Hamil 4 Bulan Belum Merasakan Gerakan Janin? Aman Nggak, Ya?

Momen kehamilan merupakan momen indah yang dinantikan oleh hampir setiap pasangan yang telah menikah, terutama bagi seorang wanita. Menginjak usia kandungan 4 bulan atau 16 minggu, biasanya juga merupakan waktu yang tepat merasakan janin Ibu bergerak.

Melansir dari laman National Health Service, umumnya, Ibu akan mulai merasakan pergerakan janin di dalam kandungan antara 16-24 minggu masa kehamilan. Namun, bila ini adalah bayi pertama Ibu, maka kemungkinan Ibu belum merasakan gerakan tersebut sampai setelah 20 minggu.

Biasanya gerakan janin juga akan terasa lebih awal pada Ibu yang memiliki postur tubuh kurus. Tapi, gimana ya jika hamil 4 bulan belum merasakan gerakan janin, haruskah Ibu khawatir? 

Nggak perlu panik, yang jelas ketika perut Ibu makin membesar, hal ini juga sudah menjadi satu pertanda baik bahwa si kecil tumbuh sehat di dalam kandungan. Untuk lebih jelasnya, yuk kita simak bagaimana menyikapi hamil 4 bulan belum merasakan gerakan janin, dan apakah ini dikatakan normal, ataukah jadi tanda bahaya, dalam ulasan berikut ini.

Gejala hamil 4 bulan yang perlu diketahui


Sebelum mencari tahu mengapa hamil 4 bulan belum merasakan gerakan janin, kita simak dulu yuk apa saja gejala atau ciri-ciri kehamilan usia 4 bulan. Usia kehamilan menginjak 4 bulan atau 16 minggu, menandakan bahwa Ibu sudah mulai memasuki trimester kedua. 

Ibu boleh sedikit lega nih, karena pada beberapa wanita, saat memasuki usia kehamilan ini, morning sickness sudah mulai berkurang dan nafsu makan sudah mulai kembali. Melansir dari laman Healthline, berikut ini adalah gejala atau ciri-ciri Ibu sedang menjalani usia kehamilan 4 bulan:

  • Mengalami mulas dan gangguan pencernaan
  • Nyeri atau sakit punggung
  • Stretch mark mulai muncul
  • Kaki mengalami varises
  • Terkadang bisa juga sesak napas
  • Hidung bengkak dan tersumbat
  • Gusi bisa saja berdarah
  • Mengalami kembung hingga sembelit.

Pada usia kandungan ini, berat badan Ibu juga sudah mulai bertambah, namun seberapa banyaknya akan berbeda setiap individu. Bentuk janin pada usia kandungan 4 bulan adalah sebesar alpukat kecil, memiliki panjang 4-5 inci, dan beratnya berkisar 4-5 ons.

Saat memasuki 4 bulan kehamilan, biasanya jenis kelamin bayi juga sudah dapat dilihat. Tak hanya itu saja, organ mata hingga telinga sudah berkembang dengan baik.

Jadi, Ibu sudah bisa mengajaknya berbicara hingga bernyanyi untuk menjalin ikatan yang lebih kuat. Jika sudah mulai banyak perkembangan, apakah wajar bila hamil 4 bulan belum merasakan gerakan janin?

Mengapa hamil 4 bulan belum merasakan gerakan janin?


Masih melansir melalui laman Healthline, penyebab utama hamil 4 bulan belum merasakan gerakan janin adalah, tergantung di mana posisi plasenta berada, bagaimana posisi bayi di dalam rahim, dan berapa banyak lemak tubuh yang Ibu hamil miliki. Jadi cukup wajar bila gerakan ini belum begitu terasa pada beberapa Ibu hamil.

Ibu hamil tidak perlu merasa khawatir berlebihan, karena secara resmi, waktu yang lebih tepat untuk melacak tendangan dan pergerakan bayi dapat dilakukan mulai usia kehamilan 28 minggu hingga hari kelahiran tiba. Jika lebih dari usia 28 minggu belum merasakan gerakan bayi, atau gerakan bayi dirasa semakin berkurang, maka Ibu perlu berkonsultasi langsung pada dokter ahli.

Sementara itu, ada alasan lain mengapa hamil 4 bulan belum merasakan gerakan janin. Melansir dari laman Very Well Family, berikut ini penyebabnya:

1. Ibu hamil bergerak terlalu aktif

Hamil 4 bulan belum merasakan gerakan janin bisa jadi karena Ibu hamil bergerak sangat aktif akhir-akhir ini. Gerakan Ibu sehari-hari saat bergerak seperti mengayun lembut janin di dalam kandungan, sehingga cenderung seperti menidurkan bayi dan Ibu terlalu sibuk untuk memikirkan hal itu karena kegiatan yang cukup padat.

2. Baru saja melakukan berhubungan seksual


Penyebab hamil 4 bulan belum merasakan gerakan janin dapat juga karena, efek setelah berhubungan seksual. Beberapa bayi ada yang merasa sangat aktif setelah Ibu melakukan hubungan seksual

Sementara yang lain, seolah terbuai untuk tertidur karena adanya kontraksi rahim yang berirama saat Ibu sedang orgasme. Selama tidak ada hal yang membahayakan, dan dokter masih menyatakan aman, maka berhubungan seksual saat hamil masih diperbolehkan.

3. Bayi masih terlalu kecil untuk konsisten bergerak

Ketika memasuki trimester kedua, sebenarnya bayi Ibu mungkin saja aktif bergerak, namun karena kesibukan Ibu yang cukup padat, Ibu tidak memperhatikan gerakan aktif tersebut. Hal ini juga dapat disebabkan karena, bayi masih terlalu kecil sehingga Ibu belum bisa secara konsisten menghitung gerakannya.

4. Bayi sudah semakin besar dan gerakannya berbeda

Gerakan bayi memasuki trimester kedua akan berbeda dengan trimester ketiga. Jika pada usia kandungan ini bayi bergerak biasa saja, maka pada trimester ketiga bisa lebih aktif dari biasanya.

Namun jika hamil 4 bulan belum merasakan gerakan janin sama sekali dan Ibu merasa ini adalah, hal yang tak biasa atau mengalami penurunan keaktifan dari biasanya. Maka, Ibu bisa langsung menghubungi klinik terdekat.

5. Bayi sedang pulas tertidur


Janin tidak bergerak belum tentu menandakan suatu masalah, ini bisa jadi karena saat Ibu mulai memiliki waktu senggang untuk menyapanya, si kecil justru sedang tertidur pulas di dalam rahim. Apalagi memasuki trimester ketiga, bayi bisa saja sangat aktif ketika Ibu sangat mengantuk namun bisa tertidur nyenyak saat Ibu sedang tidak ada kegiatan.

Gerakan janin memasuki trimester kedua bisa sangat bervariasi seperti gerakan cepat, gerakan menyerupai gelembung gas atau kupu-kupu. Semakin bertambah usia kandungan, gerakan janin akan lebih intens dari biasanya.

Kapan harus khawatir terhadap gerakan janin?

Hamil 4 bulan belum merasakan gerakan janin sebenarnya masih wajar terjadi. Namun, Ibu perlu waspada bila adanya penurunan yang cukup signifikan dalam gerakan janin karena dapat menandakan adanya masalah serius. 

Melansir dari laman What to Expect, penurunan aktivitas janin yang tiba-tiba dapat disebabkan karena:

  • Cairan ketuban terlalu rendah atau terlalu banyak

Saat melakukan pengecekan dengan dokter kandungan, biasanya dokter akan memberikan informasi lengkap terutama soal air ketuban. Penurunan aktivitas janin yang tak biasa dapat disebabkan karena, volume cairan air ketuban terlalu rendah atau justru terlalu banyak.

  • Kondisi gawat janin

Kondisi gawat janin biasanya disebabkan karena pasokan oksigen dalam rahim terganggu. Bahkan, kekurangan oksigen yang menyebabkan penurunan gerakan janin dapat menyebabkan ibu hamil harus segera menjalani persalinan tiba-tiba (sesar).

Bagaimana membuat janin bergerak?

Beberapa stimulasi bisa Ibu lakukan di rumah untuk membuat janin bergerak aktif di setiap usia kandungan yang Ibu jalani. Aktivitas yang dilakukan dapat berupa:

  • Meraba atau mengelus perut dengan halus
  • Bermain senter dan mengarahkan pada perut Ibu
  • Minum jus atau makanan ringan
  • Bernyanyi atau berbincang dengan janin
  • Minum air putih yang cukup.

 Editor: Aprilia