Ibupedia

Siklus Menstruasi Tidak Teratur Waspada Hamil Tanpa Gejala

Siklus Menstruasi Tidak Teratur Waspada Hamil Tanpa Gejala
Siklus Menstruasi Tidak Teratur Waspada Hamil Tanpa Gejala

Ibu, pernahkah mendengar istilah hamil kebo? Yup, hamil kebo merupakan istilah yang beredar di masyarakat, yang menandakan seorang wanita hamil yang nggak mengalami tanda ataupun gangguan kehamilan sama sekali. Baik itu, morning sickness, muntah, nyeri pada payudara ataupun gejala lain yang berkaitan dengan kehamilan.

Hamil kebo sendiri dalam dunia medis, dikenal dengan istilah cryptic pregnancy atau kehamilan samar. Hal ini membuat Ibu tidak merasakan kehamilannya sama sekali, atau hamil tanpa gejala.

Pada beberapa wanita, hamil tanpa gejala ini bahkan tidak ada gejala pembesaran perut yang signifikan atau sangat ringan. Sehingga wajar, jika banyak yang nggak mengetahui bahwa dirinya sedang hamil. Namun, apakah hamil tanpa gejala ini memiliki risiko bagi kesehatan Ibu dan bayinya?

Kenapa bisa hamil tanpa gejala?

Kalau melansir dari Cleveland Clinic cryptic pregnancy terjadi ketika seorang wanita tidak merasakan tanda dan gejala kehamilan sama sekali. Bahkan hasil test packnya pun menunjukkan hasil negatif, yang berarti tak hamil.

Kejadian ini biasanya terjadi pada wanita yang siklus menstruasi tidak teratur. Pada beberapa kasus hamil tanpa gejala bahkan, baru menyadari kehamilannya ketika bayi akan lahir dan muncul kontraksi.

Semisalnya ada gejala pun, mungkin muncul sangat ringan dan tidak khas seperti layaknya wanita hamil. Hal ini disebut dengan gejala hamil samar, yang sering disalahartikan atau mungkin diabaikan sebagai gejala lain.

Wah, kok bisa ya Bu? Sejauh ini, belum ada penelitian khusus yang bisa menjawab mengapa seorang wanita bisa hamil kebo. Sebab, pada umumnya wanita akan menyadari kehamilannya antara usia kehamilan 4-12 minggu.

Biasanya ditandai dengan munculnya gejala kehamilan tertentu atau karena terlambat menstruasi. Menurut mitos, ketika seorang wanita hamil tapi tidak tahu maka rentan menyebabkan keguguran. Namun, hingga saat ini tidak ada penelitian yang mendukung mitos tersebut ya, Bu.

Selain, siklus menstruasi yang nggak teratur dan membuat Ibu mengalami hamil tanpa gejala, para ahli mencurigai beberapa alasan mengapa seorang wanita bisa hamil tanpa gejala:

  1. Tubuhnya kurang sensitif, terutama terhadap gejala dan perubahan tubuh yang jadi tanda kehamilan. Bisa menyebabkan ia hamil tanpa morning sickness.
  2. Hamil tanpa gejala juga lebih mungkin dialami oleh wanita penderita PCOS. Wanita dengan kondisi ini, biasanya memiliki hormon yang nggak stabil. Sehingga ketika hamilpun biasanya sering ditemukan hasil negatif palsu.
  3. Hamil di usia yang sangat muda, dengan wawasan mengenai tanda kehamilan yang minim.

Hamil tapi perut tidak membesar, mungkinkah?

Pada wanita yang hamil tanpa gejala, ternyata juga sangat memungkinkan jika perutnya pun tak ikit membesar. Perut yang membesar ini justru baru terlihat jelang akhir kehamilan.

Sebenarnya jika mengutip dari Baby Center ciri hamil kebo berupa perut yang tidak membesar masih tergolong normal. Apalagi, kondisi tubuh tiap Bumil tentu berbeda, terutama mereka yang memiliki tubuh kurus.

Biasanya perut mulai membesar di usia kandungan 3-4 bulan. Namun, ternyata ada beberapa alasan mengapa hamil tapi perut tidak membesar yang diantaranya adalah:

Kehamilan pertama. Wanita yang hamil untuk pertama kalinya, mungkin mulai terlihat lebih lambat untuk terjadinya pembesaran perut, hal ini karena otot-otot mereka belum teregang pada kehamilan sebelumnya.

Bumil memiliki postur tubuh yang tinggi. Yup! Wanita yang tinggi mungkin memiliki perut yang tampak lebih kecil, karena mereka memiliki lebih banyak ruang untuk calon bayi di dalam perutnya.

Memiliki otot inti yang kuat. Wanita dengan otot inti yang lebih kuat cenderung tidak mengalami pembesaran perut yang berarti.

Bumil bertubuh gemuk dan besar. Tebalnya lemak di lapisan perut Ibu, memungkin tubuh butuh waktu lebih lama untuk terlihat membesar layaknya wanita hamil pada umumnya.

Meskipun hal ini normal terjadi pada wanita yang hamil tanpa gejala, namun sebaiknya harus tetap waspada ya Bu. Sebab, hamil dengan perut kecil dan terlihat tidak membesar juga bisa menjadi tanda janin kekurangan cairan ketuban atau gangguan pertumbuhan (IUGR).

Adakah risiko jika seorang wanita hamil kebo?

Hamil tanpa gejala tentu ada risikonya ya Bu. Apalagi kehamilan normal biasanya harus memiliko gejala meskipun sedikit, hal ini bukan tanpa tujuan tapi juga bisa jadi tanda yang menunjukkan bagaimana kondisi kesehatan Ibu dan juga janin.

Mengutip dari Very Well Health hamil tanpa gejala memiliki risiko yang salah satunya adalah, menyebabkan Ibu tidak bisa mendapatkan perawatan prenatal sejak dini. Untuk mengetahui bagaimana kondisi Ibu dan juga si kecil demi kehamilan yang aman dan sehat.

Tanpa pemeriksaan prenatal, Ibu dan janin juga berisiko tinggi mengalami komplikasi serius ketika hendak melahirkan seperti tekanan darah tinggi, diabetes gestasional, dan preeklamsia. Kondisi ini bisa jadi tidak terdeteksi, akibat hamil tanpa gejala.

Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang lahir setelah hamil samar lebih mungkin mengalami kekurangan berat badan dan lahir prematur, sebelum minggu ke-37 kehamilan. Adapun jika seseorang yang tidak menyadari bahwa dirinya hamil mengonsumsi zat-zat berbahaya seperti alkohol, merokok, atau obat-obatan tertentu, bisa berisiko sebabkan kelainan struktural atau fungsional pada janin.

Hamil tanpa gejala bukanlah kondisi yang bahaya bagi Ibu dan bayi. Namun, harus cepat disadari secara mandiri apabila Ibu punya kecurigaan tertentu layaknya telat haid dan merupakan penderita PCOS.

Tenang Bu, memang nggak semua Bumil memiliki gejala khas kehamilan. Namun setidaknya, jika ada gejala tertentu meski tipis layaknya gejala hendak PMS, Ibu mungkin harus lebih mencurigainya dan segera melakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendapatkan jawaban yang tepat.

Follow Ibupedia Instagram