Kehamilan

Kontroversi Ayah Atta Halilintar Minta Aurel Lahiran Normal, Ada Apa?

Kontroversi Ayah Atta Halilintar Minta Aurel Lahiran Normal, Ada Apa?

Baru-baru ini video yang dibuat oleh ayah Atta Halilintar, Halilintar Anofial Asmid, menuai kontroversi di kalangan netizen. 

Dalam video tersebut, ayah Atta Halilintar meminta Aurel Hermansyah, sang menantu, untuk bisa mengupayakan persalinan normal atau pervaginam. Tentu saja, pernyataan tersebut membuat sejumlah netizen merasa geram. 

Pasalnya, ayah Atta Halilintar melalui kata-katanya seolah kurang menyetujui jika Aurel Hermansyah melakukan persalinan secara caesar.

"Ada film-film yang bisa membantu meringankan beban-beban pikiran, perasaan dan melancarkan melahirkan normal. Jangan sampai operasi, jangan sampai caesar. Kalau caesar Atta nggak bisa punya anak banyak," kata ayah Atta Halilintar dalam cuplikan video yang viral tersebut. 

Sayangnya, saat ini video viral yang menuai kontroversi tersebut sudah dihapus oleh pihak keluarga Halilintar.

Pada sejumlah wawancara dengan awak media, Aurel Hermansyah sendiri pernah mengatakan keinginannya untuk melahirkan normal. Namun, kalimat yang diucapkan oleh ayah Atta Halilintar bukanlah sesuatu yang bisa dibenarkan. 

Terlebih ada banyak faktor yang bisa terjadi sehingga menjadi penyebab persalinan caesar harus dilakukan. Dikutip dari Webmd, selama persalinan atau melahirkan, dokter mungkin memutuskan bahwa Ibu perlu menjalani operasi caesar segera. 

Bahkan hal ini bisa menjadi perubahan mendadak jika kesehatan Ibu atau bayi memburuk dan terlalu berisiko untuk melahirkan secara normal.

Berikut adalah penyebab persalinan caesar dilakukan atau direkomendasikan oleh dokter.

1. Posisi bayi tidak normal

Penyebab persalinan caesar yang sering terjadi, yaitu posisi bayi tidak normal atau biasa disebut bayi sungsang. Bayi sungsang atau kelahiran sungsang adalah saat kaki atau bokong bayi berada di posisi untuk keluar dari vagina terlebih dahulu. 

Sementara itu, kepala bayi justru berada paling dekat dengan dada. Pada kondisi ini biasanya dokter menyarankan agar persalinan dilakukan secara caesar.

Perlu diketahui, bagian tubuh bayi akan bergerak secara alami sehingga posisi kepala menghadap ke arah vagina di usia kehamilan 36-38 minggu. 

Nah, bayi sungsang sering terjadi pada awal kehamilan dan sebagian besar bayi akan pindah ke posisi kepala lebih dulu sebelum usia kehamilan 36 minggu. 

Posisi kepala lebih dekat dengan jalan lahir atau vagina ini disebut presentasi vertex dan merupakan posisi paling aman untuk melahirkan.

2. Persalinan lama (prolonged labor)

Proses persalinan memberi pengalaman unik bagi setiap wanita. Beberapa Ibu berhasil melahirkan dalam hitungan menit dan jam, sementara lainnya harus menunggu bayi keluar lebih lama. 

Bagi wanita yang baru pertama kali bersalin secara pervaginam, biasanya membutuhkan waktu rata-rata antara 12 sampai 18 jam. Namun, ada juga bayi yang sulit keluar sehingga waktu menunggu pembukaan lebih lama atau disebut prolonged labor.

Dilansir dari situs resmi American Pregnancy Association, prolonged labor juga dikenal sebagai kegagalan bayi menemukan jalan keluarnya. Dengan kata lain, pembukaan terhenti setelah berlangsung selama kurang lebih 20 jam atau lebih untuk persalinan pertama, dan 14 jam atau lebih jika seorang wanita pernah melahirkan sebelumnya. 

Inilah yang menjadi salah satu faktor penyebab persalinan caesar dilakukan oleh dokter.

3. Keadaan gawat janin

Keadaan gawat janin pun seringkali menjadi penyebab persalinan caesar. Pada keadaan ini, janin membutuhkan pertolongan medis segera karena beberapa hal, misalnya kekurangan oksigen di dalam rahim. 

Selain itu, keadaan gawat janin juga biasanya terjadi ketika janin mengalami kelainan jantung bawaan, maupun kelebihan cairan di otak. Dengan begitu, janin harus segera dilahirkan secara caesar untuk mencegah terjadinya komplikasi.

Selain itu, ada pula penyebab persalinan caesar akibat prolaps tali pusat. Keadaan gawat janin ini terjadi jika tali pusat keluar menuju jalan lahir, sebelum kepala janin keluar. 

Pada kondisi ini dokter akan segera melakukan tindakan persalinan caesar demi mencegah kemungkinan yang tidak diinginkan.

4. Terjadi masalah plasenta

Tahukah kamu, masalah plasenta juga bisa menjadi penyebab persalinan caesar dilakukan. Antara lain, masalah plasenta previa atau posisi plasenta menutupi leher rahim maupun masalah solusio plasenta dimana plasenta lepas dari rahim. 

Masalah plasenta ini umumnya bisa didiagnosa sejak janin berusia 20 minggu di dalam kandungan melalui USG.

Mengutip dari Healthline, sekitar 5% dari wanita yang terdeteksi memiliki masalah plasenta di usia kehamilan 20 minggu akan mengalami masalah plasenta saat persalinan sehingga membutuhkan prosedur caesar. 

Hal ini dikarenakan selama persalinan, leher rahim akan terbuka untuk memungkinkan bayi bergerak ke vagina untuk lahir. Jika plasenta berada di depan leher rahim, maka plasenta akan mulai terpisah saat leher rahim terbuka, sehingga menyebabkan perdarahan internal.

5. Cephalopelvic disproportion (CPD)

Cephalopelvic disproportion (CPD) terjadi ketika bayi mengalami kesulitan melewati jalan lahir. Bayi mungkin berukuran sangat besar atau dalam posisi persalinan yang sulit. 

CPD juga bisa terjadi jika wanita memiliki ukuran panggul terlalu kecil untuk dilewati bayi dengan aman. Meski tergolong sangat jarang terjadi, CPD tetap menjadi salah satu penyebab persalinan caesar.

Apakah masalah ini bisa dicegah? Sayangnya, tidak. Kondisi CPD biasanya tidak terdiagnosis sampai ada masalah selama proses persalinan.

Perlu diketahui, penyebab persalinan caesar juga bisa terjadi pada Ibu yang memiliki riwayat persalinan caesar sebelumnya, serta memiliki penyakit bawaan, seperti hipertensi dan jantung, sehingga tidak dianjurkan dokter untuk melakukan persalinan normal atau pervaginam. 

Melihat fakta tersebut, permintaan ayah Atta Halilintar agar Aurel Hermansyah melahirkan secara normal saja jelas keliru. Pasalnya, metode persalinan diputuskan dengan mengutamakan kesehatan dan keselamatan ibu serta janinnya.

Tidak ada metode persalinan yang lebih baik daripada metode persalinan lainnya. Semua Ibu adalah istimewa. Semua Ibu berjuang dengan caranya masing-masing, dan setiap anak memiliki cerita kelahirannya sendiri.

Editor: Dwi Ratih