Kehamilan

Kurma Untuk Gizi Ibu Hamil, Dapatkan Banyak Manfaatnya

Kurma Untuk Gizi Ibu Hamil, Dapatkan Banyak Manfaatnya

Buah kurma aman dan bermanfaat bagi ibu dan bayi. Kandungan gula fruktosa pada kurma dengan cepat memberi energi tanpa mengubah tingkat gula darah di tubuh. Kurma juga memiliki kandungan laksatif, yang menstimulasi kontraksi di rahim dan mempercepat persalinan. Konsumsi kurma selama tahap akhir kehamilan berdampak positif pada persalinan dan kelahiran tanpa menyebabkan risiko apapun pada ibu dan bayi.


Manfaat Buah Kurma Untuk Gizi Ibu Hamil

Anda tentu sudah tahu kalau kurma sangat bernutrisi dan tinggi kandungan protein, serat, dan vitamin, yang menunjang kesehatan kehamilan. Berikut ini beberapa manfaat spesifik dari konsumsi kurma sebagai gizi ibu hamil.

  1. Menghindari konstipasi. Selain kaya kandungan serat sebagai gizi ibu hamil, kurma juga menjaga kesehatan sistem pencernaan, dan mengatasi konstipasi akibat kehamilan. Kurma membuat perut merasa kenyang, mengurangi tingkat kolesterol, dan membantu menjaga berat badan yang sehat.

  2. Memberi energi. Selama hamil, Anda membutuhkan lebih banyak energi dibanding biasanya. Mengonsumsi satu genggam kurma setiap hari akan memenuhi kebutuhan gula tanpa menambah kalori.

  3. Protein pada kurma menghasilkan asam amino. Kurma memberi jumlah protein yang dibutuhkan ibu hamil untuk membangun asam amino yang penting untuk pertumbuhan tubuh.

  4. Menyediakan vitamin K untuk bayi. Bayi lahir dengan vitamin K rendah. Bila ibu mengonsumsi kurma, buah ini membantu memenuhi kebutuhan vitamin ketika bayi menyusu. Vitamin K membantu pembekuan dan perkembangan darah.

  5. Membantu mencegah cacat lahir. Kurma jadi sumber asam folat yang baik. Folat mencegah cacat lahir yang terkait dengan otak dan sumsum tulang belakang.

  6. Menjaga keseimbangan air dan garam. Kurma mengandung potasium yang penting sebagai gizi ibu hamil karena menjaga keseimbangan air dan garam, mengatur tekanan darah, dan menghindari kram otot. Kekurangan mineral ini bisa memicu masalah yang berhubungan dengan ginjal.

  7. Mencegah anemia. Kurma memberi Anda zat besi yang dibutuhkan dan terhindar dari anemia. Zat besi menjaga hemoglobin di tubuh dan memperkuat kekebalan Anda dan bayi.

  8. Tulang dan gigi pada bayi. Magnesium jadi mineral penting lainnya yang membantu pembentukan gigi dan tulang bayi. Magnesium juga mengatur tingkat gula darah dan tekanan darah. Kurma membantu mencegah kekurangan magnesium yang bisa menyebabkan keluhan kesehatan pada liver dan ginjal.


Kurma Membantu Persalinan 

Buah kurma meningkatkan efek oksitosin (kontraksi pada rahim) yang meningkatkan sensitivitas rahim. Asam lemak jenuh dan tak jenuh pada buah ini memberi energi dan memproduksi prostaglandin yang dibutuhkan untuk persalinan. Serotonin, kalsium, dan tannin yang ada di kurma juga membantu kontraksi pada otot rahim.


Cara Konsumsi Kurma Untuk Gizi Ibu Hamil Yang Optimal

Kurma bisa dimakan dengan banyak cara, loh Bun. Berikut ini beberapa diantaranya:

  • Kurma bisa jadi pengganti gula pada susu atau jus

  • Gabungan kurma dengan yoghurt bisa jadi smoothie yang enak.

  • Campurkan kurma dan susu lalu blender, lalu tambahkan es krim atau oatmeal.

  • Sebagai hidangan pembuka dan tambahan pada kue.

Ada banyak jenis kurma. Kurma kering memiliki kandungan air lebih sedikit dan lebih renyah. Kurma dengan tekstur apapun, tetap jadi cemilan yang enak dan menyehatkan.


Kapan Waktu Yang Tepat Mengonsumsi Kurma Saat Hamil?

Kurma bisa dimakan pada tahap kehamilan manapun. Anda hanya perlu berhati-hati dengan jumlah yang Anda konsumsi.

  • Di trimester pertama, konstipasi jadi masalah utama dan kurma membantu mencegahnya. Tapi sebaiknya jangan konsumsi kurma berlebihan di tahap awal kehamilan, terutama bila Anda memiliki masalah gula darah atau strep kelompok B.

  • Di trimester kedua, Anda berisiko tinggi mengalami diabetes gestasional. Anda perlu minta pendapat dokter ketika berencana menyertakan kurma pada menu makan.

  • Di trimester ketiga, konsumsi kurma bisa membuat persalinan lebih pendek dan mudah. Wanita hamil bisa makan 6 kurma per hari mulai dari usia kehamilan 36 minggu, ini berarti 4 minggu sebelum tanggal perkiraan melahirkan.

Beberapa wanita menghindari kurma selama musim kemarau karena merasa kurma menyebabkan perut atau suhu tubuh terasa panas. Tapi ini tidak terbukti secara ilmiah.

Ketika  bicara tentang sejumlah mineral, vitamin, dan manfaat kesehatan pada kurma, bisa dipastikan ada banyak sekali. Yang pertama dan paling terlihat, kurma mudah dicerna, membuat tubuh berfungsi lebih maksimal .

Serat pada kurma membantu kotoran bergerak lebih lancar melewati usus dan membantu mencegah penyerapan kolesterol LDL dengan mengikat unsur yang mengandung bahan kimia penyebab kanker. Kandungan zat besi dan komponen hemoglobin di sel darah merah, menentukan keseimbangan oksigen di darah. Potasium dan elektrolit pada kurma membantu mengontrol detak jantung dan tekanan darah.

Vitamin B yang terkandung di kurma, seperti carotenes lutein dan zeaxanthi, terserap di retina dan menjaga fungsi penyaring cahaya yang optimal serta melindungi dari degenerasi makular.

Kurma juga mengandung vitamin A dan K. Vitamin A melindungi mata, menjaga kesehatan kulit dan membran lendir, serta melindungi paru-paru dan mulut dari kanker. Tannin pada kurma menjadi antioksidan yang melawan infeksi dan peradangan serta mencegah pendarahan berlebihan. Sedangkan Vitamin K menjadi pembeku darah yang membantu metabolisme tulang.

Magnesium, vitamin B6, dan riboflavin yang juga ada pada kurma memiliki fungsi penyembuhan. Konsumsi kurma dalam jumlah tidak berlebihan bisa memberi banyak manfaat kesehatan seperti melindung dari kerusakan sel serta radikal bebas, membantu mencegah stroke, penyakit jantung koroner, dan perkembangan kanker usus, prostat, payudara, paru-paru, dan pankreas.


Kurma Untuk Persalinan Dan Kelahiran Terbaik

Menurut penelitian, wanita yang makan 6 kurma setiap hari selama 4 minggu menjelang tanggal perkiraan melahirkan:

  • Menjalani persalinan spontan.

  • Menjalani fase persalinan pertama lebih cepat.

  • Menghindari pitocin.

Sebuah penelitian di tahun 2014 mempelajari konsumsi kurma di akhir kehamilan dalam hubungannya dengan pematangan serviks, dan ditemukan kalau wanita yang mengonsumsi kurma:

  • Memiliki skor Bishop lebih baik saat masuk ke rumah sakit

  • Pembukaan serviks lebih besar

  • Lebih berhasil dalam menginduksi persalinan.

Penelitian pada tahun 2017 mendukung semua temuan ini. Sehingga bisa disimpulkan kalau konsumsi buah kurma di akhir kehamilan terbukti secara positif mempengaruhi hasil persalinan dan kelahiran tanpa efek merugikan pada ibu dan anak.


Konsumsi Kurma Bantu Penuhi Gizi Ibu Hamil

Penelitian juga menemukan kalau buah kurma memiliki efek seperti oksitosin pada tubuh, memicu peningkatan sensitivitas rahim, juga membantu menstimulasi kontraksi rahim, dan menurunkan pendarahan pasca persalinan, serta memiliki banyak manfaat nutrisi lainnya bagi ibu hamil.

Bunda, selain dengan mengonsumsi buah kurma, berikut beberapa cara lain untuk memudahkan persalinan:

  • Olahraga. Latihan fisik yang teratur sebelum dan selama hamil bisa membantu memperpendek persalinan, meringankan rasa tidak nyaman, dan menghindari lelah selama persalinan.

  • Mengikuti kelas persiapan melahirkan dan mempelajari teknik mengatasi rasa sakit. Kelas persiapan melahirkan memberi Anda kekuatan fisik dan mendapat rasa percaya diri untuk melahirkan. Kelas ini juga membantu Anda mempelajari teknik mengatasi rasa sakit secara alami.

  • Membantu bayi berada di posisi optimal. Sering kali posisi bayi menjadi penyebab wanita melewati waktu perkiraan melahirkan dan kesulitan dalam persalinan meningkatkan kebutuhan induksi. Meski melahirkan memang tidak mudah, membuat bayi berada di posisi terbaik sebelum persalinan memberi Anda kesempatan terbaik untuk persalinan yang lebih singkat dan lebih mudah.

  • Nutrisi yang cukup. Nutrisi yang cukup membuat Anda kuat dan meningkatkan stamina selama perasalinan.


Efek Samping Dari Konsumsi Kurma Yang Berlebihan

Buah kurma jadi sumber vitamin, mineral, dan antioksidan. Seiring manfaat yang ada pada kurma, ada juga efek samping karena konsumsi yang berlebihan. Berikut ini beberapa diantaranya:

  1. Menyebabkan kerusakan gigi

    Kurma jadi sumber fluorine yang bermanfaat untuk gigi karena memperkuat enamel gigi dan mencegah gigi dari kerusakan. Ini membuat kurma bermanfaat untuk kesehatan mulut. Tapi penting untuk diingat kalau kurma tidak selamanya bagus untuk gigi. Kurma kaya kandungan gula dan karbohidrat yang bisa memicu lubang dan kerusakan gigi.

    Cara terbaik untuk melindungi gigi dari kerusakan adalah segera berkumur dengan larutan garam dan menyikat gigi setelah makan kurma. Ini membantu mencegah gula dan karbohidrat menempel di permukaan gigi dan mengangkat bakteri serta mencegah kerusakan pada gigi. Meski berkumur dan menyikat gigi membantu menghilangkan bakteri, akan lebih baik bila Anda menghindari konsumsi kurma yang berlebihan karena tingkat gula darah yang tinggi bisa membahayakan gigi.


  2. Bisa meningkatkan gula darah

    Konsumsi buah kurma yang berlebihan tidak memberi manfaat bagi orang yang menderita diabetes karena kandungan gula yang tinggi. Konsumsi seperempat gelas kurma cincang memberi 24 gram karbohidrat dan 105 kalori. Kurma mengandung gula alami seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa, serta indeks glikemik lebih tinggi dari glukosa.

    Indeks glikemik yang tinggi mengindikasikan kurma yang dikonsumsi bisa menyebabkan peningkatan gula darah tubuh dan ini memperburuk kondisi penderita diabetes. Jadi bila Anda menderita penyakit ini,  sebaiknya batasi asupan kurma menjadi satu buah saja per hari.


  3. Memperburuk diare

    Buah kurma dapat digunakan sebagai obat alami untuk mengatasi diare. Manfaat ini hanya Anda dapat ketika mengonsumsi secukupnya karena makan kurma berlebihan justru menyebabkan kondisi diare semakin buruk disertai dehidrasi.

    Jadi bila Anda mengalami diare maka sebaiknya hindari konsumsi kurma. Kurma juga tinggi kandungan serat yang bisa melembutkan feses. Konsumsi buah yang kaya serat di saat diare bukan hal yang disarankan.


  4. Memicu penambahan berat badan

    Buah kurma jadi sumber serat yang membantu perut merasa kenyang lebih lama dan menurunkan keinginan untuk makan. Tapi kurma juga tinggi kalori yang berarti konsumsi kurma selama program penurunan berat badan bukan ide yang tepat, meski ini terjadi ketika kurma dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan.

    Bila Anda sedang berusaha mengurangi berat badan dan masih ingin menikmati kurma, maka lebih baik membatasi asupannya menjadi 2 sampai 3 buah per minggu. Ini akan membantu Anda menikmati semua manfaat kesehatan kurma tanpa merasa cemas tentang penambahan berat yang berlebihan. Selain itu, tingkat gula yang tinggi pada kurma juga dapat meningkatkan berat badan. Meski gula yang ada pada kurma bersifat alami tapi konsumsi berlebihan juga tidak baik.


  5. Potasium berlebihan tidak bagus untuk tubuh

    Kurma jadi sumber untuk sejumlah nutrisi seperti protein, vitamin, mineral, dan sebagainya. Tubuh membutuhkan semua nutrisi ini untuk berbagai fungsi dan membantu tubuh tetap sehat. Tapi nutrisi yang berlebihan tidak bagus karena ada efek sampingnya. Misalnya, potasium yang ada di kurma jadi nutrisi penting yang memberi banyak manfaat seperti menurunkan gula darah, menjaga kesehatan sistem saraf, serta membantu metabolisme. Tapi asupan potasium yang terlalu banyak berdampak buruk dan menyebabkan  kelelahan, kebas, mual atau muntah, kesulitan bernafas, nyeri dada, dan detak jantung tidak teratur. Karenanya, sebaiknya makan kurma hanya dalam jumlah terbatas.


  6. Sakit dan nyeri perut

    Kurma sangat bermanfaat untuk perut dan membantu menjaga sistem pencernaan tetap sehat karena kandungan sejumlah nutrisi dan serat. Tapi konsumsi kurma yang berlebihan tidak bagus dan dapat mengiritasi perut, diikuti oleh kram dan nyeri perut.


  7. Menyebabkan kembung

    Konsumsi kurma bersama air bisa memicu kembung. Penelitian menemukan penyebab kembung kemungkinan karena pembentukan gas akibat interaksi antara tingkat gula darah yang tinggi dari air dan kurma. Juga sebaiknya hindari minum air segera setelah makan kurma karena bisa menyebabkan batuk. Bila Anda akan menikmati kurma dan juga merasa haus, maka lebih baik minum air lebih dulu lalu menikmati kurma.


  8. Menimbulkan reaksi alergi 

    Meski kurma berisi vitamin, mineral, dan antioksidan serta memiliki manfaat kesehatan lain, kurma tetap tidak dianjurkan untuk individu tertentu yang alergi pada kurma. Orang yang alergi kurma disarankan menghindari kurma untuk dimakan atau perawatan kulit dan rambut.  Beberapa reaksi alergi yang umum dari kurma adalah kulit gatal dan kemerahan, gatal dan merah pada sudut mulut dan lidah, sulit bernafas, mual, muntah, dan sakit kepala.


  9. Menyebabkan konstipasi

    Serat yang ada di kurma sangat bermanfaat untuk perut dan membantu menjaga sistem pencernaan yang sehat. Bila mengalami konstipasi maka Anda bisa makan kurma untuk mengatasinya. Tapi, serat berlebih berdampak negatif dan bisa menimbulkan konstipasi atau memperburuk kondisi konstipasi karena serat menyerap air dari tubuh dan membuat feses kering sehingga menjadi sulit bagi tubuh untuk mensekresinya.

    Bila makan makanan kaya serat, Anda perlu meningkatkan konsumsi air. Ketika minum air saat makan kurma, sebaiknya minum setelah sekitar setengah jam makan kurma. Serat berlebih juga bisa menyebabkan kram perut, diare, gas usus, dan sebagainya.


  10. Tidak cocok untuk anak di bawah usia satu tahun

    Meski kurma bermanfaat untuk kesehatan tapi masih tidak disarankan untuk memberikan kurma pada anak di bawah usia satu tahun. Ini karena sistem pencernaan bayi belum berkembang dan ia tidak memiliki kekuatan untuk mencerna serat yang ada di kurma.

    Sebaiknya Anda tidak memberikan kurma pada bayi meski bila Anda memastikan bayi minum banyak cairan dan mengonsumsi kurma di jumlah terbatas. Peningkatan cairan atau kandungan serat yang tinggi pada kurma bisa membuat feses menjadi keras dan menyebabkan konstipasi, sakit perut, dan kram.


  11. Menghambat penyerapan nutrisi

    Kita semua menyadari pentingnya vitamin dan mineral di tubuh, tapi bagaimana bila sesuatu mengganggu penyerapan nutrisi pada tubuh? Penelitian menemukan kalau serat pada kurma mengikat nutrisi seperti vitamin dan mineral yang ada di tubuh dan karenanya menyebabkan hilangnya esensi vitamin dan mineral dari tubuh dalam bentuk feses. Ini mengganggu penyerapan nutrisi oleh tubuh dan meningkatkan risiko kekurangan nutrisi. Tapi tak perlu cemas, karena efek samping ini hanya terjadi bila Anda makan kurma dalam jumlah banyak.

(Ismawati)