Kehamilan

Mikaila Patritz Alami Haid Saat Hamil, Bisa Terjadi Pada Semua Wanita?

Mikaila Patritz Alami Haid Saat Hamil, Bisa Terjadi Pada Semua Wanita?

Kehamilan merupakan hal yang paling dinanti oleh setiap wanita. Saat hamil, pada umumnya seorang wanita akan berhenti menstruasi selama 9 bulan lebih.

Namun, pada beberapa kasus hal ini bisa saja tidak berlaku. Seperti yang dialami oleh model sekaligus istri dari Muhammad Fardhan, Mikaila Patritz. Mika, begitu panggilan akrabnya mengungkapkan bahwa setiap kali hamil ia akan terus mengalami haid hingga menginjak trimester 3 kehamilan.

Mika mengungkapkan hal ini ia dapatkan dari genetik keluarga alias keturunan. Padahal umumnya haid saat hamil hampir tidak mungkin terjadi.

Nah, haid saat hamil yang dialami oleh Mika jelas membuat kita jadi bertanya-tanya. Mungkinkah seorang wanita bisa mengalami haid saat hamil? Simak ulasan berikut untuk tahu lebih jelasnya, yuk!

Mengenal menstruasi lebih jelas


Seorang wanita normal pasti pernah mengalami haid atau rutin mengalaminya saat usianya masih tergolong produktif. Melansir Medline Plus menstruasi, adalah kondisi perdarahan vagina normal yang terjadi sebagai bagian dari siklus bulanan wanita.

Setiap bulan, tubuh seorang wanita akan bersiap untuk mengalami kehamilan. Jika tidak terjadi kehamilan, rahim kita akan melepaskan sel telurnya secara otomatis yang dikenal dengan darah haid.

Darah haid sendiri merupakan bagian dari jaringan dari dalam rahim yang keluar dari tubuh melalui vagina. Seorang wanita, umumnya akan mengalami menstruasi antara usia 11-14 tahun dan akan mengalami menopause atau berhenti mens di usia 51 tahun. Haid bisa menyebabkan seorang wanita mengalami beberapa sindrom pra menstruasi (PMS) seperti;

  • Nyeri kram perut atau panggul
  • Nyeri punggung bawah
  • Payudara terasa kencang dan nyeri ketika disentuh
  • Mengidam suatu makanan tertentu
  • Perubahan suasana hati alias moody
  • Sakit kepala dan kelelahan.

Haid saat hamil muda, mungkinkah?


Normalnya, tiap wanita yang dinyatakan hamil tidak akan bisa menstruasi hingga melahirkan nanti. Kurang lebih hal ini terjadi hingga 9 bulan lebih lamanya.

Lalu, mungkinkah haid saat hamil muda terjadi? Jika melansir Kids Health haid saat hamil mungkin saja bisa terjadi. Namun, perdarahan yang terjadi tidak bisa dikatakan haid.

Misalnya haid saat hamil di awal kehamilan yang menandakan bahwa Ibu justru memang sedang hamil. Hal ini lebih dikenal dengan perdarahan implantasi setelah pembuahan terjadi.

Biasanya berlangsung sekitar 10-14 hari. Sehingga tak jarang hal ini seringkali dianggap seperti haid saat hamil, mengingat periode perdarahan hampir mirip saat kita sedang haid.

Nah, kemungkinan haid saat hamil lainnya adalah perdarahan akibat keguguran, kehamilan ektopik dan hamil anggur. Biasanya terjadi di awal kehamilan atau trimester pertama hingga usia kandungan 20 minggu.

Kemungkinan yang terakhir adalah adanya masalah medis tertentu yang terjadi pada leher rahim. Misalnya seperti infeksi, peradangan ataupun hal serius lainnya.

Perdarahan yang mungkin terjadi di TM 2-3 kehamilan


Sebenarnya perdarahan yang terjadi di awal kehamilan merupakan hal yang sangat normal terjadi. Bahkan sebanyak 1 dari 4 wanita atau sekitar 20% wanita di dunia pasti pernah mengalami kondisi ini.

Namun, perdarahan yang terjadi umumnya berbentuk bercak darah atau flek dan bukan merupakan darah segar layaknya darah haid. Itulah mengapa mereka banyak yang mengira bahwa hal ini merupakan tanda ia sedang menstruasi.

Secara keseluruhan jika melansir Pregnancy Birth Baby selain tiga kemungkinan haid saat hamil yang disebutkan sebelumnya, perdarahan saat hamil juga bisa terjadi akibat dua hal lainnya. Bedanya, hal ini biasa terjadi di atas usia kandungan 20 minggu atau bisa jadi menjelang awal trimester 3 kehamilan.

Kebanyakan perdarahan ini diakibatkan oleh masalah pada plasenta seperti misalnya;

  • Plasenta previa: Dikenal sebagai plasenta letak rendah. Hal ini terjadi ketika plasenta berimplantasi atau berpindah di dekat leher rahim. Jika leher rahim mulai terbuka atau rahim berkontraksi, hal ini dapat menyebabkan perdarahan.
  • Solusio plasenta: Kondisi ketika plasenta mulai terpisah dari rahim selama kehamilan tetapi terjadi sebelum kelahiran. Sehingga bisa menyebabkan perdarahan, solusio plasenta biasanya punya gejala khas yang ditandai dengan nyeri perut yang tiba-tiba dan mengalami sakit yang sangat parah.

Penyebab perdarahan yang kurang umum terjadi dan bisa dikatakan cukup langka adalah:

  • Infeksi pada saluran kelamin
  • Cedera area genital
  • Adanya pertumbuhan atau tumor pada sistem reproduksi
  • Perdarahan dari varises vulvovaginal (varises pada vulva atau vagina)

Jadi secara keseluruhan haid saat hamil sebenarnya mungkin saja terjadi. Namun, perdarahan yang terjadi justru bisa menandakan kondisi abnormal tertentu yang terjadi pada Ibu hamil.

Sebab, secara ilmiah haid saat hamil merupakan kondisi medis yang hampir tidak mungkin terjadi. Karenanya jika Ibu mengalami haid saat hamil yang dirasa tidak normal, maka segera berkonsultasi ke dokter dirasa merupakan hal yang penting dilakukan.