Kehamilan

Morning Sickness Dan Hiperemesis Gravidarum Ternyata Berbeda, Lho!

Morning Sickness Dan Hiperemesis Gravidarum Ternyata Berbeda, Lho!

Morning sickness kerap dialami oleh sebagian besar ibu hamil dengan intensitas atau keparahan yang beragam. Kondisi morning sickness ini bisa terjadi pada malam hari, pagi hari, atau siang hari.

Morning sickness parah juga hampir mirip dengan hiperemesis gravidarum dan bahkan banyak yang tidak terdeteksi. Bahkan, penyebab morning sickness ini juga cukup beragam.

Oleh karenanya Ibu tak perlu khawatir bila terjadi pada proses kehamilan saat ini. Biasanya Ibu hamil akan mengalaminya ketika usia kandungan menginjak tiga bulan pertama, namun kondisi ini tidak dapat disamakan antara Ibu satu dengan lainnya.

Morning sickness bisa terjadi sebagai tanda awal kehamilan, terjadi pada trimester awal saja, terjadi selama masa kehamilan 9 bulan, dan ada juga yang sama sekali tidak mengalami momen ini. Jika terlihat amat parah, Ibu bisa langsung berkonsultasi pada dokter kandungan langganan ya!

Memahami apa itu morning sickness?


Melansir dari laman Mayo Clinic, morning sickness merupakan sebuah kondisi dimana Ibu hamil merasa mual. Kondisi ini bisa juga disertai dengan muntah atau pun tidak dan seringnya terjadi pada pagi hari.

Penyebab morning sickness bisa cukup beragam lho Bu, beberapa di antaranya adalah:

  • Sensitif terhadap bau tertentu
  • Sedang menghadapi makanan tertentu
  • Adanya perubahan hormon selama masa kehamilan
  • Adanya fluktuasi tekanan darah
  • Perubahan metabolisme karbohidrat
  • Perubahan kondisi tubuh Ibu hamil.

Penyebab morning sickness ini tidak bisa disamakan antara Ibu hamil satu dengan lainnya, gejalanya juga pasti berbeda. Oleh karena itu, belum bisa dipastikan apa penyebab morning sickness secara khusus pada Ibu hamil.

Melansir dari laman Better Health, ciri-ciri morning sickness bisa saja tidak hanya mual dan muntah saja, tapi termasuk juga kehilangan selera makan hingga depresi atau kecemasan berlebih.

Tanda bahaya morning sickness pada Ibu hamil


Morning sickness dapat berkurang pada pertengahan atau akhir dari trimester pertama, tapi meskipun begitu Ibu perlu waspada bila terjadi hal-hal berikut ini:

  • Ibu hamil tidak sering buang air kecil atau urin berwarna gelap
  • Ibu hamil tidak dapat menahan cairan
  • Disertai dengan rasa pusing yang hebat
  • Mengalami tidak sadarkan diri (pingsan)
  • Jantung berdebar sangat kencang.

Mual saat pagi hari seperti ini umum terjadi saat hamil dan cenderung tidak membahayakan bagi Ibu serta janin di dalam kandungan. Namun morning sickness parah bisa berujung pada gejala hiperemesis gravidarum yang memerlukan perawatan khusus di rumah sakit.

Perbedaan morning sickness dan hiperemesis gravidarum


Melansir dari laman Willamette Family Medical Center (WFMC Health), gejala hiperemesis gravidarum mirip dengan kondisi morning sickness parah dan harus segera mendapatkan perawatan medis segera. Ciri-ciri morning sickness yang dapat membedakan dengan hiperemesis gravidarum adalah rentang waktu terjadinya kondisi ini.

Biasanya morning sickness berakhir saat memasuki trimester kedua atau akhir trimester pertama dan masih bisa diobati melalui perawatan rumahan biasa. Namun gejala hiperemesis gravidarum umumnya disertai dengan kondisi mual dan muntah yang sangat parah.

Selain itu, hiperemesis gravidarum juga kerap kali membuat Ibu hamil mengalami dehidrasi, penurunan berat badan, hingga rasa lelah berlebih. Kondisi ini harus segera mendapatkan penanganan medis supaya Ibu dan janin dalam kandungan tetap sehat dan selamat.

Penyebab hiperemesis gravidarum


Masih melansir melalui laman Willamette Family Medical Center (WFMC Health), penyebab hiperemesis gravidarum diyakini punya hubungan erat dengan hormon kehamilan (human chorionic gonadotropin atau hCG). Beberapa kondisi berikut ini berisiko mengalami hiperemesis gravidarum:

  • Hormon hCG ibu hamil sangat tinggi
  • Hamil anak kembar atau lebih
  • Kehamilan anak pertama
  • Hamil dengan kondisi berat badan berlebih
  • Turunan dari keluarga yang pernah mengalami gejala hiperemesis gravidarum.

Jika morning sickness masih dapat diobati dengan perawatan rumahan, maka gejala hiperemesis gravidarum sebaiknya langsung mendapatkan perawatan medis.

Tips menghadapi morning sickness parah


Morning sickness parah masih dapat diatasi di rumah, Ibu tak perlu khawatir akan hal ini. Melansir dari laman Parents, berikut ini merupakan tips jitu menghadapi mual di pagi hari yang sedang Ibu alami:

1. Istirahat yang cukup

Jika morning sickness parah sedang terjadi, usahakan supaya Ibu memiliki waktu istirahat yang cukup. Saatnya untuk mengambil cuti sementara waktu atau serahkan urusan rumah pada pihak lain untuk membantu Ibu.

2. Mencium aroma yang segar

Morning sickness bisa diatasi dengan cara mencium aroma yang segar dan menghindari aroma yang tidak disukai. Aroma segar bisa dari buah-buahan segar, minyak wangi, minyak aromaterapi, atau pengharum ruangan.

3. Mendapatkan pendampingan penuh dari orang terkasih

Morning sickness parah bisa meruntuhkan mental Ibu hamil karena bisa jadi sangat Lelah menghadapi mual dan muntah yang tak berkesudahan. Peran suami dan orang terdekat sangat penting untuk memupuk semangat dan membesarkan hati Ibu, lho!

4. Tetap terhidrasi dengan baik

Usahakan supaya Ibu tidak dehidrasi dengan minum air putih yang cukup sesuai aturan. Mual dan muntah yang cukup sering bisa membuat Ibu dehidrasi bila cairan yang masuk dalam tubuh tidak seimbang.

5. Tetap makan walau dengan porsi kecil

Jangan sampai tidak makan sama sekali ya Bu! Tetaplah makan walau dengan porsi yang kecil. Pastikan juga asupan makanannya bergizi seimbang, hindari junk food, atau produk kemasan yang nilai gizinya kurang.

Editor: Aprilia