Kehamilan

Perlukah Mencukur Bulu Kemaluan Sebelum Melahirkan?

Perlukah Mencukur Bulu Kemaluan Sebelum Melahirkan?

Salah satu prosedur yang kerap disarankan jika Ibu menjelang persalinan adalah mencukur bulu kemaluan sebelum melahirkan. 

Perlukah mencukur bulu kemaluan menjelang persalinan? Apakah ada alasan khusus dalam pandangan medis?

Perlukah mencukur bulu kemaluan menjelang persalinan?

perlukah-mencukur-bulu-kemaluan-sebelum-melahirkan-1

Mencukur bulu kemaluan sebelum melahirkan masih menjadi perdebatan di dunia medis apakah perlu dilakukan atau tidak. 

Seperti yang dilansir dari Medicine net, mencukur area pubis (kemaluan) diperlukan agar prosedur melahirkan yang dilakukan lebih efisien jika area pubis sudah bersih.

Dokter yang pro mencukur bulu kemaluan sebelum melahirkan termasuk saat Ibu akan melahirkan dengan metode sesar. Alasan-alasan tersebut berupa:

  • Mencukur bulu kemaluan sebelum melahirkan harus dilakukan jika rambut pubis mengganggu prosedur operasi. Dokter harus melihat area operasi dengan lebih jelas dan kehadiran rambut pubis dapat mengganggu keakuratan bahkan melukai pasien
  • Saat Ibu dijadwalkan untuk operasi sesar, biasanya perawat akan mencukur bulu kemaluan sebelum melahirkan. Dokter akan menyarankan prosedur mencukur bulu kemaluan ini untuk mencegah terjadinya infeksi pada folikel rambut
  • Beberapa wanita yang mengalami pendarahan setelah melahirkan. Hal ini normal karena menunjukkan bahwa uterus sedang membersihkan plasenta yang tersisa pada tubuh. Jika Ibu memiliki rambut pubis yang panjang, menjaga kebersihan pada fase ini cukup sulit. Inilah yang membuat banyak dokter untuk menyarankan agar mencukur bulu kemaluan sebelum melahirkan

Mencukur bulu kemaluan sebelum prosedur operasi seperti melahirkan dapat meningkatkan risiko infeksi jika Ibu tidak tahu bagaimana cara mencukur bulu kemaluan yang benar atau tidak menggunakan peralatan yang steril. Infeksi ini dapat mengakibatkan trauma mikroskopik pada kulit.

Kekurangan mencukur bulu kemaluan sebelum melahirkan      

perlukah-mencukur-bulu-kemaluan-sebelum-melahirkan-2

Perlukah mencukur bulu kemaluan menjelang persalinan?

Menurut pendapat yang kontra terhadap mencukur bulu kemaluan sebelum melahirkan, Ibu tidak perlu mencukur bulu kemaluan sebelum melahirkan karena hal ini justru malah dapat meningkatkan risiko infeksi. 

Terutama jika akan menjalani prosedur caesar seperti yang dijabarkan oleh Cate Bell, seorang bidan dan praktisi hypnobirthing dari Sussex. Bahkan risiko infeksi tidak menurun hanya karena mencukur bulu kemaluan saat hamil menurut Journal of Hospital Infection.

Meski ada tenaga kesehatan yang pro, ada juga Ibu dan tenaga kesehatan yang kontra karena mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

  • Mencukur bulu kemaluan sebelum melahirkan membuat Ibu merasa kurang nyaman karena area vagina adalah area yang paling pribadi bagi wanita. Rasanya pasti akan sangat aneh melihat orang lain mencukur rambut pubis di area kemaluan
  • Saat dokter menggunakan pisau cukur untuk mencukur bulu kemaluan sebelum melahirkan, goresan kecil tidak sengaja dapat memicu terjadinya infeksi karena menjadi tempat hinggap mikroorganisme
  • Perasaan tidak nyaman saat bulu pubis kembali tumbuh. Alasan para wanita tidak suka mencukur bulu kemaluan terutama area kemaluan adalah rasa tidak nyaman saat bulu kemaluan tersebut tumbuh kembali. 

Mencukur bulu kemaluan sebelum melahirkan adalah pilihan

Menimbang pro dan kontra perihal mencukur bulu kemaluan sebelum melahirkan, maka ini adalah pilihan personal Ibu. Dari segi medis tidak diperoleh manfaat dengan mencukur bulu kemaluan. 

Namun jika Ibu memutuskan untuk mencukur bulu kemaluan dengan alasan kenyamanan, Ibu dapat berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu dan hindari mencukur pada hari-H persalinan. Cukurlah bulu kemaluan beberapa hari sebelum perkiraan kelahiran.

Cara mencukur bulu kemaluan sebelum melahirkan yang benar

perlukah-mencukur-bulu-kemaluan-sebelum-melahirkan-3

1. Pemilihan alat cukur

Disarankan untuk menggunakan pisau manual daripada pisau elektrik karena gerakan dan jangkauan pisau cukur biasa dapat diatur sendiri sehingga lebih aman dan mengurangi risiko terluka.

Selain itu, disarankan juga untuk menggunakan pisau cukur sekali pakai agar ketajaman pisau prima dan kulit terhindar dari infeksi bakteri. Jangan pernah menggunakan alat cukur yang digunakan oleh orang lain.

2. Penggunaan krim cukur

Jika Ibu biasa mencukur menggunakan krim cukur, pastikan menggunakan krim cukur khusus wanita yang mengandung pelembab dan tidak mengandung alkohol untuk mencegah area organ intim mengering. 

Dengan menggunakan krim cukur, pisau tidak akan langsung mengenai kulit dan risiko kulit terluka akan berkurang.

3. Cara mencukur

Sebelum mencukur bulu kemaluan, potonglah dulu bulu kemaluan dengan menggunakan gunting sehingga bulu kemaluan lebih tipis sehingga proses mencukur pun lebih mudah. 

Setelah bulu kemaluan lebih tipis, Mulailah mencukur bulu kemaluan dimulai dari akarnya secara satu arah, yaitu dari arah atas ke bawah. Jangan mencukur dari arah berlawanan seperti dari bawah ke atas ataupun dari kiri ke kanan.

Setelah bulu kemaluan tercukur dengan rapi, bersihkan area intim dan jagalah agar tetap kering. Jangan menggunakan krim, minyak, dan gel apapun pada kulit karena dapat menyumbat folikel atau akar bulu.

Metode mencukur bulu kemaluan yang bisa berbahaya

perlukah-mencukur-bulu-kemaluan-sebelum-melahirkan-4

Bila Ibu memutuskan untuk mencukur bulu kemaluan sendiri, jangan lakukan metode mencukur bulu kemaluan seperti di bawah ini:

  • Elektrolisis genital. Arus listrik dialirkan pada tiap folikel rambut yang bertujuan menghancurkan akarnya. Belum ada penelitian yang menunjukkan metode ini tidak aman selama hamil.
  • Wax. Metode yang aman tapi karena ada lebih banyak aliran darah ke kulit selama hamil, terutama di area kemaluan, kulit Ibu jadi lebih sensitif. Gunakan lotion antiseptik sebelum dan setelah waxing untuk mencegah rasa tersengat, infeksi, dan mengurangi iritasi dan kemerahan.
  • Depilatories (obat penghilang rambut). Hindari krim penghilang rambut, karena ada resiko penyerapan bahan kimia pada kulit.
  • Mencukur rambut kemaluan sambil berdiri. Jangan mencukur sambil berdiri bila di kamar mandi. Minta pasangan menjaga keseimbangan Ibu. 

Editor: Dwi Ratih