Mudik sudah jadi tradisi di Indonesia yang berjalan setiap tahun menjelang lebaran. Mudik juga identik dengan perjalanan jauh, mungkin ini membuat puasa terasa lebih berat untuk dijalankan, terlebih bagi ibu hamil. Tapi untungnya, ibadah puasa bukanlah sesuatu yang wajib yang harus dilakukan ibu hamil. Ada beberapa kondisi tertentu juga yang membuat beberapa orang diperbolehkan untuk tidak melakukan ibadah puasa.
Orang yang melakukan perjalanan dibolehkan tidak berpuasa dengan syarat:
Jarak perjalanan cukup jauh sehingga sholat bisa di persingkat.
Tidak ada niat untuk bertempat tinggal di tempat yang didatangi.
Perjalanan bukan untuk maksiat, tapi dengan niat yang baik.
Keringanan untuk tidak berpuasa bagi orang yang melakukan perjalanan tidak lagi berlaku bila:
Seseorang kembali ke rumah atau tiba di kampung halaman.
Memutuskan untuk tinggal untuk waktu yang lama di satu tempat.
Para ahli Fiqh sepakat kalau wanita hamil dan menyusui boleh tidak berpuasa di bulan Ramadhan, bila ada risiko pada diri sendiri atau anak, menyebabkan sakit atau bertambah sakit, membahayakan atau menyebabkan kematian.
Bila kehamilan Anda tidak berisiko, perjalanan mudik bisa dilakukan kapanpun. Hanya saja pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter lebih dulu. Ketika bepergian, bawa catatan kehamilan tentang hari perkiraan melahirkan dan dokumen medis lain.
Kapan waktu yang tepat untuk ibu hamil bepergian?
Bagi kebanyakan wanita, bepergian selama hamil aman dilakukan. Selama Anda dan janin dalam kondisi sehat, Anda bisa bepergian hingga usia kehamilan 36 minggu.
Waktu terbaik untuk bepergian adalah di tengah kehamilan, antara kehamilan minggu 14 sampai 28. Kebanyakan masalah umum kehamilan terjadi di trimeseter pertama dan ketiga. Selama pertengahan kehamilan, energi Anda telah kembali, morning sickness biasanya sudah hilang, dan Anda bisa mudah bergerak.
Kapan ibu hamil tidak dianjurkan mudik?
Bepergian tidak dianjurkan bila Anda memiliki komplikasi kehamilan tertentu, termasuk preeklampsia dan persalinan prematur. Bepergian juga tidak baik bila Anda hamil bayi kembar.
Bepergian ke area dengan wabah Zika juga tidak dianjurkan untuk wanita hamil. Zika merupakan penyakit yang disebarkan oleh nyamuk yang bisa menyebabkan cacat lahir serius. Bepergian ke area wabah malaria juga tidak disarankan. Malaria merupakan penyakit yang juga dibawa oleh nyamuk yang berbahaya untuk ibu hamil.
Melakukan perjalanan jauh
Bunda, umumnya aman bila ibu hamil mudik dengan mobil, bus, kereta, atau pesawat, tapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar Anda bisa melakukan perjalanan dengan lebih aman dan lebih nyaman.
Pastikan menggunakan sabuk pengaman tiap kali ibu hamil mudik dengan mobil. Pastikan Anda menggunakan sabuk pangkuan dan bahu untuk perlindungan terbaik untuk Anda dan bayi.
Tak perlu risaukan air bag. Manfaat keamanan air bag melebihi risiko potensial untuk Anda dan bayi.
Bus cenderung punya lorong sempit dan kamar mandi kecil. Moda transportasi ini bisa membuat Anda lebih sulit bergerak. Yang paling aman adalah tetap duduk ketika bus bergerak. Bila menggunakan toilet di dalam bus, pastikan Anda berpegangan pada besi atau duduk untuk menjaga keseimbangan.
Kereta biasanya punya lebih banyak ruang untuk bergerak. Toilet di kereta biasanya berukuran kecil. Pastikan untuk berpegangan pada besi atau duduk ketika kereta bergerak.
Coba batasi jumlah waktu Anda berada di mobil, bus, dan kereta. Sebaiknya perjalanan tidak lebih dari 5 hingga 6 jam.
Manfaatkan rest area untuk berjalan-jalan dan melakukan perenggangan agar sirkulasi darah lancar.
Tips aman dan nyaman saat mudik dengan mobil
Kehamilan tidak berarti Anda perlu menghindari bersenang-senang dan menikmati waktu seru dalam hidup. Bepergian untuk berlibur kadang dianjurkan untuk membuat Anda bahagia. Selama Anda bisa beristirahat dan melakukan perenggangan kaki di interval yang teratur, tak ada alasan Anda tidak bisa bepergian dengan mobil selama hamil.
Ambil langkah keamanan untuk janin dan diri Anda. Kurangnya fasilitas seperti kamar kecil yang bersih bisa menyebabkan stres untuk wanita hamil. Tapi mobil pribadi lebih baik daripada bus karena Anda bisa berhenti kapan saja dan tetap mengontrol jadwal perjalanan Anda.
Beberapa hal yang perlu diingat saat mudik dengan mobil:
Kenakan sabuk pengaman meski mobil dilengkapi dengan kantung udara. Kenakan sabuk menyilang dari bahu, sela payudara, dan atas paha. Jangan kenakan sabuk pengaman tepat di perut.
Penggunaan kantung udara yang benar jadi hal penting, apalagi di saat hamil. Bila Anda duduk tepat di depan kantung udara, mundurkan tempat duduk sejauh mungkin, agar jarak antara dada dan kantung udara lebih dari 25 cm.
Buang air kecil dan jalan kaki ringan setidaknya tiap 2 jam untuk perjalanan jauh untuk meningkatkan aliran darah di kaki dan mengurangi tekanan kandung kemih.
Bila mobil mogok di tengah perjalanan
Akan sangat sulit bila Anda harus mengganti ban di saat hamil. Lakukan langkah berikut bila mobil mogok atau berada kondisi darurat lain:
Parkir mobil di pinggir jalan untuk menghindari kondisi bahaya
Tarik rem bila Anda berada di tanjakan
Gunakan tanda bahaya
Periksa lokasi Anda dan hubungi bantuan
Jangan mengganti ban sendiri
Keluar dari sisi kiri kendaraan untuk menghindari lalu-lalang kendaraan
Panik tidak akan membantu, jadi tarik napas dalam dan rileks.
Tips nyaman mudik dengan bus untuk ibu hamil
Perjalanan mudik dengan moda transportasi apapun aman bila Anda berhati-hati dan mengikuti aturan. Tapi memang benar kalau jalan bergelombang dan lalu lintas yang tidak bersahabat membuat perjalanan darat tidak aman. Kondisi ini bisa lebih parah di saat jalan basah dan licin. Perjalanan dengan bus dianggap kurang ideal bagi calon ibu karena:
Anda perlu menunggu lama sebelum bus tiba di pemberhentian. Ini membuat lelah khususnya bila pemberhentian bus tidak difasilitasi tempat duduk dan Anda harus berdiri ketika menunggu.
Kebanyakan bus cenderung padat dan berisik. Anda harus mencari tempat duduk sendiri. Ini kadang membuat lelah dan stres.
Bila tidak duduk di dekat jendela atau bus tidak memiliki pendingin udara, panas atau kurang ventilasi membuat Anda kelelahan. Anda akan merasa pusing atau mengalami morning sickness selama perjalanan.
Pada perjalanan jauh, Anda tidak bisa bangun dari tempat duduk dan bergerak aman di dalam bus, yang bisa menyebabkan kram di kaki atau meningkatkan resiko varises.
Tidak ada sabuk pengaman membuat penumpang berisiko lebih tinggi mengalami kecelakaan.
Meski begitu, banyak calon ibu bepergian dengan bus tanpa masalah. Beberapa bahkan merasa perjalanan dengan bus lebih aman dan lebih rileks dibanding dengan mobil, karena tidak perlu mengemudi. Selain itu, mudik dengan bus lebih terjangkau harganya.
Bila Anda cemas atau ada komplikasi terkait kehamilan seperti tekanan darah tinggi, diabetes, masalah plasenta, atau riwayat kelahiran prematur sebelumnya, sebaiknya periksakan diri ke dokter sebelum bepergian dengan bus.
Jika memutuskan untuk mudik dengan bus, lakukan hal berikut untuk tetap aman dan nyaman:
Pilih tempat duduk di tengah bus. Duduk di tengah akan lebih aman di saat terjadi tabrakan.
Tidak berdiri di bus yang sedang bergerak. Selain hilang keseimbangan dan terjatuh, ada resiko terdorong oleh penumpang lain. Bila tidak mendapat tempat duduk, jangan malu untuk meminta bantuan orang lain.
Kebanyakan bus tidak memiliki sabuk pengaman atau kantung udara, jadi selalu berhati-hati. Selalu berpegangan ketika bus melewati jalan berlubang atau polisi tidur.
Bus tanpa AC membuat Anda terpapar debu dan asap. Di bus AC Anda terhindar dari polusi ini meski harga tiketnya sedikit lebih mahal.
Selalu siapkan nomor kontak darurat.
Siapkan barang bawaan yang ringan, apalagi bila bepergian seorang diri. Anda bisa mencederai punggung bila membawa barang berat.
Bawa cairan pembersih tangan dan tisu basah untuk menurunkan kemungkinan terkena infeksi.
Beberapa bus untuk jarak jauh memiliki fasilitas toilet. Berpeganglah pada sesuatu untuk menjaga keseimbangan karena sulit bergerak saat berada di toilet ketika bus melewati jalan bergelombang.
Mudik dengan kereta api
Bunda, selama seluruh tahapan kehamilan, semua hal yang Anda lakukan punya dampak pada bayi, termasuk makanan yang Anda makan, bahkan cara Anda berjalan dan tidur. Bahkan bila Anda tidak melakukan apapun, yakni hanya berbaring dan beristirahat sepanjang 9 bulan juga punya dampak yang kurang baik untuk kesehatan Anda.
Karenanya penting untuk berhati-hati di saat hamil. Meski bepergian harus dihindari selama kehamilan, ada waktu dan kondisi di mana Anda perlu melakukannya. Jangan khawatir Bun, ibu hamil mudik dengan kereta masih tetap aman dilakukan.
Lantas, siapa yang perlu menghindari bepergian dengan kereta selama kehamilan?
Ibu dengan riwayat keguguran tidak boleh melakukan perjalanan jauh hingga kondisinya membaik di kehamilan usia 5 bulan.
Ibu dengan riwayat persalinan prematur harus meghindari bepergian dengan kereta di beberapa bulan terakhir kehamilan.
Sebaliknya, bila Anda merasa di kondisi yang baik di sepanjang kehamilan dan tidak ada komplikasi atau masalah kesehatan, bepergian jauh tidak akan berbahaya, tapi dengan persiapan yang baik.
Bila merasa cemas, Anda perlu selalu berkonsultasi dengan dokter dan ketahui faktor risiko yang membuat Anda rentan terhadap kondisi kesehatan tertentu.
Berikut yang bisa Anda lakukan agar perjalanan dengan kereta api aman selama hamil:
Bila bepergian seorang diri, pilih koper dengan roda yang tidak perlu diangkat. Mengangkat beban berat bisa bikin sakit punggung.
Konfirmasi kembali waktu keberangkatan kereta sebelum meninggalkan rumah. Tiba di stasiun lebih awal dari waktu keberangkatan. Dengan begitu Anda tidak terburu-buru mencari kereta dan tempat duduk, juga ada waktu menyimpan bawaan di bawah kursi agar lebih mudah diambil.
Bila perlu gunakan jasa porter untuk membawa barang bawaan Anda.
Ada baiknya bepergian bersama teman untuk membantu Anda, khususnya di saat darurat.
Bawa beberapa obat untuk penyakit yang umum seperti flu atau infeksi perut. Tanyakan ke dokter tentang obat yang harus dibeli dan hindari obat tanpa resep dokter.
Pastikan baterai handphone terisi penuh dan berfungsi. Anda perlu membawa baterai cadangan untuk berjaga saat kehabisan selama perjalanan.
Bawa salinan informasi medis dan simpan nomor kontak dokter kandungan Anda.
Mudik dengan pesawat terbang
Di saat hamil, waktu paling aman untuk melakukan perjalanan adalah selama trimester kedua, ketika risiko keguguran dan persalinan sebelum waktu paling rendah. Berikut beberapa tips untuk mudik dengan pesawat terbang:
Tanyakan ke maskapai penerbangan tentang syarat sebelum melakukan penerbangan. Beberapa maskapai tidak membolehkan wanita hamil lebih dari 35 minggu untuk terbang.
Bawa dokumen tertulis tentang hari perkiraan kelahiran. Beberapa maskapai meminta syarat ini sebelum terbang.
Kenakan sabuk pengaman. Saat terbang, sebisa mungkin tetap kenakan sabuk pengaman untuk berjaga dari turbulensi.
Sedikit berjalan-jalan saat melakukan penerbangan jarak jauh untuk meningkatkan sirkulasi darah di kaki.
Bila memungkinkan pilih tempat duduk di bagian lorong. Ini akan memudahkan Anda bergerak di dalam pesawat.
Kebanyakan maskapai penerbangan memiliki lorong yang sempit dan toilet berukuran kecil, yang membuat Anda lebih sulit untuk berjalan dan menggunakan kamar mandi. Karena potensi turbulensi yang membuat pesawat berguncang, pastikan Anda berpegangan pada belakang kursi ketika bergerak di lorong.
Usahakan bepergian menggunakan penerbangan besar dan hindari pesawat berukuran kecil. Bila harus menggunakan pesawat kecil, hindari ketinggian di atas 7000 kaki.
Hindari bepergian dengan pesawat terbang bila:
Anda sudah memasuki kehamilan 36 minggu.
Ada masalah terkait dengan plasenta atau ada faktor risiko persalinan sebelum waktu.
Dokter menyarankan untuk tidak melakukan perjalanan dengan pesawat terbang, berdasarkan riwayat medis dan kondisi terbaru.
Seperti telah disebutkan di atas, ibu hamil dengan kehamilan tanpa komplikasi direkomendasikan menghindari bepergian sejak kehamilan 37 minggu hingga waktu melahirkan. Hindari bepergian sejak usia kehamilan 32 minggu hingga melahirkan bagi wanita hamil yang memiliki komplikasi kehamilan dengan faktor risiko persalinan prematur seperti ibu hamil bayi kembar.
Faktor risiko yang jadi pertimbangan saat melakukan perjalanan saat hamil antara lain:
Anemia parah
Penyakit cardiac
Penyakit pernapasan
Pendarahan
Fraktur tulang
Obat-obatan selama ibu hamil mudik
Hal penting lainnya saat ibu hamil mudik adalah obat-obatan. Banyak obat dianggap tidak aman selama hamil. Menyediakan obat di dalam tas bisa membantu mencegah insiden yang dapat berpotensi bahaya pada janin.
Acetaminophen tetap jadi pilihan untuk pereda sakit, sedang obat seperti diphenhydramine membantu mengatasi mabuk perjalanan. Untuk batuk, demam dan alergi umum, obat seperti antihistamine umumnya aman untuk ibu hamil. Penting untuk berkonsultasi ke dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan ini selama kehamilan.
Selama di tempat tujuan
Bila alasan utama ibu hamil mudik adalah juga untuk berlibur, akan ada banyak aktivitas seru selama di tempat tujuan.
Berenang dan berjalan-jalan bisa Anda lakukan, tapi scuba diving tidak bagus bagi ibu hamil karena terjadinya perubahan tekanan. Olahraga dengan potensi bahaya lainnya adalah water skiing, yang bisa membuat air masuk ke serviks. Sebaiknya hindari banyak berada di bawah sinar matahari, karena berpotensi meningkatkan suhu tubuh ibu hamil. Ini juga berlaku untuk sauna.
Bila mengambil langkah pencegahan, ibu hamil yang mudik bisa menikmati perjalanannya. Lagi pula, Anda melakukan ini bersama si calon bayi yang sebentar lagi akan menjadi pusat perhatian Anda. Suatu hari, Anda bisa memberitahunya tentang perjalanan mudik yang Anda lakukan bersamanya.
(Ismawati)