Kelahiran

4 Cara Aman Menghangatkan ASI Perah Untuk Jaga Nutrisinya

4 Cara Aman Menghangatkan ASI Perah Untuk Jaga Nutrisinya

Tahukah Ibu bahwa sebenarnya menghangatkan ASI perah bukan sebuah kewajiban? Yup! ASI perah, pada dasarnya bisa dikonsumsi di suhu ruang atau dalam keadaan dingin seperti baru keluar dari chiller.

Namun, beberapa bayi menyukai ASI perah yang hangat menyerupai ASI yang baru keluar dari payudara. Sehingga pada umumnya, ASi perah memang kerap dihangatkan, sebelum disajikan pada bayi.

Suhu ASI dari payudara adalah sekitar 38°C. Sehingga, banyak Ibu memilih untuk menghangatkan ASI perah agar bayi nyaman mengonsumsinya.

Sayangnya, ketika menghangatkan ASI perah, suhu ASI bisa mencapai lebih dari keadaan normal dan berpotensi merusak nutrisi dalam ASI. Lalu, bagaimana ya cara menghangatkan ASI perah agar nutrisi ASI tetap terjaga?

Mari kita simak ulasan lengkapnya berikut ini. Supaya Ibu nggak salah lagi dalam menghangatkan ASI perah buat si kecil.

Cara menghangatkan ASI perah dengan berbagai metode

1. Menghangatkan ASI perah dengan air mengalir


Ada 2 tipe menghangatkan ASI perah dengan air mengalir ini. Pertama, dengan aliran air dingin, lalu bertahap menggunakan aliran air hangat.

Kedua, langsung dengan aliran air hangat sampai suhu ASI perah mencapai yang diinginkan.

  • Cara pertama: Ambil ASI perah dingin yang masih tersegel dalam botol ASI atau kantong ASI. Aliri dengan air dingin, sampai ASI perah mencapai suhu ruang. Ganti aliran menjadi air hangat untuk mencapai suhu ASI perah hangat. Tes kembali suhu ASI perah agar tidak menyakiti bayi.
  • Cara kedua: Ambil ASI perah dingin yang masih berada dalam wadah penyimpanannya. Aliri langsung dengan air hangat sampai pada suhu yang diinginkan.

Meski begitu, cara menghangatkan ASI perah yang paling direkomendasikan adalah yang pertama. Ini karena perubahan suhu yang terjadi tidak terlalu ekstrim.

Sehingga memungkinkan nutrisi di dalam ASI masih terjaga, dan tidak mengalami kerusakan. Perubahan suhu yang drastis berpotensi merusak kandungan nutrisi ASI.

Center for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan agar air yang digunakan untuk menghangatkan ASI perah adalah air hangat, dan bukan air panas atau air mendidih. Sekalipun ASI berada dalam wadah penyimpanan, dan tidak bersentuhan langsung dengan air untuk menghangatkan.

2. Merendam ASI perah


Cara menghangatkan ASI perah berikutnya adalah, dengan merendam wadah penyimpanan ASI perah. Langkah paling direkomendasikan adalah, merendam dalam air yang suhunya serupa terlebih dahulu.

  • Bila ASI perah dalam keadaan dingin dan baru dikeluarkan dari chiller, rendam wadah penyimpanan ASI dalam mangkuk berisi air dingin atau air suhu ruang
  • Saat suhu ASI perah sudah menjadi suhu ruang, ganti air rendaman dengan air hangat
  • Air hangat yang digunakan adalah air yang dipanaskan dalam teko, panci atau microwave. Pastikan suhu air rendaman hangat, bukan panas mendidih
  • Rendam wadah ASI perah beberapa menit, sampai suhu ASI perah mencapai suhu yang diinginkan
  • Putar sedikit botol ASI agar lapisan ASI yang terpisah menyatu kembali. Hindari mengocok ASI dalam botol, ya Bu
  • Tes kembali suhu ASI sebelum diberikan pada bayi.

3. Menghangatkan ASI perah dari freezer

Bila ingin menyajikan ASI perah beku dari freezer, hindari menghangatkan secara langsung ya, Bu. Gunakan sistem thawing dengan langkah:

  • Turunkan ASI perah beku dari freezer ke chiller malam sebelum ASI akan disajikan
  • ASI yang semula beku akan mencair dan memiliki suhu sama seperti chiller
  • Gunakan langkah menghangatkan ASI perah seperti cara 1 atau 2.

4. Menghangatkan ASI perah dengan bottle warmer


Perusahaan pembuat bottle warmer mengklaim bahwa, produknya bisa menghangatkan ASI perah tanpa merusak kandungan nutrisi dalam ASI. Untuk menjaga kandungan ASI, menghangatkan ASI perah sebaiknya tidak melebihi suhu 40°C.

Sedangkan sebuah studi tahun 2015 berjudul Human Milk Warming Temperatures Using a Simulation of Currently Available Storage and Warming Methodskemudian mencoba mengamati suhu ASI perah yang dipanaskan menggunakan bottle warmer.

Hasilnya, suhu ASI bisa mencapai lebih dari 40°C dan berpengaruh pada komponen lemak dalam ASI. Meski sebenarnya, tidak disebutkan dalam studi ini secara spesifik merk bottle warmer yang digunakan.

Bila Ibu ingin menggunakan bottle warmer untuk memudahkan saat menghangatkan ASI perah, sebaiknya cek kembali suhu akhir ASI perah setelah dipanaskan. Bila melebihi dari batas, pertimbangkan kembali untuk menggunakan bottle warmer.

Bolehkah menghangatkan ASI perah pakai microwave?


La Leche League Internasional, organisasi dunia yang mendukung aktivitas menyusui Ibu dan bayi menyebutkan bahwa menghangatkan ASI perah pakai microwavesangat tidak disarankan. Ada alasan dibalik larangan ini, lho!

  1. Tidak diperbolehkan makanan atau minuman apapun yang dihangatkan dengan microwave untuk diberikan pada bayi. Pemanasan dengan microwave cenderung tidak merata. Sehingga, berpotensi menyakiti bayi ketika ada gumpalan minuman atau makanan yang ternyata sangat panas sekali
  2. Menghangatkan ASI perah di microwave akan merusak komponen berharga imunologikal dalam ASI. Selain itu pemanasan berlebihan akan menyebabkan denaturasi (penyimpangan struktur protein) dan tidak aktifnya protein bioaktif dalam ASI serta menurunnya kandungan lemak.

Dari sini dapat kita simpulkan ya, Bu, bahwa menghangatkan apapun yang akan diberikan pada bayi, utamanya ASI, dengan menggunakan microwave sangat tidak dianjurkan.

Pilihlah metode menghangatkan ASI perah yang paling tidak ekstrim perubahan suhunya demi menjaga kandungan nutrisi dalam ASI. Bahkan, bila bayi suka, sajikan ASI dalam keadaan dingin atau beku. Bayi yang sedang tumbuh gigi akan sangat menyukainya.

Editor: Aprilia