Ibu, pernahkah kamu melihat bayi sering tersedak saat menyusu? Bahkan ketika bagi sering tersedang saat menyusu tak jarang dibarengi dengan muntah alias semua susu atau ASI yang ia minum terpaksa keluar lagi.
Jelas hal ini jadi membuat Ibu khawatir ya. Apalagi jika intensitas bayi tersedak saat menyusu tergolong cukup sering, bahkan hampir tiap kali menyusu. Kalau sudah begini, Ibu pasti jadi khawatir dan bertanya-tanya apa sih sebab bayi sering tersedak saat menyusu?
Konon katanya, bayi sering tersedak saat menyusu juga bisa disebabkan oleh aliran ASI Ibu yang terlalu deras saat dihisap oleh si kecil lho! Meski begitu, ketika bayi sering tersedak saat menyusu nggak boleh dianggap sepele ya Bu.
Hal ini karena ketika bayi sering tersedak saat menyusu dapat menyebabkan saluran pernapasannya jadi tersumbat, sehingga bayi jadi kesulitan bernapas. Pada beberapa kasus bahkan membuat bayi kehilangan nyawa.
Tapi nggak perlu khawatir ya Bu, untuk mengurangi kemungkinan bayi sering tersedak saat menyusu ternyata ada caranya kok. Yuk ketahui dalam ulasan berikut ini!
Sebab bayi sering tersedak saat menyusu
Aliran ASI yang mengalir cukup deras diketahui memang jadi sebab bayi sering tersedak saat menyusu yang paling umum. Aliran ASI yang terlalu deras ini terjadi akibat Ibu memiliki kelebihan produksi ASI.
Melansir Healthline menurut La Leche League International (LLLI), salah satu organisasi yang mendukung Ibu menyusui di Carolina Utara, Amerika Serikat, tanda-tanda umum kelebihan pasokan termasuk payudara sering bengkak sehingga ketika Ibu melakukan direct breastfeeding akan mengakibatkan bayi batuk, tersedak, atau terburu-buru ketika meneguk susu.
Ketika payudara dirangsang oleh mulut bayi, maka akan menghasilkan hormon oksitosin menyebabkan let down reflex yang kemudian akan melepaskan ASI. Pada beberapa Ibu, pelepasan ASI ini terkadang terjadi terlalu cepat sehingga membuat bayi tidak siap dalam merespon.
Sehingga hal ini membuat bayi sering tersedak saat menyusu. Tapi nggak perlu khawatir, sebab bayi sering tersedak saat menyusu umumnya berlangsung saat bayi berusia 0-4 bulan saja kok Bu.
Karena, pada usia tersebut sistem organ bayi belum bekerja maksimal. Selain karena aliran ASI yang cukup deras beberapa sebab bayi sering tersedak saat menyusu di antaranya sebagai berikut:
1. Katup di tenggorokannya bayi belum bekerja sempurna
Katup tenggorokan berfungsi untuk mengatur cairan yang masuk. Hal ini membuat aliran ASI atau susu seringkali ‘tersesat’ dan masuk ke saluran pernapasan. Sehingga membuat bayi sering tersedak saat menyusu.
2. Ibu memiliki pasokan ASI yang berlebih
Jika melansir Parenting First Cry pasokan ASI yang berlebih sedikit banyak juga jadi penyebab mengapa bayi sering tersedak saat menyusu. Pasokan susu yang terlalu banyak terkadang juga membuat bayi tidak merasa nyaman saat menyusu.
Nah, untuk mengatasinya, Ibu bisa menopang kepala bayi lebih tinggi dari badannya ketika menyusu. Posisi ini dapat memperlancar aliran ASI dan meminimalisasi potensi tersedak. Jangan lupa untuk rutin mengganti posisi payudara yang hendak disusui oleh bayi agar payudara tidak bengkak dan menyebabkan aliran ASI terlalu deras saat diberikan pada si kecil.
3. Bayi sudah terlalu kenyang
Selain bisa menyebabkan bayi gumoh atau muntah, bayi yang sudah terlalu kenyang juga bisa menjadi penyebab bayi sering tersedak saat menyusu. Biasanya ketika bayi sudah kenyang, ada beberapa tanda yang muncul di antaranya seperti bayi bersendawa, gumoh, bayi menarik-narik puting Ibu dan perut bayi terasa kencang saat dipegang.
Kalau sudah muncul tanda seperti ini, sebaiknya Ibu harus segera menghentikan proses menyusui. Berikan jeda menyusu 2-3 jam ketika perut bayi mulai kosong.
4. Kondisi tertentu
Melansir Mom Junction bayi dengan kondisi medis tertentu mungkin saja juga jadi lebih sering tersedak saat menyusu baik melalui direct breastfeeding maupun bottle feeding. Misalnya saja bayi mengalami kesulitan saat menyusu akibat kelainan bawaan seperti:
- Keterlambatan perkembangan
- Masalah neurologis seperti cerebral palsy
- Bayi dengan Down Syndrome
- Bayi dengan anomali struktural mulut, pernapasan, atau masalah makan, seperti bibir sumbing, tongue tie dan sindrom Pierre Robin
- Masalah gastrointestinal, seperti fistula trakeoesofageal
- Bayi dengan penyakit jantung bawaan
- Bayi dengan penyakit paru-paru dan liver
Pada bayi dengan kondisi tersebut, para dokter harus memeriksa lebih detail penyebab lain mengapa bayi sering tersedak saat menyusu. Intervensi dini dapat mengurangi risiko pneumonia aspirasi dan komplikasi lainnya.
Bahayakah bayi sering tersedak saat menyusu?
Yup! Bayi sering tersedak saat menyusu tentu sangat berbahaya. Hal ini dikarenakan ketika bayi tersedak dikhawatirkan susu dapat masuk ke dalam paru-paru, sehingga menyebabkan komplikasi kesehatan yang cukup parah seperti pneumonia.
Selain itu, kasus bayi sering terserak saat menyusu juga seringkali jadi penyebab kematian mendadak pada bayi. Saat bayi tersedak biasanya ia akan mengalami batuk hingga muntah.
Ini merupakan reaksi tubuh yang wajar, sebagai upaya dalam mengeluarkan benda yang tertelan. Tapi, yang jadi bahaya adalah ketika cairan tersebut justru makan dalam tertelan dan masuk ke dalam paru-paru si kecil.
Akibatnya jalur napas bayi jadi sempit dan menyebabkan bayi mengalami gagal napas. Ujung-ujungnya tubuh bayi bisa membiru hingga kemudian terjadi kematian mendadak.
Untuk itu, melansir Parents ketika bayi sering tersedak saat menyusu nggak boleh disepelekan. Orang tua diminta untuk sigap dalam melakukan pertolongan pertama. Untuk mencegah bayi sering tersedak saat menyusu berikut adalah beberapa caranya:
- Mencegah aliran ASI atau susu botol mengalir terlalu deras. Sesuaikan ujung botol nipple sesuai dengan usia si kecil. Sementara untuk Ibu yang melakukan direct breastfeeding usahakan untuk selalu mengosongkan payudara dengan cara dipompa, sebelum diberikan pada si kecil. Memompa ASI beberapa saat sebelum menyusui si kecil dapat mencegah aliran ASI mengalir terlalu deras saat dihisap bayi.
- Sering menggonta-ganti posisi, jangan terpaku pada satu payudara saja. Agar bayi juga tidak cenderung memilih payudara mana yang nyaman baginya untuk mengalirkan ASI. Selain itu menggonta-ganti posisi juga berguna agar aliran ASI di kedua payudara seimbang.
- Pastikan agar posisi latch on bayi sudah benar di mana posisi tubuh bayi saling berhadapan dengan perut Ibu.
Editor: Atalya