Kelahiran

Bercak Merah Di Popok Bayi Bikin Khawatir, Ketahui Apa Penyebabnya

Bercak Merah Di Popok Bayi Bikin Khawatir, Ketahui Apa Penyebabnya

Sebagai orang tua baru, wajar rasanya jika segala hal aneh yang muncul pada tubuh bayi seringkali bikin khawatir. Contohnya seperti saat menemukan bercak merah di popok bayi.

Dari yang warna awalnya cenderung oranye, perlahan malah berubah menjadi merah bata. Dugaan Ibu, pasti ini merupakan tanda dan gejala bayi terkena infeksi saluran kemih (ISK).

Eits, belum tentu ya Bu! Bercak merah pada popok bayi memang belum tentu menunjukkan adanya masalah pada saluran kemih si kecil. Nyatanya, mayoritas bercak merah pada popok bayi yang muncul saat bayi baru lahir ini normal terjadi kok, Bu.

Ternyata urin bayi merah ini disebabkan oleh konsentrasi urin yang masih pekat, akibat produksi ASI yang masih belum terlalu banyak atau sedikit. Nah, namun Ibu harus waspada ketika bercak merah di popok bayi yang muncul justru membuat bayi terlihat tidak nyaman ya.

Untuk itu, yuk kenali lebih dalam apa itu bercak merah pada popok bayi dan apa yang harus dilakukan orang tua untuk mengatasinya dalam ulasan berikut!

Mengapa urin bayi merah?


Kristal urat atau urate crystal biasa muncul saat bayi baru lahir. Dikutip dari Baby Centre kristal urat penyebab bercak merah di popok bayi ini umumnya akan meninggalkan warna merah bata atau oranye.  

Karena warnanya yang cerah, cenderung membuat orang tua jadi panik dan khawatir. Padahal kristal urat ini sangat normal terjadi saat bayi baru lahir dan bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan, karena bercak merah di popok bayi ini biasanya akan hilang dengan sendirinya.

Lalu kenapa bercak merah pada popok bayi ini bisa muncul? Dikutip dari laman Instagram dr. Arifianto, SpA atau @dokterapin kondisi ini terjadi akibat adanya reaksi kimia ketika urin bayi bersentuhan dengan popok. Hal tersebut kemudian akan menimbulkan bercak merah di popok bayi berwarna oranye atau merah bata, yang dalam bahasa medis dikenal dengan brick stain.


Biasanya kondisi ini juga terjadi saat bayi baru lahir atau satu minggu pertama kelahiran. Di mana saat itu konsentrasi urin bayi atau pipis bayi masih sangat pekat, disusul dengan produksi ASI yang belum banyak dan bayi belum bisa menyusu dengan baik.

Brick stain bayi ini juga relatif muncul dan menandakan bahwa bayi ‘dehidrasi’, sehingga menambah pekatnya warna urin. Kondisi ini mungkin akan berhenti beberapa saat dan muncul kembali di beberapa bulan setelah lahir.

“Salah satu metabolit tubuh adalah asam urat, ketika disaring di ginjal maka urin yang mengandung asam urat (dalam bentuk kristal) sangatlah wajar,” jelas dokter Apin.

Bahkan kondisi ini bisa terjadi meski bayi tidak dehidrasi sekalipun. Dokter Apin juga meyakini bahwa bercak merah di popok bayi ini bukanlah noda darah ataupun tanda bayi alami ISK. Apalagi tanda bayi ISK biasanya sangat khas yakni bayi tampak tidak nyaman saat pipis, serta rewel tanpa sebab.

Sekilas tentang urin bayi


Seiring dengan bertambahnya usia bayi, warna urinnya juga akan berubah. Sehingga bercak merah di popok bayi akibat brick stain bayi ini umumnya memang bersifat sementara.

Dikutip dari Healthy Children ketika bayi sudah cukup minum ASI, normalnya warna urin juga akan berubah menjadi kuning terang. Namun, perlu diketahui bahwa semakin gelap warna urin bayi maka menandakan semakin pekat konsentrasinya.

Ketika orang tua menemukan bercak merah di popok bayi, dan bayi masih pipis hingga 4 kali sehari, kondisi brick stain bayi ini tergolong normal kok Bu. Jadi jangan khawatir berlebihan, ya!

Apalagi, pada bayi perempuan yang baru lahir, bercak merah di popok bayi warnanya bahkan mirip seperti noda darah atau darah mens. Lagi lagi ini bukanlah masalah ya Bu.

Karena kondisi ini disebabkan oleh hormon Ibu yang mempengaruhi rahim bayi. Sebenarnya bercak merah di popok bayi perempuan ini muncul dari urinnya dan bukan darah mens.

Akan tetapi, jika bercak merah di popok bayi ini tak kunjung membaik dan disertai gejala lain seperti bayi sakit perut, susah makan, muntah, demam, atau pendarahan di area lain, segera konsultasikan kondisi ini ke dokter ya!

Apa yang harus dilakukan orang tua?


Melansir Mom Junction sebenarnya nggak ada yang perlu dilakukan oleh orang tua untuk menghindari bercak merah di popok bayi. Sebab, biasanya kondisi ini akan menghilang dengan sendirinya.

Meski demikian, langkah-langkah berikut dapat membantu mengurangi risiko bayi mengeluarkan bercak merah di popok bayi seperti:

  • Pastikan menyusui bayi segera setelah lahir. Usahakan menyusui bayi sesering mungkin tiap dua jam sekali, untuk memancing produksi ASI Pemberian ASI yang cukup dapat mencegah bayi mengalami dehidrasi.
  • Ketika bayi sudah berusia 6 bulan, pastikan Ibu memberikan makanan yang mengandung gizi seimbang.
  • Jika si kecil punya masalah kesehatan lain yang memerlukan diet khusus, konsultasikan hal ini dengan ahli gizi anak.
  • Cegah agar bayi tidak mengalami dehidrasi berat. Dehidrasi dapat terjadi karena faktor lain, seperti kelembapan yang tinggi, suhu lingkungan yang terlalu panas, dan ventilasi yang buruk di kamar bayi. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga suhu ruangan yang tepat di kamar bayi.