Ibupedia

6 Ciri-Ciri ISK pada Ibu Hamil yang Tak Boleh Diabaikan

6 Ciri-Ciri ISK pada Ibu Hamil yang Tak Boleh Diabaikan
6 Ciri-Ciri ISK pada Ibu Hamil yang Tak Boleh Diabaikan

ISK pada ibu hamil adalah hal yang umum terjadi dan ini juga merupakan penyakit umum yang kerap menyapa perempuan. ISK pada ibu hamil wajib diperiksakan supaya mendapat pengobatan yang tepat karena bila dibiarkan begitu saja maka bahaya ISK pada ibu hamil akan mengancam kesehatan ibu dan juga janin di dalam kandungan. 

Melansir dari laman WebMD, ISK atau Infeksi Saluran Kemih adalah infeksi yang terjadi pada beberapa bagian dari sistem kemih tubuh seseorang yang meliputi bagian ginjal, ureter (bagian yang membawa urine dari ginjal ke kandung kemih kemudian keluar tubuh manusia), kandung kemih, dan uretra (berbentuk tabung pendek yang membawa urine dari kandung kemih ke luar tubuh manusia). 

Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), ada sekitar 8% ISK pada ibu hamil terjadi.

Penyebab ISK Pada Ibu Hamil

Mengutip dari laman Medical News Today, penyebab ISK pada ibu hamil adalah proses kehamilan Ibu itu sendiri. Rahim akan terus mengembang karena janin tumbuh lebih besar setiap saat, proses ini akan memberikan tekanan pada kandung kemih dan ureter yang merupakan saluran pembawa urine dari ginjal ke kandung kemih. 

Urine yang terkandung memiliki kadar asam yang kurang namun mengandung lebih banyak protein, gula, dan sejumlah hormon selama kehamilan. Kombinasi inilah yang merupakan penyebab ISK pad ibu hamil muncul.

Salah satu penyebab ISK pada ibu hamil juga karena hormon kehamilan yang menyebabkan perubahan pada saluran kemih. Perubahan hormon ini juga dapat menyebabkan refluks vesikoureteral yaitu sebuah kondisi di mana air kencing mengalir kembali dari kandung kemih ke ginjal seseorang.

Melansir dari laman WebMD, ada penyebab ISK pada ibu hamil lainnya yang mungkin terjadi seperti berikut ini:

1. Terdapat Bakteri pada Tubuh Manusia

Penyebab ISK pada ibu hamil lainnya bisa terjadi karena adanya Escherichia coli dan bakteri lain dari kotoran manusia. Bakteri E.coli sendiri merupakan bakteri yang paling umum sebagai penyebab ISK pada ibu hamil. Bakteri ini dapat berpindah dari rectum ke uretra jika seseorang tidak membersihkan area intim dari depan ke belakang. 

2. Adanya Aktivitas Seksual

Penyebab ISK pada ibu hamil bisa terjadi karena adanya aktivitas seksual yang kurang bersih dan terpapar kuman melalui jari, penis, atau mungkin saja mainan sex yang digunakan saat melakukan hubungan intim. Aktivitas seksual yang ceroboh dan tidak bersih dapat memindahkan bakteri di dekat vagina ke dalam uretra. 

3. Streptokokus Grup B

Faktanya, banyak perempuan yang memiliki bakteri jenis streptokokus grup B di usus besar dan vaginanya. Hal ini adalah penyebab ISK pada ibu hamil dan ibu bisa menularkannya pada bayi mereka yang baru saja dilahirkan. Biasanya dokter akan melakukan sejumlah pengujian pada kehamilan usia 36 – 37 minggu. Jika ibu dinyatakan positif streptokokus grup B, maka dokter akan memberikan perawatan khusus seperti pemberian antibiotik IV selama proses persalinan. Bila tidak mendapatkan pengobatan yang tepat, maka bahaya ISK pada ibu hamil akan mengancam.

Ciri-ciri ISK pada Ibu Hamil

Penyebab ISK pada ibu hamil perlu diwaspadai oleh setiap wanita supaya dapat lebih berhati-hati lagi. Selain itu, kita juga perlu mengetahui lebih lanjut tenang ciri-ciri ISK pada ibu hamil seperti yang dilansir melalui laman Medical News Today berikut ini:

1. Keinginan BAK yang Lebih Sering

Ibu hamil memang biasanya akan lebih sering buang air kecil, namun ciri-ciri ISK pada ibu hamil lebih kepada rasa sesak atau keinginan buang air kecil yang tidak tertahankan. Istilah lainnya adalah sering sekali merasa kebelet pipis yang seakan tidak bisa ditahan. 

2. Sensasi Terbakar saat BAK

Perbedaan keinginan buang air kecil saat hamil dengan saat terjadi ISK pada ibu hamil adalah ibu seperti merasakan sensasi terbakar saat buang air kecil. Perasaan ini sangat tidak nyaman dan merupakan ciri-ciri ISK pada ibu hamil yang paling kelihatan.

3. Warna dan Bau Urine Berbeda

Kalau Ibu sedang kurang minum air putih bisa jadi warna urine menjadi lebih gelap, namun berbeda dengan ciri-ciri ISK pada ibu hamil, warna urine akan lebih keruh dan baunya menyengat tidak sedap. Bila ini terjadi, ibu wajib waspada dan segera periksa ke dokter tanpa ditunda.

4. Ada Darah dalam Urine

Urine yang mengandung darah belum tentu tanda ISK, apalagi bagi wanita yang sedang haid, bisa jadi ini merupakan darah haid saja yang tersisa. Namun berbeda bila ini adalah ciri-ciri ISK pada ibu hamil, maka urine yang mengandung darah bukan tanda yang lumrah dan biasa. Warna darah saat terjadi ISK pada ibu hamil cukup beragam dari mulai berwarna merah, merah muda cerah, atau berwarna seperti cola.

5. Nyeri pada Beberapa Bagian Tubuh

Saat ISK pada ibu hamil terjadi, ibu juga akan mengalami sejumlah nyeri tak biasa pada beberapa bagian tubuh seperti punggung bagian bawah, perut, dan pinggang bagian samping. Nyerinya akan berbeda ketika Ibu merasa pegal biasa karena kelelahan atau terkilir dan semacamnya. Ada rasa yang tidak sembuh meski diberi balsam atau minyak yang hangat.

6. Semakin Parah Bila Memiliki Infeksi Ginjal

Melansir dari laman WebMD, kondisi ISK pada ibu hamil bisa jadi lebih parah ketika ibu juga mengalami infeksi ginjal karena akan disertai dengan demam, mual, muntah, hingga sakit punggung pada bagian atas (seringnya hanya pada satu sisi saja). Bila ini terjadi, ibu sebaiknya segera pergi ke dokter karena infeksi bisa menyebar melalui darah dan dapat menyebabkan kondisi yang mengancam jiwa. Pada tahan ini, ibu sudah harus melakukan cara mengatasi ISK pada ibu hamil dengan perawatan dan pengobatan tepat.

Bahaya ISK pada Ibu Hamil

ISK pada ibu hamil tak dapat dibiarkan karena banyak bahaya yang mengancam. Ini bukanlah hal remeh yang bisa dibiarkan, pengobatan dan perawatan khusus harus diterapkan supaya kehamilan dapat berjalan dengan lancar. 

Bahaya ISK pada ibu hamil yang dibiarkan atau tidak mendapat pengobatan yang tepat akan menyebabkan Pielonefritis yaitu sebuah kondisi di mana ISK menyerang ginjal. Hal ini dapat menyebabkan komplikasi seperti berikut:

Yang lebih parah, bahaya ISK pada ibu hamil akan menular ke bayi yang baru saja dilahirkan dan dapat menyebabkan komplikasi yang lebih buruk.

Cara Mengobati ISK Pada Ibu Hamil

Cara mengatasi ISK pada ibu hamil biasanya melalui sebuah perawatan khusus oleh dokter yang berwenang. Dokter akan memberikan sejumlah antibiotik selama 3 hingga 7 hari sebagai cara mengobati ISK pada ibu hamil. 

Bila sudah terdapat ciri-ciri ISK pada ibu hamil, sebaiknya ibu segera pergi ke dokter, apalagi bila ISK ini membuat Ibu tidak nyaman. Dokter juga akan meresepkan obat meskipun hasil tes urine Ibu belum keluar. 

Melansir dari laman Medicak News Today, antibiotik yang mungkin diberikan dokter sebagai cara mengobati ISK pada ibu hamil biasanya seperti: amoksisilin, eritromisin, dan penisilin. Jenis antibiotik tersebut dianggap aman dan merupakan cara mengobati ISK pada ibu hamil yang lebih tepat. Lebih tepatnya, ibu bisa langsung melakukan konsultasi terlebih dahulu pada dokter sebelum mengonsumsi obat tertentu.

Selain cara mengobati ISK pada ibu hamil melalui perawatan dokter, cara mengatasi ISK pada ibu hamil tetap bisa dilakukan di rumah supaya membantu mempercepat pemulihannya seperti:

1. Minum Air Putih yang Cukup

Apapun masalah kesehatan yang dialami, mengonsumsi air putih yang cukup dianggap dapat membantu memulihkan berbagai macam penyakit karena tubuh terhidrasi dengan baik. Ini adalah cara mengatasi ISK pada ibu hamil yang sangat mudah dilakukan dan gunanya untuk mengencerkan urine dan membantu mengeluarkan bakteri dari saluran kemih.

2. Mengonsumsi Jus Cranberry

Ada cara mengatasi ISK pada ibu hamil yang cukup enak serta menyegarkan, yaitu mengonsumsi jus cranberry! Cranberry mengandung senyawa yang dapat membantu menghentikan bakteri yang menempel pada lapisan saluran kemih. Hal ini juga dapat membantu mencegah dan menghilangkan infeksinya.

3. Jangan Tunda Buang Air Kecil

Salah satu penyebab ISK pada ibu hamil yang masih ringan adalah karena seringnya menahan pipis. Solusinya, saat sedang melakukan sejumlah perawatan untuk ISK, sebaiknya Ibu tidak menunda keinginan buang air kecil saat itu juga. Ini dapat membantu bakteri keluar  dari saluran kemih lebih cepat. Tidak menunda buang air kecil saat alarm buang air kecil berbunyi adalah salah satu tindakan pencegahan terhadap ISP pada Ibu hamil yang wajib dilakukan!

4. Menggunakan Suplemen Tertentu

Mengonsumsi suplemen tertentu harus melalui saran dokter, namun sebuah studi pada tahun 2016 mengungkapkan bahwa kombinasi vitamin C, cranberry, dan probiotik dapat membantu mengobati ISK pada ibu hamil yang berulang.

Perawatan rumahan ini adalah penyeimbang dari cara mengobati ISK pada ibu hamil melalui dokter, jadi bila ISK terjadi, Ibu diharapkan tidak hanya melakukan perawatan rumahan ini saja melainkan melakukan konsultasi khusus pada dokter untuk mencegah infeksi menyebar dan munculnya bahayanya ISK pada ibu hamil yang mungkin terjadi.

Pencegahan ISK Pada Ibu Hamil

Ada berbagai macam pencegahan ISK pada ibu hamil yang bisa ibu terapkan untuk menghindari bahaya ISK pada ibu hamil. Upaya pencegahan yang dilakukan sejak dini akan membuat ibu menjalani kehamilan yang lebih sehat dan menangkan, berikut ini tips pencegahan ISK pada ibu hamil yang bisa ibu terapkan mulai dari sekarang:

1. Jangan Tunda Minum Air Putih

Jika perlu, ibu bisa menggunakan alarm khusus untuk mengingatkan diri betapa pentingnya mengonsumsi air putih 2 liter per hari. Selain itu, sekarang ini sudah banyak tersedia tempat minum takar sebanyak 2 liter untuk membantu memenuhi asupan air putih harian ibu lho.

2. Membilas Area Intim dengan Bersih

Penting untuk selalu menjaga kebersihan area intim kita, terutama bila selesai buang air kecil atau buang air besar, ibu bisa membasuhnya dengan air bersih dan dengan gerakan dari depan ke belakang ya.

3. Kosongkan Kantung Kemih Segera

Sebelum melalukan hubungan intim, ada baiknya mengosongkan kantung kemih terlebih dahulu, pun sama, setelah berhubungan intim, sebaiknya juga mengosongkan kantung kemih supaya kuman dan bakteri yang mungkin muncul bisa segera pergi melalui air kencing.

4. Hindari Celana Ketat

Saat hamil, kenyamanan adalah hal yang utama, oleh karenanya ibu disarankan tidak menggunakan celana ketat supaya area intim dapat tetap bersih dan bernafas. Gunakan juga celana dengan bahan dasar katun sehingga menyerap keringat. Perhatikan juga untuk rutin mengganti celana dalam bila diperlukan.

5. Hindari Penggunaan Sabun Kewanitaan dengan Bahan Menyengat

Bau wangi yang menyengat tajam hingga mengandung alkohol tidak baik digunakan sebagai sabun pembersih area kewanitaan. Penggunaan parfum khusus area kewanitaan juga tidak dianjurkan untuk kesehatan area intim wanita.

Editor: Atalya