Kehamilan

15 Penyebab BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) dan Solusinya

15 Penyebab BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) dan Solusinya

Berat badan lahir rendah atau yang kerap disingkat dengan BBLR, adalah istilah yang ditujukan untuk bayi dengan berat kurang dari 2,5 kg saat lahir. Kondisi BBLR biasanya terjadi pada bayi yang lahir secara prematur. Bila bayi Ibu lahir prematur, kondisinya akan sangat berbeda dengan bayi yang bertubuh kecil tapi lahir di waktu normal.

 

Penyebab berat badan lahir rendah (BBLR)

BBLR disebabkan oleh banyak hal. Mulai dari faktor keturunan hingga kondisi kesehatan dan kebiasaan pola makan selama kehamilan juga bisa memicu kemungkinan terjadinya BBLR .

 

  1. Lahir prematur

    Bayi dianggap prematur bila ia telah lahir sebelum minggu 37 kehamilan. Janin mendapat tambahan berat badan di tahap akhir kehamilan. Karenanya, bayi yang lahir awal punya waktu lebih sedikit untuk tumbuh dan berkembang di rahim ibu. Ini sebabnya bayi prematur memiliki berat yang sedikit, megalami BBLR atau tidak bisa memiliki berat badan bayi rata-rata.

     

  2. Ibu berusia remaja

    Ada sisi kurang menguntungkan dari melahirkan bayi saat Ibu masih di usia yang sangat belia. Menjadi ibu di usia remaja tidak hanya mengubah kehidupan sosial Ibu tapi juga bisa sangat berbahaya.

    Di penelitian tahun 2010 pada bayi yang lahir di Inggris, peneliti menemukan kalau ibu usia remaja lebih mungkin melahirkan prematur, dan bayi mereka lebih mungkin mengalami BBLR. Biasanya BBLR Ini akan terjadi pada kehamilan kedua. Peneliti juga menemukan, ibu usia remaja kurang mungkin mendapat perawatan kehamilan yang baik. Mereka juga lebih berisiko mengalami berat badan yang berkurang jauh daripada sebelum fase kehamilan. Yang tentu saja hal tersebut bisa menyebabkan masalah pada asupan nutrisi si kecil. Kehamilan di usia remaja adalah situasi yang berisiko, yang membuat ibu muda membutuhkan usaha lebih untuk memiliki bayi yang sehat dan bebas BBLR.

     

  3. Penyakit menular seksual

    Mungkin terdengar aneh ketika mengatakan keintiman dengan pasangan bisa berbahaya untuk janin, padahal inilah yang menyebabkan terbentuknya janin. Tapi Ibu hamil tetap harus waspada dengan hubungan seks yang penuh risiko sebelum dan setelah hamil karena bisa memberi dampak pada kesehatan bayi, termasuk bayi lahir dengan BBLR.

    Infeksi menular seksual bisa menyebabkan bencana pada seluruh tubuh Ibu, dan ini termasuk serviks dan organ lainnya. Ada beberapa konsekuensi yang sangat serius pada sang buah hati selain BBLR, yakni kebutaan. Bila Ibu mengidap penyakit menular seksual, ia perlu berkonsultasi ke dokter dan menjalani perawatan selama hamil dan menggunakan kondom untuk menghindarinya sejak awal.

     

  4. Pola makan vegetarian

    Protein sangatlah penting bagi Ibu hamil karena bisa melindungi si kecil dari BBLR.  Keputusan Ibu untuk mengurangi konsumsi daging selama hamil bisa jadi hambatan untuk mendapatkan nutrisi sempurna dalam tubuh untuk Ibu sendiri dan janin. Makanan berprotein tinggi seperti daging merah diketahui dapat membantu meningkatkan zat besi dalam tubuh. Dan ketika tidak ada jumlah zat besi yang cukup, ibu akan mengalami kondisi yang disebut anemia. Sementara, anemia merupakan salah 1 hal yang menyebabkan masalah BBLR.

    Ada beberapa Ibu menerapkan pola makan vegetarian dan memiliki tubuh sangat sehat selama kehamilan supaya anak kelak tidak mengalami BBLR. Tapi Ibu harus sangat berhati-hati dalam memastikan jumlah protein yang cukup dan makanan kaya zat besi lainnya. Kacang, bayam, rumput laut, dan kedelai menjadi penyedia zat besi yang bagus, tapi sering kali dokter juga menyarankan untuk mengonsumsi suplemen zat besi.

    Vitamin untuk kehamilan juga bisa membantu menyediakan nutrisi penting lain pada pola makan vegetarian. Ibu hamil yang menerapkan pola makan vegetarian perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu. Sebaiknya sebelum hamil, Ibu harus mulai berkonsultasi pada dokter untuk mengurangi potensi kekurangan nutrisi. Pasalnya kekurangan nutrisi diketahui menjadi penyebab masalah yang lebih serius dibanding BBLR.

     

  5. Intrauterine growth restriction (IUGR)

    Bayi yang lahir dengan kondisi intrauterine growth restriction bisa lahir dengan cukup umur dan BBLR karena gaya hidup atau faktor genetik. Ada dua jenis IUGR.  Asymmetrical IUGR terjadi ketika Ibu  mengalami kurang nutrisi selama hamil. Anak akan lahir dengan ukuran kepala rata-rata, kurus, dan ukuran liver tidak simetris.

    Symmetrical IUGR terjadi karena infeksi intrauterine, kromosom abnormal, dan faktor gaya hidup seperti mengkonsumsi alkohol. Di situasi ini, anak berkembang lambat sepanjang kehamilan dan berat lahirnya di bawah rata-rata. Hal ini bisa membuat buah hati mengalami BBLR yang menjadi masalah kesehatan berkepanjangan. 

     

  6. Kehamilan kembar

    Bila Ibu hamil lebih dari satu bayi, berat masing-masing bayi akan di bawah 2,5 kg. Ini karena anak berkompetisi untuk memperoleh nutrisi, sehingga hal ini membuat rahim kencang dan memberi tekanan lebih pada ibu. Jadi jika Ibu punya potensi melahirkan kembar, beri perhatian lebih pada asupan nutrisi agar si kecil tidak mengalami BBLR.

     

  7. Tekanan darah tinggi

    Bila Ibu mengalami tekanan darah tinggi, aliran darah ke si kecil dari plasenta akan terganggu, serta dapat menyebabkan BBLR pada anak. 

     

  8. Konsumsi obat terlarang dan alkohol

    Konsumsi nikotin, obat-obatan terlarang, atau alkohol selama hamil akan mempengaruhi pertumbuhan anak dan berdampak pada berat badannya menjadi BBLR. Alkohol serta narkotika melepas bahan kimia berbahaya bagi plasenta yang mengganggu persediaan oksigen untuk bayi dan karenanya menghambat pertumbuhan dan perkembangannya sehingga anak mengalami BBLR.

     

  9. Masalah plasenta

    Masalah terkait plasenta seperti plasenta previa (posisi plasenta di rahim menutup serviks) atau preeklampsia (komplikasi kehamilan berupa tekanan darah tinggi dan kerusakan ginjal), bisa mempengaruhi aliran darah dan nutrisi ke janin. Hal ini dapat juga menjadi potensi terjadinya BBLR.

     

  10. Kondisi rahim abnormal

    Fibroid atau mion dan gangguan pada rahim bisa membatasi pertumbuhan janin di rahim.

     

  11. Diabetes

    Diabetes biasanya terkait dengan bayi besar, tapi juga menyebabkan persalinan prematur di beberapa kasus yang akan mempengaruhi berat badan lahir si kecil.

     

  12. Abnormal pada serviks

    Serviks yang abnormal bisa menstimulasi kelahiran prematur sehingga menyebabkan BBLR pada anak. Tapi dokter mengatasi kondisi ini dengan menggunakan teknik jahitan yang disebut cerclage. Akibat hal ini, Ibu disarankan untuk menjalani bed rest total.

     

  13. Infeksi yang berkembang selama kehamilan

    Cukup umum bagi Ibu untuk terkena infeksi selama hamil. Penanganan dan obat untuk mengatasinya akan punya efek besar pada berat lahir anak. Termasuk terjadinya BBLR.

     

  14. Riwayat sebelumnya

    Bila Ibu pernah menjalani kelahiran dengan BBLR atau persalinan prematur, kemungkinan untuk memiliki anak lagi dengan BBLR kembali cukup tinggi.

     

  15. Pola makan tidak tepat

    Bila Ibu belum mencapai berat badan yang dibutuhkan selama hamil karena pola makan saat hamil  tidak seimbang atau kurang gizi, ada kemungkinan bayi mengalami BBLR. Janin yang sedang tumbuh membutuhkan nutrisi cukup untuk berkembang, serta makanan memiliki peran penting. 

    Dengan penanganan tepat dan menyusui, beberapa anak bisa berhasil mengatasi BBLR dalam beberapa bulan pertama. Tapi untuk beberapa ibu, anak dengan BBLR terus menjadi kecemasan karena bisa punya efek jangka panjang.

 

Dampak BBLR terhadap perkembangan anak

Efek BBLR bervariasi dari satu bayi ke bayi lain juga bergantung pada penyebabnya.  Anak yang lahir cukup umur dengan BBLR biasanya tidak punya masalah kesehatan, tapi anak prematur dengan BBLR bisa mempunyai efek jangka panjang seperti:

  • Kesulitan bernapas seperti infant respiratory distress syndrome (RDS)

  • Risiko infeksi telinga

  • Masalah dalam menyusu serta menambah berat badan

  • Gula darah rendah

  • Peningkatan jumlah sel darah merah di mana bisa membuat darah kental

  • Tingkat oksigen tidak mencukupi saat lahir

  • Masalah gastrointestinal seperti necrotizing enterocolitis (penyakit pada usus)

  • Masalah neurologikal, termasuk pendarahan intraventricular

  • SIDS (sudden infant death syndrome)

Penelitian menunjukkan si kecil dengan BBLR memiliki IQ rendah, buruk dalam prestasi akademik serta menunjukkan masalah perilaku. Semakin rendah berat lahir anak, semakin mungkin masalah ini terjadi. Selain itu, perkembangan anak akan bergantung pada penyebab BBLR serta tahapan kehamilan di mana pertumbuhan terbatas.

Si kecil dengan BBLR membutuhkan perawatan khusus di ruang NICU hingga berat badan bertambah dan menjadi sehat. Anak dengan BBLR, sekitar 500 gram, punya kesempatan lebih kecil untuk bertahan hidup.

BBLR kadang tidak bisa dihindari. Tapi bila Ibu tahu tentang situasi ini ketika si kecil lahir, Ibu bisa mengambil langkah yang tepat. Tes tertentu selama hamil bisa membantu Ibu mendeteksi berat lahir rendah pada anak.

 

Anak dengan BBLR & risiko masalah kesehatan mental ketika tumbuh besar

Si kecil juga lebih mungkin mengalami masalah kesehatan mental ketika beranjak besar.

Karen Mathewson, PhD, dari McMaster University mengatakan penelitian yang dilakukan membuktikan kalau individu yang memiliki BBLR berisiko lebih tinggi mengalami masalah psikologis dibanding individu yang memiliki berat lahir normal. Kondisi  yang diderita bisa berupa masalah kecemasan dan masalah sosial.

Bayi dengan BBLR memiliki risiko masalah kesehatan mental tertentu, mulai dari kecil dan berlanjut hingga usia 30-an. Ketika kecil, anak kemungkinan mengalami gangguan hiperaktif dan ketika dewasa lebih berisiko mengalami ADHD serta masalah sosial.

Orang dewasa yang lahir dengan BBLR memiliki tingkat depresi dan kecemasan lebih tinggi, serta memiliki fungsi sosial lebih rendah.

 

Diagnosa berat badan lahir rendah (BBLR) selama kehamilan

Dokter menggunakan berbagai metode untuk memperkirakan janin memiliki BBLR:

  • Pengukuran fundus. Setelah kehamilan 20 minggu, dokter akan mengukur tinggi fundus rahim (bagian atas diukur dari bagian atas tulang pubik) untuk memperkirakan apa bayi lahir dengan BBLR atau tidak. Dimensi dalam centimeter menunjukkan jumlah minggu kehamilan. Bila tinggi fundus rendah untuk jumlah minggu tertentu, Ibu kemungkinan akan melahirkan bayi berukuran kecil.

  • USG. Ini bukan jadi pemeriksaan utama untuk mendeteksi BBLR. Tapi analisanya bisa menunjukkan berat lahir rendah. Biasanya USG menunjukkan gambar struktur internal seperti kepala, perut, dan tulang paha sang buah hati.

Setelah Ibu tahu janin mengalami pertumbuhan lambat, Ibu perlu mengubah gaya hidup dan kebiasaan makan. Terapkan pola makan bergizi dan lakukan apapun yang Ibu bisa untuk memperbaiki kondisi janin.

  

Mencegah BBLR

Kemungkinan untuk bertahan hidup pada anak dengan BBLR semakin meningkat seiring peningkatan metode perawatan anak prematur dan lemah. Tapi pencegahan BBLR bisa dilakukan dengan melakukan beberapa hal:

 

  1. Perawatan kehamilan sejak awal

    Perawatan kehamilan jadi satu cara terbaik untuk menghindari BBLR dan juga kelahiran prematur. Perawatan kehamilan dini bisa mendeteksi kondisi medis seperti preeklampsia dan diabetes gestasional, di mana mempengaruhi pertumbuhan janin. Selama kunjungan untuk pemeriksaan kehamilan, dokter akan memonitor penambahan berat badan, tekanan darah, pertumbuhan sang buah hati dan detak jantungnya.

     

  2. Penambahan berat badan dan nutrisi sehat

    Jalani pola makan yang sehat serta bernutrisi, khususnya di awal kehamilan. Tingkatkan asupan makanan kaya asam folat, seperti buah dan sayur. Ini dapat membantu meningkatkan berat lahir bayi dan membuat Ibu tetap sehat.

     

  3. Perubahan gaya hidup

    Konsumsi alkohol dan merokok meningkatkan kemungkinan melahirkan bayi dengan BBLR. Hentikan kebiasaan minum alkohol, merokok, dan menggunakan obat terlarang. Tidur cukup serta mengurangi stres akan membantu pertumbuhan janin.

     

  4. Jaga kondisi medis tetap terkontrol

    Ibu lebih mungkin memiliki bayi dengan BBLR karena tekanan darah tinggi atau diabetes. Karenanya, coba kontrol kondisi ini sehingga risikonya kecil.

Bila Ibu melahirkan bayi dengan BBLR meski telah berusaha mencegahnya, Ibu masih bisa terus berusaha menambah berat badan bayi setelah ia lahir.

 

Membantu bayi mengatasi berat lahir rendah

Berhentilah merasa cemas tentang berat badan lahir bayi, Bunda. Sekarang waktunya untuk bersikap proaktif:

  • Menyusui. Menyusui dengan benar tidak hanya meningkatkan berat badan bayi tapi juga memperkuat sistem kekebalan tubuhnya.

  • Lakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur. Bawa bayi ke dokter secara teratur untuk memahami tumbuh kembangnya.

  • Awasi berat badan bayi. Ketika bayi bertambah besar, periksa berapa banyak penambahan berat badannya. Bila berat badan naik dengan drastis, ini bisa berbahaya karena menyebabkan masalah berat dan tinggi badan.

 Pastikan penambahan berat badan secara sehat. Hindari memberi gula tambahan untuk bayi dengan tujuan agar berat badannya bertambah. Tetap menyusui atau berikan susu formula hingga ia mencapai usia 6 bulan. Tawarkan makanan bernutrisi setelah usianya 6 bulan.

 Hal ini tidak terjadi dalam waktu singkat. Menambah berat adalah proses bertahap serta bisa butuh waktu berbulan-bulan. Lakukan apa yang Ibu bias agar anak tak lagi BBLR. Jangan kehilangan harapan ya, Bu! Bersabar dan tetap berpikir positif.

Bunda, langkah-langkah di atas bisa bermanfaat bila berat badan bayi masih bisa diatasi. Tapi bila beratnya terlalu rendah, anak dengan BBLR serius butuh penanganan di rumah sakit.

  

Penanganan untuk bayi dengan BBLR

Umumnya penanganan untuk bayi dengan BBLR kerap dilakukan serta disarankan oleh para dokter antara lain:

  • Neonatal intensive care unit (NICU) 

  • Pemberian makanan khusus, di mana bayi mendapat makanan melalui selang langsung ke mulut bila ia tidak bisa menghisap atau bisa juga menggunakan infus.

Penanganan spesifik akan bergantung pada:

  • Usia gestasional anak, kondisi kesehatan lengkap, dan riwayat medis

  • Toleransi terhadap obat, terapi, dan prosedur tertentu.

Kondisi kesehatan bayi akan bergantung pada berapa banyak beratnya selama waktu lahir. Bayi dengan berat 500 gram lebih rentan dibanding bayi lain. Jangan cemas bila dokter memberitahu tentang BBLR. Kecemasan Ibu tidak membantu menambah berat badan bayi.

Seperti disebutkan di atas, ada banyak sebab kenapa bayi mengalami BBLR. Tubuh bayi yang kecil mungkin saja karena aspek turunan dalam keluarga. Orangtua dengan tinggi badan termasuk pendek serta beratnya kurang dari rata-rata, atau yang memang kecil saat lahir, bisa punya anak yang lebih kecil. Bila ini terjadi pada Ibu, bicaralah pada bidan atau dokter.

 

Bila Ibu pernah punya masalah kesehatan atau emosional selama kehamilan, ini bisa memperlambat pertumbuhan si kecil  dalam kandungan serta menyebabkan BBLR. Sebagai ibu baru, penting untuk mencari bantuan bila masalah ini terus terjadi setelah bayi lahir. Bidan dan dokter bisa menawarkan dukungan yang Ibu butuhkan agar sang buah hati tidak mengalami BBLR.

 

(Ismawati & Yusrina / Dok. Pixabay)