Kelahiran

Warna Pipis Bayi Jadi Indikator Kesehatan Si Kecil

Warna Pipis Bayi Jadi Indikator Kesehatan Si Kecil

Saat mengganti popok, mungkin Ibu sering bertanya-tanya mengenai warna pipis bayi yang berbeda-beda. Mulai dari berwarna keruh hingga tak berwarna sama sekali.

Hal ini tentu membuat Ibu menjadi khawatir tentang kesehatan bayinya. Meski begitu, pada umumnya intensitas pipis seorang bayi biasanya adalah 4-5 kali selama 1-3 jam per hari.

Warnanya pun mungkin memang berbeda-beda. Bahkan pada bayi baru lahir, baik warna pipis bayi maupun baunya hampir tak menyengat.

Warna urine bayi ini sangat berkaitan dengan kadar air tubuh. Jika warna urine semakin gelap, ini menandakan bahwa bayi tidak cukup cairan tubuh atau kurang menyusu. Supaya lebih waspada yuk kenali warna pipis bayi normal berikut ini.

Warna urine bayi normal


Melansir Healthy Children warna urine bayi normal seharusnya berwarna putih atau sedikit kuning dan jernih. Nah, warna pipis bayi sangat berkaitan dengan hidrasi tubuhnya.

Misalnya saja, warna pipis bayi akan berubah menjadi kuning pekat bila tubuh mengalami dehidrasi. Namun, bila kebutuhan cairan tubuh terpenuhi dengan baik, maka urine akan terlihat bening dan jernih.

Lalu apakah warna pipis bayi memengaruhi cairan yang dikonsumsi? Warna pipis bayi normal seharusnya adalah kuning jernih dan tak berbau. Namun, warna urine bayi normal ini tak dipengaruhi oleh susu yang bayi minum.

Dengan kata lain, warna urine bayi ASI maupun bayi yang mengonsumsi susu formula, seharusnya tetap berwarna kuning jernih. Kuning jernih merupakan warna kencing normal pada bayi yang berusia 0-3 bulan ya Bu.

Terutama pada bayi yang masih minum ASI ataupun susu formula. Di atas usia itu, perlahan warna urine bayi mungkin akan sering berubah warna.

Apalagi jika sudah mulai MPASI atau bayi dengan konsumsi obat-obatan atau vitamin tertentu. Selama volume pipisnya banyak tiap 1-3 jam, maka tidak ada yang perlu di khawatirkan ya Bu.

Faktor penyebab warna pipis bayi berubah


Warna urine bayi yang berubah memang wajar terjadi. Namun Ibu tetap harus mewaspadai warna yang dianggap normal dan juga tidak. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan warna pipis bayi berubah:

  • Bayi dehidrasi;
  • Bayi sudah mulai MPASI;
  • Adanya pendarahan pada saluran kemih akibat Infeksi Saluran Kemih (ISK); dan
  • Bayi mengalami gangguan kesehatan, seperti infeksi, penyakit saluran empedu, dan batu ginjal.

Melansir Very Well Family beberapa hari dan satu minggu setelah lahir, urine sebagian bayi bisa disertai bercak kristal berwarna merah mudah atau oranye kemerahan. Tapi hal ini biasanya tidak berbahaya ya Bu.

Kondisi ini dianggap wajar mengingat bayi baru lahir masih belajar minum ASI. Apalagi jika volume ASI Ibu belum keluar banyak. Untuk mencegah bayi mengalami dehidrasi sekaligus meningkatkan produksi ASI maka Ibu harus menyusui si kecil sesering mungkin. Biasanya warna pipis bayi akan cepat menjadi kuning biasa atau jernih kembali setelah ia mulai banyak minum.

Waspada! Warna pipis bayi yang abnormal


Agar menjadi perhatian para Ibu dan orang tua lainnya, sebaiknya jika warna pipis bayi sering kali berubah warna tetap harus waspada ya. Jangan ragu untuk konsultasikan ke dokter jika warna urine bayi seperti berikut:

1. Warna urine bayi merah muda

Warna pipis bayi yang satu ini memungkinkan terdapat darah, hemogloblin atau myoglobin (adanya protein dalam darah), atau bisa juga karena pewarna makanan. Misalnya bayi makan aneka buah berry merah, buah naga, buah bit dan lain sebagainya.

Namun warna urine bayi merah muda masih termasuk wajar terutama jika si kecil sudah mulai MPASI.

2. Warna urine bayi merah

Warna urine merah bisa menandakan adanya darah segar saat si kecil sedang mengalami ruam pokok, kemungkinan darah berasal dari luka ruam popok. Namun, jika tidak mengalami ruam popok, kemungkinan darah berasal dari saluran kemihnya. Segera konsultasikan ke dokter untuk mencegah si kecil terkena ISK ya Bu!

3. Warna pipis bayi cokelat

Warna pipis bayi cokelat kemerahan atau seperti merah tua gelap bisa menandakan adanya komponen darah pada urine. Hal ini bisa disebabkan oleh kelainan darah, luka pada ginjal atau saluran kemih, kelainan metabolik, atau infeksi saluran kemih.

Jika warna pipis bayi sudah menunjukkan warna coklat gelap tak lama setelah lahir, bisa jadi menandakan si kecil mengalami kelainan pada ginjalnya.

4. Warna pipis bayi oranye

Penyebab warna oranye pada warna pipis bayi biasanya adalah karena bayi dengan mengonsumsi vitamin atau obat. Namun, adanya sedikit darah pada urine juga bisa menyebabkan warna urine bayi menjadi oranye.

5. Warna pipis bayi hijau pekat

Hal ini menandakan si kecil sedang mengalami masalah pada saluran kemihnya. Biasanya disebabkan oleh bakteri Pseudomonas.

Meski jarang terjadi, akan tetapi warna hijau pada urine bayi juga bisa disebabkan karena adanya tinja pada saluran yang menghubungkan usus dan kandung kemih.

5. Warna pipis bayi putih kental dan berbusa

Kondisi ini adalah salah satu penyebab bayi mengalami infeksi saluran kemih yang berat. Selain itu, kondisi ini juga bisa menandakan adanya endapan mineral dalam urine.

Hal yang harus diperhatikan


  •  Frekuensi pipis bayi, apakah lebih sedikit dari biasanya. Perhatikan pula popoknya, jika sering diganti dan terasa berat menandakan bayi cukup hidrasi;
  • Curigai jika bau pipis bayi tidak sedap dan berbau menyengat;
  • Bayi demam dan terlihat kesakitan saat pipis;
  • Adanya gejala kuning pada kulit dan mata bayi;
  • Adanya darah di dalam urine meskipun hanya sedikit;
  • Urine berwarna cokelat tua disertai feses pucat;
  • Warna pipis bayi menjadi merah atau cokelat tua namun tidak disebabkan karena makanan atau konsumsi obat atau vitamin tertentu; dan
  • Jangan sepelekan jika bayi mengalami ruam popok mendekati area kelaminnya.

Editor: Dwi Ratih