Keluarga

13 Cara Menghadapi Mertua dalam Mengasuh Anak

13 Cara Menghadapi Mertua dalam Mengasuh Anak

Kakek dan nenek selayaknya memiliki peran yang penting di dalam sebuah keluarga. Tidak hanya memberikan limpahan kasih sayang bagi cucu-cucunya, tapi juga ketulusan dalam merawat mereka. Jika semua anggota berperan dengan benar, maka adanya kakek dan nenek akan amat membantu peran kita sebagai orangtua. 

Seperti apa semestinya kakek dan nenek bersikap dalam perannya mengasuh anak kita? Haruskah mereka tunduk begitu saja dengan aturan yang kita terapkan? Apakah grandparents yang memodif aturan kita adalah tindakan yang perlu disalahkan? Tidak, karena kita juga mesti ingat, bahwa orangtua kita juga memiliki pengalaman dalam membesarkan anak dan pasti ada dari saran mereka yang benar.

Namun, adakalanya, kakek dan nenek justru mengganggu atau merendahkan pola parenting kita, bahkan memaksakan parenting style-nya untuk kita terapkan. Nah, bagaimana cara menghadapi mertua atau orangtua kita jika ada kasus seperti ini?

  1. Cobalah berpikiran positif

    Adalah hal normal ketika kita sebagai orangtua baru, merasa defensif ketika orangtua atau mertua kita memberi saran mengenai cara merawat anak. Namun sebetulnya, yang ingin mereka lakukan hanyalah membantu. Misalnya, ketika anak rewel saat waktunya makan, mungkin mertua kita akan mengkritik cara kita memberi anak makan dan mulai menerapkan keahliannya. Hal ini dikatakan adalah insting mereka, yang juga sebagai orangtua, untuk membantu kita menyelesaikan masalah.

    Kakek dan nenek, memang memiliki kecenderungan berpikir bahwa selain mereka juga sama-sama merupakan orangtua, mereka juga merasa lebih terlatih dalam membesarkan anak, tentunya dengan cara yang mereka anggap baik dan benar. Ketika menghadapi mertua atau orangtua yang seperti ini, ingatlah bahwa mereka hanya ingin memastikan bahwa cucu mereka dirawat dengan baik. Ketika kita mendapatkan anak, mereka mendapatkan cucu, artinya mereka juga berbahagia dan ingin turut berperan dalam membesarkan si Kecil.

  2. Menyamakan suara

    Maksudnya, antara Ibu, suami dan para orangtua kita mesti memiliki pandangan dan tujuan yang sama dalam membesarkan anak, at least, meminta mereka membantu kita untuk mencapai misi yang kita inginkan. Hal seperti ini, mesti dibicarakan bersama, namun tentunya, ini bisa menjadi hal yang sulit, apalagi jika kita menghadapi mertua.

  3. Atasi dengan Berkomunikasi

    Seringkali pendapat kita tentang cara mendidik anak, bertentangan dengan orangtua kita. Orangtua, biasanya menerapkan pola parenting-nya seperti pada kita dulu, sedangkan Ibu memilih membesarkan anak dengan ilmu pengetahuan yang lebih maju dan baru. Misalnya, Ibu punya peraturan untuk tidak memberikan anak biskuit karena khawatir anak jadi tidak mau makan malam, sedangkan orangtua Ibu berpendapat, ‘Kasih saja, dulu kamu juga begitu, kok, dan tidak ada masalah’. 

    Perbedaan pendapat ini adalah hal biasa, karena orangtua kita berasal dari generasi yang berbeda, maka berbeda pula ilmu dan pengetahuannya, kepercayaan dan adat istiadat juga bisa memengaruhi pendapat mereka.

    Untuk mengatasi hal ini, luangkan waktu dengan orangtua untuk memberinya pengertian dan informasi, bahwa Ibu khawatir dia tidak mau makan karena perutnya sudah kenyang oleh camilan dan terlalu banyak camilan berefek negatif bagi anak.

    Untuk memperkuat pendapat Ibu, Ibu bisa menunjukkan ulasan atau buku mengenai informasi tersebut pada orangtua. Cara lain mengedukasi orangtua kita adalah dengan mempertemukan mereka dengan ahlinya seperti dokter anak atau guru di sekolah.

    Trik berkomunikasi lainnya adalah dilakukan di waktu yang tepat, berbicara apa adanya, dan tidak memendam masalah.

  4. Manfaatkan kelebihan mereka

    Pada dasarnya kakek dan nenek selalu ingin membantu kita merawat anak, namun terkadang mereka tidak mengetahui cara yang sesuai dengan keinginan kita. Nggak jarang, kakek dan nenek ingin melakukan sesuatu, namun khawatir niat atau caranya tidak berkenan di hati Ibu. 

    Cara yang baik untuk tetap melibatkan orangtua dalam merawat anak adalah dengan memberikan mereka arahan yang jelas. Contoh, orangtua atau mertua kita jago dalam membujuk anak supaya mau makan.

    Nah, Ibu bisa memberi arahan, misalnya tentang kapan jadwal anak makan siang, makan camilan, atau minum susu. Dengan begini, anak makan dengan lahap, Ibu merasa tenang, kakek dan nenek juga akan merasa dihargai dan dilibatkan.

  5. Bekerja seperti partner

    Ajak orangtua kita untuk bekerja sama dalam mengasuh anak dengan sama-sama memberi contoh yang baik. Misalnya, komunikasi dan interaksi yang baik antara kita dan orangtua kita, akan membuat anak belajar mengenai cara berkomunikasi yang baik antara ia dan kita.

  6. Jangan mengkritik

    Terutama ketika Ibu menghadapi mertua, jangan mengritik mereka. Pikirkan jika kita yang ada di posisi mereka, maka kita juga akan tidak senang jika dikritik atau disalahkan ketika ingin berbuat baik. Penilaian dengan cara seperti ini akan membuat orangtua Anda berkecil hati.

  7. Tetapkan batasan Anda

    Di satu sisi, kita mesti menghargai bantuan orangtua kita, kita juga mesti menjaga perasaan ketika menghadapi mertua, namun di sini lainnya, kita sebagai orangtua juga mesti tegas, bahwa kita adalah yang memberi keputusan, orangtua kita berperan sebagai pemberi nasihat. Tetapkan batasan Anda untuk peran kakek dan nenek dalam membesarkan anak-anak kita. 

    Misalnya, salah satu kebiasaan kakek dan nenek adalah berusaha menyenangkan hati cucunya dengan memberi anak permen. Padahal, kita mengetahui permen membuat anak mudah batuk. Ketika kita berusaha mengingatkan, seringkali orangtua akan balik mengritik dan mengoreksi kita, di saat seperti inilah Ibu mesti menegaskan, bahwa hal tersebut melanggar aturan Ibu.

    Hal ini perlu diterapkan, karena kakek dan nenek selayaknya juga menghargai aturan dan parenting style milik Ibu. Kakek dan nenek juga mesti menyadari, bahwa aturan yang diberlakukan adalah demi kepentingan cucu mereka, bukan untuk kita.

  8. Buktikan hasil yang baik

    Menghadapi orangtua memang susah-susah gampang, apalagi menghadapi mertua. Pastinya, ada saja hal yang kita lakukan dan tidak berkenan di hati mereka. Dianggap tidak piawai dalam mengurus anak atau sejenisnya, pastinya dialami banyak orang. Ayo, buktikan yang sebaliknya dan buat mereka percaya bahwa kita mampu membangun hubungan yang baik dengan anak, bahwa kita mampu mendidik dan membesarkan mereka dengan cara yang baik.

  9. Menjaga hubungan

    Ada banyak manfaat dari hubungan yang baik antara kita dan mertua. Di antaranya, membantu meringankan tugas kita dalam mengasuh anak dan mempermudah komunikasi mengenai cara parenting kita dengan orangtua. Sediakan waktu untuk mengajak anak mengunjungi kakek dan neneknya, atau sertakan mereka dalam acara liburan keluarga, atau sekadar melakukan video call untuk saling menyapa. 

  10. Segera diatasi

    Jika Ibu melihat ada parenting style yang tidak tepat oleh orangtua atau mertua, maka mesti segera dikoreksi dengan cara baik, jangan menunggu sampai terulang lagi dan menjadi kebiasaan.

  11. Sesuaikan dengan kemampuan

    Mungkin, orangtua atau mertua Anda menjadi mudah emosi ketika mengasuh anak-kita, karena mereka kelelahan. Sekali pun mereka sangat ingin ikut mengasuh anak-anak, namun ingatlah bahwa tubuh mereka tidak lagi sekuat kita. Solusinya, Ibu bisa mempekerjakan pengasuh anak dan biarkan orangtua kita menjadi pengawasnya. Contoh trik lainnya adalah menetapkan waktu untuk kakek dan nenek beristirahat, selagi anak-anak menonton tv selama beberapa waktu.

  12. Bantuan pasangan untuk menghadapi mertua

    Berhadapan dengan orangtua sendiri saja kadang susah, apalagi dengan mertua. Nah, jika Ibu segan atau kesulitan dalam menghadapi mertua, minta bantuan pasangan untuk berbicara dengan orangtuanya. Jika pasangan juga sungkan menghadapi orangtuanya, misalnya karena tidak ingin orangtuanya tersinggung atau takut bertengkar, maka perlu ia diingatkan lagi apa yang menjadi fokus dari pembicaraan, yaitu demi kepentingan anak.

  13. Biarkan anak yang berbicara

    Cara ini mungkin adalah yang paling ampun, namun baru bisa dilakukan jika anak sudah cukup besar dan sudah mampu menyampaikan sesuatu dengan baik. Misalnya, ketika kakek memberikannya es krim, minta anak memberi penjelasan pada kakeknya, kalau ia tidak bisa makan es krim karena ia mudah sakit. Dengan cara ini, dijamin bikin kakek dan nenek nggak mau membantah, deh.

Intinya adalah, antara kita dan orangtua harus saling menghargai dalam urusan mengasuh anak. Ilmu pengetahuan memang penting, namun kebijakan kita dan saran dari orangtua kita juga perlu diperhatikan.

Jadi, jangan membatasi peran orangtua atau mertua dalam mengasuh anak-anak kita, namun perlu dilakukan dengan cara yang tepat. Membatasi orangtua dalam merawat anak-anak kita sama dengan menghilangkan kebahagiaan mereka.

(Stephanie)