Keluarga

17 Tips Mengatasi Stress untuk Ibu Rumah Tangga

17 Tips Mengatasi Stress untuk Ibu Rumah Tangga

Tinggal di rumah bersama anak-anak dan menjadi ibu rumah tangga bisa jadi sebuah anugerah besar yang Anda peroleh. Tapi kita sangat mudah lupa betapa indahnya pengalaman ini karena saat menjadi ibu rumah tangga, ada banyak sekali hal yang harus kita lakukan. Daripada terus-menerus mengeluh, ikuti beberapa tips berikut ini yang efektif menjaga “kewarasan” ibu rumah tangga dalam menjalankan perannya di rumah.

 

Tips agar ibu rumah tangga tetap “waras” menjalani perannya

Ikuti tips berikut ya Bu, supaya kita tetap bahagia menjadi ibu rumah tangga dan menemani anak-anak di rumah seharian:

   

  1. Buat perencanaan di malam sebelumnya

    Buat to do list di malam hari tentang hal-hal apa saja yang harus Ibu rumah tangga lakukan di keesokan harinya. Kalau ibu rumah tangga tidak menyiapkannya dari malam, Anda tidak akan sempat lagi memikirkan hal-hal penting yang harus dilakukan. Ini karena ketika ibu rumah tangga bangun di pagi hari, Anda akan langsung disibukkan dengan setumpuk pekerjaan, mulai dari menyiapkan sarapan Ayah sebelum berangkat ke kantor, sampai mengurusi anak-anak yang rewel.

       

  2. Keluar rumah

    Saat menjadi Iburumah tangga, sebaiknya Anda jangan menyiksa diri sendiri dengan berada di dalam rumah terus sepanjang hari. Meski Anda adalah ibu rumah tangga, Anda tetap harus keluar rumah setiap hari. Ini agar pikiran kita bisa segar dan kita tidak menjadi “gila” secara perlahan. Usahkan untuk keluar rumah meski hanya sebentar. Menghirup udara segar di sekitar rumah, bertemu tetangga, atau pergi ke minimarket terdekat bisa membuat hari Anda jadi lebih menyenangkan.

       

  3. Tetap terhidrasi

    Semua ibu rumah tangga membutuhkan asupan cairan yang cukup agar tidak dehidrasi. Mulailah hari dengan kopi agar mental Ibu rumah tangga siap untuk menjalani hari, lalu minum lebih banyak air putih di siang hafri, dan akhiri aktivitas seharian di malam hari dengan minum air putih atau segelas susu hangat. Dengan begitu, kebutuhan cairan ibu rumah tangga akan terpenuhi dan Anda sanggup melakukan banyak pekerjaan sepanjang hari.

       

  4. Olahraga

    Tujuan Ibu rumah tangga berolahraga bukanlah untuk jadi kurus atau agar Ibu punya tubuh yang ideal. Tujuan olahraga di saat menjadi ibu rumah tangga adalah agar Anda punya waktu untuk menjernihkan pikiran tanpa ada yang mengganggu. Ibu rumah tangga tidak perlu melakukan olahraga setiap hari, mulailah beberapa kali seminggu. Selama Ibu rumah tangga berolahraga, mintalah suami untuk menjaga si kecil dulu. Kalau tidak ada orang yang bisa dimintai tolong untuk menjaga si kecil, Ibu rumah tangga bisa berolahraga di dalam rumah.

    Meski hal ini merepotkan ibu rumah tangga, tapi hasilnya akan sangat sebanding. Saat ibu rumah tangga tidak berolahraga, itu artinya Ibu tidak ada waktu untuk menjernihkan pikiran. Kalau pikiran nggak jernih, Ibu rumah tangga akan lebih sulit tidur. Ketika susah tidur, Ibu akan lebih mudah mengalami stres. Ketika Ibu rumah tangga stress, anak-anak pasti bahagia dan banyak hal buruk yang akan menanti Anda.

       

  5. Melakukan persiapan

    Mungkin ini terdengar aneh, ibu rumah tangga kan seharian di rumah, ngapain harus melakukan persiapan? Bila Anda adalah ibu rumah tangga, Anda pasti tahu menjalani satu hari full di rumah tidaklah mudah. Maka dari itu, Anda harus membantu diri Anda sendiri. Misalnya, kalau di pagi hari Ibu rumah tangga butuh siap-siap masak makanan buat seharian, nggak masalah kok meninggalkan anak nonton kartun dulu sebentar. Nanti pada akhirnya, Anda pasti akan merasa tenang seharian karena sudah menyelesaikan tugas ibu rumah tangga yang terpenting lebih dulu di pagi hari.

       

  6. Mencari bantuan

    Banyak ibu rumah tangga merasa tidak butuh baby sitter atau asisten rumah tangga. Tapi kalau memang keteteran dan ada rejeki, lebih baik hilangkan perasaan bersalah atau malu ini. Carilah ART atau nanny untuk mendapatkan bantuan. Dengan begitu, kegiatan Anda sehari-hari akan lebih fleksibel. Anda punya orang yang bisa dipercaya untuk mengasuh anak-anak selama beberapa jam saat Anda harus ke luar, misalnya ke dokter, ketemu teman, dll. Ini akan sangat bermanfaat untuk kejiwaan ibu rumah tangga.

       

  7. Luangkan waktu untuk diri sendiri

    Cobalah cari hal yang Anda suka lakukan, dan rutinlah melakukan hal tersebut selama beberapa kali seminggu. Anggaplah ini adalah sebuah “me time” untuk ibu rumah tangga, di mana Anda bisa memprioritaskan diri sendiri, dan tidak memprioritaskan si kecil seperti biasanya. Ini sangat bagus lho Bu karena bisa mengurangi tingkat stress Ibu rumah tangga.

       

  8. Join komunitas baru

    Salah satu hal yang bikin jenuh saat harus menjadi ibu rumah tangga adalah tidak bisa bertemu orang dewasa yang bisa diajak ngobrol dan berdiskusi kapanpun. Kalau itu yang menjadi masalah, carilah komunitas di sekitar tempat Anda tinggal. Ibu rumah tangga bisa cari komunitas sesama Ibu, komunitas Ibu menyusui, birth club, dan lain sebagainya. Ini akan membantu ibu rumah tangga bersosialisasi, dan memberi Anda kesempatan untuk berbincang dan berbicara dengan orang lain layaknya orang dewasa.

       

  9. Cuek dengan komentar negatif

    Percaya nggak, ibu rumah tangga sering dikritik dibanding para working mom lho. Banyak orang yang menganggap kalau kerjaannya ibu rumah tangga itu cuma duduk dan santai di rumah sepanjang hari. Yang seperti ini jangan dipedulikan, ya Bu? Mereka pasti tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah mengabaikan komentar mereka. Setelah Ibu rumah tangga mulai cuek dengan komentar dan pendapat sejenis ini, Anda akan merasa jauh lebih baik.

       

  10. Tidak ada negosiasi untuk tidur siang

    Tidur siang jadi hal yang sakral bagi ibu rumah tangga, tapi sayangnya banyak anak yang mangkir dari kebiasaan ini dan memilih untuk bermain. Padahal tidur siang itu sangat penting untuk ibu rumah tangga dan anak lho. Saat anak tidur siang, ibu jadi bisa istirahat. Gimana kalau si kecil sudah di usia yang tidak butuh tidur siang? Ibu rumah tangga bisa memperkenalkannya dengan waktu tenang di mana anak melakukan aktivitas yang tenang, seperti baca buku, istirahat sambil nonton, atau lainnya. Jadi selama anak anteng dengan tenang, ibu rumah tangga bisa istirahat sejenak.

       

  11. Mengajarkan anak bermain sendiri

    Meski Ibu rumah tangga menghabiskan waktu seharian bersama anak, tapi ini tidak berarti Anda harus selalu bermain dengannya sepanjang waktu. Ajarkan anak untuk bermain sendiri. Ibu rumah tangga bisa lakukan pekerjaan yang lebih penting ketika si kecil bisa bermain sendiri selama beberapa menit.

       

  12. Pastikan punya banyak persediaan 

    Apapun bisa terjadi saat kita menjadi ibu rumah tangga dan tinggal di rumah dengan satu atau dua anak kecil seharian. Jadi penting banget nih bersiap-siap untuk hal tak terduga. Persiapan yang bisa Ibu rumah tangga lakukan bisa dengan memastikan stok keperluan rumah tangga siap tersedia di rumah. Pastikan juga ibu rumah tangga punya segudang aktivitas yang siap dimainkan bersama anak. Menyiapkan stok makanan dan cemilan juga nggak kalah penting buat ibu rumah tangga.

       

  13. Berdamai dengan kondisi rumah yang berantakan

    Namanya juga sepanjang hari di rumah, anak pasti akan otomatis membuat rumah berantakan. Jangan memaksakan diri untuk menjadi ibu rumah tangga yang sempurna, di mana rumah harus tanpa cela dan makanan selalu dimasak sendiri. Bila ibu rumah tangga bisa membereskan rumah dan masak sendiri, silakan dilakukan, tapi kalau tidak bisa, jangan terlalu dipermasalahkan.

       

  14. Cari teman yang senasib

    Jadi ibu rumah tangga dan tinggal di rumah bersama anak seharian itu nggak mudah. Coba deh cari teman yang senasib dan sama-sama menjadi ibu rumah tangga. Pasti rasanya lega banget kalau bisa bertukar cerita dan berbagi kesulitan menjadi ibu rumah tangga.

       

  15. Kebutuhan Anda adalah prioritas

    Kalau ngomongin prioritas hidup, diri Anda sendiri pasti ada di urutan terakhir. Semua hal yang ibu rumah tangga lakukan lakukan pasti demi anak atau suami.

    Coba deh inget-inget, kapan terakhir kali Anda bertemu teman untuk minum kopi, berolahraga, membeli baju baru, atau keluar rumah hanya berdua dengan pasangan? Bila Anda tidak bisa mengingatnya, berarti ini waktunya untuk mengubah prioritas dan menempatkan kebutuhan Anda di urutan atas.

    Merawat diri dan menjaga kesehatan mental yang positif adalah kunci orangtua yang bahagia. Saat kita meluangkan waktu utnuk memanjakan diri kita, nggak cuma kita saja yang akan menerima manfaatnya, tapi juga anak-anak dan suami. Dan yang jelas, setelah me time, kita akan menjadi ibu rumah tangga yang lebih baik lagi.

       

  16. Sadari kalau ibu rumah tangga tidak selalu beruntung 

    “Kamu beruntung sekali bisa di rumah bersama anak sepanjang hari,” pasti banyak teman-teman working mom yang berkomentar seperti itu. Padahal kenyataannya, tinggal di rumah seharian, merawat anak, dan menjadi ibu rumah tangga tidak selalu terasa menguntungkan. Bahkan kadang Anda mungkin pernah merasa menyesal mengambil keputusan untuk menjadi ibu rumah tangga. Tapi percayalah Bu, hari-hari yang berat menjadi ibu rumah tangga pasti akan terlewati, kok.

       

  17. Tetap memantau dunia kerja

    Meski Anda berkomitmen untuk menjadi ibu rumah tangga yang tidak bekerja dan fokus untuk membesarkan anak, Anda tetap perlu tahu sedikit banyak tentang dunia kerja.

    Kalau sebelumnya Anda pernah bekerja sebelum jadi ibu rumah tangga, jalinlah komunikasi dengan kolega serta mantan atasan, pastikan profil LinkedIn dan resume Anda di-update, dan ikut sertalah dalam organisasi apapun agar skill Anda tetap terasah.

     

Masalah yang dihadapi ibu rumah tangga

Sebelum menjadi ibu rumah tangga, Anda mungkin tidak menyadari apa yang akan Anda jalani sehari-hari di rumah. Nah, buat Anda yang lagi menimbang-nimbang mau jadi ibu rumah tangga atau tidak, kali ini kita akan membeberkan beberapa masalah yang biasanya sering dihadapi para ibu rumah tangga. Simak yuk!

   

  1. Tidak ada jadwal

    Bila Anda orang yang selalu mengandalkan jadwal untuk melakukan sesuatu, mungkin transisi menjadi menjadi ibu rumah tangga yang tinggal di rumah bisa terasa sulit. Aktivitas Anda akan bergantung pada anak, seperti menyusui, bermain, dan tidur. Tidak akan ada jadwal yang pasti. Anak-anak tidak bisa diprediksi, jadi Anda butuh sedikit improvisasi dalam menentukan jadwal kegiatan sehari-hari.

       

  2. Jarang ngobrol dengan orang dewasa

    Begitu Anda menjadi ibu rumah tangga, Anda akan menghabiskan sebagian besar waktu di rumah. Tidak akan lagi ada obrolan tentang politik, filosofi, dan sebagainya bersama teman-teman seumuran setiap hari. Yang Anda lakukan setiap hari adalah bernyanyi lagu anak-anak dan melatih anak bicara. Padahal ibu rumah tangga juga butuh interaksi dengan orang dewasa lain, kan?

       

  3. Tidak ada istirahat

    Saat menjadi ibu rumah tangga yang tinggal di rumah, Ibu harus siap karena setiap hari Anda tidak bisa memperoleh istirahat. Makan siang Anda akan ditemani si kecil yang aktif banget melempar makanannya ke lantai. Bahkan saat ke kamar mandi pun, Anda akan ditemani si kecil yang nggak mau ditinggal.

    Tapi jangan khawatir Bu, ada jam tidur siang, yang menjadi waktu yang paling ditunggu-tunggu oleh ibu rumah tangga. Dengan catatan, ini hanya terjadi saat Anda berhasil membuat anak tidur siang, kalau tidak berhasil artinya Anda tidak akan bisa istirahat sama sekali seharian.

       

  4. Tidak ada pengakuan

    Di dunia kerja ada review performa pegawai dari atasan saat kita berhasil menyelesaikan tugas, tapi ini tidak akan terjadi saat Anda menjadi ibu rumah tangga. Meski ada banyak sekali hal yang Anda berhasil lakukan, tapi tidak akan ada pengakuan dan pujian yang datang. Ya, mungkin suami akan memuji sesekali, tapi rasanya pasti tidak se-wah saat dapat apresiasi dari atasan, bukan?

       

  5. Merasa kurang pencapaian

    Sebagai ibu rumah tangga yang tinggal di rumah, Anda kadang bertanya-tanya tentang apa saja yang sudah Anda lakukan di hari ini. Tidak seperti ketika kita masih bekerja di kantor, kita rasanya punya tujuan untuk dicapai setiap hari. Tapi saat jadi ibu rumah tanggam, kita akan lebih sering berpikir, “Apa yang sudah saya kerjakan hari ini?” 

    Ketika Anda melakukan banyak hal sepanjang hari tapi tidak ada orang lain yang menyadarinya, ini bisa membuat Anda merasa tidak berhasil menggapai pencapaian sama sekali. Tarik napas dalam Bu, jangan terbawa hanyut dalam perasaan ini. Sekarang Anda sedang merawat si kecil yang nantinya akan jadi orang sukses, berkat kerja keras Anda.

       

  6. Menghadapi pertanyaan konyol

    Orang akan mengajukan banyak pertanyaan yang terdengar tidak nyaman ketika Anda jadi ibu rumah tangga yang tidak bekerja. Pertanyaan seperti “Kamu ngapain aja di rumah?” atau “Kok kamu cuma jadi ibu rumah tangga sih?” atau “Kamu kerja apa?” kadang bisa terasa aneh. Cukup tersenyum dan beri jawaban singkat.

       

  7. Tidak punya alasan untuk berdandan

    Saat kita memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga, itu artinya Ibu harus siap kalau Anda akan makin jarang memakai baju-baju cantik yang rapi dan sepatu high heels. Sebenarnya nggak apa-apa sih kalau mau memakai itu semua, tapi pasti nggak praktis banget buat digunakan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

       

  8. Kehilangan identitas 

    Saat punya anak, Anda otomatis menjalani peransebagai Ibu. Meski peran ini sangat penting, Anda tetaplah seseorang yang memiliki minat, keinginan, harapan dan impian tertentu. Walaupun harus di rumah sepanjang hari untuk menjadi ibu rumah tangga, coba deh ambil waktu untuk melakukan minat Anda dan ingatkan diri kalau Anda tetap bisa menggapai mimpi-mimpi Anda. Ibu rumah tangga juga bisa keluar dengan suami sesekali untuk membantu membantu Anda terhindari dari stage kehilangan identitas.

       

  9. Sulit menjaga keseimbangan

    Salah satu bagian tersulit dari menjadi ibu rumah tangga yang tinggal di rumah adalah menjaga kesimbangan antara waktu untuk diri sendiri dan keluarga. Pasti sulit untuk mengetahui berapa banyak “quality time” yang harus Anda berikan untuk anak. Tapi Anda akan terbantu dengan menentukan batasan yang baik untuk diri dan waktu Anda.

    

Tips keuangan untuk ibu rumah tangga

Saat jadi ibu rumah tangga, Anda mungkin kadang merasa bersalah karena tidak bekerja dan mengandalkan income suami. Nah, ini dia beberapa masalah keuangan yang dihadapi ibu rumah tangga serta cara mengatasinya:

   

  • “Saya tidak bekerja sejak jadi ibu rumah tangga, jadi saya merasa bersalah bila menggunakan uang untuk keperluan sendiri”

    Banyak lho ibu rumah tangga merasakan hal serupa. Tapi tahu nggak Bu, peran Anda dalam mengurus anak dan mengatur rumah tangga itu sama pentingnya lho dengan peran Ayah sebagai tulang punggung.

    Keputusan Anda sebagai ibu rumah tangga dan tinggal di rumah itu membuat suami menghemat banyak uang yang mungkin digunakan untuk daycare atau menyewa nanny bila Anda bekerja. Ibu rumah tangga juga punya kontribusi pada keuangan keluarga yang kadang tidak terlihat. rumah tangga membersihkan rumah dan nggak jarang memperbaiki kerusakan alat-alat rumah tangga. Itu semua tentu sangat berarti.

    Sebagai imbalan dari apa yang telah Anda lakukan, sisihkanlah sebagian uang belanja setiap minggu untuk kebutuhan Anda sendiri. Anda tidak perlu berlebihan, sekedar pergi ke salon atau membeli blouse baru bisa membuat Anda merasa bahagia.

       

  • “Suami saya membayar semua tagihan dan mengurus semua masalah keuangan. Saya merasa tidak punya hak untuk membuat keputusan soal uang selama jadi ibu rumah tangga.”

    Anda perlu membicarakan hal ini dengan suami. MInta suami untuk berbagi tanggung jawab dalam hal keuangan keluarga. Salah satu caranya adalah dengan mengedukasi diri tentang kondisi keuangan keluarga. Cari tahu tagihan-tagihan yang datang setiap bulan, dan berapa banyak tabungan untuk pendidikan anak. Dengan cara ini, Anda masih tetap bisa membantu mengatur anggaran keluarga.

       

  • “Saya harus meminta izin untuk membeli baju baru, dan ini membuat saya merasa seperti anak kecil.”

    Beberapa suami merasa perlu memonitor tiap pembelian karena mereka yang mencari uang. Di kasus lain, ibu rumah tangga merasa perlu berkonsultasi dengan suami sebelum melakukan pembelian.

    Baik karena suami ingin mengontrol atau Anda merasa perlu meminta izin, sebaiknya posisikan diri Anda sama dengan suami. Kalau perlu, alokasikan uang di rekening rumah tangga di mana Anda dan suami punya akses untuk menggunakannya.

    Pastikan jumlah uang di rekening tersebut cukup untuk membeli hal-hal yang Anda butuhkan agar Anda tidak selalu meminta uang dari suami. Rencanakan pengeluaran keluarga dan pribadi bersama-sama dengan suami. Ibu rumah tangga dan suami harus sama-sama memberikan izin untuk menghabiskan sejumlah uang tertentu buat keperluan pribadi setiap bulannya.

    Sebaiknya suami jangan suka membeli barang mahal bila hanya memberi uang belanja sedikit ke ibu rumah tangga setiap minggunya. Kalau Ibu rumah tangga merasa seperti itu, jangan pendam masalah ini sendiri. Belajarlah untuk membicarakannya secara terbuka dengan suami.

    

Menjadi ibu rumah tangga bukan hal yang mudah. Ada banyak sekali yang harus dilakukan sementara hanya sedikit apresiasi yang Anda terima. Tapi berbahagialah karena Anda akan selalu ada di hati anak-anak. Mereka akan mengingat momen manis bersama Anda bertahun-tahun yang akan datang.

(Isma/Atalya)