Keluarga

5 Tips Membangun Keluarga Solid di Hari Keluarga Nasional

5 Tips Membangun Keluarga Solid di Hari Keluarga Nasional

Selamat hari Keluarga Nasional!

Tahukah ibu jika tanggal 29 Juni ditetapkan sebagai Hari Keluarga Nasional Indonesia? Tahun ini tepat peringatan yang ke-27.

Hari Keluarga Nasional (Harganas) secara tidak langsung mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia betapa pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan untuk membangun bangsa dan negara. Keluarga diharapkan menjadi sumber yang dapat memelihara, menghidupkan, dan memantapkan serta mengarahkan kekuatan sebagai perisai dalam menghadapi persoalan terjadi. Keluarga yang kuat adalah keluarga yang solid menghadapi berbagai cobaan dan rintangan di depan.

Ternyata di negara lain juga dikenal dengan hari keluarga. Sebagai contoh, Amerika Serikat memiliki tradisi selamat hari keluarga nasional sendiri. Mereka memperingati Family Day pada hari Minggu pertama bulan Agustus 1978. Nama serupa juga digunakan Afrika Selatan yang sudah diperingati sejak tahun 1995.

Sejarah Hari Keluarga Nasional

Seperti yang dilansir dari situs resmi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hari Keluarga Nasional diperingati dengan tujuan untuk menumbuhkan rasa kebersamaan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1992 dan PP Nomor 21 Tahun 1994, minimal ada delapan fungsi yang harus dijalankan oleh suatu keluarga. Fungsi keluarga itu meliputi fungsi agama, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, pendidikan, ekonomi, dan pembinaan lingkungan.

Selain itu, ada  juga yang mendefinisikan bahwa Hari Keluarga Nasional tidak hanya untuk keluarga, tetapi juga untuk berbagai komunitas termasuk bisnis dan kelompok masyarakat tertentu.

Hari Keluarga Nasional digagas oleh Prof. Dr. Haryono Suyono yang merupakan ketua BKKBN di era Presiden Soeharto. Haryono menyampaikan tiga pokok pikiran kepada Presiden Soeharto saat itu, antara lain:

  • Mewarisi semangat kepahlawanan dan perjuangan bangsa;
  • Tetap mengargai dan perlunya keluarga bagi kesejahteraan bangsa; dan
  • Membangun keluarga menjadi keluarga yang bekerja keras dan mampu berbenah diri menuju keluarga sejahtera.

Atas gagasan tersebut, akhirnya Presiden Soeharto menyetujuinya dan lahirlah Hari Keluarga Nasional Indonesia yang diperingati setiap tanggal  29 Juni.

5 tips membangun keluarga yang solid

Bersamaan dengan memperingati Hari Keluarga Nasional Indonesia, inilah 5 tips membangun keluarga yang solid.

1. Memiliki ritual bersama yang rutin

Ciptakan tradisi yang rutin dilakukan secara bersama. Tradisi tersebut bisa berupa memakai baju kembaran, pergi menjenguk kakek-nenek di waktu tertentu dan rutin berkumpul dengan keluarga besar. Ibu juga bisa membuat tradisi rutin makan malam bersama di meja makan agar bisa saling bertukar cerita dan memahami kondisi satu sama lain dengan lebih baik.

2. Memunculkan kontak fisik antar anggota keluarga

Meski tidak harus sering, sempatkan diri untuk memeluk anggota keluarga, bisa berupa merangkul, memeluk, atau mencium anak yang baru bangun tidur. Kontak fisik merupakan salah satu jenis bahasa kasih yang mampu membuat dua orang atau lebih terhubung. Untuk anak, mendengar orang tuanya berkata bahwa mereka sayang kepada anak tanpa pernah memberikan kontak mata saat berbicara adalah hal yang membingungkan bagi anak. Jadi jangan segan menunjukkan kontak fisik sebagai bentuk rasa sayang ya!

3. Saling memperhatikan

Jangan selalu menuntut agar anggota keluarga lain untuk saling memperhatikan kita. Sebaiknya, kita harus proaktif terlebih dahulu untuk memperhatikan anggota keluarga kita yang lain. Sebagai contoh, mungkin sang anak senang mengganggu orang tuanya bukan karena dia anak yang nakal, tetapi ia sedang mencari perhatian karena ingin bercerita tentang pengalamannya di sekolah. Dengan saling memperhatikan, kita bisa mengasah rasa empati kita. Rasa empati ini yang nanti akan menciptakan ikatan emosional antar anggota keluarga. Kalau tiap anggota keluarga saling memperhatikan satu sama lain, maka akan tercipta keluarga yang solid tanpa merasa dibeda-bedakan satu sama lain.

4. Menciptakan rasa adil dan nyaman bagi semua anggota

Sudah sewajarnya keluarga menjadi tempat yang nyaman bagi seluruh anggotanya. Artinya, tidak ada rasa khawatir dan antisipasi perlakuan ke anggota keluarga lain. Untuk orang tua, memberikan suasana menyenangkan bagi semua anggota keluarga dapat dengan cara melibatkan anak untuk mengambil keputusan dan menanyakan alasannya. Setelah itu, usul dari anak dapat dikombinasikan dengan ide anggota keluarga lainnya untuk siap dieksekusi. Dari kegiatan tersebut, anak akan merasa dihargai dan akan menumbuhkan rasa bertanggung jawab pada diri anak. 

5. Mengapresiasikan kelebihan dan mengelola keuangan antar anggota keluarga

Semua orang butuh pengakuan positif dan apresiasi untuk diri sendiri. Dari pengakuan ini, kita dapat mengembangkan perasaan berharga dan percaya diri. Jika ada anggota keluarga yang berhasil, jangan sungkan-sungkan untuk mengucapkan selamat. Misal si kecil berhasil menjadi juara kelas, Ibu bisa memberinya selamat dan mengapresiasi dengan cara memberi hadiah.

Namun, terkadang apresiasi tidak selalu hasil yang terlihat positif. Orangtua juga harus bisa mengapresiasi proses dan usaha anak meski belum menampakkan hasil yang diinginkan. Ini menumbuhkan rasa percaya diri pada anak dan menumbuhkan keinginan untuk terus berusaha. Jangan sampai anak berpikir bahwa orangtua hanya akan mengapresiasi jika ia memperoleh keberhasilan saja. Bisa jadi anak sampai berbohong demi mendapatkan apresiasi dari orangtuanya semata. 

Itulah beberapa tips membangun keluarga solid di Hari Keluarga Nasional.

Selamat Hari Keluarga Nasional!

Penulis: Zeneth Thobarony
 Editor: Dwi Ratih