Balita

12 Manfaat Mengasuh Anak Dengan Pelukan

12 Manfaat Mengasuh Anak Dengan Pelukan

Pelukan saat mengasuh anak bisa membuat Ibu dan anak sama-sama merasa nyaman. Saat kita merasa sedih atau kecewa, pelukan hangat bisa mengurangi perasaan negatif ini. Ketika kita senang, kita ingin berbagi kebahagiaan dengan memberi pelukan ke orang lain. Pelukan bisa menjadi salah satu cara mengasuh anak yang baik untuk kita terapkan ke si kecil.

 

Manfaat pelukan saat mengasuh anak

Masih ada manfaat pelukan selain menciptakan rasa hangat dan nyaman? Ada alasan ilmiah kenapa memeluk anak sebagai salah satu cara mengasuh anak sangat dianjurkan. Pelukan selama 20 detik bisa membantu anak tumbuh lebih pintar, lebih sehat, lebih bahagia, lebih tegar, dan lebih dekat dengan orangtua. Berikut ini manfaat pelukan sebagai cara kita mengasuh anak:

 

  1. Mengasuh anak dengan memeluknya membuat mereka lebih pintar

    Pertumbuhan anak membutuhkan banyak stimulasi sensori untuk perkembangan yang normal. Kontak kulit, atau sentuhan fisik seperti memeluk, adalah satu stimulasi paling penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan otak yang sehat dan tubuh yang kuat.

    Ada suatu penelitian yang diadakan di panti asuhan di Eropa Timur. Di sana, semua bayi yang ada jarang disentuh atau dipeluk, tidak ada yang mengasuh anak, 22-23 jam waktu mereka dihabiskan di tempat tidur. Mereka hanya diberi botol susu dan tidak ada orang dewasa yang berinteraksi dengan mereka dalam mengasuh anak di panti asuhan ini. Hasilnya, anak-anak ini sering menghadapi masalah, termasuk gangguan perkembangan kognitif.

    Peneliti menemukan, ketika bayi menerima pelukan dan sentuhan selama 20 menit setiap hari dalam waktu 10 minggu, mereka mengalami perkembangan yang lebih tinggi.

    Penelitian juga menunjukkan tidak semua jenis sentuhan saat mengasuh anak bermanfaat. Hanya sentuhan seperti pelukan lembut saat mengasuh anak yang bisa memberi stimulasi positif pada otak anak agar tumbuh dengan sehat. Itulah kenapa orang tua diharapkan tidak lupa memeluk saat mengasuh anak.

  2. Setiap pelukan saat mengasuh anak membantu pertumbuhannya

    Ketika anak kekurangan kontak fisik, tubuh mereka berhenti tumbuh meski mendapat asupan nutrisi yang normal. Anak-anak dalam kondisi ini mengalami kondisi yang disebut failure-to-thrive (gagal tumbuh). Masalah pertumbuhan ini bisa diperbaiki dengan memberi sentuhan dan memeluk anak.

    Mengasuh anak dengan memeluknya juga memicu pelepasan hormon oksitosin, yang juga dikenal sebagai hormon cinta. Hormon ini punya banyak pengaruh penting pada tubuh. Salah satunya adalah dapat menstimulasi pertumbuhan.

    Penelitian menunjukkan kalau pelukan saat mengasuh anak bisa dengan cepat meningkatkan tingkat oksitosin. Ketika oksitosin meningkat, beberapa hormon pertumbuhan juga meningkat. Sentuhan dari pelukan bisa meningkatkan pertumbuhan anak.

  3. Memeluk anak membantu menjaga kesehatan anak

    Pelukan saat mengasuh anak membuat ia sehat. Peningkatan oksitosin bisa memperkuat sistem kekebalan. Pelukan dapat menurunkan tingkat plasma hormon tiroid yang menyebabkan luka agar sembuh lebih baik.

  4. Pelukan menghentikan tantrum

    Pelukan saat mengasuh anak juga bagus untuk kesehatan emosi anak. Tidak ada yang  bisa menenangkan anak yang tantrum selain pelukan hangat dari ibu.

    Banyak orangtua khawatir kalau memeluk anak yang tantrum berarti membuat mereka senang dan akan diartikan kalau kita memberi reward untuk perilaku buruknya. Tapi sebenarnya tidak demikian, Bu.

    Ketika batita mengalami tantrum, mereka tidaklah menjadi anak yang nakal dan keras kepala. Mereka hanya tidak mampu mengontrol emosi dan dirinya. Kita harus mengerti hal ini saat mengasuh anak

    Cara kerja pengaturan emosi di otak seperti mobil. Di mobil, pedal gas dan rem bekerja terpisah untuk mengontrol kecepatan. Ketika anak menangis, itu artinya pedal gas anak  ditekan terlalu berlebihan, sedangkan rem kurang difungsikan. Bayangkan saja jika kita mengemudi dengan terus menginjak pedal gas dan tidak menggunakan rem.

    Anak yang tantrum seperti mobil yang bergerak cepat. Bila anak tidak patuh pada aturan Anda dan bertingkah seperti mobil yang ngebut, apakah Anda membiarkannya menabrak hanya karena Anda tidak ingin si kecil mendapatkan pelukan?

    Tentu tidak, bukan? Anda harus mengasuh anak dengan menghentikan “mobil” untuk menyelamatkannya, lalu baru menasihatinya. Efek memeluk anak yang sedang tantrum juga sama. Anda membantunya untuk menghindari tabrakan emosi.

    Memeluk saat mengasuh anak akan memicu pelepasan hormon oksitosin yang bisa menurunkan tingkat hormon stres dan mengatasi efek kecemasan.

  5. Pelukan menjadikan anak lebih tangguh

    Saat lahir, sistem saraf anak cukup belum matang untuk mengatur emosi sendiri. Ini sebabnya batita punya emosi yang intens dan sulit berhenti.

    Selama stres, kortisol tingkat tinggi akan terlepas dan berputar melalui tubuh dan otak. Ketika ini dibiarkan dalam waktu yang lama karena anak tidak mampu untuk mengaturnya, tingkat hormon stres akan berdampak pada kesehatan anak, baik secara fisik dan mental. Tentu Anda tidak akan membiarkan hal ini terjadi saat mengasuh anak, bukan?

    Penelitian menunjukkan kalau anak terpapar oleh hormon stres yang berlebihan, ini  bisa mengganggu sistem kekebalan anak dan mempengaruhi emosi nantinya dalam hidup. Ini juga bisa memicu depresi ketika anak tumbuh.

    Pelukan saat mengasuh anak memicu pelepasan oksitosin untuk menurunkan hormon stres dan mencegah efek berbahaya. Memeluk saat mengasuh anak membantunya belajar untuk mengatur emosi sendiri dan menjadi lebih tangguh.

  6. Pelukan memperkuat sistem kekebalan tubuh

    Secara medis telah terbukti kalau mengasuh anak dengan pelukan jadi cara untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Tekanan lembut pada tulang dada menciptakan stimulasi pada kelenjar thymus yang mengatur dan menyeimbangkan produksi sel darah putih dalam tubuh, dan ini dapat membantu menjaga anak tetap sehat dan bebas dari penyakit.

  7. Memeluk saat mengasuh anak bisa menurunkan stres

    Penelitian juga membuktikan kalau mengasuh anak dengan lebih banyak melibatkan kontak kulit dengan orangtua sejak lahir, membuat anak punya tingkat kortisol (hormon stres) lebih rendah. Inilah kenapa banyak tenaga kesehatan yang menyarankan orangtua dari bayi prematur untuk sering menggendong anaknya di ruang NICU, karena ini terbukti membantu menurunkan tingkat stres pada bayi.

  8. Pelukan membuat otot jadi rileks

    Ketika kita dipeluk, kita bisa merasakan ketegangan dalam diri kita perlahan menghilang. Pelukan saat mengasuh anak mungkin tidak bisa mengambil alih rasa sakit emosional, tapi ini bisa membantu meringankannya. Pelukan saat mengasuh anak akan meringankan rasa sakit pada tubuh dengan meningkatkan sirkulasi ke jaringan tubuh.

  9. Pelukan mengajarkan anak bagaimana memberi dan menerima

    Terkadang anak tidak mau dipeluk. Kalau itu terjadi, jangan paksa anak melakukanya, tapi jangan berhenti juga untuk memeluk mereka saat mengasuh anak. Saat dipeluk, anak tidak hanya belajar untuk menerima pelukan, mereka juga belajar kalau mereka butuh menunjukkan rasa cintanya ke orang lain dengan memberikan pelukan. Pelukan saat mengasuh anak mengajarkan ia kalau cinta itu harus berjalan dua arah, menerima dan memberi.

  10. Pelukan membantu anak lebih disiplin 

    Pernahkah Ibu mengalami ini, ketika anak berperilaku buruk, insting kita mengatakan untuk memberikan pukulan, bukan pelukan. Padahal, pelukan saat mengasuh anak yang lagi bertingkah buruk bisa menciptakan suasana yang tenang dan lebih kondusif dibanding saat kita berbicara tegas ke anak. Mengasuh anak dengan pelukan seolah mengatakan “Ibu selalu sayang kamu, tapi Ibu harus memberi tahu kamu kalau sikap kamu salah.”

    Anak lebih mau mendengar apa yang Anda katakan ketika mereka merasa lebih baik. Jadi berikan mereka banyak pelukan saat mengasuh anak, dan Anda akan melihat sikapnya jadi lebih baik.

  11. Pelukan memberi tahu anak kalau kita memahami apa yang mereka rasakan

    Anak kecil, bahkan orang dewasa, biasanya sangat sulit mengungkapkan apa yang dirasakan. Bayi bisa sering  merasa takut oleh apapun yang baru atau berbeda, meski ini bukan bahaya. Daripada menertawakannya, tawarkan pelukan saat mengasuh anak yang bisa jadi cara terbaik menenangkan perasaan anak, dan anak akan percaya kalau Anda bisa memberi rasa nyaman yang mereka butuhkan.

  12. Pelukan membuat anak bahagia

    Mengasuh anak dengan pelukan meningkatkan optimisme dan rasa percaya diri. Oksitosin yang kuat membuat anak merasa dicintai.

  13. Pelukan mendorong kedekatan dengan anak

    Pelukan saat mengasuh anak meningkatkan rasa percaya, menurunkan rasa takut, dan meningkatkan kedekatan batin. Pelukan saat mengasuh anak juga meningkatkan kedekatan batin orangtua dan anak. Jadi Bu, berikan anak pelukan lembut sesering mungkin setiap hari agar mereka bisa menikmati manfaatnya.

 

Seberapa sering anak harus dipeluk?

Ini tergantung pada orangtua, seberapa sering Anda mau memeluk saat mengasuh anak? Memeluk saat mengasuh anak akan membuat mereka merasa aman dan dicintai. Karenanya sangat penting untuk memeluk saat mengasuh anak, setidaknya satu kali dalam sehari. Ingat, tidak ada jumlah pasti pelukan yang bisa Anda berikan. Peluklah anak kapan saja dan di mana saja Anda merasa ingin melakukannya.

Bayi bisa lho membedakan pelukan ibu dan pelukan orang lain. Ibu adalah dunia bayi. Mulai dari usia 0 hingga 2 tahun, bayi tidak tahu siapapun selain ibunya. Mulai dari usia 2 sampai 6 tahun, orang lain mulai datang ke dunia anak. Tapi ibu tetap memegang tempat yang sangat penting di hati dan pikirannya. Karenanya anak bisa membedakan pelukan ibu dan pelukan orang lain. Inilah manfaat mengasuh anak dengan pelukan.

 

Kenapa sentuhan fisik jadi hal penting bagi anak?

Anak ingin dipegang dan disentuh sejak hari pertama kelahirannya. Dan mengasuh anak dengan sentuhan cinta harus dilakukan orangtua untuk memenuhi kebutuhan ini. Sentuhan fisik  saat mengasuh anak dapat meningkatkan perkembangan kesehatan bayi baru lahir hingga membentuk otak anak nantinya.

Dar hasil penelitian yang dilakukan pada hewan, sentuhan fisik menjadi komunikasi emosi yang kuat serta sinyal yang mendekatkan orangtua ke anak. Ketika mengasuh anak yang masih bayi, cinta orangtua bisa sama pentingnya dengan makanan, seperti monyet kecil pada eksperimen yang dilakukan Harry Harlow di tahun 1950-an. Penelitian ini menunjukkan monyet kecil mendekap sebuah boneka lembut, bahkan ketika ia menerima susu.

Setelah eksperimen ini, peneliti di Jerman dan Singapura menggunakan citra gambar untuk melihat apakah mendaptkan banyak perhatian dapat mempengaruhi otak manusia.  Peneliti Jens Brauer dan Annet Schirmer menyatakan bahwa mereka meneliti apakah sentuhan orangtua ke anak punya efek lain selain ikatan sosial dan aspek fungsi dari perkembangan otak.

Peneliti mengumpulkan sekitar 40 anak berusia 5 tahun dan ibu mereka, dan meminta pasangan ibu dan anak tersebut bermain dengan sebuah mainan selama 10 menit. Peneliti melihat dan menghitung berapa kali ibu menyentuh anak dan seberapa sering anak menyentuh ibunya.

Beberapa hari kemudian, peneliti melakukan scan pada tiap otak anak saat anak istirahat untuk melihat pola aktivitas otak. Fokus peneliti pada otak sosial, yang berupa sejumlah jaringan neuron. Peneliti melihat aktivitas otak di jaringan ini lebih kuat pada anak yang menerima lebih banyak perhatian dari ibunya.

Sudah ada literatur yang membahas efek positif sentuhan saat mengasuh anak, termasuk hubungan antara sentuhan dan pertumbuhan bayi dan perkembangan emosi. Peneliti mengatakan eksperimen mereka menunjukkan kalau sentuhan saat mengasuh anak memiliki hubungan ke otak anak, dan penelitian yang dilakukan pada kelompok anak yang berusia lebih besar menyatakan kalau manfaatnya tetap ada meskipun anak-anak ini sudah bukan bayi lagi.

 

Cara mengasuh anak dengan melibatkan sentuhan fisik

Kalau Ibu bingung cara mengsasuh anak dengan melibatkan sentuhan selain dengan memeluknya, Ibu bisa mengaplikasikan beberapa ide berikut ini. Tapi ingat, bila anak merespon sentuhan fisik dengan kasar, ada baiknya Anda menjelaskan kepada anak tentang sentuhan yang baik dan sentuhan yang buruk. Ini akan sangat berguna karena ketika ia bertambah besar, ia akan melakukan kontak fisik dengan orang lain. Ibu bisa mencontohkan sentuhan yang baik seperti apa (misal, mengelus, membelai, dll) dan bantu anak tahu perbedaannya dengan sentuhan buruk (misal, memukul).

 

  1. Membacakan buku di pangkuan

    Cara mengasuh anak sambil melakukan hal ini sangat sederhana. Kalau si kecil sangat aktif dan tidak mau duduk diam, coba tawari untuk membacakan buku untuknya dengan syarat dia harus duduk di pangkuan Ibu. Bila anak sudah terlalu besar untuk dipangku, Anda masih bisa membaca buku bersama sambil berbaring di sampingnya.

  2. Berpegangan tangan dan melompat

    Melompatlah. Aktivitas ini mungkin terlihat kekanak-kanakan, tapi anak sangat suka melompat. Agar lebih seru, lakukan ini di tempat umum. Dengan melompat, Anda akan merasa bahagia. Ini juga seru menjadi cara mengasuh anak yang berusia lebih besar. Anak-anak yang sudah besar sebenarnya masih membutuhkan sentuhan fisik, tapi mereka sering merasa malu jika dipeluk.

  3. Berjabatan tangan 

    Berjabatan tangan mungkin memiliki kesan yang sangat formal, tapi sebenarnya ini bisa dilakukan dengan cara yang seru. Misalnya, Anda bisa lakukan tos yang super seru dengan anak. Tos dengan anak jangan cuma saling menepukkan tangan saja. Anda bisa menambahkan gestur seru lainnya, seperti saling menyentuhkan pantat, hidung, dan bersalaman. Anda bisa melakukan tos seru ini saat harus berpisah sama anak, di malam hari sebelum tidur, atau kapan saja.

  4. Memijat

    Sebagai ibu mungkin Anda merasa kalau Anda lah yang sebenarnya butuh pijatan. Jangan salah, bayi juga butuh dipijat. Pijat bayi telah jadi teknik relaksasi yang sangat populer dalam mengasuh anak. Anda bisa terus melakukan ini ketika anak bertambah besar. Saat memijat anak, fokuskan pijatan pada kulit kepala, bahu, dan lengan si kecil.

  5. Melakukan yoga bersama

    Pernah Ibu terpikir untuk berolahraga atau yoga bersama anak? Kalau dulu Anda rutin melakukan yoga dan terpaksa berhenti setelah memiliki anak, coba deh lakukan rutinitas ini kembali bersama anak. Anda bisa ciptakan pose yoga sendiri yang melibatkan sentuhan. Misalnya, Anda bisa bikin pose yoga di mana anak harus memposisikan tangan di bahu Anda.

  6. Jempol menggosok punggung tangan

    Apakah Anda sering berjalan sambil berpegangan tangan bersama si kecil? Ini bisa jadi waktu yang tepat untuk mulai lakukan sentuhan fisik. Bila Anda ingin membuat sesi pegangan tangan ini lebih terasa spesial, coba cara ini: ketika berpegangan tangan, Anda bisa menggosok atau mengusap belakang tangan anak dengan jempol Anda. Ini tentu akan terasa spesial untuk anak.

  7. Waktu mandi

    Salah satu saran mengasuh anak yang mungkin pernah Anda dengar adalah melibatkan Ayah saat memandikan si kecil. Sebagai ibu, Anda sudah banyak melakukan sentuhan fisik dengan bayi. Ayah juga perlu dilibatkan lho. Ketika Ayah memandikan anak, ia punya kesempatan untuk melakukan kontak fisik ini. Meski anak tidak lagi di usia bayi, waktu mandi bisa jadi cara berinteraksi yang menarik dan seru.

  8. Pelukan di pagi hari

    Mau tahu cara paling baik untuk memulai hari untuk mengasuh anak dengan sentuhan fisik? Mungkin cara ini bisa Anda coba. Pasang alarm di kamar anak. Saat mereka terbangun di pagi hari mereka akan datang mencari Anda di kamar. Biarkan mereka naik ke tempat tidur Anda dan memberi pelukan. Ini akan jadi energy booster untuk memulai aktivitas buat seluruh anggota keluarga. Bila pagi hari tidak tepat untuk berpelukan bersama, cari waktu lain di mana Anda bisa melakukan hal ini.

  9. Menggelitik

    Menggelitik juga jadi cara untuk menunjukkan cinta saat mengasuh anak. Tapi mungkin cara ini tidak pas untuk semua orang. Anak biasanya suka menggelitik dan digelitiki, mereka bahkan meminta untuk digelitiki. Tapi ada orangtua yang tidak suka digelitiki. Jadi, Anda perlu pastikan apakah cara ini berhasil di lakukan di rumah atau tidak.

  10. Bergulat

    Sama dengan menggelitik, bergulat bersama anak bisa jadi cara mengasuh anak dengan melibatkan sentuhan fisik. Ini cocok untuk Anda bila Anda bukan tipe orangtua yang langsung memeluk untuk menunjukkan cinta. Bergulat bersama anak memberi kesempatan untuk melakukan sentuhan fisik. Tapi Anda perlu lihat dulu apakah anak suka aktivitas bergulat ini atau tidak.

(Isma)