Keluarga

Harga Bensin Naik Berdampak Dahsyat Pada Sejumlah Sektor Usaha!

Harga Bensin Naik Berdampak Dahsyat Pada Sejumlah Sektor Usaha!

Harga bensin naik nampaknya menjadi kabar besar yang mencengangkan banyak orang dan berdampak luar biasa. Resmi sejak 3 September 2022 kemarin harga bensin naik, Pertalite yang tadinya dijual dengan harga Rp 7,650 per liter kini menjadi Rp 10,000 per liter. 

Kemudian Solar dari Rp 5,150 menjadi Rp 6,800, sementara harga bensin tertinggi jatuh kepada Pertamax yang tadinya Rp 12,500 per liter sekarang menjadi Rp 14,500 per liter. Meski kenaikannya hanya berkisar Rp 1.650 hingga Rp 2.350 saja, namun efeknya cukup dahsyat lho!

Sektor yang terdampak pada kenaikan harga BBM


Melansir dari laman Okezone, sejumlah pengusaha mengatakan bila harga bensin naik ini rupanya cukup berdampak hebat juga pada semua sektor dan skala usaha yang ada di Indonesia. Selain itu sejumlah kemungkinan lain juga bisa terjadi, berikut ulasan selengkapnya:

1. Dampak pada sektor jasa transportasi

Jasa transportasi sangat mengandalkan penggunaan BBM, baik itu motor maupun mobil. Tak heran bila penyedia layanan ojek online, kini juga mulai memberlakukan penyesuain tarif penumpang.

Meski belum ada berita resmi yang beredar, namun wacana ini tampaknya sudah membuat banyak orang ketar-ketir. Apalagi bila jasa transportasi umum seperti ini kerap kali digunakan. 

Selain ojol, kabarnya hal ini akan mempengaruhi harga bahan bakar pesawat terbang sehingga tarif pesawat juga dikabarnya akan menyesuaikan. Tentu saja hal ini akan ikut berdampak juga pada sektor pariwisata yang ada.

Bahkan, bisa jadi kenaikan harga bb mini enggan membuat sejumlah orang bepergian atau berlibur karena harus menghemat biaya transportasi. Wah, semoga segera ada win-win solution atas masalah ini ya!

2. Sektor logistik (jasa kirim barang)


Sektor logistik yang semakin menjamur di Indonesia ini nampaknya sudah mulai pasang ancang-ancang untuk menaikkan tarifnya, akibat harga bensin naik. Melansir dari laman Economy Okezone, kabarnya belum semua pengusaha logistic menaikkan tarif akibat kenaikan harga bb mini, salah satunya  ALI (Asosiasi Logistik Indonesia). 

Mahendra Rianto sebagai ketua umum ALI mengungkapkan bahwa pihaknya masih dalam proses penghitungan seberapa besar dampak kenaikan bb mini untuk sektor usahanya. Sementara itu, pihak IPCN (Ikatan Pengusaha Cargo Nusantara) mengungkapkan juga bahwa  sektornya akan menaikkan tarif minimal 20 persen ongkis pengiriman akibat kenaikan harga bensin ini.

3. Tingkat konsumsi masyarakat menurun

Melansir dari laman Okezone, wakil ketua III Kadin Indonesia Shinta Widjaja Kamdani mengungkapkan akan ada potensi pertumbuhan konsumsi yang akan menurun atau melambat sebentar lagi. Potensi yang akan muncul jangka pendek ini, merupakan imbas harga bensin naik.

Sehingga membuat masyarakat akan melakukan sejumlah penyesuaian ulang terhadap pola konsumsi serta pengeluaran sehari-hari termasuk kebutuhan harian. Ini bukan tanpa alasan, sebab kenaikan harga BBM ini bersamaan dengan kenaikan sejumlah bahan pangan pokok seperti telur, minyak, atau kebutuhan lainnya. 

Melihat hal ini, pemerintah juga tak tinggal diam, terbukti dengan adanya sejumlah bantuan sosial yang digelontorkan dengan harapan dapat membantu masyarakat Indonesia yang kurang mampu.

4. Sektor perikanan, pertanian, dan industri manufaktur


Ketiga sektor yang termasuk penyedia kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat nampaknya turut mengalami efek yang tak terduga. Hal ini dikarenakan ketiga sektor tersebut sangat bergantung dengan penggunaan BBM dalam salah satu komponen biaya usaha yang dilakukan. 

Nelayan harus tetap melaut meski harga BBM naik, pun sama para petani tetap harus menanam padi hingga menjadikannya beras berkualitas guna memenuhi pasokan kebutuhan pokok harian masyarakat Indonesia. Sektor ini tidak bisa dihentikan karena sebagian besar masyarakat Indonesia masih sangat bergantung dengannya.

5. Harga jual yang masih terus dipantau

Harga jual yang sudah ditetapkan dipasaran sebelum harga bensin naik tidak serta merta dapat langsung naik begitu saja. Masih ada banyak hal yang harus dipertimbangkan, salah satunya proyeksi daya beli masyarakat dan kenaikan beban yang akan ditanggung. 

Kondisi ini masih terus dipantau pemerintah hingga dua atau tiga bulan ke depan bagaimana dampak yang diakibatkan sekaligus memantau kondisi inflasi perekonomian Indonesia.

Sektor yang aman dan tidak terlalu berdampak


Meskipun ada banyak sektor penting yang terdampak akibat harga bensin naik, namun rupanya masih ada sektor yang aman dan tidak terlalu mengalami dampak signifikan. Sektor tersebut meliputi sektor pendidikan, sektor perbankan, hingga sektor kesehatan. 

Ketiganya dianggap tidak terlalu berpengaruh pada kenaikan harga bbm pasalnya siswa dan siswi akan tetap sekolah, orang-orang akan tetap menggunakan fasilitas perbankan, dan bagaimana pun juga meski bbm naik, saat sakit tetap harus pergi ke dokter, klinik, atau rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Harga bensin naik ini diharapkan tetap membuat perekonomian Indonesia tetap stabil meski pandemi belum juga usai dan beberapa sektor usaha yang pernah terdampak sedang mencoba bangkit kembali.

Editor: Aprilia