Keluarga

Hemat Pengeluaran Rumah Tangga, Intip Cara Buat Eco Enzyme Yang Tepat!

Hemat Pengeluaran Rumah Tangga, Intip Cara Buat Eco Enzyme Yang Tepat!

Belakangan ini, di FYP Instagram dan Tiktok Ibumin sering berseliweran mengenai pemanfaatan eco enzyme. Beberapa orang bahkan kerap memanfaatkan eco enzyme sebagai pengganti cairan untuk mengepel lantai hingga membersihkan peralatan makan, lho!

Wah, Ibumin jadi penasaran nih. Sebenarnya bagaimana sih cara buat eco enzyme agar bisa menghasilkan manfaat untuk kebutuhan rumah tangga? Apalagi konon, ketika kita sudah mengetahui cara membuat eco enzyme, sedikit banyak bisa bantu mengurangi pengeluaran rumah tangga juga.

Ternyata, cara buat eco enzyme juga cukup mudah. Bahan eco enzyme yang dibutuhkan juga sangat mudah di dapat, bahkan kita dapat memanfaatkan bekas kulit sayuran atau buah saja.

Untuk itu, yuk kita intip apa saja sih manfaat eco enzyme dan bagaimana proses pembuatan eco enzyme yang tepat buat pemula seperti Ibumin ini.

Apa itu eco enzyme?


Tahukah Ibu? Ternyata nggak semua sampah selalu menimbulkan kerugian bagi manusia dan lingkungan, lho! Jika dimanfaatkan dengan baik, sampah bahkan dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, layaknya eco enzyme.

Dikutip dari website Kementerian Kesehatan RI kita bisa memanfaatkan sampah di sekitar dengan cara membuat eco enzyme. Di mana eco enzyme sendiri merupakan proses pengolahan fermentasi sampah organik, layaknya sisa kulit buah, sayur dan ampas lainnya yang dicampur dengan gula aren dan air.

Campuran sampah organik dengan gula dan air ini, nantinya akan menghasilkan gas O3 (ozon). Sehingga, hasil dari fermentasi eco enzyme ini bisa bermanfaat, salah satunya untuk pengganti cairan pembersih rumah tangga, serta pupuk yang ramah lingkungan.

Eco enzyme memiliki aroma dan warna yang tergolong cukup khas, yaitu memiliki warna gelap dan memiliki bau khas fermentasi asam manis yang kuat. Namun, setelah proses pembuatan eco enzyme dilakukan, kita perlu menunggu proses fermentasi selama kurang lebih 3 bulan untuk bisa dipanen dan dimanfaatkan cairannya.

Manfaat eco enzyme


Meski cara buat eco enzyme hingga panen membutuhkan waktu yang tidak sebentar, nyatanya menurut Ibumin eco enzyme worth to wait kok, Bu. Sebab, mengutip dari Zero Waste Indonesia cairan eco enzyme punya manfaat besar untuk mendukung aktivitas rumah tangga.

Bahkan bisa membuat Ibu berhemat pengeluaran untuk membeli cairan pembersih kimia di pasaran, lho! Lumayan bisa safe budget rumah tangga kan, Bu? Nggak hanya itu, eco enzyme juga terbuat dari 100% bahan kimia, sehingga kemungkinan mengiritasi tangan juga cukup kecil.

Beberapa manfaat eco enzyme diantaranya adalah:

  • Sebagai pupuk tanaman, merangsang hormon tanaman untuk meningkatkan kualitas buah dan sayuran agar hasil panen juga meningkat
  • Dimanfaatkan untuk cairan pencuci piring, deterjen alami bahkan cairan pengusir serangga
  • Bisa juga dimanfaatkan sebagai shampoo
  • Cairan eco enzyme juga bisa membantu meningkatkan kualitas air tanah
  • Dimanfaatkan sebagai filter udara alami dan menurunkan bahaya efek rumah kaca
  • Dijadikan obat penyembuh luka dan gatal-gatal.

Langkah-langkah membuat eco enzyme


Ibu nggak perlu khawatir, cara buat Eco Enzyme ternyata cukup mudah dilakukan kok. Bahkan, hanya dengan menggunakan sisa bahan-bahan yang ada di rumah.

Mengutip dari Greenpeace Malaysia berikut adalah langkah-langkah membuat eco enzyme yang dapat dilakukan:

  1. Siapkan 300 gram sisa kulit sayur dan buah, masukkan ke dalam wadah
  2. Tambahkan 100 gram gula pasir atau brown sugar
  3. Tambahkan 1 liter air, pastikan tutup wadah hingga rapat untuk memudahkan proses fermentasi
  4. Simpan campuran eco enzyme ini di tempat yang sejuk dan tidak terkena sinar matahari
  5. Tunggu fermentasi hingga 3 bulan
  6. Setelah 3 bulan, saring air dan pisahkan dari ampas sisa kulit sayur dan buah
  7. Ibu bisa membagi cairan eco enzyme yang sudah di saring ke beberapa botol sesuai kebutuhan
  8. Sisa ampas yang telah digunakan bisa dikubur di dalam tanah dan bisa jadi pupuk alami yang dalam menyuburkan tanaman.
  9. Sebaiknya, gunakan wadah botol bekas untuk membantu memudahkan proses pelepasan gas selama proses fermentasi. Hal ini karena wadah botol plastik tidak sekaku kaca atau logam.

Nah, setelah mengetahui cara buat eco enzyme di atas, Ibumin juga punya beberapa tips khusus yang perlu Ibu perhatikan:

  • Gunakan hanya sisa buah/sayuran, hindari makanan matang yang berminyak, sisa ikan atau daging. Untuk membuat enzim berbau segar, tambahkan kulit jeruk/lemon atau daun pandan
  • Selama proses fermentasi akan menghasilkan bau, jadi pastikan Ibu menutup tutup wadah dengan rapat
  • Untuk mengetahui apakah proses fermentasi berjalan dengan baik, Ibu bisa cek dari lapisan biofilm berwarna putih pada permukaan enzim. Makin banyak busa yang keluar, maka menandakan bahwa proses fermentasi berjalan baik
  • Warna enzim sampah yang ideal adalah cokelat tua. Jika warnanya berubah menjadi hitam, tambahkan gula merah dalam jumlah yang sama untuk bantu proses fermentasinya kembali.

Gimana, Bu? Mudah bukan cara buat eco enzyme yang Ibumin jelaskan di atas? Semoga bisa membantu Ibu dalam mengelola sampah sisa makanan jadi lebih baik lagi, demi menjaga lingkungan sekitar kita ya!