Keluarga

Jangan Anggap Remeh 13 Ciri-Ciri Rumah Tangga Tidak Harmonis

Jangan Anggap Remeh 13 Ciri-Ciri Rumah Tangga Tidak Harmonis

Hampir setiap manusia berangan untuk membangun hubungan, menikah dan memiliki anak. Ketiga hal tersebut seringkali dirasa sebagai pelengkap hidup. Namun pada kenyataannya, pernikahan tidak menjamin seseorang hidup berbahagia. Bahkan nggak jarang, seseorang menyesali pernikahannya. 

Tentu saja, menjalani dan mempertahankan pernikahan bukanlah perkara mudah, serta menghadapi masalah dalam pernikahan adalah hal yang biasa. Namun jika Ibu atau Ayah merasakan beberapa hal di bawah ini, mungkin hal tersebut adalah ciri-ciri rumah tangga tidak harmonis. 

5 Pemicu Rusaknya Rumah Tangga

Pertama, simak beberapa hal berikut yuk yang bisa memicu masalah dalam rumah tangga.

  • Kekerasan emosional dan fisik

    Adanya kekerasan dalam rumah tangga, bisa jadi ciri-ciri rumah tangga di ambang perceraian. Apa pun alasannya, kekerasan secara fisik, seksual mau pun emosional, tidak dibenarkan dalam suatu hubungan. Kekerasan yang Anda terima, nggak hanya merusak hubungan namun juga merusak self-esteem, kekerasan juga membuat Anda merasa tidak berharga.

    Menurut situs medicalnewstoday.com, ada beberapa tanda kekerasan pada hubungan dan pernikahan, di antaranya penghinaan, kritik yang terus menerus, pasangan berselingkuh (dan menjadikan Anda sebagai alasan dibaliknya), memantau setiap gerakan Anda, mengancam anak atau keluarga Anda, dst.

  • Masalah keuangan

    Selain kekerasan, keuangan adalah salah satu penyebab teratas dari rumah tangga tidak bahagia. Ada gangguan keuangan dalam rumah tangga, sudah pasti berat rasanya, apalagi jika sudah memiliki anak. Makanya, penting untuk Ibu dan Ayah menjaga dan mengatur keuangan dengan baik.

  • Ketidaksetiaan

    Ketidaksetiaan atau perselingkuhan, jelas bikin rumah tangga rusak. Ketidaksetiaan merusak rasa percaya Anda pada pasangan. Pastinya, perselingkuhan ada banyak penyebabnya, mulai dari tidak puas dengan pasangan, merasa jauh secara emosional dari pasangan atau membalas pasangan yang berselingkuh. Bahkan ada, loh, orang yang menganggap perselingkuhan adalah hal yang menyenangkan dan bikin merasa ‘tertantang’. Perlu diingat, nih, bahwa perselingkungan terasa menyenangkan hanya ketika berhasil ditutupi.

  • Terlalu sering bertengkar

    Bertengkar dengan pasangan adalah hal normal, dan boleh-boleh saja. Tapi, jika bertengkar sudah menjadi kebiasaan, tidak ada tujuannya serta tidak berusaha untuk diperbaiki, maka hubungan Anda dengan pasangan bisa semakin buruk.

  • Komunikasi yang buruk

    Walaupun kesannya sederhana, tapi komunikasi yang baik adalah landasan dari hubungan yang sehat. Komunikasi yang buruk dengan pasangan, bisa memicu kesalahpahaman. Enggan menyampaikan masalah yang dirasakan ke pasangan juga merupakan salah satu contoh komunikasi yang buruk. Dengan diam, maka pasangan tidak menyadari adanya masalah dan masalah tersebut jadi tidak terselesaikan. 

Setelah melihat beberapa contoh dari penyebab rumah tangga tidak bahagia, yuk kita ketahui juga ciri-cirinya agar ini bisa menjadi warning untuk kita dan pasangan.

13 Ciri Rumah Tangga Tidak Bahagia

  1. Enggan melakukan seks 

    Tentu saja, libido seseorang berbeda-beda. Ada beberapa hal yang bisa menurunkan gairah seks seseorang, sebutlah karena konsumsi alkohol berlebih, konsumsi obat-obatan terlarang, penyakit (misalnya diabetes atau penyakit jantung), ibu yang baru melahirkan atau bertambahnya usia. 

    Selain itu, enggan melakukan seks juga bisa disebabkan oleh stress dan adanya gangguan dalam hubungan Anda. Contoh, karena komunikasi yang buruk, hilangnya kepercayaan pada pasangan, merasa jenuh, dst. Karena pernikahan membutuhkan kedekatan secara emosional dan fisik, maka jika salah satunya terganggu, mungkin Anda sedang mengalami masalah dalam pernikahan.

  2. Anda membayangkan perceraian

    Salah satu ciri rumah tangga tidak bahagia lainnya adalah Anda berulang kali memikirkan perceraian. Bisa juga, Anda membayangkan seandainnya Anda menikahi orang lain, merasa yakin untuk berpisah atau ingin hidup sendiri. 

  3. Anda atau pasangan tertarik pada orang lain 

    Ketika menikah dan mengucap janji setia, bukan berarti kita bisa berhenti tertarik pada orang lain. Jika Anda memiliki pemikiran berulang tentang keinginan untuk berselingkuh, termasuk di antaranya merayu (atau dirayu) oleh orang lain, rutin melakukan percakapan pribadi atau sering menghabiskan waktu dengan orang lain, bisa jadi hal tersebut adalah ciri-ciri rumah tangga diambang perceraian. Bahkan, sebagian orang melakukannya untuk memancing rasa bersalah dari pasangannya.

  4. Banyak menghabiskan waktu dengan orang lain 

    Baik Ibu mau pun Ayah, pasti membutuhkan me time. Misalnya bertemu teman di coffee shop, pergi ke klinik kecantikan, atau bersepeda dengan teman-teman di akhir pekan.

    Namun, perlu diwaspadai, nih, jika Ibu atau Ayah jadi lebih banyak menghabiskan waktu bareng teman atau keluarga masing-masing daripada dengan pasangan, artinya Anda tidak lagi melihat pasangan sebagai pilar support. Mungkin pula, Anda melakukan kegiatan-kegiatan tersebut untuk menghindari pasangan Anda. Hati-hati yaa, ini bisa jadi ciri-ciri rumah tangga tidak harmonis.

  5. Pasangan tidak lagi menjadi orang kepercayaan Anda

    Selayaknya, Ayah adalah tempat berbagi yang paling baik bagi Ibu, dan sebaliknya. Tapi jika Ibu tidak lagi berbagi rahasia dengan Ayah, enggan berbagi informasi tentang keseharian Ibu, maka segera koreksi hubungan Anda.

  6. Selalu merasa sendirian 

    Ayah ada di rumah bersama Ibu dan anak, tapi Ibu seakan tidak merasakan kehadiran Ayah. Ayah yang ‘hobi’ membawa pulang pekerjaan kantor, sibuk dengan kegiatan di ponselnya atau tidak membantu pekerjaan di rumah, seringkali bikin Ibu merasa capek dan kesepian.

  7. Tidak lagi bersenang-senang 

    Karena canda dan tawa adalah salah satu obat terbaik. Semua orang merasa berbunga-bunga di setiap awal hubungan mereka. Setiap waktu dipenuhi dengan tawa. Seiring banyaknya masalah yang dihadapi, maka sulit rasanya untuk merasa senang.

  8. Merasa diabaikan 

    Pasangan sibuk menceritakan tentang kelebihan orang lain, fokus pada keinginannya, fokus pada anak dan menjadikan Anda merasa diabaikan. Jika terjadi hal seperti ini, maka Anda perlu duduk bareng dengan pasangan, utarakan apa yang Anda rasakan dan ketahui apa pemicu pasangan melakukan hal tersebut. Agar perasaan ini tidak berkembang menjadi ciri-ciri rumah tangga tidak harmonis.

  9. Anda atau pasangan berselingkuh 

    Sebagian orang berselingkuh karena tidak bahagia atau tidak puas terhadap pasangannya. Jika pasangan berselingkuh, maka akan sulit untuk ‘sembuh’. Akan terus terbayang di kepala pasangan Anda, gambaran tentang perselingkuhan yang terjadi. Terutama ketika keadaan sedang tidak baik, maka ingatan akan perselingkuhan tersebut akan kembali lagi.

  10. Bahkan hal kecil terasa sangat mengganggu 

    Rasanya, hal sepele yang dilakukan oleh pasangan, bikin kita merasa terganggu atau kesal. Dalam hal seperti ini, mungkin masalahnya ada pada Anda. Maksudnya, mungkin pasangan Anda nggak bermaksud melakukan sesuatu yang bisa bikin Anda kesal.

  11. Merasa pasrah 

    Pasangan yang selalu menyangkal, selalu melakukan kesalahan yang sama dan tidak mau berbenah diri, pastinya bikin Anda merasa frustasi dan ‘bosan’. Ketika sudah mencapai fase ‘pasrah’, artinya Anda enggan untuk memperbaiki keadaan atau menjalani hubungan dengan seadanya saja.

  12. Kritik terus menerus

    Jika kita melihat ada yang salah, maka sewajarnya kita menegur pasangan kita, dan sebaliknya, jika kita ditegur, maka segeralah mengoreksi diri dan memperbaiki kesalahan. Tapi, siapa, sih, yang tidak capek jika dikritik terus menerus? Apalagi jika persoalannya hanya sepele.

  13. Enggan berkomunikasi

    Nggak selamanya ‘diam itu emas’. Sebagian orang memilih ‘kabur’ dari rumah sehabis bertengkar. Alasannya, sih, untuk menenangkan diri atau agar pertengkaran nggak semakin panas. Tapi dengan pergi dari rumah, gimana masalah bisa selesai?

Apakah Ibu atau Ayah merasa mengalami ciri rumah tangga akan hancur seperti di atas? Yuk, cepat-cepat diperbaiki sebelum terlambat. Untuk menyelamatkan pernikahan Anda, maka mesti diawali dengan keinginan untuk mengubah dan memperbaiki keadaan. Keinginan tersebut kemudian mesti diikuti dengan langkah nyata, misalnya mempelajari cara baru untuk berkomunikasi yang efektif dengan pasangan, belajar mengatur keuangan, mulai jadi pendengar yang baik, dst.

Editor: Atalya