Cara menghadapi mertua manipulatif sebenarnya bukan sesuatu yang mudah. Ibu perlu berhati-hati dalam bersikap maupun berbicara karena mertua manipulatif cenderung mudah menghasut orang, termasuk suami Ibu. Namun demikian, Ibu tidak perlu merasa frustrasi dalam menghadapi mertua toxic. Ada beberapa cara bijak yang bisa dilakukan agar hubungan Ibu dan mertua berjalan harmonis. Berikut tips menghadapi mertua toxic yang bisa dilakukan. Apa saja? Yuk, simak!
1. Bangun hubungan komunikasi yang baik
Cara sabar mengadapi mertua toxic yang pertama adalah dengan membangun hubungan komunikasi yang baik. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan lebih banyak meluangkan waktu untuk mengobrol dengan mertua. Ketika hubungan komunikasi yang baik sudah terbangun, maka Ibu dan sang mertua tidak lagi merasa asing satu sama lain. Dengan begitu, jika terjadi sesuatu tidak lagi merasa segan untuk membicarakannya dengan terbuka dan baik-baik.
Ibu bisa mengajak mertua mengobrol sambil memasak atau menonton tv bersama. Jika kebetulan tinggal berjauhan, maka luangkan waktu untuk menelepon mertua. Lakukan secara rutin sehingga hubungan komunikasi pun berjalan lancar dan harmonis.
2. Meyakinkan mertua dengan posisinya
Setelah menikah, Ayah lebih banyak menghabiskan waktunya dengan Ibu. Kondisi ini secara tidak langsung membuat mertua merasa posisinya terancam tergantikan dengan kehadiranmu. Tak heran jika kemudian mertua bersikap toxic atau manipulatif.
Untuk menyiasati situasi yang demikian, Ibu perlu meyakinkan mertua atas posisinya yang tidak akan tergantikan. Mintalah Ayah untuk sering-sering menghubungi orang tuanya, sehingga mertua tidak merasa terlupakan begitu saja. Cara ini juga efektif meyakinkan bahwa kehadiran Ibu tidak membuat Ayah lupa dengan orang tua yang sudah membesarkannya.
3. Selalu bersikap tenang
Selanjutnya, dalam menghadapi mertua toxic Ibu perlu bersikap selalu tenang. Terutama jika mertua mulai bersikap atau berkata-kata yang menyakitkan secara psikis atau mental. Ibu tetap harus bersikap tenang dalam situasi tersebut. Agar tidak mudah terpancing emosi, Ibu bisa sejenak menjaga jarak sambil menenangkan diri.
Jika sudah kembali tenang, berikan respon Ibu mertua dengan kepala dingin sehingga suasana tidak semakin keruh. Bicara dengan nada lembut dan berikan ekspresi ramah, sehingga suasana hati mertua jadi lebih baik saat berhadapan dengan Ibu.
4. Hindari melibatkan suami jika terjadi perselisihan
Perlu diketahui, jika terjadi perselisihan atau perbedaan pendapat antara Ibu dan mertua sebaiknya tidak melibatkan suami. Pasalnya, sebagai anak dan pasangan, suami sulit melihat permasalahan dari sudut pandang yang obyektif. Akibatnya, dalam mengambil keputusan ia pun serba salah karena posisinya yang demikian.
Oleh karena itu, sebisa mungkin hindari melibatkan suami jika terjadi perselisihan dengan mertua. Ini adalah cara menghadapi mertua manipulatif yang bijaksana.
5. Berikan hadiah sebagai bentuk apresiasi
Dikutip dari Psychology Today, setidaknya kurang dari 30% di dunia hubungan mertua dan menantu berjalan harmonis. Ini dikarenakan sebagai menantu, Ibu mungkin dibesarkan dengan cara dan pola pikir yang berbeda dari yang ditanamkan mertua kepada suami. Kondisi inilah yang membuat hubungan Ibu dan mertua rentan mengalami perselisihan. Terlebih jika Ibu masih tinggal satu atap dengan mertua.
Salah satu cara menghadapi mertua toxic adalah dengan memberikan hadiah sebagai bentuk apresiasi. Hadiah ini bisa berupa makanan favorit atau benda yang sedang diinginkan oleh mertua. Bisa diberikan di hari ulang tahun, hari Ibu, atau hari perayaan spesial lainnya. Dengan begitu, mertua merasa mendapatkan perhatian lebih dari Ibu sebagai menantunya.
6. Temukan kesamaan dengan mertua
Apakah Ibu tahu apa hobi atau aktivitas yang suka dilakukan oleh mertua? Jika belum, cobalah temukan kesamaan hobi atau sesuatu yang disukai. Dengan kesamaan yang ada, Ibu bisa lebih mudah mengobrol atau menghabiskan banyak waktu dengan mertua. Selain itu, Ibu juga bisa memanfaatkan kesamaan hobi ini untuk menciptakan bonding yang kuat dengan mertua.
Coba temukan kesamaan apa yang Ibu miliki dengan mertua. Cara ini lebih memberi kesempatan bagi Ibu untuk akrab dan dekat dengan mertua. Ini mungkin memerlukan waktu, tetapi layak untuk dicoba. Ibu bisa memanfaatkan kesempatan yang ada untuk mencari tahu apa yang disukai dan tidak disukai oleh mertua. Dari sanalah Ibu bisa menemukan kesamaan apa yang dimiliki dengan mertua.
7. Berikan perhatian seperti anak kandung
Satu lagi cara menghadapi mertua toxic, yaitu memberikan perhatian seperti layaknya anak kandung. Perhatian bisa diberikan secara verbal maupun aksi langsung. Misalnya, membantu mertua menyelesaikan pekerjaan rumah, membersihkan ruangan dalam rumah, maupun sekadar mengantarkannya belanja ke pasar. Lakukan segala sesuatu yang disenangi oleh mertua sebagai bentuk perhatian nyata.
Jika tinggal jauh dari mertua, Ibu bisa mengirimkan makanan kesukaannya, mengirimi postcard, ataupun melakukan panggilan video setidaknya satu kali sehari. Bentuk perhatian seperti ini memang terlihat sepele tapi sangat bermakna bagi mertua.
Dari seluruh anggota keluarga yang Ibu miliki, suami adalah satu-satunya yang bisa dipilih. Sayangnya, Ibu tidak bisa memilih mertua seperti apa yang akan dihadapi sepanjang usia pernikahan. Oleh karena itu, menghadapi mertua manipulatif perlu dilakukan secara bijaksana.
Sejumlah cara menghadapi mertua toxic yang dijelaskan tadi semoga bisa membantu Ibu membangun hubungan yang lebih harmonis. Selamat mencoba dan semoga berhasil, ya!
Editor: Atalya