Ibupedia

Kenali Dulu Cirinya Sebelum Menghadapi Pasangan Ekstrovert

Kenali Dulu Cirinya Sebelum Menghadapi Pasangan Ekstrovert
Kenali Dulu Cirinya Sebelum Menghadapi Pasangan Ekstrovert

Seringkali menghadapi pasangan ekstrovert terasa membingungkan jika kamu adalah seorang introvert. Nggak harus sebagai pasangan baru, kok. 

Ada juga pasangan yang sudah memasuki usia pernikahan hampir seperempat abad baru menyadari bahwa mereka adalah pasangan introvert-ekstrovert. Bagaimana cara menghadapi pasangan ekstrovert jika kamu sendiri adalah seorang introvert?

Ciri-Ciri Ekstrovert


Sebelum mengetahui ciri-ciri seorang ekstrovert, kamu perlu mengingat bahwa hindari mengkotakkan pemahaman bahwa introvert adalah seorang yang tertutup dan ekstrovert adalah orang yang meledak-ledak dan terbuka. Definisinya lebih jauh dari itu. 

Dalam pernikahan, introvert-ekstrovert mengarah pada cara seseorang mengembalikan energinya atau caranya healing dari permasalahan. Lebih detail, ini dia ciri-ciri ekstrovert yang perlu kamu ketahui agar mudah menghadapi pasangan ekstrovert:

1. Memilih Keramaian Untuk Mengembalikan Energi

Introvert lebih memilih untuk menyendiri saat mereka lelah, ada masalah, dan ingin mengembalikan energy. Kebalikannya, ekstrovert justru akan membaik ketika bertemu dengan banyak orang, teman dekat, atau bahkan orang yang baru mereka kenal. Interaksi sosial adalah obat penyemangatnya.

2. Blak-Blakan


Orang ekstrovert cenderung blak-blakan mengemukakan pendapat atau ide baru di kepalanya. Kamu yang introvert akan kaget dengan hal ini, karena kamu lebih suka menelaah dulu ide atau informasi baru yang kamu dengar. 

Kamu butuh waktu lebih lama untuk merancang semuanya, sedangkan dia yang ekstrovert bisa mulai diskusi kapan saja bahkan bisa memaksa untuk ngobrol saat ini juga.

3. Berinteraksi adalah Hal Mudah

Si ekstrovert menyukai interaksi dengan banyak orang. Orang baru sekalipun akan mudah ‘klik’ saat ngobrol dengan ekstrovert. Kamu yang introvert sulit menerima orang baru. Sehingga ini sangat mungkin menjadi masalah saat kalian bersama di tempat umum.

4. Membicarakan Masalah

Dilansir dari First Thing First, ekstrovert merasa senang bercerita pada orang lain tentang masalahnya. Kamu yang introvert kurang menyukai hal ini. Kamu lebih suka memikirkannya dulu di kepalamu. Kalaupun harus bercerita itupun pada orang tertentu saja dan yang diceritakan pun tidak spesifik. 

Bagi pasanganmu, kamu yang seperti ini justru membuat ia frustrasi.

5. Berani Mengambil Risiko

Ekstrovert merasa risiko besar yang mereka ambil adalah sebuah pencapaian berharga. Jadi mereka lebih memilih berani ambil risiko dalam setiap waktu. Berbeda dari kamu yang introvert, kamu akan mempertimbangkan banyak hal. 

Dalam berumah tangga, jika hal ini tidak disikapi dengan seimbang hanya akan menimbulkan konflik.

Karena banyak hal yang bertolak belakang, maka introvert dan ekstrovert harus saling mengimbangi. Agar sama-sama memiliki hubungan yang sehat serta kondisi mental individu yang sehat pula.

Menghadapi Pasangan Ekstrovert


1. Cobalah Terbuka Bahwa ‘Menyendiri’ Adalah Kebutuhanmu

Menurut laman Brides, ekstrovert seringkali tanpa sadar menekan pasangan introvert-nya untuk melakukan kebiasaannya. Bukan untuk membuat kamu nggak nyaman, tapi karena mereka pikir membaur dengan banyak orang akan baik untukmu. 

Nah, menghadapi pasangan ekstrovert yang menggebu-gebu ingin melibatkan kamu di setiap situasi, cobalah terbuka dengan mengatakan bahwa kamu butuh menyendiri. Menyendiri adalah caramu untuk mengobati hatimu atau mengembalikan energi yang terkuras.

2. Buat Kesepakatan yang Jelas

Jika kamu senang punya waktu sendirian 2-4 jam di akhir pekan untuk mengistirahatkan dirimu di hari aktif, pasanganmu akan menginginkan sebaliknya. Menghadapi pasangan ekstrovert yang seperti ini dilakukan dengan membuat kesepakatan. 

Beri dia waktu untuk berakhir pekan bersama teman-temannya dan kamu pun bisa mendapatkan waktu sendirian. Nah, jika yang pasanganmu inginkan adalah menghabiskan waktu bersamamu, kalian bisa memutuskan berwisata ke tempat yang cukup tenang. Staycation bisa jadi pilihan, lho. 

Pasanganmu mendapatkan waktu kebersamaan denganmu, kamu pun bisa mendapatkan ketenangan dengan memilih spot favoritmu. Punya kesepakatan di hari tertentu juga nggak ada salahnya, kok. Misalnya, waktu untukmu sendiri dan pasangan ekstrovert-mu untuk pergi dengan teman adalah hari Sabtu. Maka Minggu dapat kalian gunakan untuk menghabiskan waktu bersama.


3. Saling Memahami

Menghadapi pasangan ekstrovert berarti kamu perlu membuatnya memahami yang kamu butuhkan. Dia terbiasa mendapatkan penjelasan atas apa yang ia ragukan. Sedangkan kamu terbiasa berpikir di dalam kepalamu dulu baru bereaksi. Setelah kamu membicarakan hal ini dengan pasanganmu, masing-masing harus saling memahami. 

Kamu akan memahami kalau caranya ‘berduka’ adalah bercerita. Maka jadilah tempatnya untuk bercerita. Mendengarkan saja sudah menandai keberadaanmu sebagai pasangan yang dia harapkan. Dengan begitu, ia pun akan memahami kamu yang punya caramu sendiri mengatasi kesedihan atau masalahmu.

4. Bicarakan Tentang Caramu Mengambil Keputusan

Karena dalam pernikahan dibutuhkan kesepakatan berdua, maka ketika mengambil keputusan apapun yang melibatkan kalian berdua haruslah sejalan. Menghadapi pasangan ekstrovert artinya kamu akan menerima ide dan pendapatnya duluan. Setelah itu, mintalah ia memberimu waktu untuk berpikir lagi sebelum mengambil keputusan. Bukan karena lambat, tapi untuk bertindak hati-hati.

5. Berkompromi Sesekali

Di beberapa hal penting dalam kehidupan kalian, dalam pekerjaan misalnya, pasangan ekstrovert-mu akan membutuhkan pencapaian karir dengan interaksi sosial yang melibatkan banyak orang. Untuk hal penting yang mempengaruhi rumah tangga, berkompromi lah sesekali dalam menghadapi pasangan ekstrovert. 

Keluarlah sejenak dari zona nyamanmu dan ikutlah berinteraksi dengannya. Sampaikan pada pasangan tentang apa yang kamu lakukan dan secara natural pasanganmu akan membalasnya dengan hal serupa. Berkompromi terhadap yang tidak biasa dia lakukan khusus untukmu. Hal ini bukan tentang kegiatannya, tetapi apa yang kalian sepakati sebagai pasangan demi menjaga hubungan pernikahan tetap harmonis.

6. Mendahulukan Pasangan

Jika kamu bersepakat dengan pasangan untuk saling mendahulukan, ini akan jadi cara menghadapi pasangan ekstrovert yang tepat. Bukan untuk mengalah, ya. Tetapi untuk membangun cinta kasih. Cinta kasih akan tumbuh beriringan dengan rasa saling mengerti. 

Salah satu bentuk pengertian itu adalah mendahulukan pasangan. Kamu nggak akan selamanya mendahulukan pasangan, kok. Karena pasanganmu pun akan berbuat sebaliknya.

Menghadapi pasangan ekstrovert hanya perlu penyesuaian saja, kok. Bukan hal yang sampai harus mengorbankan rumah tangga dengan sering berselisih.

Editor: Dwi Ratih