Keluarga

Kurang Perhatian Orang Tua, Bisa Jadi Penyebab Kenapa Anak Berbohong

Kurang Perhatian Orang Tua, Bisa Jadi Penyebab Kenapa Anak Berbohong

Salah satu cara yang biasa dilakukan oleh anak-anak demi mendapatkan perhatian orang tuanya adalah berbohong. Meskipun berbohong bukanlah sebuah tindakan terpuji, tapi beberapa anak mungkin belum mengerti hal tersebut.

Selain bertujuan mencari perhatian orang tua, penyebab anak berbohong juga terjadi karena takut, malu atau sekadar menghindari hukuman. Masalahnya, jika si kecil terlalu sering berbohong orang tua tentu menjadi khawatir bahwa hal tersebut bisa berdampak hingga dewasa. 

Tenang Bu, alasan kenapa anak berbohong bukan berarti ada bibit-bibit manipulatif ya! Meskipun jika anak berbohong dan didiamkan terus menerus, bukan tidak mungkin bisa menjadi kebiasaan hingga dewasa.

Tapi, terkadang alasan kenapa anak berbohong selain karena sedang dalam fase mencari perhatian orang tua, ternyata juga bisa karena ia belum paham akan situasi dan konsekuensi. Karenanya, ketika memergoki anak berbohong sebaiknya jangan langsung memarahi atau menyudutkan, ya Bu! Simak beberapa kemungkinan kenapa anak berbohong pada orang tua dalam ulasan berikut.

Penyebab anak berbohong

Kebanyakan orang tua berpikir bahwa anak-anak berbohong untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan, menghindari hukuman atau hendak keluar dari sesuatu yang tidak ingin mereka lakukan. Tentu saja ini merupakan alasan kenapa anak berbohong yang cukup umum.

Namun, ada pula beberapa alasan yang kurang jelas mengenai kenapa anak berbohong. Jika melansir Child Mind Institute menurut psikolog klinis anak, Dr. Matthew Rouse, PhD beberapa alasan kenapa anak berbohong pada orang tua lainnya adalah sebagai berikut:

1. Anak sedang mencoba hal yang baru

Menurut Dr. Rouse salah satu alasan anak berbohong adalah karena mereka sedang mencoba hal baru yang menantang dalam hidupnya. Ketika mereka berbohong, mereka akan bertanya dalam hati apakah yang akan terjadi, apa gunanya untuk mereka dan apa yang kiranya bisa membuat orang tua marah agar bisa tetap mendapatkan perhatian dari orang tua.

2. Untuk membuat ia lebih percaya diri

Meskipun berbohong bukanlah perbuatan yang terpuji, nyatanya anak sering melakukan kebohongan dengan tujuan untuk lebih meningkatkan kepercayaan diri mereka. Agar tampak lebih mengesankan, istimewa atau berbakat untuk meningkatkan harga diri mereka dan membuat diri mereka terlihat baik di mata orang lain. Dr. Rouse mengatakan 80% alasan anak berbohong biasanya bertujuan untuk hal tersebut.

3. Tidak ingin membuat orang tua khawatir

Anak-anak di atas usia 3 tahun tentu sudah memiliki rasa cemas terhadap sesuatu. Untuk menutupi kekurangan tersebut, tak jarang anak juga menjadikan hal ini sebagai alasan kenapa anak berbohong. Tujuannya untuk menghindari orang tua merasa khawatir dan meminimalisir masalah. 

4. Menghindari hukuman

Jika melansir Parenting for Brain salah alasan kenapa anak berbohong lainnya adalah karena hendak menghindari hukuman. Misalnya saja saat anak berbohong tentang nilai pelajarannya di sekolah yang jelek.

Ia merasa takut dan tidak sanggup apabila harus menghadapi orang tuanya yang marah dan berujung memberi hukuman. Ketakutan dan ketidaksiapan tersebut akhirnya membuat anak terpaksa memilih untuk berbohong.

5. Cari perhatian orang tua

penyebab anak berbohong lainnya juga bisa disebabkan oleh keinginan anak yang ‘haus’ akan perhatian orang tua. Banyak pemicunya, salah satunya mungkin karena orang tua yang terlalu sibuk bekerja dan jarang bermain dengan anak.

Sehingga anak sering melakukan skenario berupa kebohongan tertentu agar mereka bisa diperhatikan. Hal tersebut juga membuat mereka merasa disayangi dan diakui oleh orang tuanya.

6. Bisa jadi tanda bahwa ia menjadi korban bullying

Alasan kenapa anak berbohong selanjutnya bisa disebabkan karena anak memiliki masalah tertentu di sekolah. Misalnya saja ternyata ia sedang menjadi korban bullying yang dilakukan oleh teman-temannya.

Karena ia mungkin mendapatkan ancaman dari temanya untuk tidak mengadu pada guru atau orang tua, maka anak terpaksa berbohong. Sebab bisa jadi jika ia jujur, ia justru bisa mendapatkan tindakan bullying yang lebih parah hingga membuat depresi dan gangguan perilaku lainnya.

7. Penasaran apakah ia punya kontrol atas situasi

Berbohong adalah suatu tindakan yang sejatinya cukup normal dilakukan oleh anak. Berbohong bisa jadi sengaja dilakukan oleh mereka untuk mengetahui seberapa besar perannya dalam mengontrol situasi.

Misalnya saja ketika ia tidak suka dengan ekstrakulikuler (ekskul) tertentu. Si kecil bersikeras ingin bolos ekskul karena merasa kurang enak badan. Padahal, alasan kenapa anak berbohong semata-mata karena ia ingin tahu apakah orang tua akan langsung menuruti keinginannya yang sedang malas beraktivitas karena lelah setelah seharian sekolah.

8. Anak sedang bereksperimen dan tidak tahu kalau ia sedang berbohong

Melansir Raising Children anak-anak akan mulai berbohong pada usia 3 tahun. Kebohongan tersebut akan semakin banyak dilakukan saat ia berusia 4-6 tahun.

Nah, di usia 3 tahun biasanya anak tidak tahu bahwa yang ia lakukan merupakan sebuah tindakan kebohongan. Sehingga ia sering mengarang cerita demi mendapatkan perhatian dari teman atau orang tuanya.

Lakukan ini ketika anak berbohong

Perlu orang tua ketahui bahwa, bohong merupakan fase normal di tahap perkembangan anak. Namun, kebohongan yang terlalu sering bisa menjadi sebuah tanda kecemasan, trauma, dan kekerasan.

Karena berbohong juga bisa menimbulkan dampak seperti; rendahnya kepercayaan diri, merasa tidak dicintai, merasa tidak dipercaya dan bahkan bisa menjadi kebiasaan yang terbawa hingga ia dewasa, maka kebiasaan anak berbohong perlu dikontrol. Melansir Very Well Family berikut adalah beberapa cara mengatasi kenapa anak berbohong:

  • Ketahui apa yang jadi penyebab anak berbohong
  • Buat anak merasa nyaman jika harus bercerita tentang masalahnya kepada orang tua. Hindari kalimat menghakimi, rangkul anak layaknya sebagai sahabat
  • Jelaskan mengenai konsekuensi ketika seseorang berbohong. Bahwa berbohong dapat mengurangi rasa kepercayaan diri seseorang terhadap kita. Tidak selalu orang berbohong harus diberikan hukuman. Tapi, yang terpenting adalah diberikan pengertian
  • Hindari melabeli anak sebagai pembohong
  • Jelaskan tentang harapan apa yang diinginkan oleh orang tua agar anak tidak lagi berbohong. Gunakan kalimat sederhana dengan nada rendah tapi tetap tegas.

Alasan kenapa anak berbohong memang sangat beragam. Orang tua perlu memberikan pengertian tidak hanya sekali atau dua kali, tapi diberikan secara terus menerus agar tertanam pada diri anak bahwa berbohong adalah tindakan tercela.

Apabila anak sudah sering berbohong meski sudah dinasihati orang tua, jangan ragu untuk membawa si kecil berkonsultasi ke ahlinya yakni psikolog anak, ya Bu! Tujuannya agar anak bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat dan kebiasaan berbohong tidak melekat hingga ia dewasa. 

Editor: Aprilia