Keluarga

Parents, Ini Tips dan Adab Membawa Anak Kecil ke Masjid

Parents, Ini Tips dan Adab Membawa Anak Kecil ke Masjid

Membawa anak kecil ke masjid bisa jadi cara yang bagus untuk mengenalkan agama pada anak sejak dini lho, Bu. Children see and children do. Mendidik anak lewat keteladanan dan pembiasaan sangat diperlukan karena secara natural anak akan meniru kebiasaan yang selalu dilihat dari lingkungan sekitarnya (orang tua), termasuk soal urusan beribadah.

Jika Ayah Ibu ingin buah hati menjadi anak yang soleh/solehah dan berakhlak mulia, yuk mulai ajarkan serta libatkan mereka dalam setiap kegiatan keagamaan. Membawa anak kecil ke masjid merupakan kebiasaan baik yang sesuai dengan hadis:

“Perintahkan anak-anak kalian untuk shalat ketika usianya 7 tahun. Dan pukullah mereka ketika usianya 10 tahun. Dan pisahkanlah tempat tidurnya.” (HR. Abu Daud no. 495, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abu Daud)

Bolehkah Membawa Anak Kecil ke Masjid?


Anak-anak biasanya punya segudang tingkah yang membuatnya tak bisa diam. Begitu pun saat diajak ke tempat-tempat baru seperti masjid. Karena penasaran, mereka akan berlarian ke sana kemari mengeksplorasi sudut-sudut masjid, apalagi kalau ada teman seusia yang juga ikut ke masjid. Tak jarang anak menangis di tengah salat.

Kalau sudah begini, orang tua pasti merasa tak enak hati dan khawatir perilaku si kecil mengganggu kekhusukan ibadah jemaah lain. Pertanyaan pun muncul, sebenarnya boleh nggak sih membawa anak kecil ke masjid? Jika boleh, apa saja adab membawa anak kecil ke masjid supaya tidak mengganggu jemaah lainnya?

Anjuran untuk membawa anak kecil ke masjid ini pernah dicontohkan langsung oleh Rasulullah. Seperti dilansir dari Muslim.or.id, Abdullah bin Buraidah berkata:

“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkhutbah di hadapan kami. Lalu Hasan dan Husain radhiallahu ’anhuma datang ke masjid dengan memakai gamis berwarna merah, berjalan dengan sempoyongan jatuh bangun (karena masih kecil). Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam turun dari mimbar masjid dan menggendong kedua cucu tersebut, dan membawanya naik ke mimbar. Lalu beliau bersabda, “Maha Benar Allah, bahwa harta dan anak-anak itu adalah fitnah (ujian), aku melihat kedua cucuku ini aku tidak bisa bersabar”. Lalu Rasulullah kembali melanjutkan khutbahnya.” (HR. Abu Daud no. 1109, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abu Daud)

Hadis lain yang menjelaskan tentang kebolehan melibatkan anak-anak dalam urusan ibadah (termasuk membawa anak kecil ke masjid) adalah:

“Aku melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menggendong Umamah bintu al Ash, putrinya Zainab bintu Rasulullah, di pundak beliau. Apabila beliau shalat maka ketika rukuk, Rasulullah meletakkan Umamah di lantai, dan apabila bangun dari sujud maka beliau kembali menggendong Umamah.” (HR. Bukhari no. 516, Muslim no. 543)

Nah, dari kedua dalil di atas bisa kita simpulkan nih, Bu, kalau membawa anak ke masjid sangat dibolehkan. Akan tetapi, orang tua juga wajib memperhatikan hal-hal tertentu, terutama karena di masjid ada jemaah lain yang juga harus dijaga kekhusukan beribadahnya.

8 Tips dan Adab Membawa Anak Kecil ke Masjid


Membawa anak kecil ke masjid akan membuat mereka terbiasa dengan ibadah salat beserta tata caranya. Kebiasaan ini nantinya akan terus melekat sampai si anak dewasa. Nah, buat orang tua yang sedang mempertimbangkan untuk mulai mengajak si kecil ke masjid, tips dari Have Halal with Travel berikut wajib banget diikuti.

1. Mulai dari Rumah

Sebelum benar-benar dibawa ke masjid, anak perlu dibiasakan dengan suasana ibadah salat di rumah terlebih dahulu. Selain mengenalkan konsep salat, cara ini juga berguna agar anak paham tentang aturan-aturan yang wajib ditaati ketika salat sedang berlangsung—yang salah satunya adalah tak boleh berisik.

Jadi, mulai latih anak dari rumah ya, Bu. Jika bisa, biasakan salat berjamaah di rumah supaya anak familiar dengan situasi ramai yang nantinya akan ia hadapi di masjid. Dengan begitu, anak akan menerapkan hal yang sama ketika di masjid nanti.

2. Beri Pengertian

Orang tua yang ingin mengajak buah hati ke masjid juga perlu melakukan “sounding” kepada anak sejak di rumah. Berikan pengertian soal konsep salat, hal-hal apa saja yang boleh dan nggak boleh dilakukan selama berada di dalam masjid, berapa lama salat berlangsung, dan sebagainya.

Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi kejadian anak rewel karena bosan, lelah, atau ngantuk. Beri pengertian berulang-ulang sampai anak mengerti. Dengan begitu, Ayah atau Ibu pun dapat khusuk beribadah.

3. Kenakan Pakaian yang Baik

Meski di masjid tak benar-benar mengikuti salat, orang tua juga perlu memastikan anak mengenakan pakaian yang baik dan layak sebelum membawanya ke masjid. Bagaimanapun, masjid adalah rumah ibadah yang suci. Jadi kita perlu mengunjunginya dengan kondisi fisik yang bersih dan rapi pula.

Membiasakan anak berpakaian bersih rapi saat ke masjid secara tak langsung akan menanamkan pemahaman di kepalanya bahwa masjid bukan tempat sembarangan, dan oleh karena itu wajib datang dengan penampilan yang elok.

Pakaikan jilbab atau mukena (bila memungkinkan) untuk anak perempuan, dan baju setelan lengan panjang/baju koko dengan pecinya untuk anak laki-laki. Pastikan anak dalam keadaan bersih dan wangi ya Bu biar nggak gampang cranky karena rasa tidak nyaman di tubuhnya.

4. Konsisten adalah Kuncinya

Membawa anak kecil ke masjid dan membuat ia terbiasa dengan suasana ibadah perlu dilakukan secara konsisten. Sama halnya saat Ibu atau Ayah mengajari anak untuk menggosok gigi sebelum tidur, membaca doa sebelum makan, mengucap salam ketika masuk rumah, dan lain-lain.

Jadi, usahakan untuk sesering mungkin membawa anak kecil ke masjid ya, terutama saat bulan Ramadan. Oh ya, Ramadan bisa jadi momen yang tepat untuk mengajari anak beribadah di masjid, lho.

Konsisten mengajak anak beribadah di masjid tidak hanya akan membuatnya terbiasa dengan suasana rumah ibadah (yang diisi banyak jemaah), tapi juga akrab dengan konsep salat/berdoa yang akan jadi bekal berharga untuk seumur hidupnya. Siapa sih yang tak ingin punya putra putri yang soleh dan solehah?

5. Peluk Anak Saat Salat Usai

Anak-anak biasanya akan berteriak memanggil-manggil orang tuanya saat salat sedang berlangsung. Tentu saja, Ibu atau Ayah tak mungkin menjawab panggilannya, kan? Karena merasa diabaikan, si anak biasanya akan menangis.

Nah, cara memberikan pengertian kepada si kecil bahwa selama salat kita tak boleh diganggu adalah dengan memeluk anak ketika salat telah usai. Begitu salam, segera cium atau peluk anak. Gestur ini secara nggak langsung akan dipahami anak sebagai pertanda selesainya ritual salat.

Jadi, selanjutnya anak juga akan lebih sabar menunggu salat usai—yang ditandai dengan gerakan salam. Oh ya, mencium atau memeluk anak usai salat juga akan membuat mereka merasa selalu dicintai lho, Bu.

6. Biarkan Ayah yang Membawa Anak Kecil ke Masjid

Ayah biasanya bisa lebih santai soal banyak hal, termasuk soal urusan membawa anak kecil ke masjid. Sebaliknya, Ibu biasanya akan berpikir panjang dan takut anak rewel, malu, dan serentet kekhawatiran lainnya jika si kecil diajak ke masjid.

Hal tersebut wajar kok, Bu. Namun, jangan sampai kekhawatiran tersebut menyebabkan anak jauh dari masjid ya! Solusinya adalah dengan menyerahkan urusan membawa anak kecil ke masjid kepada si Ayah.

7. Pastikan Anak Dekat dengan Orang Tuanya

Saat berada di masjid, anak kecil biasanya bingung melihat banyak sekali orang. Tak jarang mereka menangis karena merasa kehilangan orang tuanya. Nah, solusinya adalah memastikan anak duduk persis di sebelah Ayah atau Ibu.

Sebelum salat dimulai, beri tahu anak untuk tenang dan jangan ke mana-mana. Katakan bahwa Ibu atau Ayah selalu ada di sampingnya.

8. Tawakal dan Berdoa

Membiasakan anak ikut beribadah di masjid secara khusuk bukan hal yang mudah. Apa yang sudah menjadi rutinitasnya selama 2 minggu bahkan bisa hilang begitu saja hanya dalam 2 hari! It’s okay, Bu. Memang perlu trial dan error sampai mereka betul-betul mengerti tentang salat dan rangkaian ibadah lainnya sebagai umat muslim.

Jadi, tetap berusaha sebaik mungkin ya! Selalu libatkan dan ajak anak-anak dalam setiap kegiatan keagamaan, terutama yang berlangsung di masjid atau musala. Jangan lupa selalu berdoa kepada Allah Swt. agar anak diberikan hati yang senantiasa dekat dengan masjid ya, Bu…

Membawa Anak Kecil ke Masjid. Bagaimana Jika Ia Berulah?


Mudah bagi orang tua untuk menegur anak yang berulah di masjid jika posisinya sedang tak salat. Tapi bagaimana jika anak berulah saat salat sedang berlangsung? Caranya adalah dengan memberikan isyarat tangan atau gerakan kecil agar mereka mengerti bahwa dirinya diminta untuk tenang.

Gerakan semacam itu nggak akan membatalkan salat kok, Bu, karena memang sifatnya diperlukan. Hal ini disampaikan oleh Syaikh Abdul Mushin Al Abbad seperti yang dikutip dari Muslim.or.id bahwa Rasulullah pernah  menggeser Jabir dari sisi kiri ke sebelah kanan saat salat jemaah sedang berlangsung. Setelahnya, Nabi juga menggeser orang yang datang setelah Jabir hingga persis di belakang beliau.

Pun ketika tiba-tiba di tengah salat anak “nyelonong” ke shaf paling depan di dekat imam, maka biarkanlah. Orang tua tidak perlu menariknya atau memaksanya mundur selama ia tidak menimbulkan kegaduhan. Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin mengatakan:

“Anak kecil jika ia mendapatkan tempat paling depan, maka ia yang lebih berhak dari yang lainnya, berdasarkan keumuman dalil-dalil.” (Asy-Syarhul Mumthi’, 3/4)

Ya, keberadaan anak kecil nggak akan memutus shaf salat. Jadi, tak perlu menggeser posisi anak-anak yang sudah memenuhi shaf depan masjid ya karena hal tersebut dianggap sah menurut dalil.

Meskipun membawa anak kecil ke masjid diperbolehkan, ada kondisi tertentu yang menerangkan sebaiknya anak salat di rumah saja. Kondisi yang dimaksud adalah jika si anak masih suka berteriak-teriak, berlarian, atau menangis tanpa bisa dikendalikan orang tuanya dan menyebabkan jemaah lain merasa terganggu.

Membawa anak kecil ke masjid memang bukan hal mudah. Selalu ada tantangan yang mesti dihadapi orang tua sampai si buah hati benar-benar terbiasa. Jika memungkinkan, Ayah Ibu bisa mencari masjid yang ramah anak agar ia tak mudah bosan saat diajak beribadah ya!

Penulis: Kristal Pancarwengi
Editor: Dwi Ratih