Ibupedia

Mendidik Anak Era Milenial, 8 Tips Parenting Ala Nadiem Makarim

Mendidik Anak Era Milenial, 8 Tips Parenting Ala Nadiem Makarim
Mendidik Anak Era Milenial, 8 Tips Parenting Ala Nadiem Makarim

Kesibukan orang tua, terkadang membuat kita jadi kurang banyak meluangkan waktu dalam mendidik si kecil. Padahal mendidik anak perlu dilakukan sedini mungkin, bahkan ketika ia masih bayi atau balita sekalipun.

Mendidik anak di usia tersebut dianggap lebih mudah dilakukan. Karena di usia sebelum pra sekolah, anak akan lebih mudah menyerap stimulus emosi dan intelektualnya.

Seperti yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim tentang bagaimana orang tua bisa memahami tool-tools penting dalam meningkatkan literasi dan numerisasi saat mendidik anak. Dikutip dalam channel Youtube Gita Wirjawan, sebenarnya tools yang dimaksud Nadiem sebagai bagian dari tips parenting ini sangat simpel, alias mudah dilakukan.

Namun, hal ini jelas butuh pengorbanan dari orang tua. Terutama dalam aspek waktu. Selain rasa cinta yang wajib dibangun antara anak dan orang tua, tools penting lain yang harus dilakukan dalam mendidik anak adalah soal waktu.

Simak ulasan lengkap mengenai tips parenting Nadiem Makarim dalam ulasan berikut ya, Bu. Setelahnya, jangan lupa tips parenting ini pelan-pelan dipraktekkan dalam mendidik si kecil, ya!

Tips parenting ala Nadiem Makarim


1. Pentingnya meluangkan waktu untuk mendidik anak

Sebelum berbicara mengenai tools atau kunci dalam mendidik anak, satu hal yang perlu kita ketahui sebagai orang tua adalah, harus punya waktu untuk anak. Terutama bagi anak yang lebih kecil atau usia sebelum pra sekolah atau di 5 tahun atau 10 tahun pertama.

Sebab, dampak mendidik anak ketika ia sudah masuk usia remaja akan semakin kecil. Ibaratnya, usia remaja anak sudah terbentuk dan menjadi manusia yang utuh.

“Nggak ada gunanya kita cinta sama anak tapi nggak mau mengeluarkan sumber daya yang termahal. Bukan uang! Tapi, waktu,” kata Nadiem.

2. Sering mengajak anak berdiskusi

Tips parenting ala Nadiem selanjutnya adalah sering mengajak anak berdiskusi. Sesimpel berdiskusi saat makan, karena sedikit banyak Nadiem juga mengaku belajar hal ini ia pelajari dari didikan orang tuanya.

“Waktu makan adalah duduk bersama anak, nggak boleh ada gadget. Pilih sekali sehari saja dalam sehari, tapi kalau bisa sering lebih bagus. Tapi decide mau berapa frekuensinya,” kata Nadiem menambahkan.

Tapi, duduk bersama anak bukan berarti hanya satu arah. Apalagi kalau isi dari diskusinya berupa moral message, menurut Nadiem hal tersebut tidak termasuk diskusi melainkan menggurui anak.

Jika orang tua melakukan hal ini ke anak alih-alih mengajak diskusi, Nadiem percaya dampak bagi anak akan sangat minim. Lain hal jika diskusi dengan dua arah, di mana ada segudang pertanyaan dari anak kepada orang tua yang membuat anak jadi banyak belajar.

Reaktif terhadap pertanyaan anak bagi Nadiem juga merupakan hal yang sangat penting. Sehingga komunikasi dua arah antara pertanyaan dan diskusi ini sangat penting menjadi salah satu tips parenting yang wajib diperhatikan.

3. Beri kepercayaan ke anak

Tips parenting yang satu ini sangat jarang dilakukan oleh orang tua zaman sekarang. Padahal memberikan kepercayaan pada anak bahwa diri mereka berpotensi sangat penting dilakukan.

Jadi, kalau orang tua selalu punya prinsip untuk selalu meyakinkan anak bahwa mereka bisa, hal ini sangat berpengaruh bagi kehidupannya. Meskipun anak pernah gagal sekalipun nantinya.

Anak itu akan merasa jika orang tua yang paling dia hormati percaya padanya, berarti dia mungkin akan yakin bisa. Menurut Nadiem ini merupakan hal luar biasa yang penting untuk growth mindset.

Awal dari growth mindset adalah, percaya kamu bisa melakukannya. Menurut Nadiem, hal ini sangat penting dikembangkan dalam diri anak yang hanya bisa dilakukan oleh orang tua.

4. Percaya bahwa tiap anak punya potensi

Sebagai orang tua, kita nggak boleh menyerah dalam menggali potensi yang dimiliki anak. Karena tiap anak yang lahir ke dunia tentu sudah dianugerahi potensi masing-masing.

Lagi-lagi hal ini berhubungan erat dengan growth mindset dari orang tua. Kalau orang tua punya kepercayaan diri penuh jika tiap anak punya potensi, hal ini bisa ditularkan pada anak dengan lebih mudah.

Anak akan menggali informasi dan pengetahuan untuk menjadi orang yang lebih baik. Meskipun anak kita cenderung struggling atau payah ketika belajar di kelas, orang tua tidak boleh menyerah untuk percaya bahwa anak punya potensi. Tips parenting yang satu ini juga nggak boleh diabaikan ya, Bu!

5. Ajak anak bermain

Cara belajar yang tepat untuk anak usia PAUD, menurut Nadiem adalah dengan bermain. Jadi jangan paksakan anak selalu bisa belajar dengan memberikan worksheet setiap hari.

“Hal ini bikin anak jadi mengasosiasikan pelajaran. Mereka akan menganggap belajar adalah suatu hal yang membosankan atau cenderung painful,” tegas Nadiem.

Tips parenting yang satu ini nggak boleh diabaikan. Sebab, efeknya justru akan terjadi bukan di usia PAUD namun di saat anak sudah mulai di usia sekolah dasar (kelas 3-4).

Karena pembelajaran di usia PAUD itu menyenangkan dan hanya bermain-main saja, nggak ada salahnya tips parenting yang satu ini juga diterapkan dalam mendidik anak di rumah ya, Bu. Mengajak anak bermain juga bisa meningkatkan growth mindset dan menumbuhkan rasa saling percaya antara orang tua.

6. Membiasakan anak membaca buku

Menurut Nadiem, ketika sumber daya tersebut (yakni, waktu) sudah dikeluarkan, maka kunci paling efektif untuk mendidik anak usia dini adalah dengan buku. Bagi Nadiem, membacakan buku ke anak adalah sebuah hal yang ajaib alias magic.

“Kalau Anda membiasakan anak membaca buku sejak dini, daya tangkap ataupun kemampuan critical thinking anak akan meningkat,” tambahnya.

7. Banyak berinteraksi dengan anak, terapkan screen time

Tips parenting yang satu ini mungkin agak sulit dilakukan oleh orang tua, ya Bu. Sepertinya akan sulit melawan manusia dengan gadget di zaman sekarang.

Tapi, menurut Nadiem saat ia mendidik anak di rumah, ia tidak melibatkan gadget sama sekali. Screen time memang ada, paling lama dilakukan setengah jam sebelum tidur.

Namun, hal ini dilakukan bersama dengan orang tua sambil berdiskusi dan berinteraksi dengan anak. Karena screen time anak perlu dapat bimbingan orang tua, kalau bisa bahkan perlu dilimit setiap hari.

“Kalau satu keluarga sudah kecanduan gadget, baik saat makan atau melakukan hal apapun di depan anak, then you have to remove the element as a parents,” jelas Nadiem.

8. Biarkan anak berusaha menyelesaikan masalahnya sendiri

Tips parenting Nadiem Makarim yang satu ini mungkin juga sering kita abaikan. Alih-alih membantu solving the problem, ujung-ujungnya malah bikin anak jadi nggak belajar ya, Bu.

Jadi, sebagai orang tua usahakan untuk mengarahkan anak dalam menyelesaikan masalahnya sendiri. Biarkan ia terjun dalam menghadapi masalahnya, supaya critical thinking anak bisa terasah dengan baik.