Keluarga

Tips Menghadapi Intervensi Kakek-Nenek dalam Pola Asuh

Tips Menghadapi Intervensi Kakek-Nenek dalam Pola Asuh

Apakah Ibu mengalami intervensi kakek-nenek si kecil dalam pengasuhan?

Tidak perlu dibanding-bandingkan, tiap orang punya caranya sendiri dalam merawat dan membesarkan anak

Menjadi orangtua dan merawat anak bukanlah perkara mudah, maka kita membutuhkan bantuan dari orang-orang di sekitar kita. ‘It takes a village to raise a child’, begitulah pepatahnya. 

Orangtua kita, bisa dibilang adalah anggota keluarga yang paling bisa memberikan bantuannya dalam merawat anak. Tapi sayangnya, seringkali orangtua kita turut campur berlebihan atau bahkan memaksakan pola asuhnya pada anak. 

Bukan tanpa sebab, ada banyak hal yang menyebabkan kakek nenek bertindak berlebihan. Misalnya, karena mereka tidak bertemu dengan cucu mereka setiap hari, maka mereka akan melampiaskan segalanya ketika bertemu, kakek nenek akan berusaha ‘mencuri hati’ anak dan ingin membuat cucunya merasa senang.

Bagaimana jika kakek nenek akhirnya bertindak di luar batas? Berikut tips untuk menghadapinya. 

1. Ajak Kakek-Nenek Belajar Bersama

Biasanya, kakek nenek masih menerapkan ilmu parenting dan ilmu kesehatan yang berlaku pada era mereka. Bahkan, kakek nenek masih sering memercayai mitos. Kepercayaan mereka ini bisa menyulitkan pola asuh kita, dan nggak jarang justru memberikan dampak negatif bagi anak. 

Contoh, ketika anak terjatuh dan terbentur meja, maka kakek nenek akan memukul dan menyalahkan meja di depan anak. Padahal ilmu parenting kakek nenek yang seperti ini, jika dibiasakan bisa terbawa hingga anak dewasa, salah satunya, anak akan menyalahkan orang lain atas kesalahannya sendiri. 

Nah, untuk menghadapi hal ini, Ibu bisa coba ajak orangtua untuk belajar bersama, misalnya dengan menyediakan buku atau melihat video parenting. Supaya kegiatan belajar ini bisa lebih diterima oleh kakek nenek, coba saja jadikan buku tersebut sebagai hadiah dari anak. 

2. Stop Mitos dengan Mempertemukan Kakek Nenek dengan Pakarnya  

Beberapa ciri dari parenting kakek nenek, selain masih memercayai mitos, kakek nenek cenderung menerapkan pola asuh seperti mereka membesarkan kita dan seperti mereka dibesarkan oleh orangtua mereka. 

Sayangnya, apa yang mereka lakukan dan apa yang mereka percayai, belum tentu benar. Ditambah, banyak orangtua yang merasa selalu lebih berpengalaman, sehingga sulit untuk dibantah. 

Salah satu cara terbaik untuk menghadapi parenting kakek nenek seperti ini adalah mempertemukan dengan ahlinya, yaitu dokter. Ajak serta kakek nenek, beri mereka kesempatan untuk melakukan tanya jawab langsung dengan pakarnya. 

3. Melihat Sisi Baik Parenting Kakek-Nenek 

Kakek dan nenek, nggak jarang merasa lebih benar dalam hal parenting, karena merasa mereka telah membesarkan kita. Baik atau buruk, benar mau pun salah, kakek nenek ingin pendapatnya kita turuti. 

Untungnya, nggak semua yang mereka sarankan adalah salah. Maka dari itu, ada baiknya mendengarkan lebih dulu saran mereka, kemudian pilah dengan baik.

4. Memberi Batas dengan Wajar bagi Parenting Kakek-Nenek

Membatasi dalam hal ini, bukan untuk bermaksud buruk lho, Bu. Orang bilang, sebaiknya mulai hidup terpisah dari orang tua setelah kita menikah, mungkin hal tersebut ada benarnya. Dengan hidup terpisah dari orangtua kita bisa belajar hidup mandiri. 

Selain itu, karena kita berada di rumah sendiri, maka kitalah yang bertindak sebagai pemimpinnya dan menjalankan aturan. Ada satu contoh umum yang sering dilakukan oleh kakek nenek. 

Misalnya saat anak menangis adalah ciri anak lapar atau haus, maka anak harus segera diberi susu. Padahal, anak menangis belum tentu karena ia merasa lapar. 

Mungkin terkesan sepele, namun kebiasaan buruk ini bisa berdampak pada pola makan anak, dan nantinya juga berdampak pada tumbuh kembang serta kesehatannya. Jadi pada kunjungan kakek nenek berikutnya, lebih baik memaksimalkan quality time bersama mereka.

5. Persiapkan Diri dengan Ilmu

Rasanya wajar, jika parenting kakek nenek berbeda dengan milik kita. Salah satunya, karena kita dibesarkan di era yang berbeda. Kita hidup di zaman yang sudah lebih maju, maka ilmu yang ketahui pun pastinya lebih baik dibandingkan dengan kedua orangtua kita. 

Untuk menghadapi kakek nenek yang ngotot dengan pengalaman dan pengetahuan mereka, maka kita mesti membekali diri dengan ilmu. Jadi, ketika ada pendapat kakek nenek yang tidak sesuai, kita bisa menjelaskannya dengan baik.

6. Berikan Kakek Nenek Peran dan Tugas yang Spesifik dalam Pola Asuh Anda

Kakek nenek akan merasa amat senang jika dilibatkan dalam kegiatan mengasuh anak, mereka senang dianggap penting dan dihargai keberadaannya. Sebelum terjadi ‘keributan’, sebaiknya segera utarakan apa yang Ibu harapkan dari mereka. 

Secara spesifik, utarakan pertolongan seperti apa yang Ibu butuhkan dari mereka. Tertera pada situs parents.com, sebaiknya berikan kakek nenek tugas dan peran yang sesuai dengan keahlian mereka.

7. Melatih Anak Agar Disiplin dengan Pola Asuh Ibu dan Ayah

Ini mungkin lebih mudah bagi anak yang sudah lebih besar. Mari melatih anak untuk menaati aturan yang biasa kita terapkan sehari-hari. 

Contoh, tidak banyak makan camilan mendekati jam makan, tidak diam-diam mengonsumsi semua camilan manis yang disuguhkan kakek nenek, atau memanfaatkan waktu untuk tidur siang daripada bermain.

8. Kompak dengan Pasangan dalam Menghadapi Orangtua

Ibu dan Ayah adalah sebuah tim dalam hal mengasuh anak. Karena gagal menyamakan pendapat, maka tim tersebut tidak akan kuat. Perbedaan pendapat antara Ibu dan Ayah bisa disebabkan oleh beberapa hal. 

Misalnya, dibesarkan dengan cara yang berbeda, lingkungan sekitar hingga perbedaan pengetahuan. Nah, jika Ibu dan Ayah saja tidak kompak, lalu bagaimana akan menghadapi intervensi dari kakek dan nenek? Makanya, Ibu dan Ayah mesti sering duduk bareng untuk membahas pola asuh anak.

9. Menolak Pola Parenting Kakek-Nenek dengan Tegas

Namanya juga berbeda ‘kepala’, maka berbeda-beda pula pendapatnya. Sebagian kakek dan nenek, mampu menerima sanggahan dengan lapang dada. Sebagian lainnya, ngeyel atau bahkan memaksakan pendapatnya. 

Kalau terjadi hal seperti ini, maka saatnya Ibu dan Ayah menolak dengan tegas. Tapi ingat, ya, harus dengan cara yang baik agar tidak memicu pertengkaran.

10. Hindari Meminta Bantuan Kakek Nenek Kecuali Terdesak

Selain saudara, orangtua adalah tempat untuk kita meminta bantuan menjaga anak. Tapi mengingat cara kakek nenek mengasuh yang belum tentu sesuai dengan harapan kita, maka ada baiknya tidak terlalu mudah menerima bantuan dari mereka. 

Capek saat mengurus anak atau ada jadwal yang bertabrakan, usahakan dulu menyelesaikannya sendiri.  

11. Berani Bicara dalam Menghadapi Pendapat Orangtua

Orangtua kita ingin memberikan yang terbaik bagi kita, maka mereka akan memberikan sederet saran dan kritik untuk kita, termasuk di antaranya dalam hal mengasuh anak. 

Salah satu hal yang bagaikan tidak disadari oleh mereka, ialah kita pun sudah menjadi orangtua bagi anak kita. Makanya, jika kita mengetahui ada yang tidak tepat, kita nggak boleh serta-merta membiarkan dan menjadikannya sebagai suatu kebiasaan.

12. Memberi Kelonggaran Saat Kakek Nenek Mengasuh

Tentu saja, harus kita lihat dulu situasinya, ya. Contoh kelonggaran yang bisa ditoleransi misalnya, membiarkan kakek nenek mengajak anak menonton tv sejenak. 

Perbedaan pendapat antara Anda dan kakek nenek mungkin tidak ada habisnya. Hadapi dengan kepala dingin demi kebaikan anak, dan agar hubungan Anda dengan orangtua tetap terjalin dengan baik.

Editor: Dwi Ratih