Keluarga

Wajib Waspada! Aneka Modus Baru Kasus Penculikan Anak Di Indonesia

Wajib Waspada! Aneka Modus Baru Kasus Penculikan Anak Di Indonesia

Belum selesai kasus gagal ginjal akut yang kembali memakan korban jiwa, kini orang tua harus dihadapkan kembali dengan realita kasus penculikan anak di tanah air. Nggak main-main kasus penculikan anak ini bahkan punya berbagai macam modus.

Sehingga bikin si kecil jadi mudah terperangkap dalam kasus penculikan anak. Modusnya memang beragam, mulai dari menawarkan makanan/minuman, hingga mengiming-imingi game di handphone.

Yes! Memang kasus penculikan anak di Indonesia nggak semuanya fakta. Ada pula beberapa kasus seperti video viral yang memperlihatkan seseorang memasukkan anak ke dalam karung, yang tenyata setelah diselidiki polisi adalah hoax belaka.

Tapi, nggak ada salahnya kita tetap wajib mewaspadai modus-modus penculikan anak yang berseliweran di beberapa daerah di Indonesia. Simak beberapa modusnya yang sudah Ibumin rangkum dalam ulasan berikut.

Modus-modus penculikan anak di Indonesia


Belakangan ini, modus-modus penculikan anak di Indonesia memang makin beragam ya Bu. Anak memang makhluk yang tergolong masih sangat polos dan belum bisa membedakan orang yang hendak berlaku jahat ataupun orang baik.

Untuk itu, ada baiknya perhatikan beberapa modus penculikan anak di Indonesia berikut ini yang bisa kamu waspadai:

  • Mengaku teman Ayah/Ibu yang ditugaskan menjemput anak
  • Pelaku penculikan biasanya juga akan mengiming-imingi snack/uang
  • Tak jarang juga mengaku sebagai saudara dari orang tua, yang ujung-ujungnya mengiming-imingi game/handphone agar anak mau ikut dengannya
  • Pelaku penculikan sering membawa ‘pancingan’ layaknya hewan peliharaan, untuk dikenalkan pada si kecil
  • Mengaku petugas listrik, agar bisa masuk ke dalam rumah
  • Pura-pura bertanya arah jalan atau alamat. Kemudian meminta untuk diantarkan
  • Pura-pura mengaku sebagai utusan malaikat yang ditugaskan menjemput anak. Para pelaku penculikan anak tak ragu berperan sebagai karakter ‘baik’ yang disukai anak, agar anak dengan mudahnya luluh dengan pelaku
  • Berpura-pura ramah dengan orang tua korban saat di transportasi umum. Bahkan pelaku tak ragu menanyakan informasi pribadi anak. Ini merupakan modus penculikan anak di KRL yang terjadi beberapa waktu lalu. Mengerikan sekali ya, Bu. Padahal jelas-jelas orang tuanya ada di depan mata, lho!.

Lindungi anak dari bahaya penculikan


Mengingat modus penculikan anak ini terus berkembang dan sangat beragam, lalu bagaimana cara orang tua melindungi si kecil dari bahaya penculikan anak yang merajalela ini? Ternyata ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk melindungi si kecil dari bahaya penculikan anak, lho!

Salah satunya adalah mengajarkan cara bela diri sederhana, layaknya mengigit, tengkurap atau mencengkram kaki. Selain itu, dikutip dari Fatherly orang tua juga perlu memberikan pemahaman bagi si kecil tentang orang asing.

Misalnya dengan menolak pemberian makanan atau minuman dari orang asing, bahkan mengikuti ajakan mereka. Penting juga diingat bahwa orang tua sebaiknya tetap perlu memberikan batasan kepada anak-anak ke mana saja mereka boleh pergi. 

Bahkan walaupun bermain di sekitar kompleks rumah. Tetap awasi dan jangan pernah meninggalkan anak-anak bermain sendirian di luar rumah, termasuk di playground mall.

Beberapa hal lain yang bisa ditanamkan si kecil berikut ini juga bisa membantu mencegah kasus penculikan anak yang makin merajalela:

  • Jaga privasi dan aktivitas anak di sosial media pribadi Ibu/Ayah
  • Ajarkan anak untuk mengenali orang yang tepat untuk dimintai tolong (satpam, polisi, resepsionis dan lainnya)
  • Ajarkan anak dasar melindungi diri, bisa ajarkan melalui aktivitas role play
  • Buat password sederhana sebagai tanda bahaya, yang hanya orang tua dan anak saja yang tahu
  • Ajarkan anak untuk berani berteriak jika ada orang asing yang berniat mengganggu. Ini merupakan bagian dari cara bela diri anak yang paling mudah diajarkan
  • Latih anak untuk melarikan diri jika merasa terancam. Terlebih jika ada orang yang berupaya menyentuh tubuhnya
  • Ajarkan etika tiap hendak pergi keluar rumah seperti izin ke orang tua dan lain sebagainya.

Selain itu, orang tua juga perlu mengajarkan si kecil dengan memberitahu siapa saja orang yang boleh menjemputnya di sekolah, selain orang tuanya. Ajarkan pula agar si kecil lebih mengenali ciri kendaraan keluarga.

Apalagi biasanya anak-anak tergolong lebih mudah mengenali ciri khas tersebut. Hal ini bisa dimanfaatkan agar anak tidak mudah naik kendaraan yang bukan milik orang tuanya terutama bila diajak oleh orang asing.

Berpikir logis, lakukan ini jika anak jadi korban penculikan


Siapa sih yang nggak panik begitu tahu si kecil jadi korban penculikan? Tapi, dalam menghadapi hal ini ada baiknya orang tua tetap perlu berpikir logis dan sigap dalam mengambil keputusan.

Terutama ketika hendak mencari bantuan aparat kepolisian. Dikutip dari Child Find of America satu jam pertama memang merupakan jam paling kritis saat anak hilang ataupun diculik.

Sehingga jika si kecil menjadi korban penculikan anak, orang tua perlu melakukan beberapa langkah seperti:

  • Buat laporan ke polisi atau pihak berwajib
  • Jelaskan ciri fisik dan pakaian khas yang digunakan si kecil terakhir kali. Ibu juga bisa memberikan foto wajah jelas anak, untuk memudahkan pencarian
  • Buat pengumuman atau broadcast message secara online
  • Cek lokasi anak melalui gadget atau jam digital yang ia gunakan.

Kasus penculikan anak di tanah air memang semakin banyak modusnya. Tapi, tenang ya Bu kasus seperti ini nggak akan terjadi jika kita terus meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas si kecil saat sekolah maupun saat bermain.