Kesehatan

5 Bahaya Makan Asin yang Sering Terabaikan, Yuk Lebih Waspada Lagi!

5 Bahaya Makan Asin yang Sering Terabaikan, Yuk Lebih Waspada Lagi!

Makan asin maupun manis sebaiknya tidak berlebihan karena dampaknya akan tidak baik untuk tubuh. Sebaliknya, kekurangan asupan garam atau gula pada tubuh juga akan menyebabkan kondisi tubuh menjadi tidak seimbang.

Lalu yang benar seperti apa ya? Baiknya Ibu dan keluarga, harus mengonsumsi makanan dan minuman dengan gizi seimbang dan rasa yang pas saja. Tujuannya, supaya kesehatan tubuh tetap terjaga dengan baik.

Olahan makanan saat ini banyak yang memiliki cita rasa gurih cenderung asin. Padahal, kebanyakan makan asin dapat membuat tubuh kita memiliki sejumlah masalah kesehatan, seperti susah turun berat badan hingga tekanan darah menjadi tinggi.

Serba-serbi tentang kandungan garam dan kebutuhan setiap harinya


Kecanduan makan asin bisa diakibatkan karena sering mengonsumsi makanan yang penuh dengan campuran micin, yang didapatkan dari jajanan kekinian. Apakah salah? Tentu saja tidak. Namun Ibu juga harus perhatikan kembali bahaya makan asin, yang seringnya terabaikan karena akibatnya belum terasa.

Melansir dari laman Healthline, kandungan garam adalah 40% natrium dan 60% klorida sehingga mampu menambahkan rasa pada makanan menjadi lebih lezat dan nikmat. Natrium atau sodium merupakan mineral yang penting, karena mampu mengoptimalkan fungsi otot dan saraf.

Sementara itu, klorida dapat membantu menjaga keseimbangan air dan mineral yang tepat di dalam tubuh. Jika garam dikonsumsi dengan kadar yang pas, maka tidak akan menimbulkan masalah untuk tubuh, akan tetapi kebanyakan makan asin dapat menimbulkan efek yang tidak menyenangkan untuk jangka pendek maupun panjang.

Melansir dari laman WebMD, tubuh manusia tidak membutuhkan garam dengan jumlah yang banyak, yaitu sekitar 1500 mg saja setiap harinya. Tapi rupanya, rata-rata manusia saat ini makan asin dengan kandungan garam sebanyak 3400 mg per harinya.

Apa jadinya kalau seseorang kecanduan makan asin?


Kebanyakan makan asin dapat menimbulkan bahaya jangka pendek maupun panjang untuk tubuh. Masih melansir dari laman Healthline, berikut ulasannya:

1. Tubuh mengandung banyak air

Bahaya makan asin dalam jangka pendek umumnya tidak begitu terasa, tapi bila diperhatikan ini sering terjadi pada tubuh manusia. Kecanduan makan asin, dapat menyebabkan tubuh memiliki kandungan air berlebih dan ditandai dengan sering kembung atau tubuh bengkak.

Hal ini terjadi karena ginjal berusaha mempertahankan antara jumlah natrium dan air, agar selalu seimbang di dalam tubuh. Jadi, ketika Ibu makan asing terlalu banyak, maka tubuh secara otomatis akan membutuhkan lebih banyak air juga supaya dapat mengimbangi natrium yang masuk ke dalam tubuh.

Kandungan air yang meningkat di dalam tubuh ini, dapat menyebabkan beberapa bagian tubuh seperti tangan dan kaki membengkak. Tak heran juga bila Ibu kerap merasa berat badan rasanya lebih dari biasanya.

Bagi Ibu hamil tentu saja kecanduan makan asin dampaknya sangat berbahaya, oleh karenanya, sebaiknya Ibu hamil membatasi makan asin atau makan sejenis junk food ya.

2. Mengalami kenaikan tekanan darah

Ibu, bahaya makan asin yang perlu dikhawatirkan berikutnya adalah kenaikan tekanan darah di dalam tubuh. Ini merupakan efek jangka panjang yang bisa dirasakan oleh tubuh. 

Kondisi ini kabarnya tidak sama antara satu orang dengan lainnya. Penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa orang yang tahan terhadap garam, jadi tidak akan mengalami peningkatan tekanan darah meski makan asin terlalu banyak. 

Namun, perlu diketahui bahwa kepekaan tubuh seseorang terhadap garam dipengaruhi oleh faktor genetik atau hormonal. Faktor bertambahnya usia hingga obesitas, juga dapat menyebabkan tekanan darah meningkat saat makan asin terlalu banyak. 

Beberapa orang ada juga yang berhasil menurunkan berat badan cukup banyak meski hanya dengan mengurangi makan asin saja.

3. Sering merasa kehausan


Bahaya makan asin jangka pendek yang sering dirasakan adalah, rasa haus yang intens dan mulut cepat kering. Ketika tubuh sudah kecanduan makan asin, tubuh akan mencoba memperbaiki rasio natrium terhadap air dengan cara membuat Ibu merasa kehausan sampai kandungan air di dalam tubuh di rasa cukup.

Kebanyakan makan asin juga dapat menyebabkan kondisi hipernatremia, yaitu kondisi dimana tubuh gagal mengonsumsi banyak cairan. Sehingga natrium dalam tubuh meningkat drastis pada level yang tidak aman. Gejalanya dapat berupa:

  • Gelisah
  • Sulit tidur 
  • Susah bernapas
  • Kebingungan
  • Kejang
  • Koma
  • Kematian. 

Meskipun begitu, efek samping yang akan didapatkan setiap orang akan berbeda, jadi sebaiknya tetap mengonsumsi garam dalam jumlah yang normal saja.

4. Dapat meningkatkan risiko kanker perut


Studi mengungkapkan bahwa, saat seseorang kecanduan makan asin sehingga kadar garam dalam tubuh cukup tinggi, maka orang tersebut akan memiliki risiko kanker perut dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi garam pada level normal.

Para peneliti juga beranggapan, bagi mereka yang melakukan diet tinggi garam harus berhati-hati karena sangat rentan terhadap kanker lambung yang ditandai dengan peradangan pada lapisan lambung.

5. Penyakit jantung hingga kematian dini

Bahaya makan asin jangka panjang, juga dapat menyebabkan seseorang memiliki penyakit jantung hingga berpotensi terhadap kematian dini. Meskipun penelitian terhadap ini masih terus dilakukan, namun sebaiknya kita harus tetap waspada.

Batasi asupan garam berlebih sama halnya membatasi asupan gula berlebih untuk tubuh supaya kesehatan tetap terjaga dengan baik. Lakukan sejak sekarang yuk!

Tips mengurangi kadar garam dalam tubuh


Melansir dari laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sebagian besar kadar natrium yang ada dalam tubuh manusia sering didapatkan dari makanan kemasan, makanan restoran, hingga makanan yang telah diolah. Berikut ini ada beberapa tips, supaya Ibu dapat mulai mengurangi kadar natrium yang dikonsumsi setiap harinya:

  • Pilih makanan kemasan dengan label “rendah garam” atau “low natrium”
  • Kurangi mengonsumsi makanan cepat saji
  • Perbanyakan mengonsumsi makanan sehat alami seperti sayur dan buah segar
  • Hindari sering membeli makanan yang telah diawetkan sebelumnya, misalnya: teri asin, cumi asin, dsb
  • Batasi penggunaan saus aneka rasa
  • Pilih garam yang memiliki kadar natrium lebih sedikit
  • Hindari pemakaian MSG berlebih
  • Olahraga teratur.

Editor: Aprilia