Kesehatan

6 Bahaya Minuman Manis Bagi Anak-Anak Hingga Orang Dewasa

6 Bahaya Minuman Manis Bagi Anak-Anak Hingga Orang Dewasa

Bahaya minuman manis tampaknya masih mengintai seluruh manusia, khususnya warga Negara Indonesia dengan rentang usia anak-anak hingga remaja. Pasalnya, saat ini aneka minuman manis sedang menjadi trend sekaligus merupakan lahan bisnis baru yang menggiurkan. 

Bahaya minuman manis untuk anak juga harus diwaspadai, terutama untuk produk kemasan. Alih-alih sering membelikan si kecil minuman manis, sebaiknya ganti dengan perbanyak minum air putih atau jus alami dari buah dan sayur saja.

Riset tentang pemakaian gula dari kemenkes


Melansir dari laman Kementrian Kesehatan, dalam waktu lima tahun sebuah riset yang dilakukan oleh Riskesdas menyatakan bahwa ada peningkatan penyakit yang tidak menular di Negara kita, salah satu yang mengalami peningkatan adalah penyakit diabetes. Data yang diungkap Kemenkes menyatakan bahwa  sekitar 28,7% warga Negara Indonesia mengonsumsi gula, garam, dan lemak melebihi batas normal yang disarankan. 

Selain itu, sekitar 61,27% masyarakat dengan rentang usia di atas 3 tahun mengonsumsi minuman manis lebih dari sekali sehari. Ini juga menjadi bukti bahwa persentase berat badan berlebih (obesitas/overweight) pada anak muda Indonesia telah meningkat 2 kali lipat sepuluh tahun terakhir ini. Hal ini cukup mengkhawatirkan karena nampaknya masih banyak yang abai tentang bahaya minuman manis untuk anak hingga orang dewasa.

Bahaya minuman manis bagi kesehatan tubuh


Melansir dari laman CDC, minuman manis yang berbahaya bukan hanya yang ditambahkan gula berlebih saja, namun juga karena pemanis buatan tambahan seperti dekstrosa, fruktosa, glukosa, sirup jagung fruktosa tinggi, madu, laktosa, sirup malt, maltosa, molase, mentah gula, dan sukrosa. Sementara itu, melansir dari laman Childrens, berikut ini adalah bahaya minuman manis untuk anak yang mengancam masalah kesehatan:

1. Masalah pada berat badan

Kenaikan berat badan berlebih adalah salah satu bahaya minuman manis yang tidak dapat dihindari. Kenaikan berat badan yang tidak terkontrol akan berujung pada obesitas yang merupakan awal mula munculnya berbagai macam penyakit lainnya. Bahaya minuman manis untuk anak juga erat kaitannya dengan obesitas dini. Hindari produk susu atau minuman kemasan dengan kandungan gula terlalu banyak.

2. Penyakit jantung

Bahaya minuman manis untuk anak dan dewasa lainnya juga berdampak pada kesehatan jantung. Terlalu banyak mengonsumsi minuman manis dapat merusak pembuluh darah hingga dapat menyebabkan serangan jantung. Melansir dari laman Healthline, tak hanya penyakit jantung saja yang dapat menghampiri, bahaya minuman manis juga dapat menyebabkan trigliserida darah hingga partikel LDL kecil yang padat.

Sebuah studi selama 20 tahun yang mengambil data 40,000 pria mengungkapkan bahwa, mereka yang mengonsumsi 1 minuman manis setiap harinya punya risiko sebanyak 20% lebih tinggi terhadap penyakit jantung dibandingkan dengan yang tidak serutin itu mengonsumsi minuman manis.

3. Kerusakan pada gigi


Bahaya minuman manis untuk anak kerap kali terlihat saat gigi mereka rusak. Hal ini dikarenakan saat sering mengonsumsi minuman manis, ada bakteri yang tumbuh pada giginya sehingga merusak email gigi dan membuat gigi mudah berlubang. 

Tak hanya minuman manis biasa saja, minuman manis bersoda juga tak baik untuk kesehatan. Soda punya kandungan asam fosfat dan asam karbonat yang akan rentan membuat kerusakan pada gigi.

4. Masalah pada Liver (menjadi terlalu banyak lemak)

Lemak berlebihan pada liver atau organ hati dapat menyebabkan kerusakan sehingga liver tidak mampu menjalankan tugasnya secara maksimal. Saat anak-anak atau orang dewasa mengonsumsi terlalu banyak gula, maka organ hati akan kelebihan beban sehingga akan mengubah fruktosa menjadi lemak. 

Lemak yang ada akan terbagi, beberapa di antaranya akan keluar sebagai trigliserida darah dan yang lain akan mengendap di liver sehingga semakin lama akan menumpuk menyebabkan penyakit hati non alkohol.

5. Munculnya diabetes tipe 2


Bahaya minuman manis berlebih pada tubuh adalah saat organ pankreas berhenti membuat insulin yang dibutuhkan tubuh untuk mengirimkan bahan bakar pada sel-sel dalam tubuh. Yang paling berbahaya adalah konsumsi soda berlebih. Satu kaleng soda manis setiap hari dapar meningkatkan risiko diabetes tipe 2. 

Minuman manis akan membuat sel-sel dalam tubuh kurang sensitif atau resisten terhadap efek insulin. Kelebihan fruktosa tak hanya menyebabkan resitensi insulin saja namun kenaikan kadar insulin secara kronis.

6. Meningkatkan akumulasi lemak perut 

Masih melansir dari laman Healthline, bahaya minuman manis terutama yang punya kandungan fruktosa dapat meningkatkan lemak berbahaya di sekitar perut secara signifikan, dan ini kerap kali disebut sebagai lemak visceral atau lemak perut. Lemak perut yang berlebih dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung. 

Sebuah studi juga dilakukan selama 10 minggu kepada 32 responden dengan kondisi sehat, mereka diminta untuk mengonsumsi minuman yang dimaniskan dengan fruktosa atau glukosa. Hasilnya, responden yang mengonsumsi glukosa mengalami peningkatan lemak kulit.

Sementara itu, responden lain yang mengonsumsi fruktosa terlihat punya lemak perut yang meningkat secara signifikan. Lemak perut yang meningkat sangat berbahaya dan berkaitan erat dengan metabolisme dalam tubuh.

Editor: Aprilia