Ibupedia

7 Cara Mengatasi Tampek Pada Anak Yang Wajib Diperhatikan!

7 Cara Mengatasi Tampek Pada Anak Yang Wajib Diperhatikan!
7 Cara Mengatasi Tampek Pada Anak Yang Wajib Diperhatikan!

Tampek pada anak adalah istilah lain untuk penyakit campak yang merupakan virus menular dan bisa menyebabkan komplikasi bila tidak ditangani dengan tepat. Melansir dari laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), gejala tampek pada anak akan muncul beberapa hari setelah pasien terkena kontak dengan virus tersebut.

Penyebab tampek pada anak yang utama adalah karena virus yang menular. Namun seiring berjalannya waktu vaksin untuk campak atau tampek ini terus berkembang dan diberlakukan hampir di seluruh dunia sehingga penyebarannya bisa terkontrol.

CDC mencatat penyakit tampek pada anak pertama kali ditemukan oleh seorang dokter Persia pada abad ke-9. Sementara itu pada tahun 1757, seorang dokter asal Skotlandia bernama dr.Francis Home mengatakan bahwa tampek atau campak ini disebabkan oleh agen infeksius dalam darah pasien.

Tahun 1912, di Amerika Serikat tampek pada anak menjadi penyakit yang dilaporkan secara nasional dan dalam dekade pertama telah tercatat rata-rata jumlah kematian akibat penyakit ini sebanyak 6000 kasus. Tercatat juga sebelum tahun 1963, tampek menyerang anak-anak yang berusia 15 tahun.

Melansir dari laman World Health Organization (WHO), sekitar hampir 40 juta anak sangat rentan terhadap ancaman penyebab tampek yang terus meningkat. Pada tahun 2021, rekor tertinggi karena hampir 40 juta anak melewatkan dosis vaksin campak. 

Bahkan tercatat pada tahun 2021 diperkirakan ada sekitar 9 juta kasus dan 128,000 kasus kematian akibat tampek pada anak di seluruh dunia. Penyebab tampek yang sudah diketahui dari virus menular ini, seharusnya menjadi peringatan bagi para orang tua untuk melakukan pencegahan dengan baik. 

Gejala tampek pada anak yang perlu diwaspadai


Penyebab tampek akibat virus menular tidak bisa diabaikan begitu saja. Salah satu upaya yang bisa Ibu lakukan adalah dengan patuh memberikan imunisasi campak yang tepat sesuai dengan petunjuk dokter. Gejala tampek pada anak juga sebaiknya dipahami supaya orang tua bisa lebih waspada.

Melansir dari laman Mayo Clinic, gejala tampek pada anak akan muncul setelah 10 hingga 14 hari pasien terpapar virus menular ini dan infeksi akan terjadi secara bertahap selama 2–3 minggu. Selebihnya gejala tampek pada anak meliputi:

  • Demam tinggi (hingga 40 derajat)
  • Batuk kering
  • Pilek atau hidung berair
  • Sakit tenggorokan
  • Mata merah atau peradangan (konjungtivitis)
  • Ada bintik putih kecil di dalam mulut pada lapisan dalam pipi (bintik koplik)
  • Ruam kulit berupa bercak besar dan merata
  • Otot terasa sakit
  • Sensitif pada cahaya (mata terasa sakit ketika terkena cahaya)
  • Kelelahan.

Penyebab tampek pada anak


Penyebab tampek pada anak yang utama adalah karena adanya virus yang ditemukan di hidung dan tenggorokan yang terinfeksi. Penyebarannya sangatlah cepat jadi sebaiknya tetap berhati-hati.

Penyebab tampek pada anak akan menyebar cepat saat seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara tanpa masker, kemudian percikan infeksi tersebut menyebar dengan cepat melalui udara lalu kemudian dihirup oleh orang lain yang juga tidak menggunakan masker. Percikan infeksi dari pasien campak ini dapat bertahan di udara sekitar satu jam.

Percikan penyebab tampek pada anak ini dapat menempel pada permukaan yang kemudian dapat semakin menyebar dan hidup selama beberapa jam. Seseorang bisa tertular virus tampek ini saat ia memasukkan jari ke dalam mulut, menyentuh hidung, atau pun mengucek mata setelah menyentuh permukaan yang terinfeksi.

Penyebaran tampek pada anak ini bisa juga terjadi saat mereka minum atau makan dari tempat yang sama, menjabat tangan orang yang sedang campak, atau memeluknya. Pada ibu hamil, tampek dapat menular ke bayi baik selama masa kehamilan, persalinan, atau pun saat menyusui.

Dokter bisa dengan mudah mendiagnosa pasien dengan penyakit campak, namun yang paling efektif adalah dengan melakukan tes laboratorium dengan mengambil sampel darah, sekresi dari hidung serta tenggorokan, dan melalui air kencing. Lalu bagaimana cara mengatasi tampek pada anak?

Cara mengatasi tampek pada anak


Melansir dari laman Cleveland Clinic, tidak ada obat untuk tampek atau campak ini. Salah satu upaya pencegahan tampek pada anak adalah dengan melakukan vaksin yang tepat.

Penyebab tampek yang berupa virus ini harus terus berjalan dengan sendirinya dan memakan waktu hingga 14 hari atau paling sedikit 10 hari. Meskipun begitu, beberapa cara mengatasi tampek pada anak atau orang dewasa ini tetap bisa dicoba untuk mengurangi rasa sakitnya seperti:

1. Berkonsultasi langsung pada dokter

Gejala tampek pada anak bisa jadi ringan atau justru berat dan membuatnya rewel seharian. Pertolongan paling tepat sebagai cara mengatasi tampek pada anak adalah dengan membawanya berkonsultasi pada dokter supaya si kecil mendapatkan penanganan yang tepat.

2. Menggunakan obat pereda nyeri atau demam

Cara mengatasi tampek pada anak bisa dilakukan dengan mengkonsumsi obat sejenis acetaminophen atau ibuprofen sebagai pereda nyeri, sakit, atau demam. Jika ragu, Ibu tetap bisa langsung berkonsultasi pada tenaga yang ahli.

3. Istirahat yang cukup

Cara mengatasi tampek pada anak selanjutnya adalah dengan meminta anak untuk beristirahat yang cukup. Hindari dulu kegiatan fisik yang menguras energi dan membuatnya kelelahan karena akan membuat si kecil semakin lemah.

Alternatif yang bisa dicoba adalah dengan memberinya permainan seru yang tak memerlukan gerakan fisik terlalu banyak seperti board games atau sejenisnya. Ibu bisa juga menemaninya dengan membacakan cerita seru yang ia sukai.

4. Pastikan kebutuhan cairan si kecil tercukupi dengan baik

Kebutuhan cairan tubuh si kecil harus diperhatikan dengan baik untuk mencegahnya dari bahaya dehidrasi. Beri ia air putih yang cukup, bisa juga dikreasikan menjadi infused water yang sehat dan menyegarkan bila ia menolak minum air putih biasa.

5. Berkumur dengan air garam


Cara mengatasi tampek pada anak dengan berkumur air garam ini untuk mengurangi rasa sakit di dalam mulutnya serta mengurangi bintik putih yang ditimbulkan akibat campak ini. Berkumur dengan air garam hangat juga akan membuat nyaman mulutnya.

6. Redupkan lampu kamar bila perlu

Tampek pada anak bisa juga menyebabkan pandangan si kecil terasa sakit bila terkena cahaya lampu. Ibu bisa menggunakan lampu kecil atau lampu yang lebih redup supaya penglihatannya tetap nyaman.

7. Hindari pemberian aspirin

Pemberian aspirin tidak disarankan untuk anak-anak atau remaja yang sedang terkena campak karena berisiko terkena sindrom Reye (penyakit serius yang menyerang hati hingga otak). Pastikan semua obat-obatan yang diberikan untuk si kecil atas persetujuan dan resep dokter saja.

Editor: Aprilia