Kesehatan

Akibat Perubahan Hormon, Demam Setiap Menstruasi Normalkah Terjadi?

Akibat Perubahan Hormon, Demam Setiap Menstruasi Normalkah Terjadi?

Belakangan ini, Ibumin seringkali mengalami demam setiap menstruasi. Pada awalnya demam setiap menstruasi yang Ibumin alami ini, membuat tubuh terasa lemas.

Bahkan, seperti menggigil mirip seperti gejala flu. Namun, demam yang dialami biasanya ringan, berkisar 38 derajat Celcius saja. Apakah Ibu juga pernah mengalami kondisi seperti ini?

Kalau mengutip dari WebMD kondisi semacam ini lebih dikenal dengan period flu. Tapi, flu yang dimaksud di sini bukan seperti influenza yang menular ya Bu.

Hal ini lebih mewakili seperti perasaan mau flu dengan gejala yang mirip. Dokter juga kerap menyebut kondisi ini sebagai bagian dari dismenore (nyeri menstruasi) atau sindrom pra-menstruasi (PMS).

Para ahli juga belum meneliti lebih lanjut apa yang menyebabkan demam setiap menstruasi. Akan tetapi, perubahan hormon diketahui cukup berperan besar dalam menyebabkan kondisi ini.

Demam setiap menstruasi, normalkah terjadi? 


Period flu atau demam setiap menstruasi sebenarnya termasuk dalam bagian dari PMS. Sehingga, dapat dikatakan demam setiap haid yang terjadi sebulan sekali ini normal terjadi.

Mengutip dari Medical News Today period flu, biasanya dialami wanita saat memasuki masa ovulasi, atau ketika kadar estrogen turun, dan kadar progesteron meningkat.

Para peneliti belum mengidentifikasi penyebab khusus yang lebih spesifik dari gejala period flu. Namun, hal tersebut dicurigai berkaitan dengan:  

  • Kepekaan tubuh terhadap zat yang timbul saat progesteron terurai
  • Progesteron yang membawa pesan kimia di otak, yang dikenal sebagai neurotransmiter
  • Perubahan tingkat neurotransmitter tertentu yang disebut serotonin.

Selain itu, mengutip Healthsite selama menstruasi, tubuh wanita juga mengeluarkan hormon reproduksi bernama prostaglandin. Nah, hormon ini akan membantu rahim berkontraksi untuk kemudian meluruhkan lapisan endometrium ketika tidak terjadi pembuahan.

Kontraksi dan peningkatan kadar hormon-hormon ini, seringkali bikin suhu tubuh meningkat. Inilah yang menyebabkan Ibu mengalami demam setiap menstruasi.

Remaja dan wanita dewasa yang belum pernah melahirkan, mungkin lebih sering mengalami demam setiap menstruasi atau period flu. Namun, kondisi ini kemungkinan juga makin hilang terutama jelang masa menopause.

Gejala-gejala demam setiap menstruasi


Nggak hanya demam ringan, ketika period flu muncul, terkadang juga menimbulkan gejala lain berupa:

  • Mual
  • Pusing
  • Nyeri otot
  • Sulit berkonsentrasi
  • Mengalami nyeri sendi
  • Sembelit
  • Diare
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Sakit punggung
  • Perut kembung atau kram
  • Demam atau menggigil.

Salah satu ciri terpenting dari gejala denam setiap menstruasi ini sejatinya bersifat siklus. Mereka cenderung muncul pada waktu yang sama setiap bulan, tepat beberapa hari sebelum seseorang mengalami menstruasi atau pada saat menstruasi berlangsung.

Sebab, sebelum dan saat menstruasi berlangsung, biasanya bikin kondisi tubuh dan imunitas seorang wanita cenderung menurun. Itulah mengapa, demam setiap menstruasi juga kerap ditemui.

Tak jarang, kondisi ini juga bikin wanit ajadi nggak produktif dan terpaksa untuk tidak bekerja dan harus istirahat total, demi memulihkan kondisinya. Sehingga, Ibu wajib memperhatikan beberapa hal agar aktivitas sehari-hari nggak terganggu akibat munculnya demam setiap menstruasi.

Perhatikan hal ini ketika demam setiap menstruasi berlangsung


Meskipun normal terjadi, nyatanya semua hal yang muncul secara berlebihan jelas punya dampak dan efeknya untuk tubuh. Terutama jika demamnya tergolong tinggi, yaitu lebih dari 39 derajat Celcius, disertai dengan perasaan tidak nyaman.

Ibumin sarankan, segera konsultasi ke dokter jika kondisi ini nggak membaik dalam waktu lebih dari 2 hari. Khususnya jika volume darah haid yang muncul sangat banyak, dan membuat tubuh terasa lemas.

Untuk membantu meringankan gejala demam setiap haid yang Ibu alami, Ibu bisa mengonsumsi obat-obatan ringan seperti Paracetamol atau Ibuprofen. Kedua obat ini, merupakan jenis obat pain killer yang dapat membantu menurunkan demam, dan mengatasi rasa tidak nyaman di tubuh layaknya kram perut, pegal-pegal, dan sakit kepala.

Selain itu dikutip dari Better Health, Ibu juga bisa mengompres tubuh atau bagian perut yang sakit dengan kain atau botol berisi air hangat. Hal ini sangat berguna untuk membantu mengendurkan otot yang tegang akibat menstruasi

Pastikan juga Ibu tetap mencukupi kebutuhan nutrisi harian dengan baik. Minum air putih yang cukup untuk mengganti cairan tubuh yang hilang, atau mengonsumsi minuman yang hangat seperti teh jahe.

Jangan lupa untuk ambil waktu istirahat sejenak, agar demam setiap haid yang muncul tidak berlangsung lama. Sehingga Ibu bisa kembali beraktivitas dengan normal.

Nah, yang perlu Ibu ingat kembali, demam setiap menstruasi memang normal terjadi pada tiap wanita. Namun, terlalu sering mengalami kondisi ini, bisa jadi sebuah tanda adanya sebuah penyakit yang serius.

Apalagi, para ahli mengatakan nggak banyak wanita yang mengalami gejala PMS berupa demam setiap menstruasi. Jadi, kalau Ibu sudah mencurigai adanya gejala yang nggak beres, jangan ragu segera berkonsultasi ke dokter ya!