Kesehatan

Apa Yang Perlu Dilakukan Jika Ada Cacing Kremi Pada Anak?

Apa Yang Perlu Dilakukan Jika Ada Cacing Kremi Pada Anak?

Cacing kremi pada anak lazim ditemukan di usia sekolah, ketika anak sudah lebih luas bersosialisasi dan lebih banyak beraktivitas di luar rumah

Infeksi cacing kremi memang sering terjadi dan merupakan infeksi cacing yang umum melanda anak-anak 6-12 tahun. 

Meski begitu, jika seorang anak sudah terinfeksi cacing kremi, anggota keluarga yang lain  pun bisa tertular. Mengapa begitu?

Mengenal Cacing Kremi dan Infeksinya


Photo source : DocCheck

Penyebab cacing kremi pada anak adalah hewan bernama ilmiah Enterobius vermicularis  yang berbentuk tipis dan berwarna putih seperti benang. Ukurannya sangat kecil, sekitar 6-13 milimeter. 

Laman Kids Health menyebutkan bahwa infeksi cacing kremi pada anak bukan sesuatu yang terlalu mengkhawatirkan. Karena infeksi ini gejalanya hanya berupa gatal dan gelisah saat tidur. Memang ada gejala seperti mual dan sakit perut mungkin terjadi pada infeksi parah. Tetapi hal ini jarang terjadi.

Adanya cacing kremi pada anak disebabkan oleh masuknya cacing kremi ke usus. Biasanya yang mudah ditularkan adalah telur cacing. 

Telur cacing kremi mudah menyebar melalui interaksi anak ke anak, ketika anak menyentuh pasir, saat anak menghirup telur, saat anak memasukkan tangan ke mulut, atau ketika anak menyentuh makanan yang terkontaminasi telur cacing kremi. 

Telur cacing kremi juga bisa ditemukan di permukaan seperti sprei, handuk, celana dalam, baju tidur, toilet, kamar mandi, makanan terkontaminasi, gelas minum, alat makan, mainan, meja dapur, pasir, meja atau meja makan di sekolah.

Karena ukurannya yang sangat kecil, telur cacing tidak mudah terlihat. Biasanya telur tersembunyi di dalam kuku anak. Selanjutnya telur akan masuk ke usus halus. Di usus halus telur menetas menjadi larva. Larva menuju ke usus besar dan berkembang menjadi cacing dewasa dalam beberapa minggu. Di usus besar cacing kremi hidup sebagai parasit dengan kepala menancap di usus besar.


Photo source: Healthline

Selanjutnya, cacing betina dewasa akan menghasilkan telur. Mereka menuju anus dan meletakkan telur di daerah lipatan anus bagian luar. Biasanya ini terjadi saat anak tidur. Anak dengan infeksi cacing kremi akan gelisah saat tidur dan merasa gatal. 

Bila Ayah dan Ibu mendapati anak gelisah saat tidur dan sering menggaruk bagian anusnya di siang hari, cobalah untuk melihat bagian anus anak sekitar 2-3 jam setelah anak tidur. Anak cacingan akan merasa gatal terus menerus. Sehingga sebaiknya infeksi ini segera diobati.

Infeksi cacing kremi pada anak perempuan dapat menjadi lebih buruk karena cacing kremi bisa berpindah ke vagina. Bahkan, dilansir  dari Mayo Clinic, cacing kremi tak hanya diam di vagina. 

Tapi bisa juga mengarah ke uterus, tuba falopi dan kandung kemih. Sehingga anak bisa menunjukkan gejala seperti keputihan atau sakit saat buang air kecil karena kandung kemih juga terinfeksi.

Mengobati Cacing Kremi Pada Anak


Meski bukan termasuk infeksi parah, cacing kremi pada anak sebaiknya tidak dibiarkan. Tahukah Ibu, bahwa ternyata adanya infeksi cacing akan mempengaruhi tumbuh kembang anak

Cacing kremi pada anak dapat menyebabkan stunting karena cacing memakan nutrisi yang masuk di tubuh anak. Akibatnya anak akan kekurangan nutrisi meski sudah makan dengan cukup. Untuk itu, ikuti langkah berikut untuk mengobati cacing kremi pada anak.

1. Minum obat cacing akan disarankan dokter 

Obat cacing kremi pada anak dapat dibeli dengan bebas di apotik. Biasanya jika sudah terinfeksi, minum obat cacing akan dilakukan dengan interval 2 minggu. Sedangkan jika belum terkena dan sebagai langkah pencegahan, puskesmas setempat akan memberikan obat cacing setiap 6 bulan sekali. 

Saat terinfeksi cacing kremi, Dokter biasanya akan meresepkan obat untuk seluruh anggota keluarga agar penularan dapat terhindarkan. Mengingat cacing kremi bisa menular lewat interaksi dan terhirup juga.

2. Menjaga Kebersihan

Ajarkan anak untuk sering mencuci tangan setelah bermain, sebelum dan sesudah makan, dan sesudah dari toilet. Alangkah lebih baik jika orang tua menyiapkan bekal sendiri dari rumah sehingga anak tidak membeli makanan dari luar sekolah yang belum dapat dijamin higienitasnya.

3. Perhatikan Cara Membersihkan Area Anal dan Genital

Mandi di pagi hari dan membersihkan area anal dengan baik dapat membantu mengurangi infeksi cacing kremi pada anak. Mandi dengan shower lebih disarankan untuk menghindari kontaminasi pada air di bak mandi. Tetapi jika tidak memungkinkan, pastikan air bak mandi tidak terkontaminasi ketika mandi.

4. Gantikan celana dalam anak setiap hari

Bahkan, karena cacing kremi bisa bertahan 2-3 hari di sprei, sebaiknya ganti sprei setiap hari.

5. Pastikan Tempat Tidur dan Alat Bermain Anak Juga Bersih 

Cucilah sprei, pakaian anak, handuk dan mainan anak di air panas dan sabun, Lalu keringkan di sinar matahari. Ini berguna untuk mematikan telur atau cacing yang mungkin bertahan di permukaan benda-benda tersebut.

6. Rutin potong kuku anak 

Ini harus dilakukan agar tidak ada tempat bagi telur jika mengkontaminasi tangan.

7. Cegah anak menggaruk area anal

Ini bertujuan mencegah agar cacing tidak mengkontaminasi permukaan lain.

Cacing kremi pada anak bisa diatasi. Membiasakan hidup bersih dan selektif terhadap makanan 

Editor: Dwi Ratih