Kesehatan

Bisa Dicoba! 5 Cara Menaikkan Trombosit Pada Anak Yang Alami

Bisa Dicoba! 5 Cara Menaikkan Trombosit Pada Anak Yang Alami

Cara menaikkan trombosit pada anak bisa dilakukan dengan cara alami atau melalui pengobatan tertentu. Namun untuk mengetahui apa penyebab trombosit rendah, Ibu harus membawa si kecil berobat ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Melansir dari laman Kids Health, trombositopenia atau trombosit rendah adalah kondisi dimana jumlah trombosit normal dalam darah tidak sebanyak kondisi umumnya. Trombosit ini punya peranan penting dalam tubuh, jadi harus waspada bila kadarnya tidak sesuai jumlah normalnya.

Mengutip dari laman One Blood, trombosit merupakan bagian dari dalam darah manusia yang membantu proses penggumpalan dan berfungsi untuk menghentikan pendarahan. Trombosit adalah sel kecil tak berwarna dalam darah yang juga dibuat di sumsum tulang, atau bagian dalam tulang yang kenyal.

Saat pasokan trombosit rendah atau tidak sesuai kadar normal yang dibutuhkan tubuh, maka tubuh akan sulit mencegah pembuluh darah yang pecah untuk menghentikan aliran darah. Sehingga akan menyebabkan seseorang kehilangan banyak darah. 

Pada beberapa kasus, donor trombosit sangat diperlukan untuk membantu pemulihan pasien kanker, trauma, atau paska operasi. Trombosit rendah juga kerap kali menyerang pasien demam berdarah. Oleh karenanya banyak juga yang menyarankan berbagai macam cara menaikkan trombosit pada anak DBD supaya bisa cepat pulih. 

Gejala anak mengalami trombosit rendah dan diagnosanya


Ibu tidak bisa mendiagnosa secara tiba-tiba bahwa anak punya trombosit yang rendah. Biasanya kondisi trombosit rendah disertai beberapa gejala yang harus Ibu waspadai.

Jika gejala tersebut banyak ditemukan pada anak, Ibu bisa melakukan cara menaikkan trombosit pada anak dengan cepat sebagai pertolongan pertama. Namun, Ibu tetap perlu pergi ke dokter untuk memastikannya. 

Masih melansir dari laman Kids Health, berikut ini beberapa gejala umum mengenai trombosit rendah:

  • Kulit anak mudah memar
  • Anak sering mengalami gusi berdarah
  • Jika terjadi luka pendarahan atau mimisan biasanya sulit dihentikan
  • Terdapat bintik merah atau ungu kecil pada kulit
  • Bintik-bintik ungu yang terlihat seperti memar
  • Terdapat darah pada muntahan, BAB, atau BAK
  • Pendarahan pada otak yang menyebabkan sakit kepala hingga perubahan pola perilaku.

Sementara itu, bila terdapat sejumlah gejala seperti di atas, Ibu bisa langsung melakukan pengecekan pada dokter untuk dilakukan tindakan selanjutnya seperti tes darah atau biopsi. Selain melalui obat, masih terdapat cara menaikkan trombosit pada anak dengan cepat melalui cara alami seperti mengonsumsi makanan tertentu.

Cara menaikkan trombosit pada anak dengan cepat


Selain sejumlah pengobatan dan perawatan melalui medis, Ibu bisa mencoba cara menaikkan trombosit anak DBD atau demam berdarah dengan cepat melalui cara alami. Selain karena DBD, melansir dari laman Medical News Today, ada cara menaikkan trombosit pada anak untuk kondisi lain seperti berikut ini:

1. Mengkonsumsi makanan kaya folat

Cara menaikkan trombosit pada anak dengan cepat dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi makanan kaya folat. Folat atau yang diketahui sebagai sumber vitamin B9 merupakan vitamin B yang penting untuk sel darah yang sehat.

Menurut National Institutes of Health (NIH), orang dewasa (di atas 10 tahun) setidaknya membutuhkan sekitar 400 mcg folat setiap hari, 160 – 200 mcg per hari untuk anak-anak berusia 1–6 tahun, 300 mcg per hari untuk anak-anak dengan rentang usia 7–9 tahun, dan 600 mcg setiap hari untuk ibu hamil. Folat pada makanan dapat ditemui dalam:

  • Hati sapi
  • Sayuran berdaun hijau gelap (bayam, kubis brussel, brokoli, dsb)
  • Kacang polong bermata hitam
  • Sereal sarapan serta susu
  • Nasi putih
  • Ragi.

Meskipun cara menaikkan trombosit pada anak DBD atau kondisi lainnya bisa menggunakan folat, namun asupan folat juga tidak boleh berlebihan karena dikhawatirkan akan mengganggu fungsi vitamin B12.

2. Makanan kaya vitamin B12


Vitamin B12 ini berfungsi sebagai pembentukan sel darah merah, sementara itu jika kadar vitamin B12 dalam tubuh rendah akan menyebabkan jumlah trombosit juga rendah. Orang dengan usia di atas 14 tahun akan membutuhkan 2,4 mcg vitamin B12 setiap harinya, sementara itu ibu hamil dan menyusui membutuhkan hingga 2,8 mcg.

Mengonsumsi makanan kaya vitamin B12 merupakan salah satu cara menaikkan trombosit pada anak dengan cepat. Makanan tersebut contohnya:

  • Daging sapi dan hati sapi
  • Telur
  • Ikan (remis, trout, salmon, atau tuna)
  • Sereal untuk sarapan
  • Susu almond atau kedelai
  • Suplemen vitamin B12.

3. Makanan kaya vitamin C

Cara menaikkan trombosit pada anak selanjutnya adalah dengan mengonsumsi makanan kaya vitamin C seperti buah-buahan dan juga sayuran. Selain itu vitamin C punya fungsi ekstra juga sebagai peningkat kekebalan tubuh, membantu trombosit berfungsi dengan baik, hingga membuat zat besi terserap tubuh dengan benar.

4. Makanan kaya vitamin D


Selain sebagai cara menaikkan trombosit pada anak, makanan kaya vitamin D punya kontribusi penting pada kesehatan tulang, otot, syaraf, sistem kekebalan tubuh, dan kesehatan sel sumsum tulang belakang. Sebenarnya tubuh dapat memproduksi vitamin D sendiri melalui paparan sinar matahari, namun tidak semua orang bisa merasakan paparan sinar matahari yang cukup setiap harinya.

Makanan yang mengandung sumber vitamin D antara lain:

  • Kuning telur
  • Ikan salmon, tuna, atau makarel
  • Minyak hati ikan
  • Susu sapi atau yoghurt
  • Sereal sarapan yang mengandung vitamin D
  • Susu kedelai atau yoghurt dari kedelai
  • Jus jeruk segar
  • Tanaman jamur yang terpapar sinar UV
  • Suplemen vitamin D.

5. Makanan kaya vitamin K


Cara menaikkan trombosit pada anak DBD tak hanya melalui istirahat yang cukup dan obat-obatan saja. Ibu bisa membantu menaikannya dengan asupan makanan dan minuman yang tepat, salah satunya makanan kaya vitamin K.

Vitamin K dinilai penting juga untuk proses pembekuan darah dan kesehatan tulang. Makanan yang kaya vitamin K meliputi sejumlah makanan seperti berikut ini:

  • Sayuran seperti sawi, lobak hijau, bayam, kangkung
  • Brokoli
  • Labu
  • Kedelai
  • Minyak kedelai
  • Natto (kedelai yang difermentasikan).

Editor: Aprilia