Demam berdarah dapat menyerang anak dan gejala DBD pada anak pun hampir mirip dengan penyakit lainnya. Sehingga seringkali penyakit ini tidak dapat langsung ditebak. Demam berdarah biasa terjadi di Negara tropis yang mulai memasuki musim penghujan. Meski begitu, tidak memungkiri bila bisa saja nyamuk pembawa virus DBD menggigit di bukan musim penghujan. Gejala yang timbul juga beraneka ragam dan yang paling utama adalah demam, sebagai bentuk pertahanan tubuh terhadap infeksi virus di dalamnya.
Demam berdarah disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti betina dan hanya karena gigitan ini saja. DBD tidak menular melalui infeksi lainnya. Nyamuk ini nyaman berkembang biak di tempat lembab dan basah seperti genangan air, wadah penyimpanan air, atau kamar mandi.
Gejala DBD Pada Anak
Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC), gejala DBD pada anak mirip dengan gejala pada infeksi penyakit lain sehingga sulit diketahui. Sehingga laman Kidshealth pun menyarankan untuk segera menemui Dokter ketika anak mulai menampakkan gejala spesifik DBD. Apa saja gejala DBD pada anak?
1. Demam
Demam pada penyakit DBD bisa sangat tinggi, yaitu diatas 38°C atau sangat rendah, yaitu dibawah 36°C. Demam ini biasa muncul dalam kurun waktu 4-14 hari setelah anak digigit nyamuk. Demam ini sendiri dapat bertahan di tubuh anak dari 2 hingga 7 hari. Dalam kondisi kritis, gejala DBD pada anak berupa demam yang turun di hari kedua atau ketiga, tapi anak justru mengalami peningkatan keparahan gejala lainnya. Di titik inilah orang tua sebaiknya sangat waspada atau segera membawa anak ke dokter. Setelah menunjukkan peningkatan gejala lainnya, demam akan naik kembali dan bertahan di tubuh anak. Kondisi ini sering disebut kondidi pelana kuda.
2. Nyeri pada tubuh
Ada sebuah istilah yang menyebutkan bahwa DBD adalah penyakit yang mematahkan tulang. Ini ditimbulkan oleh gejala DBD pada anak berupa nyeri pada tulang, otot, sendi, bahkan kepala dan area belakang mata. Meski tidak benar-benar mematahkan tulang seperti istilahnya, rasa nyeri yang ditimbulkan amat menyakitkan sehingga anak akan cenderung lebih rewel dari pada biasanya.
3. Sakit Kepala Sebelah
Migrain, pusing atau sakit kepala akut dialami juga oleh anak saat ia terinfeksi DBD. Anak akan tampak ingin selalu berbaring atau memejamkan mata karena rasa sakit di kepala dan matanya. Selain itu, sakit kepala ini juga membuat anak jadi enggan beraktivitas.
4. Bintik Merah Mulai Muncul
Pada hari ketiga demam, mulai muncul bintik merah di sekujur tubuh anak atau di beberapa bagian tubuh. Biasanya anak tidak merasa gatal, tetapi ruam kemerahan sangat mungkin terjadi bersamaan dengan bintik merah ini.
5. Perut Tidak Nyaman dan Berlanjut Muntah
Rasa mual ringan akan timbul saat anak mengalami DBD. Gejala DBD pada anak yang satu ini biasanya akan diikuti muntah. Bila muntah terbilang jarang, maka masih tergolong normal. Namun apabila muntah sudah lebih dari 3 kali dalam 24 jam terakhir, artinya anak mulai memasuki fase gejala berat.
6. Mimisan atau gusi bengkak
Mimisan bisa terjadi sebagai gejala DBD pada anak. Gusi bengkak bahkan berdarah juga termasuk diantaranya. Gejala ini perlu diwaspadai karena jika berlanjut tanpa henti maka gejalanya sudah berat.
7. Lemas dan Menolak Makan
Seperti gejala penyakit lain pada umumnya, anak yang sakit cenderung menolak makan dan lemas. Sebaiknya berikan makana tinggi protein yang mudah dicerna anak agar ia tetap mendapatkan asupan.
8. Kekurangan cairan
Karena lemas dan tidak nafsu makan, maka minum pun akan ditolak anak. Bila dehidrasi ringan yang terjadi, maka teruskan penanganan DBD sederhana di rumah. Tetapi bila anak sudah dehidrasi berat, maka segera bawa ke dokter.
Dengan penanganan seperti tepat di rumah, DBD masih bisa ditangani di rumah. Namun jika sudah menunjukkan gejala berat, tidak ada lagi alasan untuk menunda pergi ke rumah sakit.
Gejala DBD Pada Anak Kategori Berat
Setelah demam sempat turun, tapi anak tidak menunjukkan tanda sembuh, maka kemungkinan gejala DBD pada anak telah memasuki fase berat. Tandanya adalah:
- Mimisan atau gusi berdarah lebih banyak dan susah berhenti
- Anak mengalami syok dengue, yaitu kondisi dimana suplai oksigen berkurang drastis di darah.
- Dehidrasi berat ditandai dengan anak sangat lemas hingga tampak hampir tidak sadarkan diri, ubun-ubun cekung, buang air kecil kurang dari 6 kali sehari dan air seni berwarna kuning pekat.
- Nyeri pada perut bawah dan mual muntah yang semakin parah.
- Anak lebih lemas dari biasanya dan cenderung memejamkan mata.
Sebelum gejala DBD pada anak memasuki fase ini, sebaiknya orang tua membawa anak ke rumah sakit. Di rumah sakit, anak akan lebih cepat mendapatkan tes darah untuk mengetahui kadar trombositnya serta mendapatkan cairan infus untuk mencegah dehidrasi yang semakin parah. Tetapi bila gejala masih ringan, orang tua bisa rutin memberikan minuman dalam bentuk apa saja (sup, jus, susu, ASI); kompres pada dahi, ketiak, dan selangkangan; serta memberikan paracetamol untuk membantu menurunkan demam dan menyamankan anak sementara waktu.
Penulis: Mega Pratidina Putri
Editor: Dwi Ratih