Jengkol adalah sejenis polong-polongan dengan bentuk gepeng berwarna kecoklatan. Di Indonesia, makanan yang satu ini sangat populer di kalangan suku Jawa dan Sumatra.
Meski memiliki aroma yang kurang enak, jengkol tetap bisa diolah menjadi berbagai macam menu yang lezat bagi para penggemarnya. Baik itu di olah menjadi semur, balado atau rendang.
Sayangnya, walaupun jengkol punya banyak penggemar ada satu hal yang jarang disadari, bahwa ternyata jengkol juga bisa jadi penyebab gagal ginjal lho! Sebab jengkol memiliki kandungan asam jengkolat (djenkolic acid) yang dalam mikroskop tampak berbentuk seperti kristal jarum.
Kristal jarum ini kemudian dapat membuat produksi urin terhambat atau berlumpur sehingga jadi penyebab gagal ginjal akut. Simak secara lengkap mengenai hal tersebut dalam ulasan berikut!
Apa yang dimaksud dengan gagal ginjal?
Gagal ginjal adalah salah satu penyakit yang paling banyak disegani oleh masyarakat Indonesia. Jika melansir Mayo Clinic gagal ginjal sendiri terjadi ketika ginjal mengalami kerusakan, sehingga tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
Bisa dikatakan bahwa gagal ginjal terjadi ketika penyakit ginjal sudah dalam tahap akhir atau akut. Biasanya ditandai dengan kerusakan pada ginjal yang sudah menahun dan cukup lama.
Gagal ginjal membuat organ ginjal manusia ‘mati total’ alias ginjal tidak dapat menyaring racun dalam tubuh manusia. Nah, kehilangan kemampuan untuk menyaring racun, maka racun di dalam tubuh akan terus menumpuk.
Kondisi ini berakibat sangat fatal bagi tubuh manusia, sehingga dibutuhkan perawatan intensif untuk menyembuhkan penyakit ini. Tentu saja penyakit gagal ginjal tidak terjadi begitu saja ya Bu, melainkan juga ada penyebab gagal ginjal yang memicu salah satunya ketika pasien terlalu banyak makan jengkol.
Mengapa jengkol bisa jadi penyebab gagal ginjal?
Menurut Jurnal berjudul Djenkolism: Case Report and Literature Review gagal ginjal disebabkan oleh asam djenkolic yang jarang sekali diperhatikan oleh pasien. Dijelaskan dalam jurnal tersebut bahwa di dalam jengkol yang memiliki nama latin, archidendron pauciflorum tersebut mengandung asam jenkolic.
Asam jenkolic pada jengkol jika dikonsumsi secara berlebihan dapat menimbulkan kristal jengkol. Kristal ini memiliki bentuk tajam-tajam layaknya jarum.
Sayangnya ketika kristal tersebut menumpuk di saluran ginjal, bisa membuat seseorang kesulitan buang air kecil, kencing berdarah, timbul keluhan sakit pinggang yang tak tertahankan dan berujung pada gagal ginjal.
Dalam jurnal tersebut juga menyebutkan bahwa dari 96 kasus asam jenkolic yang ditemukan, mayoritas disembuhkan dengan terapi hidrasi, terapi bikarbonat, dan obat nyeri. Namun, sebanyak 4 pasien memerlukan intervensi bedah akibat adanya batu yang menjadi penyebab gagal ginjal.
Hal ini karena, kristal dalam asam jenkolic yang menumpuk ini akan didistribusikan ke dalam darah. Ketika kristal ini masuk ginjal otomatis akan dibuang di urin.
Nah, kristal ini bisa saja menyangkut dan mengendap menjadi batu ginjal. Saat kondisi ini di diamkan maka dapat membuat pasien mengeluhkan sakit saat buang air kecil akibat adanya gangguan pada saluran filtrasi.
Jengkol tetap memiliki manfaat
Meskipun dapat jadi penyebab gagal ginjal yang paling umum ditemukan di Indonesia, namun jengkol tetap aman dikonsumsi asalkan tidak berlebihan. Bahkan menurut jurnal The Science of Food and Agriculture jengkol dapat membantu menurunkan kadar gula dalam darah setelah makan. Selain itu manfaat jengkol lainnya adalah:
- Dapat mencegah timbulnya sakit maag, sebab di dalam jengkol terdapat enzim superoxide dismutase (SOD) yang berperan penting dalam melindungi dinding lambung dari luka akibat asam lambung yang naik.
- Mengandung zat besi yang bisa mencegah anemia.
- Zat fosfor yang terkandung dalam jengkol bisa mencegah pembekuan darah dan baik untuk pembentukan tulang.
- Bisa mencegah penyakit diabetes menjadi akut, hal ini berkaitan dengan fungsi jengkol yang dapat membantu menurunkan tekanan darah pada penderita diabetes.
Cara aman makan jengkol
Jengkol tidak akan menjadi penyebab gagal ginjal jika konsumsinya tidak dilakukan secara berlebihan. Bahkan jika pandai mengolahnya, jengkol juga bisa dimasak jadi makanan yang lezat lho! Berikut adalah cara aman makan jengkol agar terhindar dari gagal ginjal yang direkomendasikan:
- Perbanyak minum air putih setelah makan jengkol, untuk menghindari penumpukan kristal yang menjadi penyebab gagal ginjal.
- Hindari makan jengkol mentah sebagai lalapan. Sebab jengkol mentah zat asam yang cukup tinggi yang dapat mengganggu sistem pencernaan.
- Karena bersifat asam, sebaiknya hindari makan jengkol dalam keadaan perut kosong.
- Konsumsi jengkol per hari hanya boleh maksimal sebanyak 30 gram.
- Segera sikat gigi untuk mengurangi bau mulut setelah makan jengkol.
- Sebaiknya jangan langsung rebahan setelah makan jengkol. Sebab hal ini justru dapat membuat asam lambung naik yang menimbulkan rasa kembung dan sensasi perut seperti terbakar.
Editor: Atalya