Kesehatan

Sinusitis Pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Kenali Gejalanya Yuk!

Sinusitis Pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Kenali Gejalanya Yuk!

Meskipun ringan, gangguan pernapasan seperti flu atau pilek nyatanya bisa membuat si kecil merasa tidak nyaman, lho! Apalagi kalau gejala yang dialami cukup berat dan tak kunjung sembuh dalam beberapa hari.

Hati-hati ya Bu! Sebab hal ini bisa jadi menandakan bahwa si kecil mengalami gejala sinusitis yang dapat menimbulkan infeksi. Sinusitis pada anak sendiri bisa terjadi bahkan ketika ia masih usia bayi atau balita.

Namun, sejatinya gejala sinusitis pada anak ini tergolong jarang terjadi pada anak di bawah usia 6 tahun. Gejala sinusistis pada anak ini memang mirip dengan flu.

Sehingga banyak orang tua menganggap bahwa si kecil hanya menderita flu biasa. Yuk, kenali penyakit ini lebih lanjut agar tidak menyebabkan komplikasi serius layaknya polip dikemudian hari.

Apa itu sinusitis?


Jika melansir WebMD sinus merupakan rongga kecil yang saling terhubung melalui saluran udara di dalam tulang tengkorak. Sinus pada bayi sendiri terletak di bagian belakang tulang dahi, bagian belakang tulang pipi, batang hidung, dan juga belakang mata.

Sinus yang meradang sendiri dikenal dengan nama medis sinusitis. Sinusitis sendiri merupakan peradangan di lapisan sinus. Nah, biasanya hal ini ditandai dengan gejala sinusitis yang sangat khas berupa pilek, hidung tersumbat, dan nyeri di area wajah.

Nyeri di area wajah ini terletak di bagian T zone wajah terutama tulang pipi. Nyeri ini bisa membuat kedua bagian tersebut sangat sensitif, bahkan untuk menunduk saja terasa sakit dan ngilu.

Jika tidak diobati dengan cepat, kondisi ini bisa bertahan dalam hitungan minggu, bulan, atau bahkan tahun. Ibu mungkin perlu curiga jika si kecil pilek tak kunjung sembuh dalam berminggu-minggu dan mengeluhkan sakit di area wajah.

Penyebab sinusistis yang paling umum


Seorang anak bisa menahan rasa nyeri di wajah yang diakibatkan oleh sinusitis. Karenanya, orang tua perlu menyadari apa saja gejala sinusitis pada anak yang mungkin terjadi.

Tapi, sebelum itu ada baiknya penting untuk mengetahui apa saja penyebab sinusitis yang paling umum. Melansir Raising Children penyebab sinusitis pada anak yang paling umum adalah akibat alergi ataupun infeksi dari bakteri ataupun virus, yang bersarang di dalam rongga sinus.

Namun, sinusitis juga bisa disebabkan oleh gangguan lain seperti:

  • Polip hidung
  • Tulang hidung yang bengkok
  • Penyumbatan di rongga hidung, akibat produksi lendir yang banyak.

Melansir Medline Plus sinusitis juga terdiri dari 3 jenis, yang membedakannya adalah berapa lama peradangan tersebut berlangsung. Nah, 4 jenis sinusitis pada anak sendiri terdiri dari:

  • Kronis: Peradangan sinus yang terjadi lebih dari 3 bulan. Biasanya disebabkan oleh bakteri atau jamur.
  • Akut: Peradangan sinus yang berlangsung sekitar 4 minggu atau kurang dari waktu tersebut. Ini merupakan jenis sinusitis ini yang paling sering dialami oleh sebagian besar orang. Disebabkan oleh pertumbuhan bakteri dalam rongga sinus.
  • Subakut: Peradangan sinus yang berlangsung sekitar 1 sampai 3 bulan.

Hal yang bisa meningkatkan risiko sinusitis pada anak


Rasa nyeri sinusitis yang terjadi pada anak maupun dewasa sejatinya sama. Kurang lebih kebanyakan pasien akan mengeluhkan rasa nyeri seperti adanya tekanan pada wajah, sakit telinga, sakit gigi, hidung tersumbat dan juga ingus mengalir terus menerus.

Bahkan, gejala sinusitis yang menyertai dapat mengakibatkan bau mulut yang tidak sedap dan juga demam hingga sakit kepala, lho! Karenanya, berikut ini adalah beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko orang dewasa atau anak-anak mengalami sinusitis:

  • Rhinitis alergi atau demam
  • Cystic fibrosis
  • Anak sering berada di dalam ruangan yang minim ventilasi udara
  • Asma
  • Amandel bengkak
  • Merokok
  • Sistem kekebalan yang lemah akibat kemoterapi
  • Struktur sinus yang tidak normal.

Mengatasi sinusitis pada anak


Secara keseluruhan, kekambuhan sinusitis bisa saja terjadi akibat perubahan gaya hidup sehat dan lingkungan rumah yang dijaga kebersihannya. Misalnya, menggunakan pelembap udara untuk menjaga kelembapan rumah pada 45%–50%.

Ini akan menghentikan udara kering, mengiritasi sinus dan menurunkan risiko infeksi berulang. Untuk pengobatan medisnya sendiri, melansir Kids Health biasanya dokter akan memberikan obat antibiotik yang dikonsumsi selama 7-10 hari, apabila sinusitis pada anak yang dicurigai adalah akibat dari bakteri.

Beberapa dokter juga akan merekomendasikan obat jenis nasal dekongestan dan antihistamin untuk membantu meringankan gejala. Sinusitis yang disebabkan oleh virus biasanya hilang tanpa perawatan medis.

Acetaminophen, ibuprofen, atau kompres hangat di area hidung dapat membantu mengurangi rasa sakit. Namun, obat-obatan ini harus dibeli menggunakan resep dokter agar takarannya tepat dan dapat mengobati gejala sinusitis yang dialami.

Selain itu, Ibu juga bisa rutin mencuci hidung si kecil menggunakan larutan garam atau saline nasal irigation, yang aman bagi anak. Mencuci hidung juga bisa membantu mengeluarkan lendir di dalam sinus, dan meredakan banyak gejala yang disebabkan oleh alergi, virus, dan bakteri.

Hal lain yang juga penting diketahui adalah, sinusitis bisa saja mengalami kekambuhan. Peradangan ini bisa terjadi sebanyak 3 kali atau lebih dalam 1 tahun. Jika hal ini terjadi pada anak, Ibu wajib langsung memeriksakan si kecil ke dokter, ya!