Kesehatan

Wajib Tahu! Ini Cara Pakai Tabung Oksigen Yang Aman Di Rumah

Wajib Tahu! Ini Cara Pakai Tabung Oksigen Yang Aman Di Rumah

Tingginya angka kasus Covid-19 di Jakarta dan sejumlah daerah di Indonesia membuat sebagian pasien terpaksa melakukan isolasi mandiri di rumah. Salah satu syarat untuk melakukan isolasi mandiri di rumah adalah menyiapkan tabung oksigen sebagai persiapan keadaan darurat terutama saat saturasi oksigen turun.

Sayangnya nggak banyak yang tahu bagaimana cara pakai tabung oksigen yang benar nih Bu. Penggunaan tabung oksigen juga tidak bisa asal begitu saja lho.

Melansir Times of India menurut para ahli kadar oksigen yang normal adalah antara 94-99%. Untuk para pasien Covid 19 sendiri saturasi oksigen SPo2 di bawah 95% dan sudah menunjukkan gejala sesak napas, sebaiknya segera gunakan oksigen.

Namun, cara pakai tabung oksigen tetap perlu pantauan dari dokter ya Bu. Nah, berikut adalah beberapa cara menggunakan tabung oksigen di rumah yang benar.

Kapan butuh terapi oksigen?


Terapi oksigen diperlukan jika pasien Covid mengalami sesak napas dengan saturasi di bawah 95%. Jika sudah diangka demikian, maka pasien wajib menggunakan terapi oksigen agar tetap bisa bernapas dan mengalikan oksigen ke dalam otak dan jantung.

Melansir WebMD berikut adalah beberapa kondisi lain yang wajib menggunakan terapi oksigen agar pasien tetap bisa bernapas:

  • Memiliki penyakit asma;
  • Memiliki penyakit bronkitis atau paru;
  • Gangguan jantung;
  • Gangguan sistem pernafasan;
  • Pasien mengalami shock; dan
  • Hypermetabolisme state karena trauma kepala, luka bakar berat, sepsis, trauma dada, atau sesak napas karena Covid-19.

Berapa banyak dosis yang sebaiknya digunakan untuk pasien Covid 19


Menurut Times of India, kurang dari 10% pasien virus Covid 19 membutuhkan alat bantu oksigen yang bisa membantu meringankan gejalanya karena virus ini bisa menyebabkan peradangan yang meluas di organ-organ vital.

Peradangan pada paru-paru dan saluran pernapasan bisa mengurangi aliran darah beroksigen dalam tubuh, membuat pasien terengah-engah. Penurunan kadar oksigen dalam tubuh ini juga bisa membuat penderita mengalami gejala, seperti:

  • Dada nyeri dan sesak;
  • Napas pendek dan kesulitan bernapas;
  • Kelemahan dan kelelahan;
  • Kesulitan berbicara;
  • Tidak mampu berdiri tegak; dan
  • Terlihat pucat dan perubahan warna pada wajah serta tubuh.

Jika pasien mengalami hal ini, berapa banyak dosis oksigen yang dibutuhkan? Banyaknha kebutuhan oksigen pasien tergantung pada tingkat saturasi oksigennya dan tingkat keparahan gejala. Biasanya menurut manajemen klinis menyarankan bahwa pasien membutuhkan aliran oksigen 5L / menit. Namun, beberapa pasien mungkin juga menggunakan oksigen yang lebih sedikit (2-3L / menit).

Cara pakai tabung oksigen yang benar

Sebelum mengetahui cara pakai tabung oksigen yang benar, ada baiknya Ibu harus tahu bagaimana cara penyimpanan tabung oksigen yang benar. Menurut World Health Organization (WHO) tabung oksigen di rumah harus di simpan di tempat kering dan bersih.

Pastikan ruang penyimpanan tabung oksigen memiliki ventilasi udara yang baik dan tidak boleh di simpan pada ruangan yang panas dan rentan mengalami kebakaran. Sebaiknya jauhkan tabung oksigen dari tabung pemadam kebakaran di rumah dan paparan sinar matahari langsung.

Sebaiknya hati-hati dengan regulator pengatur tekanan oksigen jangan sampai terbentur dan tertabrak. Tabung oksigen juga tidak perlu dibersihkan menggunakan disinfektan ya Bu.

Kalau Ibu hendak membersihkan tabung oksigen cukup gunakan lap yang sedikit basah pada bagian luar tabung oksigen. Sementara untuk cara pakai tabung oksigen yang benar adalah sebagai berikut:

Prosedur persiapan:

  1. Siapkan tabung O2 dan tabung udara tekan/tekanna udara/udara medis dan pastikan tekanan dalam tabung oksigen memenuhi kebutuhan pemakaian.
  2. Pasang flow manometer O2 dan udara tekan.
  3. Masukan air kemasan yang baru pada tabung flowmeter regulator sesuai ketinggian standar yang tertera pada tabung tampung air.

Cara pakai tabung oksigen: 

  1. Atur regulator O2 pada alat flowmeter sesuai tekanan yang diperlukan.
  2. Atur regulator (flowmeter) udara tekan sesuai tekanan yang diperlukan.
  3. Gunakan oksigen sesuai yang dibutuhkan atau sesuai dosis anjuran dokter, penggunaan dosis rendah antara 1-2 L/menit merupakan dosis perawatan yang dapat diberikan. Dosis dapat diberikan antara 3-4L/menit bila kondisi sesak semakin meningkat.
  4. Pastikan selang oksigen terpasang dengan baik pada pasien dengan melakukan fiksasi di daerah bagian belakang kepala pasien.
  5. Evaluasi kebutuhan oksigen secara berkala sesuai rencana penanganan, Anda dapat menggunakan oximeter dengan target saturasi oksigen antara 94-98 persen atau sesuai rekomendasi dokter.
  6. Evaluasi tekanan dalam tabung oksigen, apakah masih memadai atau kosong.
  7. Bila sudah selesai digunakan, bersihkan selang oksigen dan hindari kontak dengan anak kecil atau anggota keluarga yang tidak berwenang.
  8. Tutup semua tekanan pada flowmeter dan pastikan penempatan tabung O2 pada tempatnya.

Sebelum menggunakan tabung oksigen, ada baiknya Ibu harus mengukur saturasi dengan alat Oximeter terlebih dahulu. Tujuannya untuk membantu menentukan target kebutuhan dan berapa lama sebaiknya pemakaian oksigen yang dibutuhkan pasien.

Jika memungkinkan Ibu juga bisa konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter, berapa banyak kadar oksigen yang dibutuhkan oleh pasien sesuai dengan kondisi yang sedang mereka alami. Jika kondisi pasien memburuk segera lapor petugas medis dan jangan ragu untuk segera menghubungi ambulance agar pasien cepat ditangani di rumah sakit.

Penulis: Aprilia Ramdani
Editor: Dwi Ratih