Kesehatan

Waspada 14 Benda Ini Bisa Jadi Sumber Penularan Virus Corona

Waspada 14 Benda Ini Bisa Jadi Sumber Penularan Virus Corona

Seiring bertambahnya waktu, pasien positif Covid-19 di seluruh dunia kian bertambah. Semakin bertambahnya jumlah pasien ini diiringi dengan semakin besarnya peluang setiap orang terpapar virus Covid-19 ini. Dilaksanakannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh pemerintah Indonesia masih belum maksimal dalam mencegah penyebaran virus karena penerapan peraturan yang kurang ketat maupun masyarakat yang masih menyepelekan kondisi ini.

Selain menular antar manusia, rupanya penularan virus corona mungkin terjadi melalui benda di sekitar kita. Fakta menyebutkan bahwa virus corona jenis baru ini mampu menempel pada permukaan benda. Durasinya pun berbeda-beda untuk setiap jenis benda. Meski dengan pengaruh faktor lain, seperti suhu dan jenis permukaannya, penularan virus corona melalui permukaan benda termasuk dalam kategori kecil kemungkinannya, alangkah baiknya jika Ibu tetap mengetahui benda apa saja yang berpotensi dihinggapi Covid-19. 

Covid-19 Pada Permukaan Benda

Munculnya fakta tentang adanya virus corona pada permukaan benda bermula dari ditemukannya RNA virus ini di kabin kapal pesiar Diamond Cruise 17 hari semenjak menurunkan semua penumpang yang kebanyakan positif Covid-19. Kabin kapal yang saat itu belum dibersihkan terbukti memiliki RNA virus corona dalam jumlah tertentu. Namun, adanya penemuan ini tidak serta merta membuktikan bahwa RNA tersebut akan menginfeksi orang lain yang mungkin kembali memasuki kapal.

Menyadur dari laman The Guardian, untuk bisa menulari seseorang, RNA Covid-19 tersebut haruslah terangkai dengan genom lain untuk menginfeksi seseorang. Virus akan menempel dalam durasi yang berbeda pada setiap benda.

Tetapi, seiring bertambahnya waktu virus tersebut menempel, maka keefektivitasannya untuk menginfeksi seseorang juga menurun. Misalnya, jika pada suatu permukaan virus corona bertahan selama 2 hari di permukaan sebuah benda, lalu ia terpapar temperatur ruangan yang berbeda-beda, maka tingkat keefektivitasan virus di hari pertama dan kedua cenderung menurun.

Kenyataan ini sebaiknya tidak diremehkan, namun tidak semestinya juga dibuat panik. Setiap orang tetap berhati-hati dan rutin membersihkan permukaan benda yang paling sering kontak dengan banyak orang. Berikut ini adalah benda-benda yang disinyalir paling rentan membawa virus SARS-COV-2 yang menyebabkan Covid-19:

  1. Uang Kertas

    Sebagai media transaksi pembayaran paling utama, uang kertas menjadi sumber penularan virus corona. Seseorang dengan Covid-19 menjatuhkan dropletnya di permukaan tangan, lalu memegang uang, maka virus pun berpindah ke permukaan uang. Uang kertas yang digunakan untuk transaksi jual beli akan berpindah tangan dari satu orang ke orang lainnya, kemudian memindahkan virus ke orang yang menerima uang tersebut. Penularan virus corona melalui uang kertas pun jadi sangat besar kemungkinannya.

    Pada permukaan uang kertas, virus corona mampu bertahan selama 4 hari dalam suhu 21-23 derajat celsius. Ya, memang benar jika seiring bertambahnya waktu kemungkinan penularan akan menurun. Tetapi bayangkan saja jika uang kertas berpindah dengan cepat dari satu orang ke orang lainnya dalam banyak transaksi jual beli. Belum lagi media penyimpanan uang kertas adalah dompet yang tertutup dan tidak mendapatkan cahaya matahari. Suhu di dalam tempat penyimpanan uang pun tidak serta merta akan menurunkan efektivitas virus, karena terlalu lembap. Maka bisa dikatakan potensi virus hidup dan menyebar lebih besar.

    Cobalah untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan uang kertas, sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun atau gunakan hand sanitizer setelah memegang uang. Memindahkan uang ke dompet khusus selama pandemi juga tidak ada salahnya kok. Asalkan tidak lupa untuk menyemprot bagian dalam dompet serta uangnya dengan sanitizer serbaguna yang sudah banyak dijual di pasaran. Alangkah lebih baiknya lagi untuk memindahkan transaksi jual beli dengan transaksi non tunai.

  2. Kertas dan Tisu

    Virus corona bertahan sekitar 3 jam dalam suhu 21-23 derajat celcius pada permukaan kertas dan tisu. Keefektivitasan penularannya memang lebih kecil dibandingkan pada uang kertas. Tetapi bukan berarti bisa diremehkan.

    Ketika bersin atau batuk lalu menggunakan tisu untuk menutup hidung dan mulut, sebaiknya segera buang ke tempat sampah lalu cuci tangan. Cara membuangnya pun harus tepat agar virus tidak berpindah ke benda lain. Pastikan bagian tisu yang terkena droplet tidak disentuh kembali.

    Kertas juga termasuk dalam hal ini. Jika banyak interaksi dilakukan dengan kertas, sebaiknya lebih berhati-hati saat penggunaannya dalam suhu ruang. Kemungkinan penularan virus corona masih mungkin terjadi dalam 3 jam, bukan?

  3. Tembaga

    Sesuatu yang berbahan tembaga atau yang dilapisi tembaga termasuk dalam kategori ini. Misalnya uang koin, pegangan pintu, pegangan pada transportasi umum dan beberapa benda lain di keseharian yang berbahan dasar tembaga. Dalam suhu ruang, virus corona dapat bertahan hingga 4 jam di permukaan tembaga. Cara paling mudah tentu adalah dengan menyemprotkan sanitizer serbaguna sebelum menyentuh benda-benda ini.

  4. Kain

    Permukaan kain, dalam hal ini pakaian yang dikenakan seseorang saat di luar rumah, juga bisa menjadi media penularan virus corona. Pakaian yang dikenakan saat pergi bekerja atau saat keluar rumah untuk suatu urusan mendesak memiliki potensi untuk menularkan virus. Hal ini disebabkan oleh interaksi seseorang dengan orang lain yang mungkin terjangkit dan tidak memperhatikan physical distancing. Sehingga virus ini menular lewat interaksi droplet.

    Di lain kasus, ada pula tenaga medis yang saat pulang ke rumah ternyata membawa virus corona di pakaiannya. Jika tidak memperhatikan prosedur atau cara aman keluar-masuk rumah, maka bisa jadi virus corona menular melalui interaksi dengan keluarganya.

    Penting bagi seseorang yang masih terpaksa keluar rumah agar melakukan prosedur kebersihan ketika sampai ke rumah. Seperti, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, melepas pakaian dan langsung merendamnya dengan detergen, lalu mandi dan baru bertemu dengan keluarga. Ini juga berlaku jika Ibu harus pergi berbelanja kebutuhan rumah ya. Hal ini baik untuk mencegah penularan virus corona.

    Virus corona bertahan selama 2 hari pada permukaan pakaian. Pakaian yang dikenakan dari luar rumah memang sebaiknya langsung dicuci. Sebagai alternatif dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk langsung mencuci pakaian, sediakanlah disinfektan lalu semprotkan pada pakaian. Lebih baik, setelah disemprot, gantung pakaian di luar rumah agar jika kemungkinan virus masih ada, tidak berkontak dengan yang di dalam rumah.

    Ada juga cara lain, tetapi hanya bisa dilakukan jika seseorang kembali ke rumah saat masih ada matahari terik. Jemur pakaian di bawah sinar matahari selama 30 menit hingga 2 jam. Masih ingat kan, saat suhu berubah tinggi, maka keefektivitasan virus dalam penularan akan menurun. Cara ini merupakan upaya pencegahan, bukan spesifik untuk membunuh virus corona.

  5. Kardus

    Selama di rumah saja, jadi sering belanja online? Apakah paket yang dipesan sudah aman dari virus? Ternyata, kardus yang digunakan untuk membungkus paket online shop bisa jadi media penularan virus corona, lho. Covid-19 mampu bertahan selama 24 jam di permukaan kardus.

    Untuk itu, alangkah baiknya jika setiap kali menerima paket, sebaiknya semprot terlebih dahulu dengan disinfektan, atau jemur paket di bawah matahari langsung selama 30 menit hingga 2 jam. Jika isi paket tidak boleh terkena panas matahari suhu tinggi (harus disimpan di suhu ruang) maka menyemprotkan disinfektan bisa menjadi pilihan.

    Nah, bagaimana jika paket yang diterima adalah makanan? Ibu bisa membuka bungkus paling luar, lalu segera buang ke tempat sampah. Bila makanan dikemas boks kertas atau kardus tipis, Ibu bisa panaskan bersama dengan wadahnya di microwave.

    Jika pembungkus makanan tidak bisa kena panas, maka lakukan cara yang sama seperti pembungkus awalnya tadi. Setelah melakukan prosedur tersebut, segera cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, baru nikmatilah makanan yang sudah dipesan.

  6. Kayu

    Permukaan kayu biasanya berupa perabotan di rumah. Perabotan di rumah masih berpotensi terkena droplet? Yes, masih bisa jadi media penularan virus corona. Misalkan, seseorang yang membawa virus corona dalam tubuhnya berada dalam rumah yang sama. Maka saat ia bicara, bersin, batuk, virus dari tubuhnya bisa saja jatuh ke permukaan perabot, atau disalurkan dari sentuhan tangan.

    Pada kasus lain, misalkan seseorang yang baru saja kontak dengan orang yang terinfeksi, pulang ke rumahnya, tanpa menerapkan prosedur kebersihan, maka saat ia berkontak dengan benda di dalam rumah, bisa saja virus berpindah ke permukaan benda tersebut. Karena virus bertahan hingga 2 hari di permukaan kayu, maka bisa saja orang lain yang berkontak dengan perabot tersebut juga tertular. 

    Meski kecil kemungkinan, tetap harus diwaspadai ya. Tidak ada salahnya kok untuk bersih-bersih lebih sering. Dengan cara membuat larutan disinfektan, menyemprotkannya ke permukaan perabot, menunggunya sekitar 3-5 menit, lalu melapnya sampai bersih. Hal ini sudah bisa dilakukan untuk mencegah virus tetap bertahan di permukaan kayu.

  7. Stainless steel

    Peralatan makan yang terbuat dari stainless steel juga rentan menjadi media penularan virus corona. Covid-19 bertahan selama 2 hingga 3 hari di permukaan stainless steel. Paling rentan adalah jika harus makan di luar rumah dengan peralatan makan stainless steel. Kita tidak pernah tahu apakah peralatan makan dicuci dengan bersih atau tidak. Virus hanya bisa mati jika sudah terkena sabun.

    Tetapi faktanya, banyak tempat makan umum yang kurang bersih dalam mencuci peralatan makan. Entah itu sabun yang digunakan jumlahnya tidak sesuai, cara pembersihan yang asal-asalan, atau bahkan penyimpanan yang tidak higienis. 

  8. Plastik

    Permukaan plastik juga bisa menjadi media penularan virus corona lho. Virus corona bertahan selama 3 hari di permukaan ini. Permukaan plastik banyak kita temui pada perabot, alat makan, benda di sekitar, bahkan benda yang memiliki permukaan tinggi. Benda dengan permukaan tinggi lebih berisiko terpapar virus karena lebih dekat jaraknya dengan bagian wajah manusia yang mungkin menjatuhkan dropletnya. Membersihkan dengan sabun dan disinfektan tentu menjadi langkah yang baik jika permukaan plastik banyak digunakan dalam interaksi sehari-hari.

    Biasanya, makanan yang kita beli dari luar (take away restoran, misalnya) dibungkus dengan plastik. Beberapa restoran telah menerapkan prosedur kebersihan yang baik, di antaranya dengan melapisi makanan dengan plastik ekstra. Di mana plastik yang paling luar disarankan untuk langsung dibuang terlebih dahulu sebelum masuk rumah.

  9. Kaca

    Pintu kaca, cermin, gelas air minum turut menjadi media penularan virus corona. Barang-barang yang terbuat dari kaca ini dapat ditempeli virus hingga 4 hari. Bagian rumah dan kantor yang memiliki kaca sebaiknya rutin dibersihkan dengan disinfektan setiap hari untuk mencegah virus bertahan lebih lama. Apalagi jika pintunya terbuat dari kaca. Berarti setiap orang yang datang akan menyentuh pintu kaca tersebut, bukan?

  10. Masker Bedah

    Masker bedah tentu menjadi sarang penularan virus corona. Bagian luar yang terpapar dengan banyak hal, serta bagian dalam yang terkena droplet orang yang membawa virus, sudah pasti menjadi benda yang sangat ‘kaya’ dengan virus. Kemampuan virus bertahan di benda ini adalah 7 hari.

    Itulah sebabnya pengolah limbah masker bedah harus sangat hati-hati. Bila memungkinkan, buanglah masker bedah di tempat sampah khusus infeksius. Jangan lupa untuk merusak masker sebelum dibuang agar tidak disalahgunakan oleh orang lain yang mendaur ulangnya dan menjualnya kembali secara ilegal.

  11. Ponsel

    Ponsel menjadi barang yang sudah tidak bisa lepas dari keseharian. Permukaan yang sering dipegang tentu berpotensi menularkan Covid-19. Apalagi jika ponsel biasa berpindah tangan. Baru-baru ini banyak beredar masyarakat yang menggunakan alcohol swab medis untuk membersihkan ponsel mereka. Alkohol memang baik untuk membunuh virus.

    Tetapi sebaiknya hindari penggunaan alcohol swab medis karena pasti lebih dibutuhkan untuk keperluan medis. Gunakan saja alkohol cair berkadar 60-70% dan kapas untuk membersihkan ponsel ketika tiba di rumah, atau gunakan plastik pelindung ponsel untuk menghindari kontaminasi virus.

  12. Tombol Lift dan Tombol Mesin Parkir

    Tombol lift dan tombol mesin parkir sangat sering dipegang oleh orang banyak. Sudah pasti orang yang membawa virus corona akan menempelkan virus pada tombol-tombol tersebut. Alangkah baiknya jika kita menekan tombol menggunakan siku atau buku jari. Setelah itu segera gunakan hand sanitizer sebagai pertolongan pertama membersihkan tangan.

  13. ATM dan Kartu Debit

    Mesin ATM juga adalah yang paling sering dikunjungi dan berinteraksi dengan tangan banyak orang. Kartu debit yang dimasukkan dalam mesin juga ikut berpotensi menularkan, lho. Sebaiknya, semprotkan sanitizer serbaguna pada tombol mesin ATM dan kartu debit selama 1 menit, lalu lap dengan tisu. Setelah itu, baru gunakan ATM seperti biasa.

  14. Permukaan Benda di Toilet Umum

    Wah, ini dia yang menjadi sarang bakteri dan virus terbanyak. Himbauan untuk di rumah saja memang sangat berguna tidak hanya agar orang tidak saling berinteraksi, tapi juga agar penggunaan fasilitas umum yang dipakai bersama juga bisa ditekan. Toilet haruslah dibersihkan berulang kali agar potensi penularan virus corona dapat ditekan.

    Alangkah lebih baiknya lagi jika tidak menggunakan toilet umum dengan tetap berada di rumah ya. Namun jika di rumah ada anggota keluarga yang sakit dan memiliki gejala Covid-19, maka toilet haruslah rutin dibersihkan dan didisinfeksi. Yang membersihkan pun sebaiknya menggunakan pakaian dan sarung tangan khusus untuk bersih-bersih.

(Dwi Ratih)