Konsepsi

4 Pertimbangan Sebelum Memutuskan Hamil Anak Kedua

4 Pertimbangan Sebelum Memutuskan Hamil Anak Kedua

Tidak hanya hamil anak pertama, ternyata dalam menyiapkan program hamil anak kedua diperlukan persiapan yang matang. 

Bahkan, terkadang pertimbangan untuk melakukan program hamil anak kedua lebih banyak dibandingkan anak pertama karena memiliki tantangan yang lebih besar pula. 

Dibutuhkan persiapan mental, tubuh, juga kemampuan finansial sebelum memutuskan program hamil anak kedua.

Selain itu, mungkin sebagian Ibu berharap mengalami proses yang sama lancarnya seperti kehamilan anak pertama. Namun faktanya, ada kemungkinan Ibu merasakan hal berbeda saat hamil anak kedua. 

Jika sebelumnya Ibu tidak mengalami masalah pada kehamilan pertama, bisa saja Ibu harus bedrest pada kehamilan anak kedua.

Sebelum Ibu dan pasangan memutuskan hamil anak kedua, simak hal-hal yang harus dipertimbangkan pada hamil anak kedua ini. 

1. Jarak ideal antara anak pertama dan kedua

4-pertimbangan-sebelum-memutuskan-hamil-anak-kedua-1

Setiap pasangan memiliki pertimbangan jarak ideal antara hamil anak kedua dan anak pertama. Pertimbangan ini berdasarkan kesiapan finansial, fisik, dan mental yang berbeda-beda tiap pasangan.

Beberapa orangtua menginginkan anak dengan jarak usia dekat agar lebih akrab dan lebih dekat satu sama lain di kemudian hari. Selain itu, anak pertama dan kedua dengan jarak dekat sering dianggap agar sekalian capek mengurus.

Ada juga orangtua yang menginginkan jarak anak pertama dan kedua yang cukup jauh karena ingin fokus memberikan kasih sayang di tiap anak. Anak dengan jarak yang cukup jauh mengurangi potensi sibling rivalry.

Meski banyak artikel memuat tentang berapa tahun jarak hamil anak kedua dan anak pertama yang ideal, tidak ada patokan mutlak yang berlaku bagi semua keluarga. Meski begitu, secara medis dan psikologis jarak ideal hamil anak kedua dan pertama adalah dua hingga lima tahun. 

Dari sisi medis, jarak dua hingga lima tahun memungkinkan Ibu pulih sepenuhnya setelah melahirkan. Ibu membutuhkan waktu untuk pulih sepenuhnya setelah melahirkan, apalagi yang memiliki riwayat persalinan yang penuh trauma. 

Selain itu, butuh waktu juga untuk memulihkan kondisi kesehatan yang menurun saat rangkaian proses hamil, melahirkan, menyusui, dan merawat bayi. Jarak hamil yang terlalu dekat bisa berdampak negatif pada kesehatan bagi beberapa Ibu yang memiliki riwayat melahirkan bermasalah. 

Dari sisi psikologis, sang kakak lebih sulit memahami dan menerima kehadiran adik baru saat usia mereka di bawah 2 tahun. Inilah yang memperbesar potensi sibling rivalry.

2. Perbedaan kondisi saat hamil pertama dan kedua

4-pertimbangan-sebelum-memutuskan-hamil-anak-kedua-2

Hamil kedua bisa jadi membuat Ibu lebih kewalahan dibandingkan hamil anak pertama. Jika pada hamil anak pertama Ibu lebih terorganisir dan banyak memperhatikan banyak hal, mungkin pada kehamilan kedua Ibu akan lebih repot dan banyak abai untuk banyak hal.

Perubahan hormon membuat Ibu lebih mudah lelah dari biasanya. Pun. perubahan fisik apalagi saat bayi semakin besar membuat Ibu hamil membutuhkan lebih banyak energi. 

Tidak hanya itu, pada hamil anak kedua, Ibu juga harus mengurus kebutuhan sang kakak di tengah-tengah keletihan fisik akibat hamil.

Di bulan-bulan pertama melahirkan, Ibu juga bisa jadi lebih sibuk dibanding saat kelahiran anak pertama. Pasalnya, Ibu juga harus mengurus anak pertama selain fokus mengurus bayi yang baru lahir. 

Banyaknya alokasi waktu ini tentu akan membuat waktu antara Ibu dan pasangan juga ikut terkuras. Waktu untuk diri sendiri juga pasti akan berkurang. Namun, pastikan Ibu juga memiliki waktu sendiri agar Ibu lebih bahagia. 

Ibu dapat mendelegasikan sementara pengasuhan anak baik sang kakak atau sang adik ke suami ataupun orangtua dan mertua.

Sisi baiknya, Ibu sudah memiliki pengalaman hamil dan merawat bayi sehingga rutinitas hamil dan mengurus bayi kembali terasa lebih ringan dan mudah serta tidak akan panik berlebih.

3. Masalah finansial

4-pertimbangan-sebelum-memutuskan-hamil-anak-kedua-3

Setelah kelahiran anak pertama, Ibu dan pasangan tentunya menjadi punya gambaran berapa pengeluaran tambahan yang dibutuhkan untuk satu anak. 

Jangan sampai saat masalah finansial belum siap namun sudah buru-buru untuk program hamil anak kedua. Pastikan bahwa finansial jangka pendek, menengah, dan panjang sudah siap sebelum memutuskan program hamil anak kedua.

Jika rentang kehamilan anak pertama dan kedua pendek, maka kemungkinan besar pengeluaran bisa lebih hemat karena banyak barang si sulung termasuk mainan dan pakaian yang masih bisa dipergunakan sang adik. 

Namun jika rentang kehamilan berjarak cukup jauh, Ibu dan pasangan memiliki waktu lebih lowong untuk menyiapkan finansial.

Perencanaan finansial untuk program hamil anak kedua tidak hanya terkait biaya kontrol dan melahirkan saja, tetapi juga menyangkut biaya hidup dan dana pendidikan sang adik.

4. Perubahan emosi anak pertama

4-pertimbangan-sebelum-memutuskan-hamil-anak-kedua-4

Saat merencanakan untuk hamil anak pertama, Ibu dan suami juga harus turut mempertimbangkan perasaan sang kakak mulai dari kegembiraan, kecemburuan hingga kebencian.

Jika sang kakak masih balita dan belum dapat berkomunikasi dengan jelas, ia akan mengungkapkan perasaannya dengan cara mengisap jempol, ingin minum dari dot, hingga berbicara seperti bayi demi mendapatkan perhatian dari orangtuanya.

Sementara jika sang kakak sudah lebih besar, ia akan mengekspresikan perasaannya dengan cara berperilaku kurang baik ataupun kontak fisik kasar kepada sang adik.

Jarak hamil anak pertama dan kedua merupakan pertimbangan pribadi tiap pasangan. Sudah siapkah Ibu untuk hamil anak kedua?

Editor: Dwi Ratih